Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN CANGKANG KERANG DARAH SEBAGAI AGREGAT

HALUS PADA CAMPURAN BETON

Pebri Putra Hidayat, Wiku Adhiwicaksana Krasna, M.Eng.*)


Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Jenderal A. Yani Km. 36 Banjarbaru
Telp. (0511) 47738568-4781730 Fax. 4781730
Email: pebriputra622@gmail.com

Kalimantan merupakan Provinsi yang semakin maju dan sedang


berkembang pesat, khususnya dalam bidang konstruksi dengan pemanfaatan
teknologi beton. Hal ini menyebabkan beton banyak digunakan untuk
konstruksi bangunan gedung, jembatan, dermaga dan lain-lain. Banyaknya
jumlah penggunaan beton dalam konstruksi tersebut mengakibatkan
peningkatan kebutuhan material beton, sehingga diperlukannya sumber material
alternatif untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan beton. Dalam penelitian
ini digunakan cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) sebagai agregat halus
alternatif untuk mengganti sebagian agregat halus (pasir) dalam pembuatan beton.
Untuk itu perlu diketahui perbandingan kuat tekan beton tanpa Cangkang Kerang
dengan kuat tekan beton yang menggunakan cangkang kerang sebagai bahan
pengganti untuk mengurangi penggunaan agregat halus (pasir).
Metode penelitian ini dimulai dari perencanaan campuran beton dengan
mutu 22,5 MPa. Cangkang Kerang Darah dihancurkan hingga lolos saringan
nomor 4 dengan ukuran lubang 4,75 mm. Dibuat sampel beton campuran
cangkang kerang dengan variasi persentase terhadap berat agregat halus (pasir)
yaitu 0%, 10%, 25%, 35%, dan 50%. Pembuatan sampel menggunakan cetakan
silinder dengan diameter 15 mm dan tinggi 30 mm. Jumlah sampel yang dibuat
sebanyak 3 buah untuk masing-masing umur sampel 28 hari dan 56 hari sehingga
total sampel adalah 30 buah.
Dari hasil pengujian ada beberapa sampel yang mencapai target kuat tekan
22,5 MPa. Diketahui perbandingan kuat tekan rata-rata beton campuran pada
umur 28 hari meningkat dari kuat tekan rata-rata beton tanpa Cangkang Kerang.
Kata kunci: Agregat halus, Beton, Kerang darah (Anadara granosa)

1
PENDAHULUAN yaitu bahan yang digunakan adalah
Kalimantan merupakan Provinsi cangkang kerang darah sebagai
yang semakin maju dan sedang bahan pengganti untuk mengurangi
berkembang pesat, khususnya dalam penggunaan agregat halus (pasir),
bidang konstruksi, teknologi beton sehingga bermanfaat dan dapat
mempunyai potensi yang luas mengurangi biaya pembuatan.
dalam bidang konstruksi. Hal ini Dengan pemanfaatan limbah
menyebabkan beton banyak cangkang kerang darah dalam
digunakan untuk konstruksi membuat beton diharapkan mampu
bangunan gedung, jembatan, menghasilkan suatu beton dengan
dermaga dan lain-lain. Beton kekuatan yang baik, ramah
umumnya tersusun dari empat lingkungan, dan dapat dilihat
bahan penyusun utama yaitu penggunaannya pada bangunan yang
semen, pasir, agregat, dan air. tepat dari jenis beton.
Banyaknya jumlah penggunaan beton Penelitian ini dilaksanakan
dalam konstruksi tersebut dengan tujuan untuk mengetahui
mengakibatkan peningkatan perbandingan kuat tekan beton tanpa
kebutuhan material beton, sehingga Cangkang Kerang dengan kuat tekan
memicu penambangan pasir sebagai beton yang menggunakan cangkang
salah satu bahan pembentuk beton kerang sebagai bahan pengganti
secara besara-besaran yang untuk mengurangi penggunaan
menyebabkan turunnya jumlah agregat halus (pasir).
sumber da ya alam yang tersedia
untuk keperluan pembetonan. METODOLOGI PENELITIAN
A. Diagram Alir Metode Penelitian
Dalam menghadapi era Diagram alir metode penelitian
globalisasi dunia, Indonesia yang yang dilakukan dapat dilihat pada
dikenal sebagai salah satu Negara Gambar 1 berikut:
berkembang dituntut untuk lebih
kreatif serta memiliki keterampilan
dalam melakukan penelitian dan
pengembangan bidang konstruksi,
terutama pada teknologi pembuatan
beton, menjawab kebutuhan ini
maka perlu dipikirkan suatu alternatif
bahan pengganti agregat dalam
sebuah konstruksi beton untuk dapat
mengurangi pemakaian agregat. Jika
diperlukan, bahan pengganti dapat
ditambahkan untuk mengubah sifat-
sifat tertentu dari beton agar
berfungsi lebih baik dan lebih
ekonomis.
Dalam penelitian ini, penulis
menambahkan satu jenis bahan Gambar 1 Diagram Alir Metode
pengganti pada campuran beton, Penelitian

2
B. Persiapan Material Pembuatan 6. Perbandingan yang akan dilihat
Sampel adalah antara kuat tekan yang
Persiapan material meliputi terjadi pada beton tanpa
agregat kasar, agregat halus, semen Cangkang Kerang (0%) dengan
dan bahan penambah (cangakang beton bercampur cangkang
kerang). Masing-masing bahan diuji kerang. Perbandingan juga dilihat
di dalam laboratorium untuk pada umur beton sehingga akan
mengetahui karakteristik bahan diperoleh grafik hubungan antara
seperti pemeriksaan kadar air, kadar kuat tekan beton dan umur
lumpur, kadar organik, berat volume, pengujian beton.
uji abrasi, analisa saringan, dan berat
jenis. Untuk kulit kerang, sebelum D. Pembuatan Benda Uji
diuji dihancurkan dulu hingga Tahapan pembuatan benda uji
ukurannya cukup kecil untuk lolos pada penelitian ini sebagai berikut:
saringan nomor 4 agar memenuhui 1. Mempersiapkan alat dan bahan
syarat sebagai agregat halus. yang dibutuhkan.
C. Rancangan Percobaan Kuat 2. Pembersihan cetakan silinder
Tekan dan pelapisan silinder dengan oli
Rancangan percobaan untuk pada dinding dalamnya agar
penelitian ini ialah sebagai berikut: cetakan beton dapat dengan
1. Beton yang digunakan adalah mudah dilepaskan.
beton mutu normal yaitu dengan 3. Menimbang masing-masing
kuat tekan karakteristik rencana bahan sesuai dengan
22,5 MPa. perencanaan dan perhitungan
2. Metode perencanaan campuran campuran beton (mix design).
beton didasarkan pada metode 4. Setelah semua bahan ditimbang
Department of Environment sesuai komposisi campuran,
(DoE) yang sesuai dengan SNI untuk batu pecah dan pasir
2847:2013. dicuci terlebih dahulu hingga
3. Benda uji dibuat dengan variasi bersih, kemudian dikeringkan
campuran cangkang kerang 0%, diluar ruangan ±12 jam, untuk
10%, 25%, 35%, dan 50% mendapatkan kondisi SSD.
4. Benda uji berbentuk silinder 5. Pengadukan campuran beton
berdiameter 150 mm dan tinggi dapat dilakukan dengan
300 mm. Benda uji dibuat menggunakan mesin pengaduk
masing-masing sebanyak 3 buah atau pun secara manual. Dalam
untuk umur 28 hari dan 3 buah pelaksanaannya, menggunakan
untuk 56 hari. Sehingga total mesin pengaduk yaitu dengan
sampel yang dibuat sebanyak 30 memasukkan dan mengaduk
buah. agregat halus dan semen terlebih
5. Pengujian benda uji dilakukan dahulu ke dalam mesin
terhadap kuat tekan dengan pengaduk, selanjutnya
parameter beban maksimum atau memasukkan agregat kasar yang
hingga beton mengalami sudah dicampur dengan
keruntuhan. cangkang kerang, terakhir
memasukkan air sedikit demi

3
sedikit hingga campuran merata. diolesi oli di bagian dalamnya
Adapun kegiatan pengadukan terlebih dahulu sehingga pada
campuran beton menggunakan saat pelepasan benda uji dari
mesin pengaduk dapat dilihat bekistingnya menjadi lebih
pada Gambar 3 sebagai berikut: mudah. Melakukan penggetaran
dengan vibrator setiap sepertiga
bagian isi bekisting yang
bertujuan untuk menghilangkan
udara yang terperangkap dalam
campuran dan ruang-ruang di
antara agregat kasar dapat terisi
sepenuhnya oleh campuran
Gambar 3 Penuangan Cangkang beton. Meratakan permukaan
Kerang yang sudah dihaluskan campuran beton, membersihkan
6. Mengukur nilai slump sesuai sisa-sisa beton yang menempel
dengan range slump yang telah di bekisting kemudian
ditentukan pada perencanaan menempatkan bekisting tersebut
dan perhitungan beton (mix di tempat yang lembab dan
design). Apabila nilai slump mendiamkannya selama ±24
telah memenuhi range berarti jam. Adapun benda uji silinder
kekentalan beton segar telah dapat dilihat pada Gambar 5-6
memenuhi persyaratan, apabila sebagai berikut:
nilai slump belum memenuhi
persyaratan maka pengadukan
diulangi hingga memperoleh
nilai slump yang sesuai. Adapun
kegiatan pengujian nilai slump
dapat dilihat pada Gambar 4
sebagai berikut:
Gambar 5 Benda Uji Silinder saat
dituang

Gambar 4 Pengujian Nilai Slump


7. Mencetak benda uji dengan
menuangkannya ke dalam Gambar 6 Benda Uji Silinder saat
bekisting silinder yang telah dirapikan

4
8. Setelah ±24 jam, membuka
bekisting dan mengeluarkan
benda uji.
E. Perawatan Benda Uji
Perawatan benda uji dilakukan
selepas benda uji dikeluarkan dari
bekisting dengan cara merendam
benda uji hingga permukaan benda Gambar 8 Benda Uji Silinder saat
uji terendam seluruhnya selama 28 Mengalami Retakan
dan 56 hari di dalam bak perendam.
Perawatan ini bertujuan agar proses HASIL DAN PEMBAHASAN
hidrasi berjalan dengan baik dan A. Hasil Pengujian Kuat Tekan
sempurna. Beton Silinder
F. Pengujian Benda Uji Benda uji beton dicor dengan
Sehari sebelum beton mencapai kuat tekan rata-rata yang
umur uji yang telah ditetapkan beton direncanakan sebesar 22,5 MPa.
dikeluarkan dari bak perendam dan Hasil dari pengujiannya dapat dilihat
dikeringkan hingga berada dalam pada Gambar 9-10 sebagai berikut:
kondisi jenuh kering
permukaan/surface saturated dry Kuat Tekan Rata-rata
(SSD). Selanjutnya menimbang dan
mencatat masing-masing berat benda umur 28 hari
uji, kemudian meletakkan benda uji 25.00
di mesin tekan secara sentris. 22.50
Menjalankan mesin tekan dengan 20.00
Kuat Tekan (MPa)

penambahan beban yang konstan, 17.50 0%


melakukan proses penambahan 15.00 10%
beban hingga benda uji mengalami 12.50
keruntuhan dan mencatat beban 25%
10.00
maksimum yang terjadi selama 7.50 35%
pengujian. Adapun kegiatan 5.00 50%
pengujian kuat tekan silinder beton 2.50
dapat dilihat pada Gambar 7-8 0.00
Benda Uji
sebagai berikut:
Gambar 9 Kuat Tekan Rata-rata Pada
28 Hari

Gambar 7 Pengujian Benda Uji


Silinder

5
Berdasarkan Gambar 11 dapat
Kuat Tekan Rata- dilihat bahwa terjadi penurunan kuat
tekan beton campuran 10% dan 25%
rata umur 56 hari pada umur beton 56 hari.
25.00
22.50 KESIMPULAN
20.00 Dari hasil penelitian mengenai
penggunaan cangkang kerang darah
Kuat Tekn (MPa)

17.50 0%
15.00 10%
sebagai agregat halus pada campuran
12.50 beton dapat ditarik kesimpulan
25% sebagai berikut:
10.00
7.50 35% 1. Dari hasil pengujian yang telah
5.00 50%
dilakukan diketahui
2.50 perbandingan kuat tekan rata-
0.00 rata beton campuran untuk 28
Benda Uji hari meningkat dari kuat tekan
rata-rata beton tanpa Cangkang
Gambar 10 Kuat Tekan Rata-rata Kerang (A= 0%) yaitu sampel B
Pada 56 Hari (10%) sebanyak 4,45%; sampel
Dari Gambar 9 dan 10 dapat C (15%) sebanyak 11,61%;
dilihat bahwa kuat tekan paling sampel D (35%) sebanyak
tinggi pada umur 28 hari adalah 14,29%; dan sampel E (50%)
beton dengan campuran 35% sebesar sebanyak 4,46%.
24,16 MPa. Kuat tekan paling tinggi 2. Dari hasil pengujian yang telah
pada umur 56 hari adalah beton dilakukan dengan kuat tekan
dengan campuran 35% sebesar rata-rata yang direncanakan
24,35MPa. sebesar 22,5 MPa maka hanya
sampel dengan variasi campuran
30 25% dan 35% saja pada umur 28
hari yang mencapai target yaitu
25 23,59 MPa dan 24,16 MPa.
Kuat Tekan Rata-rata (MPa)

Sedangkan untuk umur 56 hari


20 hanya sampel dengan variasi
0%, 35%, dan 50% yang
0%
15
mencapai target yaitu 23,21
10% MPa; 24,35 MPa; dan 22,65
25% MPa.
10
35%
SARAN
5 50% Adapun saran yang dapat
dilakukan untuk penelitian
0 berikutnya adalah sebagai berikut:
0 28 56
Hari 1. Penelitian lebih lanjut tentang
Gambar 11 Hubungan Antara hal ini dapat dilakukan dengan
Pengaruh Kuat Tekan Rata-Rata menghancurkan cangkang
Terhadap Umur Beton kerang lebih halus lagi hingga

6
menyerupai butiran pasir pada Mufti A. S., 2006, Studi Penggunaan
umumnya. Cangkang Kerang Laut Sebagai
2. Untuk pemanfaatan lebih lanjut Bahan Penambah Agregat
dari cangkang kerang dapat juga Kasar Pada Campuran Beton.
menggunakan semen tipe II, Skripsi Jurusan Teknik Sipil.
yaitu semen yang khusus untuk Universitas Khairun Ternate.
daerah kadar garam / sulfat
sedang. Pramono, Didiek., Suryadi H.S.,
2008, Bahan Konstruksi Teknik,
DAFTAR PUSTAKA Penerbit Gunadarma, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2002,
Tata Cara Perhitungan Struktur Siregar, S.M. 2009. Pemanfaatan
Beton untuk Bangunan Gedung, Kulit Kerang dan Resin Epoksi
Jakarta. Terhadap Karakteristik Beton
Polimer. Tesis. MIPA. USU.
Badan Standardisasi Nasional,
Standar Nasional Indonesia
2847:2013, Jakarta, 2013

Badan Standardisasi Nasional,


Standar Nasional Indonesia 03-
2847-2002, Jakarta, 2002

Departemen Pekerjaan Umum, Tata


Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal,
Yayasan LPMB, Bandung, 1990

Deviana, 2014, Pengaruh


Penggunaan Cangkang Tiram
Sebagai Bahan Tambah Agregat
Halus Terhadap Kuat Tekan
Beton Menggunakan FAS 0,4;
0,5; dan 0,6. Tugas Akhir
Diploma-III Jurusan Teknik
Sipil. Universitas Syiah Kuala
Darussalam Banda Aceh.

Iskandar., Fachrir R., Darmansyah


T., 2005, Bahan Kuliah Struktur
Beton Bertulang-1, Program
Studi S1-Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai