Anda di halaman 1dari 37

Sifat campuran aspal

beton
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL

1. STABILITAS*
Kemampuan perkerasan jalan menerima beban di atasnya tanpa terjadi
perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur, dan bleeding. Stabilitas
terlalu tinggi menyebabkan perkerasan jalan menjadi:
▪ Kaku dan cepat retak
▪ VMA rendah → kadar aspal rendah → akibatnya film aspal tipis→ ikatan
aspal mudah lepas, lapisan tidak kedap air, mudah terjadi oksidasi→
stabilitas turun
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:
a. Gesekan internal, dapat berasal dari:
Kekasaran permukaan agregat
Luas bidang kontak antara butir atau bentuk butir
Gradasi agregat
Kepadatan campuran
Tebal film aspal
b. Kohesi: Daya ikat aspal berasal dari daya rekatnya sehingga mampu
memelihara tekanan kontak antara butir agregat. Ditentukan oleh:
Penetrasi aspal
Perubahan viscositas akibat temperatur
Tingkat pembebanan
Komposisi kimiawi aspal
Efek dari waktu dan umur aspal
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL

2. DURABILITAS ATAU KEAWETAN


Kemampuan perkerasan jalan untuk:
▪ Menerima repetisi beban lalu lintas seperti berat kendaraan
dan gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan jalan
▪ Menahan keausan akibat pengaruh cuaca atau iklim, seperti:
udara air , atau perubahan temperatur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:


a. Film aspal cukup tebal, tetapi hati-hati terhadap
kemungkinan terjadi bleeding
b. VIM kecil, sehingga lapisan kedap air dan udara
c. VMA besar, sehingga film aspal tebal (dengan agregat
bergradasi senjang)
Jika VMA dan VIM kecil dan kadar aspal tinggi, maka
kemungkinan besar akan terjadi bleeding
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL

3. FLEKSIBILITAS
Kemampuan lapis perkerasan untuk dapat mengikuti deformasi yang terjadi
akibat beban lalu lintas berulang tanpa terjadi retak atau perubahan
volume.

FEKSIBILITAS TINGGI DIPEROLEH DENGAN PENGGUNAAN:


a. Agregat bergradasi senjang sehingga diperoleh VMA yang besar
b. Aspal dengan penetrasi tinggi
c. Jumlah aspal cukup tinggi sehingga diperoleh VIM yang kecil

4. SKID RESISTANCE (KETAHANAN TERHADAP GESER/KEKESATAN)


Kekesatan yang diberikan oleh permukaan jalan, sehingga kendaraan tidak
slip diwaktu hujan; basah dan kering. Kekesatan dinyatakan dengan
koefisien gesek antara permukaan jalan dan ban kendaraan.

TAHAN TERHADAP GESEK TINGGI, BILA DIGUNAKAN:


a. Kadar aspal yang tepat sehingga tidak terjadi bleeding
b. Agregat pada permukaan jalan kasar
c. Agregat berbentuk kubus
d. Agregat kasar yang cukup
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL

5. FATIQUE RESISTANCE (KETAHANAN KELELAHAN)


Ketahanan lapis perkerasan jalan dalam menerima beban berulang
tanpa terjadi kelelahan yang berupa alur atau ruting dan retak

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADALAH:


a. VIM yang tinggi dan kadar aspal yang rendah dapat menimbulkan
kelelahan yang cepat
b. VMA dan kadar aspal yang tinggi dapat menyebabkan lapisan
perkerasan fleksibel

6. WORKABILITY (KEMUDAHAN UNTUK DIKERJAKAN


Kemudahan suatu campuran untuk dihampar dan dipadatkan, sehingga
mencapai kepadatan yang optimal

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADALAH:


a. Gradasi agregat menerus
b. Kandungan filler
c. Temperatur campuran
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL

7 SIFAT LAIN LAPIS PERKERASAN CAMPURAN ASPAL PANAS

a. Waktu pelaksanaan pendek, tidak bisa dikerjakan setelah dingin


b. Sangat sensitif terhadap air, perlu pengawasan ketat
c. Ketergantungan terhadap suhu
d. Kedap air
e. Memerlukan peralatan yang handal
f. Banyak mengkonsumsi bahan bakar atau energi
g. Kualitas tergantung pada rancangan campuran di laboratorium dan
pekerjaan di lapangan
ASPHALT MIXING PLANT
BAGIAN-BAGIAN AMP TYPE DRUM
1. Bin dingin (cold bins)
2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold
feed gate)
3. Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator)
4. Pengering (dryer)
5. Pengumpul debu (dust collector)
6. Cerobong pembuangan (exhaust stack)
7. Sistem pemasok agregat panas (hot elevator)
8. Unit ayakan panas (hot screening unit)
9. Bin panas (hot bins)
10. Timbangan Agregat (weigh box)
11. Pencampur (mixer atau pugmill)
12. Penyimpanan bahan pengisi (mineral filler storage)
13. Tangki aspal (hot asphalt storage)
14. Sistem penimbangan aspal (aspal weigh bucket)
► PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN
(SPEK UMUM BINA MARGA 2010)
► PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN
(SPEK UMUM BINA MARGA 2010)
► PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN
(SPEK UMUM BINA MARGA 2010)*
► PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN
(SPEK UMUM BINA MARGA 2010)

CATATAN:
1). Modifikasi Marshall lihat Lampiran 6.3.B.
2). Rongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengujian Berat Jenis
Maksimum Agregat (Gmm test, SNI 03-6893-2002).
3). Direksi Pekerjaan dapat atau menyetujui AASHTO T283-89 sebagai
alternatif pengujian kepekaan terhadap kadar air. Pengkondisian beku
cair (freeze thaw conditioning) tidak diperlukan.
4). Untuk menentukan kepadatan membal (refusal), disranakan
menggunakan penumbuk bergetar (vibratory hammer) agar pecahnya
butiran agregat dalam campuran dapat dihimdari. Jika digunakan
penumbukan manual jumlah tumbukan per bidang harus 600 untuk
cetakan berdiamater 6 inch dan 400 untuk cetakan berdiamater 4 inch
5). Pengujian Wheel Tracking Machine (WTM) harus dilakukan pada
temperatur 60 °C. Prosedur pengujian harus mengikuti serti pada
Manual untuk Rancangan dan Pelaksanaan Perkerasan Aspal, JRA
Japan Road Association (1980).
 6). Laston (AC Mod) harus campuran bergradasi kasar
Pengujian Campuran Aspal
Pengujian benda uji dengan alat Marshal test.
Grafik batang hubungan antara semua sifat-sifat
campuran beraspal
Sifat Volumetrik Campuran Aspal
2
Sifat volumetrik beton aspal padat
▪ Beberapa faktor yg hrs dipertimbangkan dalam evaluasi
kinerja beton aspal adalah sifat2 volumetrik campuran
padat (VIM=Va, VMA, VFA, Pbe).
▪ Untuk mendapatkan sifat2 volumetrik diperlukan
pengujian/perhitungan berat jenis agregat.
▪ Karena agregat merupakan bahan porus yg dapat
diresapi air dan aspal, maka utk menentukan sifat-sifat
volumetrik campuran diperlukan tiga macam berat
jenis:
• Berat jenis curah (bulk specific gravity),
Gsb
• Berat jenis semu (apparent specific
gravity), Gsa
Pengertian berat jenis
Berat jenis curah (bulk specific gravity), Gsb
perbandingan berat agregat kering dan berat air suling yang
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu 25OC
Berat jenis semu (apparent specific gravity), Gsa
perbandingan berat agregat kering dan berat air suling yang
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering.
Berat jenis efektif (effective specific gravity), Gse
perbandingan berat agregat tanpa rongga yang dapat diresapi
aspal terhadap berat (di udara) air.

• Ketepatan berat jenis, faktor penting dalam disain campuran.


• Maka, penentuan berat jenis perlu dilakukan dgn timbangan
ketelitian +0,1 gram saat menimbang 1000-5000 gram bahan.
Rongga dalam butir agregat
RONGGA YANG DAPAT DIRESAPI AIR
(BAGIAN VOLUME AGREGAT YANG
TERMASUK UTK PENENTUAN BJ
CURAH, TETAPI TDK TERMASUK UTK
PENENTUAN BJ SEMU)
RONGGA YANG DAPAT DIRESAPI
ASPAL

ASPAL
EFEKTIF

RONGGA YANG HANYA DPT


DIRESAPI AIR (BAGIAN VOLUME
AGREGAT YANG TERMASUK UTK
PENENTUAN BJ EFEKTIF)

CAMPURAN
UDARA V Vmb = vol. curah
Vm a (bulk volume)
ASPA Vf Vb campuran padat
L a
a Vm Va = vol. rongga udara
Vb Vmb Vmm= vol. campuran
a tanpa rongga
AGREGA Vs m
Vs Vb = vol. aspal
T b
e Vse = vol. efektif
agregat
Vma= vol. rongga dalam
Vfa = vol. rongga terisi aspal agregat
Vba = vol. aspal terserap Vsb = vol. curah
agregat agregat
VMA, Pbe, Va dan VFA
Rongga dalam agregat (voids in mineral aggregate), VMA
= volume di antara butir-butir agregat yang terdapat pada campuran
padat (terdiri atas rongga udara dan volume aspal efektif), dinyatakan
dalam % volume total.
Kadar aspal efektif (effektive asphalt content), Pbe
= kadar aspal total dalam campuran dikurangi kadar aspal yang terserap
agregat, dinyatakan dalam % berat campuran atau berat agregat).
Rongga udara (air voids), Va=VIM
= rongga udara yang terdapat di antara butir-butir agregat yang
terselimuti aspal, dinyatakan dalam % volume total.
Rongga terisi aspal (voids filled with asphalt), VFA
= rongga dalam agregat yang terisi aspal efektif, dinyatakan dalam %
volume total.
Rongga dalam agregat (VMA)
UKURAN MAKS. VMA MINIMUM (%)
NOMINAL Va=3% Va=4% Va=5%
1,18 mm (No. 16) 21,5 22,5 23,5
2,36 mm (No. 8) 19,0 20,0 21,0
4,75 mm (No. 4) 16,0 17,0 18,0
9,50 mm (⅜ in) 14,0 15,0 16,0
12,50 mm (½ in) 13,0 14,0 15,0
19,00 mm (¾ in) 12,0 13,0 14,0
25,00 mm (1 in) 11,0 12,0 13,0
37,50 mm (1½ in) 10,0 11,0 12,0
50,00 mm (2 in) 9,5 10,5 11,5
63,00 mm (2½ in) 9,0 10,0 11,0

Va = rongga
udara=VIM
2
Langkah analisis campuran padat
• Uji berat jenis curah agregat kasar (AASHTO T 85) dan agregat halus
(AASHTO T 84).
• Uji berat jenis aspal (AASHTO T 228) dan bahan pengisi (AASHTO T
100).
• Hitung berat jenis curah agregat gabungan.
• Uji berat jenis maksimum campuran lepas (ASTM D 204).
• Uji berat jenis curah campuran padat (ASTM D 1188 atau ASTM D
2726).
• Hitung berat jenis efektif agregat.
• Hitung aspal yg terserap agregat.
• Hitung kadar aspal efektif.
• Hitung rongga dlm agregat.
• Hitung rongga dalam campuran.
Contoh data dasar campuran

▪ Bahan
pokok BRT JENIS MET. PENG. PROPORSI
BAHAN % BRT % BRT
- CURAH AASHTO ASTM
TOTAL AGREG
Kdr. aspal 1,030 T 228 D 70 5,3 5,6
Agr. kasar - 2,716 T 85 C 127 47,4 50,0
Agr. Halus - 2,689 T 84 C 128 47,3 50,0
Bhn pengisi - T 100 C 854 - -

▪ Campura
•n Brt jenis curah campuran (ASTM D 2726):
2,442
• Brt jenis maks campuran (ASTM D 2041):
2,535
Berat jenis curah agregat

Gsb = berat jenis curah agregat gabungan


P1, P2, Pn = persentase berat masing-masing
agregat
G1, G2, Gn = berat jenis curah masing-masing
• Berat jenis curah bahan pengisi sulit ditentukan
agregat
dengan teliti.
• Apabila utk menghitung berat jenis curah agregat
gabungan digunakan berat jenis semu bahan
pengisi, maka kesalahannya dpt diabaikan.
Berat jenis efektif agregat

Berdasarkan berat jenis maksimum campuran, berat


jenis efektif agregat adalah:

Gse = berat jenis efektif agregat


Gmm = berat jenis maksimum campuran (hasil
pengujian pd kdr aspal di sekitar kadar aspal
disain).
Pmm = persentase berat campuran = 100
Pb = persentase berat aspal thd berat total campuran
Gb = berat jenis aspal
Berat jenis maksimum campuran
• Berat jenis maksimum pd berbagai kdr aspal
diperlukan utk mendapatkan rongga pd berbagai
kadar aspal.
• Berat jenis maksimum dihitung dgn rumus:

Gmm = berat jenis maksimum campuran


Pmm = persentase berat total campuran = 100
Ps = persentase berat agregat thd berat total
campuran
Pb = persentase berat aspal thd berat total campuran
Gse = berat jenis efektif agregat
Aspal yang terserap & efektif

Pba = berat aspal yg terserap (% berat agregat)


Gse = berat jenis efektif agregat
Gsb = berat jenis curah agregat
Gb = berat jenis aspal

Pbe = kadar aspal efektif (% berat total)


Pb = kadar aspal (% berat total)
Pba = aspal yg terserap agregat (% berat total agregat)
Ps = berat agregat (% berat total)
Rongga dlm agregat

• Apabila komposisi dinyatakan thd berat total


campuran

• Apabila komposisi dinyatakan thd berat agregat

VMA = rongga dlm agregat (% volume curah campuran)


Gsb = berat jenis curah agregat
Gmb = berat jenis curah campuran
Ps = berat agregat (% berat total campuran)
Pb = berat aspal (% berat agregat)
Rongga dlm campuran & rongga terisi
aspal

Va = rongga dlm campuran (% volume campuran)


Gmm = berat jenis maksimum campuran
Gmb = berat jenis curah campuran

VFA = rongga terisi aspal (% VMA)


VMA = rongga dalam agregat (% volume campuran)
Va = rongga dalam campuran (% volume campuran)
Grafik
Tugas I: Diketahui data dasar
campuran
▪ Bahan
pokok
BRT JENIS MET. PENG. PROPORSI
BAHAN % BRT % BRT
- CURAH AASHTO ASTM
TOTAL AGREG
Aspal 1,030 T 228 D 70 5,3 5,6
Agr. kasar - 2,716 T 85 C 127 46,4 49,0
Agr. Halus - 2,689 T 84 C 128 46,3 49,0
Bhn pengisi - 2,556 T 100 C 854 2 2

▪ Campura
•n Berat jenis curah campuran (ASTM D 2726):
2,442
Diketahui data dasar campuran

• Apa yg dimaksud Berat jenis bulk


campuran
• Apa yang dimaksud Berat jenis maks
campuran
• Hitung :
1. Berat jenis bulk agregat
gabungan
2. Berat jenis efektif agregat
3. Berat jenis maksimum campuran
4. Aspal yang terabsorpsi
5. Kadar aspal efektif
6. VMA
7. VIM
8. VFB

Anda mungkin juga menyukai