beton
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL
1. STABILITAS*
Kemampuan perkerasan jalan menerima beban di atasnya tanpa terjadi
perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur, dan bleeding. Stabilitas
terlalu tinggi menyebabkan perkerasan jalan menjadi:
▪ Kaku dan cepat retak
▪ VMA rendah → kadar aspal rendah → akibatnya film aspal tipis→ ikatan
aspal mudah lepas, lapisan tidak kedap air, mudah terjadi oksidasi→
stabilitas turun
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:
a. Gesekan internal, dapat berasal dari:
Kekasaran permukaan agregat
Luas bidang kontak antara butir atau bentuk butir
Gradasi agregat
Kepadatan campuran
Tebal film aspal
b. Kohesi: Daya ikat aspal berasal dari daya rekatnya sehingga mampu
memelihara tekanan kontak antara butir agregat. Ditentukan oleh:
Penetrasi aspal
Perubahan viscositas akibat temperatur
Tingkat pembebanan
Komposisi kimiawi aspal
Efek dari waktu dan umur aspal
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL
3. FLEKSIBILITAS
Kemampuan lapis perkerasan untuk dapat mengikuti deformasi yang terjadi
akibat beban lalu lintas berulang tanpa terjadi retak atau perubahan
volume.
CATATAN:
1). Modifikasi Marshall lihat Lampiran 6.3.B.
2). Rongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengujian Berat Jenis
Maksimum Agregat (Gmm test, SNI 03-6893-2002).
3). Direksi Pekerjaan dapat atau menyetujui AASHTO T283-89 sebagai
alternatif pengujian kepekaan terhadap kadar air. Pengkondisian beku
cair (freeze thaw conditioning) tidak diperlukan.
4). Untuk menentukan kepadatan membal (refusal), disranakan
menggunakan penumbuk bergetar (vibratory hammer) agar pecahnya
butiran agregat dalam campuran dapat dihimdari. Jika digunakan
penumbukan manual jumlah tumbukan per bidang harus 600 untuk
cetakan berdiamater 6 inch dan 400 untuk cetakan berdiamater 4 inch
5). Pengujian Wheel Tracking Machine (WTM) harus dilakukan pada
temperatur 60 °C. Prosedur pengujian harus mengikuti serti pada
Manual untuk Rancangan dan Pelaksanaan Perkerasan Aspal, JRA
Japan Road Association (1980).
6). Laston (AC Mod) harus campuran bergradasi kasar
Pengujian Campuran Aspal
Pengujian benda uji dengan alat Marshal test.
Grafik batang hubungan antara semua sifat-sifat
campuran beraspal
Sifat Volumetrik Campuran Aspal
2
Sifat volumetrik beton aspal padat
▪ Beberapa faktor yg hrs dipertimbangkan dalam evaluasi
kinerja beton aspal adalah sifat2 volumetrik campuran
padat (VIM=Va, VMA, VFA, Pbe).
▪ Untuk mendapatkan sifat2 volumetrik diperlukan
pengujian/perhitungan berat jenis agregat.
▪ Karena agregat merupakan bahan porus yg dapat
diresapi air dan aspal, maka utk menentukan sifat-sifat
volumetrik campuran diperlukan tiga macam berat
jenis:
• Berat jenis curah (bulk specific gravity),
Gsb
• Berat jenis semu (apparent specific
gravity), Gsa
Pengertian berat jenis
Berat jenis curah (bulk specific gravity), Gsb
perbandingan berat agregat kering dan berat air suling yang
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu 25OC
Berat jenis semu (apparent specific gravity), Gsa
perbandingan berat agregat kering dan berat air suling yang
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering.
Berat jenis efektif (effective specific gravity), Gse
perbandingan berat agregat tanpa rongga yang dapat diresapi
aspal terhadap berat (di udara) air.
ASPAL
EFEKTIF
CAMPURAN
UDARA V Vmb = vol. curah
Vm a (bulk volume)
ASPA Vf Vb campuran padat
L a
a Vm Va = vol. rongga udara
Vb Vmb Vmm= vol. campuran
a tanpa rongga
AGREGA Vs m
Vs Vb = vol. aspal
T b
e Vse = vol. efektif
agregat
Vma= vol. rongga dalam
Vfa = vol. rongga terisi aspal agregat
Vba = vol. aspal terserap Vsb = vol. curah
agregat agregat
VMA, Pbe, Va dan VFA
Rongga dalam agregat (voids in mineral aggregate), VMA
= volume di antara butir-butir agregat yang terdapat pada campuran
padat (terdiri atas rongga udara dan volume aspal efektif), dinyatakan
dalam % volume total.
Kadar aspal efektif (effektive asphalt content), Pbe
= kadar aspal total dalam campuran dikurangi kadar aspal yang terserap
agregat, dinyatakan dalam % berat campuran atau berat agregat).
Rongga udara (air voids), Va=VIM
= rongga udara yang terdapat di antara butir-butir agregat yang
terselimuti aspal, dinyatakan dalam % volume total.
Rongga terisi aspal (voids filled with asphalt), VFA
= rongga dalam agregat yang terisi aspal efektif, dinyatakan dalam %
volume total.
Rongga dalam agregat (VMA)
UKURAN MAKS. VMA MINIMUM (%)
NOMINAL Va=3% Va=4% Va=5%
1,18 mm (No. 16) 21,5 22,5 23,5
2,36 mm (No. 8) 19,0 20,0 21,0
4,75 mm (No. 4) 16,0 17,0 18,0
9,50 mm (⅜ in) 14,0 15,0 16,0
12,50 mm (½ in) 13,0 14,0 15,0
19,00 mm (¾ in) 12,0 13,0 14,0
25,00 mm (1 in) 11,0 12,0 13,0
37,50 mm (1½ in) 10,0 11,0 12,0
50,00 mm (2 in) 9,5 10,5 11,5
63,00 mm (2½ in) 9,0 10,0 11,0
Va = rongga
udara=VIM
2
Langkah analisis campuran padat
• Uji berat jenis curah agregat kasar (AASHTO T 85) dan agregat halus
(AASHTO T 84).
• Uji berat jenis aspal (AASHTO T 228) dan bahan pengisi (AASHTO T
100).
• Hitung berat jenis curah agregat gabungan.
• Uji berat jenis maksimum campuran lepas (ASTM D 204).
• Uji berat jenis curah campuran padat (ASTM D 1188 atau ASTM D
2726).
• Hitung berat jenis efektif agregat.
• Hitung aspal yg terserap agregat.
• Hitung kadar aspal efektif.
• Hitung rongga dlm agregat.
• Hitung rongga dalam campuran.
Contoh data dasar campuran
▪ Bahan
pokok BRT JENIS MET. PENG. PROPORSI
BAHAN % BRT % BRT
- CURAH AASHTO ASTM
TOTAL AGREG
Kdr. aspal 1,030 T 228 D 70 5,3 5,6
Agr. kasar - 2,716 T 85 C 127 47,4 50,0
Agr. Halus - 2,689 T 84 C 128 47,3 50,0
Bhn pengisi - T 100 C 854 - -
▪ Campura
•n Brt jenis curah campuran (ASTM D 2726):
2,442
• Brt jenis maks campuran (ASTM D 2041):
2,535
Berat jenis curah agregat
▪ Campura
•n Berat jenis curah campuran (ASTM D 2726):
2,442
Diketahui data dasar campuran