JOB II
SAND CONE
A. Tujuan
Untuk mendapatkan nilai kepadatan tanah di lapangan ( ɣd Lap)
B. Dasar Teori
Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian lapangan
yang dilakukan untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil
suatu pekerjaan pemadatan pada tanah kohesif maupun non kohesif. Percobaan ini
biasanya dilakukan untuk mengevalusai hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang
dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu perbandingan antara
ɣd Lapangan dengan ɣd Maks hasil percobaan pemdatan di laboratorium dalam
persentase.
Nilai kepadatan tanah di lapangan dapat diukur dengan menggunakan suatu bahan
yang mempunyai kepadatan yang padat & mudah diukur (Pasir Otawa), dengan
demikian dapat dengan mudah menghitung kepadatan tanah suatu daerah. Hampir
semua spesifikasi untuk pekerjaan tanah diharuskan mencapai suatu kepadatan lapangan
yang berupa berat volume kering sebesar 90% - 95% dari berat volume kering
maksimum tanah tersebut. Untuk mencari hubungan kadar air dengan berat volume, dan
untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan pemadatan, perlu diadakan
pemdatan.
Rumus :
Keterangan :
D. Langkah Kerja
1. Menentukan volume corong sebagai berikut :
Menimbang berat corong + botol (W1)
Meletakkan corong dengan lubang di atas & kerannya di buka
Mengisi dengan air sampai keluar dari keran
Prodi D3 Teknik Kontruksi Sipil
Kelompok 2
Lab. Pengujian Tanah Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
3. Menentukan jumlah pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong dengan penuh
sebgai berikut :
Menempatkan alat pada tempat datar
Mengisi botol dengan pasir, lalu menimbang corong + botol + pasir secukupnya
(W4)
Menutup keran dan alat dibalik (corong di bawah dan botol di atas)
Membuka keran hingga pasir mengisi corong dan pasir kelihatan berhenti atau
tidak bergerak lagi
Menutup keran, kemudian menimbang botol + corong + sisa pasir (W5)
4. Pelaksanaan di lapangan
Menyiapkan permukaan tanah yang akan diuji dengan membuat rata permukaan
tanah setempat
Meletakkan plat diatas permukaan tanah yang sudah rata lalu membuat lubang
dengan kedalaman ±10 cm dengan hati-hati
Menimbang botol + corong + pasir (W6)
Membalik botol + corong + pasir dengan hati-hati di atas lubang plat serta
membuka keran agar pasir dapat keluar dari botol
Menutup keran ketika lubang telah penuh kemudian menimbang corong + botol
+ sisa pasir (W7)
Menimbang tanah hasil galian + plastik (W8)
F. Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh nilai kepadatan tanah dilapangan ( ɣd ) sebesar
1,74 gr / cm dan juga didapatkan nilai derajat kepadatan (D) sebesar 126 %
G. Dokumentasi
JOB III
BERAT ISI
A. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini yaitu :
1. Dapat mengetahui perbandingan antara berat tanah dengan volumenya dari
contoh tanah yang diambil dari lapangan
2. Dapat mengetahui prosedur kerja dan pelaksanaannya dalam pengujian
berat isi tanah
B. DASAR TEORI
Selain itu, bobot isi tanah berbeda tergantung pada derajat kejenuhan serta
porositas tanah tersebut. Dalam mekanika tanah, berat isi terdiri atas:
c. Sendok pasir
2. Bahan
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menimbang cincin yang masih kosong dengan menggunakan timbangan digital
kemudian catat hasilnya (W1)
3. Mengukur cincin serta tebal cincin (t) yang akan digunakan dengan jangka
sorong
4. Mengolesi bagian dalam cincin dengan Vaseline
5. Menggali tanah dengan sendok pasir hingga mendapat permukaan yang padat
6. Meletakkan tanah kedalam cincin sampai terisi penuh dan telah padat
7. Meratakan permukaan cincin pada bagian atas dan bawah dengan menggunakan
spatula dengan syarat pada bagian atas dan bawah tidak berongga
8. Menimbang cincin yang sudah diratakan oleh tanah kemudian catat hasilnya
(W2)
F. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh :
1. Berat isi rata-rata tanah yang diuji adalah 2,025 gr/cm3
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi tanah ialah :
- Kandungan bahan organik
- Pengolahan tanah
- Tekstur tanah
- Agresi tanah
G. DOKUMENTASI
JOB IV
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Secara umum, tanah terdiri dari tiga penyusun, yaitu butiran tanah, air dan
udara yang terperangkap dalam pori-pori tanah. Tanah terdiri dari dua unsur yaitu
pori tanah dan butir tanah.
Kadar air tanah (konsistensi air dalam tanah) yang biasanya dinyatakan
dalam berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen (%) volume,
yaitu presentase volume air dengan volume tanah. Air yang hilang karena
pengeringan merupakan jumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Jumlah
air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori tanah.
Penentuan kadar air dalam tanah dapat ditentukan dalam istilah nisbi, seperti basah
atau kering dan istilah jenuh atau tidak jenuh.
Tanah menurut kandungannya terdiri atas :
1. Lembab atau jenuh sebagian : Soil + Udara + Air
2. Kering : Soil + Udara
3. Jenuh Semu : Soil + Air
Kadar air adalah perbandingan antara berat air dan berat kering tanah dalam
presentase yang dirumuskan dalam :
Ww W 2−W 3
ω=¿ x 100% ω=¿ x 100%
Ws W 3−W 1
dimana :
ω= Kadar Air (%)
Ww = Berat Air (gr)
Ws = Berat tanah kering (gr)
W1 = Berat cawan kosong (gr)
W2 = Berat cawan + tanah (gr)
W3 = Berat cawan + tanah kering (gr)
D.Langkah Kerja
F Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh kandungan air rata-rata pada sampel tanah yang
diujikan yaitu 42,25 %
G. DOKUMENTASI
JOB V
A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini dapat diketahui kekuatan tanah terhadap gaya
horizontal yaitu sudut geser dalam kohesi.
B. Dasar Teori
Jika dibebani maka akan mengakibatkan tegangan geser apabila tekanan geser
akan mencapai hingga batas, maka tanah akan mengalami tanah deformasian
cenderung akan mengakibatkan keruntuhan atau kelongsoran tanah. Jika ketentuan
geser tanah terdiri dari 3 komponen yaitu
p
Tegangan normal =
A
Keterangan :
P = beban (kg)
A = luas (cm2)
1. Alat
2. Bahan
b. Vaseline
D. Langkah kerja
1. Menyiapkan sampel tanah yang akan digeser dan telah lolos saringan no.40
2. Mengukur cincin menggunakan jangka sorong dan menimbangnya dengan
timbangan digital
3. Mengoleskan vaselin pada cetakan atau cincin, lalu mengambil sampel tanah
yang telah homogen dan cetak pada cincin dan ratakan menggunakan spatula
4. Memasang alat pada posisi yang benar pada alat kuat geser langsung lalu
memasukkan tanah yang sudah dicetak dengan hati-hati agar tidak terjadi
kerusakan pada sampel yang akan diuji, lalu dikunci
5. Memasang alat pembebanan yang pertama 3,167 kg
6. Menjalankan alat geser langsung dan membaca arloji setiap sekali putaran.
Mengambil sampel kedua dan melakukan hal yang sama namun pembebanan 2
kali dari beban yang pertama dan untuk sampel yang ketiga diberi beban 3 kali
pembebanan yang pertama
0,140
0.160
0.140
0.120
Tegangan (kg/cm2)
0.100
0.080
0.060
0.040
0.020
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Regangan (%)
1
Cu = qu
2
1
Cu = x 0,140
2
= 0.07 kg/cm2
F. Kesimpulan
Dari hasil pengujian kuat tekan bebas ini kami dapat menyimpulkan bahwa
Benda uji / sampel pengujian memiliki tegangan maksimum (qu) yaitu 0.140
kg/cm3, dan kekuatan tanahnya ( Cu) yaitu 0,07 kg/cm2
G. Dokumentasi
Memasukkan tanah
kedalam cetakan benda uji Mencampur tanah yang lolos
saringan no. 40 dengan aquades