Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB II
PENGUJIAN SETARA PASIR
(SAND EQUIVALENT TEST)
A. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat persentase kadar lumpur dari suatu agregat halus.

B. DASAR TEORI
Pada pencampuran aspal, salah satu bahan yang digunakan adalah agregat.
Agregat merupakan bahan yang sangat penting karena sangat berpengaruh
langsung terhadap kekuatan aspal tersebut, sehingga agregat yang digunakan
sebagai bahan jalan haruslah bersih, bebas dari zat-zat asing seperti tumbuhan,
butiran lunak, gumpalan tanah liat (lempung) atau lapisan tanah liat (lempung).
Kotoran-kotoran tersebut biasanya berada di dalam atau melekat pada agregat.
Agregat yang kotor akan sangat memengaruhi daya rekat aspal dengan agregat
yang disebabkan banyaknya kandungan lempung pada agregat tersebut.
Kebersihan agregat dapat dilihat dengan beberapa cara, yaitu secara visual dan
pengujian.
Pengujian setara pasir (sand equivalent test) dilakukan untuk menentukan
perbandingan relatif dari bagian bahan yang dapat merugikan (seperti butiran
lunak dan lempung) terhadap bagian bahan agregat yang lolos saringan no. 4
(4.75 mm).
Oleh karena itu, nilai setara pasir agregat untuk pekerjaan campuran
beraspal panas menyaratkan minimum 50% (Berdasarkan Spesifikasi Umum
Bidang Jalan dan Jembatan, 2010 Revisi 2)
a. Pengujian setara pasir adalah sebuah metode pengujian agregat halus
atau pasir lolos saringan no. 4 (4.75 mm) dan menggunakan alat uji cara
setara pasir dan larutan kerja tertentu.
b. Nilai setara pasir adalah perbandingan antara skala pembacaan pasir
terhadap skala pembacaan lumpur pada alat uji setara pasir yang
dinyatakan dalam persen.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

c. Bahan plastis adalah bahan yang mengandung lempung, lanau, atau yang
menyerupai lempung atau lanau.

𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑟/𝐴𝑏𝑢 𝐵𝑎𝑡𝑢


Rumus Perhitungan: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆. 𝐸 = × 100%
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Gelas Erlenmeyer
Gelas erlenmeyer berfungsi untuk menampung, mencampurkan, serta
melarutkan (menghomogenkan) benda uji.
2. Beban Equivalent
Fungsi utama dari beban equivalent adalah memberi beban ke benda uji.
3. Statif
Statif adalah alat yang berfungsi sebagai alat penegak. Statif dirangkai
bersama beban equivalent.
4. Saringan No. 4
Saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang tidak
diinginkan berdasarkan ukurannya. Dengan kata lain, saringan digunakan
untuk menyeleksi benda uji sesuai ukurannya.
5. Cawan (Tin Box)
Cawan (Tin Box) berfungsi untuk meletakkan atau menampung benda uji.
6. Corong
Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk memindahkan (memasukkan)
benda uji ke dalam gelas erlenmeyer.
7. Sumbat Karet
Fungsi utama sumbat karet adalah untuk menutup permukaan mulut gelas
erlenmeyer.
8. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang berfungsi untuk mengukur waktu saat
percobaan dilakukan.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Bahan
1. Agregat Halus
Agregat halus yang digunakan pada praktikum Sand Equivalent Test
adalah agregat halus yang lolos saringan no. 4.
2. Larutan Standar (Stok Solution)
Digunakan sebagai pelarut benda uji.

D. LANGKAH KERJA
1. Pembebanan equivalent dimasukkan pada gelas Erlenmeyer dalam kondisi
kosong, kemudian dicatat letak tera putih pada posisi strip.
2. Agregat yang lolos saringan no.4 diambil secukupnya, dan dimasukkan ke
dalam tin box sampai penuh, kemudian diratakan dan ditekan dengan
tangan sehingga rata permukaan.
3. Larutan standar dimasukkan ke dalam gelas Erlenmeyer sampai skala 5.
4. Mengisi agregat halus yang berada dalam tin box ke dalam gelas
Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan penutup karet dan dibiarkan selama
10 menit.
5. Tabung tersebut dikocok dengan arah mendatar sebanyak 90 kali, dimana
perhitungan dilakukan satu arah.
6. Memasukkan lagi larutan standar ke dalam gelas Erlenmeyer yang telah
dikocok sampai skala 15.
7. Diamkan selama 20 menit, kemudian baca skala yang berada di atas
permukaan lumpur.
8. Selanjutnya, beban equivalent dimasukkan secara perlahan-lahan sampai
beban tersebut berhenti.
9. Skala dibaca setelah pembebanan.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN


Tabel 2.1 Hasil Data Sand Equivalent Test
No. Uraian I (Pasir) II (Abu Batu)
Tera tinggi tangkai petunjuk ke
1. dalam gelas ukur (gelas dalam 10.5 10.5
keadaan kosong).
Pembacaan skala permukaan
2. lumpur dilihat pada dinding gelas 3.3 3.5
ukur.
Pembacaan skala beban pada
3. 13.7 13.6
gelas ukur.

Analisa Perhitungan
 Pembacaan Skala Pasir = Pembacaan 3 – Pembacaan 1
= 13.7 – 10.5
= 3.2
 Pembacaan Skala Abu Batu = Pembacaan 3 – Pembacaan 1
= 13.6 – 10.5
= 3.1
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑟
 Nilai Sand Equivalent Pasir = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 × 100%
3.2
= 3.3 × 100%

= 96.97%
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐴𝑏𝑢 𝐵𝑎𝑡𝑢
 Nilai Sand Equivalent Abu Batu = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟
× 100%
3.1
= 3.5 × 100%

= 88.6%

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Sand Equivalent Test


No. Uraian I (Pasir) II (Abu Batu)
Tera tinggi tangkai petunjuk ke
1. dalam gelas ukur (gelas dalam 10.5 10.5
keadaan kosong).
Pembacaan skala permukaan
2. lumpur dilihat pada dinding gelas 3.3 3.5
ukur.
Pembacaan skala beban pada
3. 13.7 13.6
gelas ukur.
4. Pembacaan skala pasir / abu batu 3.2 3.1
5. Nilai Sand Equivalent 96.97% 88.6%

F. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini, diperoleh nilai Sand Equivalent pasir
adalah 96.97% dan nilai Sand Equivelent abu batu adalah 88.6%. Jadi, agregat
halus tersebut memenuhi spesifikasi dan dapat digunakan untuk struktur
perkerasan jalan.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

G. DOKUMENTASI
Alat

Gelas Erlenmeyer Beban Equivalent dan Statif

Saringan No. 4 Cawan

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Corong Penutup Karet

Stopwatch

Bahan

Agregat Halus Larutan Standar

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Langkah Kerja

Memasukkan agregat yang Pembacaan tera tinggi


lolos saringan no.4 ke dalam tangkai saat gelas dalam
cawan hingga rata permukaan keadaan kosong

Mengisi agregat halus Pembacaan skala


yang berada pada cawan permukaan lumpur dilihat
ke dalam gelas Erlenmeyer pada dinding gelas ukur.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Gelas Erlenmeyer dikocok Memasukkan kembali


dengan arah mendatar larutan standar hingga
sebanyak 90 kali dengan skala 15.
perhitungan dilakukan 1 arah.

Beban equivalent dimasukkan Pembacaan skala


secara perlahan-lahan sampai pembebanan
beban tersebut berhenti.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai