Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

JOB
SAND EQUIVALENT TEST ( UJI SETARA PASIR )

A. TUJUAN

Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir yang Mengandung Bahan


Plastis dengan Cara Setara Pasir ini dimaksudkan untuk menentukan kualitas pasir
atau agregat halus yang lolos saringan nomor 4 (4,76mm).

B. DASAR TEORI

Pada pencampuran aspal salah satu bahan yang di gunakan adalah


agregat. Agregat merupakan bahan yang sangat penting karena sangat
berpengaruh langsung terhadap kekuatan aspal tersebut, maka agregat yang
digunakan sebagai bahan jalan haruslah bersih, bebas dari zat-zat asing
seperti tumbuhan, butiran lunak, gumpalan tanah liat (lempung) atau lapisan
tanah liat (lempung), kotoran - kotoran tersebut biasanya berada di dalam
atau melekat pada agregat. Agregat yang kotor akan sangat mempengaruhi
daya rekat aspal dengan agregat yang disebabkan banyaknya kandungan
lempung pada agregat tersebut. Kebersihan agregat dapat dilihat dengan
beberapa cara yaitu, secara visual, dan pengujian,

Pengujian setara pasir (sand equivalent test), dilakukan untuk


menentukan perbandingan relative dari bagian bahan yang dapat merugikan
(seperti butiran lunak dan lempung) terhadap bagian bahan agregat yang
lolos saringan no.4 (4,75 mm).

Oleh karena itu nilai setara pasir agregat untuk pekerjaan campuran
beraspal panas, mensyaratkan minimum 60% (Berdasarkan Spesifikasi
Umum Bidang Jalan dan Jembatan, 2010 Revisi 2).

a. Pengujian setara pasir adalah sebuah metoda pengujian agregat halus


atau pasir lolos saringan nomor 4 (4,76 mm), menggunakan alat uji cara
setara pasir dan larutan kerja tertentu.

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

b. Nilai setara pasir adalah perbandingan antara skala pembacaan pasir


terhadap skala pembacaan Lumpur pada alat uji setara pasir yang
dinyatakan dalam prosen.

c. Bahan Plastis adalah bahan yang mengandung lempung atau lanau atau
yang menyerupai lempung atau lanau

Nilai setara pasir adalah perbandingan antara skala pembacaan pasir


terhadap skala pembacaan lumpur pada alat uji setara pasir yang dinyatakan
dalam prosen. Pengujian setara pasir adalah suatu metoda pengujian agregat
halus atau pasir lolos saringan ukuran 4,75 mm, menggunakan Sand
Equivalent Test Apparatus dengan cara setara pasir dan larutan kerja.

Pengujian setara pasir (Sand Equivalent Test), dilakukan untuk


menentukan perbandingan relatif dari bagian bahan yang dapat merugikan
yang disebut bahan plastis yaitu bahan yang mengandung lempung atau
lanau atau yang menyerupai lempung terhadap bagian bahan agregat yang
lolos saringan ukuran 4,75 mm. Oleh karena itu nilai setara pasir agregat
untuk pekerjaan campuran beraspal panas, mensyaratkan minimum 60%
menurut spek umum Bina Marga 2010 (Revisi 3) dan SNI 03-4428-1997

Tabel .1. Ketentuan Agregat Halus

Pengujian Standar Nilai


Nilai Setara Pasir SNI-03-4428-1997 Min. 60 %

Angularitas dengan Uji SNI-03-6877-2002 Min. 45 %


Kadar Rongga
Gumpalan Lempung SNI 03-4141-1996 Min. 1 %
dengan Butir- butir Mudah
Pecah dalam Agregat
Agregat Lolos Ayakan No. SNI ASTM C117: 2012 Maks. 10 %
200

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Agregat yang digunakan sebagai bahan jalan harus bersih, bebas dari zat-zat
asing seperti tumbuhan, butiran lunak, gumpalan tanah liat atau lapisan
tanah liat (lempung). Biasanya berada dalam atau melekat pada agregat.
Agregat yang kotor akan memberikan pengaruh jelek pada kinerja
perkerasan, seperti berkurangnya ikatan antara aspal dengan agregat yang
disebabkan karena banyaknya kandungan lempung pada agregat tersebut.

Kebersihan agregat sering dapat dilihat secara visual, namun dengan suatu
analisa saringan disertai pencucian agregat akan memberikan hasil yang
lebih akurat tentang bersih atau tidaknya agregat tersebut.

Pengujian setara pasir atau Sand Equivalent dihitung dengan rumus:

Nilai SP = A/B × 100 %

Dimana:
A = Tera tinggi tangkai beban

D = SkalaPasir: C-A

1. B  = Skala Lumpur
2. C  = Skala bacaan setelah diberi larutan, abu halus dan beban

C. ALAT DAN BAHAN

Tabel .2 alat dan bahan

No. Nama Peralatan Gambar Keterangan

Alat untuk
Sand equivalent
1 menguji setara
test app
pasir

2 Untuk
menegeringkan

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Oven pengering

bahan Dengan
suhu konstan
(110±5) oC

Ukuran lubang
Ayakan No. 4
ayakan 4.75 mm
(ayakan nomor
3
4)

Cawan

Sebagai alat
4
bantu

Kuas

Sebagai alat
5
bantu

Stopwatch Di gunakan untuk


mengitung
6 lamanya
pengocokan (30
detik)

D. LANGKAH KERJA
Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

1. Ambil benda uji sebanyak 85 ml, berupa agregat halus yang sebelumnya
diambil melalui proses sampling, keringkan di oven pada suhu 1105 0C
sampai berat tetap, kemudian dinginkan pada suhu ruang.

2. Tera tinggi tangkai penunjuk beban ke dalam gelas ukur (gelas dalam
keadaan kering), kemudian baca skalanya (a), sampai satu angka
dibelakang koma.

3. Isi tabung plastik dengan larutan kerja sampai skala 5.

4. Masukkan agregat kedalam cawan, lalu ratakan

5. Masukan benda uji (agregat) tadi ke dalam tabung plastik, ketuk-


ketukan untuk beberapa saat kemudian diamkan selama 10 menit.

6. Tutup tabung dengan penutup karet atau kayu gabus, kemudian


miringkan sampai hampir mendatar dan kocok dengan tangan
(digerakan secara mendatar sebanyak 90 gerakan selama 30 detik sejauh
200-250 mm).

7. Tambahkan larutan kerja dengan cara mengalirkan larutan melalui pipa


pen

8. galir, mulai dari bagian bawah pasir bergerak ke atas, sehingga Lumpur
yang terdapat di bagian bawah permukaan pasir naik ke atas lapisan
pasir. Kemudian tambahkan larutan kerja sampai skala 15, lalu diamkan
selama (20menit ± 5 detik).

9. Baca dan catat skala pembacaan koloid (b), sampai satu angka
dibelakang koma.

10. Masukan beban perlahan-lahan sampai permukaan lapisan pasir,


kemudian baca skala (c).

11. Hitung skala pembacaan pasir yaitu (d) = (c) – (a).

12. Hitung Nilai setara pasir (d/b) x 100%, sampai satu angka di belakang
koma

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

E. DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN

Tabel .3 Data Pengujian

Nomor Contoh Rumus I II

1 Tera tinggi tangkai penujuk beban 10,5 10,6


ke dalam gelas ukur (gelas dalam Baca Data
keadaan kering)

2 Baca skala lumpur (pembacaan 4,3 4,2


skala permukaan lihat pada Baca Data
dinding gelas ukur)

3 Masukan beban, baca skala beban Baca Data 14,7 14,7


pada tangkai penunjuk

1. Analisa perhitungan

Sampel I

Tera tinggi tangkai penujuk beban ke dalam gelas ukur = 10,5

Bacaan skala lumpur = 4,3

Bacaan skala beban = 14,7

Bacaan Skala pasir = Data 3- - Data 1

= 14,7 - 10,5

= 4,2

Nilai setara pasir = (4 / 2 ) x 100% = 97,6 %

Sampel II

Tera tinggi tangkai penujuk beban ke dalam gelas ukur = 10,6

Bacaan skala lumpur = 4,2

Bacaan skala beban = 14,7

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Bacaan Skala pasir = Data 3- - Data 1

= 14,7 - 10,6

= 4,1

Nilai setara pasir = (4 / 2 ) x 100% = 97,6 %

Rata – rata nilai setara pasir

97,6 %+ 97,6 %
=97,6 %
2

Tabel .4 Data hasil Perhitungan

Nomor Contoh Rumus I II

1 Tera tinggi tangkai penujuk beban 10,5 10,6


ke dalam gelas ukur (gelas dalam Baca Data
keadaan kering)

2 Baca skala lumpur (pembacaan 4,3 4,2


skala permukaan lihat pada Baca Data
dinding gelas ukur)

3 Masukan beban, baca skala beban Baca Data 14,7 14,7


pada tangkai penunjuk

4 Baca skala pasir 3 -1 4,2 4,1

5 Nilai setara pasir (4/2)x100% 97,6 % 97,6 %

6 Rata – rata nilai setara pasir (I+II)/2 97,6 %

7 Keterangan Dapat digunakan

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

F. KESIMPULAN

Dari pengujian sand equivalent, didapat nilai setara pasir 97,6 %.


Nilai tersebut lebih besar dari nilai setara pasir agregat untuk pekerjaan
campuran beraspal panas yang disyaratkan, yaitu minimum 60%, menurut
Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 (Revisi 3) dan SNI 03-4428-1997.
Maka agregat tersebut dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal
beton.

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

G. DOKUMENTASI

Gambar .2 memasukkan air


Gambar .1 pembacaan tera
kedalam tera tangkai
tangkai skala 5

Gambar .3 Memasukan pasir Gambar .4 Pasir + Air di


kedalam tera tangkai dalam tera tangkai

Kelompok 1
2C Teknik Kontruksi Sipil
Politeknik Negeri ujung pandang

Anda mungkin juga menyukai