Anda di halaman 1dari 6

Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

BAB VII
SAND CONE
(KERUCUT PASIR)

7.1 Tujuan Percobaan


Untuk menentukan kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau
perkerasan yang telah dipadatkan.

7.2 Teori Dasar


Pada waktu pekerjaan pemadatan sedang berlangsung, tentunya perlu
diketahui apakah berat volume yang ditentukan dalam spesifikasi dapat
dicapai atau tidak. Prosedur standar untuk menentukan berat volume
dilapangan akibat pemadatan adalah:
1. Metode balon karet (Ribber Ballon Methode).
2. Penggunaan alat ukur kepadatan nuklir.
3. Metode kerucut pasir (ASTM Designation D-1556).

Kerucut pasir (sand cone) terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca
dengan sebuah kerucut logam dipasang diatasnya. Botol plastik dan kerucut
ini diisi dengan pasir Ottawa kering bergradasi buruk. Berat dari tabung,
kerucut logam, dan pasir yang mengisi botol telah tertentu (W 1). Dilapangan,
sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah dipadatkan. Bila
berat tanah basah yang digali dari lubang tersebut dapat ditentukan (W 2) dan
kadar air dari tanah itu juga diketahui, maka berat kering dari tanah (W 3)
dapat dicari sebagai berikut :

W2
W (% )
1+ ...... (Pers 1)
W3 = 100

Dimana W = kadar air

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya),


kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang. Pasirnya dibiarkan
mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang kerucut. Sesudah itu, berat
dari tabung kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang (W4). Jadi,

W3 = W1 – W4 ...... (Pers 2)

Dimana W3 merupakan berat dari pasir yang mengisi lubang kerucut.


Volume dari lubang yang digali dapat ditentukan sebagai berikut :

W 3 −W C
V = γd( pasir ) ......(Pers 3)

Dimana :
V = Berat pasir yang mengisi kerucut.
d (pasir) = Berat volume kering dari pasir Ottawa yang
dipakai.

Harga-harga Wc dan d (pasir) ditentukan dengan kalibrasi yang


dilakukan di laboratorium. Jadi berat volume kering dari pemadatan
dilapangan sekarang dapat ditentukan sebagai berikut :

d =
...... (Pers 4)
berat kering dari tanah yang digali W 3
=
volume lubang V
Alat yang diuraikan diatas hanya terbatas untuk tanah yang
mengandung butiran kasar tidak lebih dari 5 cm. Kepadatan lapangan adalah
berat kering persatuan isi.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

7.3 Persiapan Sampel


1. Pasir Ottawa kering bergradasi buruk.
2. Menentukan lokasi yang akan digali dan membuat sebuah lubang kecil.

7.4 Alat Yang Digunakan


1. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter.
2. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm.
3. Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm × 30,48 cm dengan lubang
bergaris tengah 16,51 cm.
4. Peralatan kecil yaitu : palu, sendok, kuas, pahat dan perlatan untuk
mencari kadar air.
5. Satu buah timbangan dengan kapasitas 10 kg ketelitian 1,0 gram.
6. Satu buah timbangan dengan kapasitas 500 gram ketelitian 0,1 gram.
7. Pasir : Pasir bersih keras, kering dan bisa mengalir bebas tidak
mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat saringan No.10 (2
mm).

7.5 Prosedur Percobaan


a. Menentukan isi botol pasir :
1. Menimbang alat (Botol + Corong) – (W1)
2. Meletakkan alat dengan botol dibawah, membuka kran
dan isi dengan air jernih sampai penuh diatas kran. Menutup kran
dan membersihkan kelebihan air
3. Menimbang alat yang berisi air (W2 gram). Berat air –
isi botol pasir
4. Melakukan langkah 2 dan 3, 3 kali dan mengambil nilai
rata-rata dari hasil tersebut

b. Menentukkan berat isi pasir :


1. Meletakkan alat dengan botol di bawah pada dasar yang rata, tutup
kran dan mengisi corong pelan-pelan dengan pasir

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

2. Membuka kran, mengisi botol sampai penuh dan menjaga selama


pengisian corong selalu terisi paling sedikit setengahnya
3. Menutup kran, bersihkan kelebihan pasir diatas kran dan menimbang
(W3 gram)

c. Menentukkan berat pasir dalam corong :


1. Mengisi botol pelan-pelan dengan pasir secukupnya dan menimbang
(W4 gram).
2. Meletakkan alat dengan corong di bawah pada pelat corong pada
dasar yang rata dan bersih.
3. Membuka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir.
4. Menutup kran, dan menimbang alat berisi sisa pasir (W5 gram).
5. Menghitung berat pasir dalam corong (W4 – W5) gram.

d. Menentukkan berat isi tanah :


1. Mengisi botol dengan pasir secukupnya.
2. Meratakan permukaan tanah yang akan diperiksa. Meletakkan pelat
corong pada permukaan yang telah rata tersebut dan mengkokohkan
dengan paku dikeempat sisinya.
3. Menggali lubang sedalam 10 cm (tidak melampaui tebal satu
hamparan padat).
4. Memasukkan seluruh tanah hasil galian kedalam kaleng yang
tertutup yang telah diketahui beratnya (W9 gram), dan menimbang
kaleng + tanah (W8 gram).
5. Menimbang alat dengan pasir didalamnya (W6 gram).
6. Meletakkan alat pada tempat (2), corong ke bawah di atas plat
corong dan membuka kran pelan-pelan sehingga pasir masuk ke
dalam lubang. Setelah pasir berhenti mengalir menutup kran kembali
dan menimbang alat dengan sisa pasir (W7 gram).
7. Mengambil tanah dari hasil galian untuk menentukkan kadar air (W
%).

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

7.7 Kesimpulan dan Saran


7.7.1 Kesimpulan
Derajat kepadatan di lapangan adalah perbandingan antara
berat isi kering dilapangan (sand cone) dengan berat isi maksimum
(γlab) di laboratorium. Dari hasil pengujian sand cone, diperoleh hasil
bahwa kepadatan tanah di lapangan sangat dipengaruhi oleh kadar air
yang terkandung di dalamnya dan kepadatannya juga berpengaruh
terhadap daya dukung tanah. Dari percobaan ini diperoleh
perbandingan antara berat isi maksimum (γlab) di laboratorium yaitu
1,614 gr/cm³ dengan hasil percobaan di lapangan (sand cone) yang
berat isi keringnya yaitu 0,903 gr/cm³ sehingga didapatkan derajat
kepadatan 55,95%. Dimana nilai ini menunjukkan bahwa tanah ini
tidak memenuhi derajat kepadatan, yaitu berkisar antara 90% - 95%.
Catatan : sebenarnya tidak dapat di bandingkan antara berat isi
maksimum (γlab) di laboratorium dengan berat isi kering hasil dari
percobaan di lapangan (sand cone) karena keduanya tidak pada lokasi
tanah yang sama.

7.7.2 Saran
Dalam melakukan percobaan disarankan untuk tidak
melakukan percobaan sand cone ini pada tanah yang mengandung
butiran-butiran kasar yang berukuran >5 mm. Faktor-faktor kesalahan
yang dapat terjadi, yaitu kesalahan yang terjadi saat penimbangan,
lubang yang digali tidak rata dan vertical, dan kesalahan pada saat
mengisi pasir ke dalam botol.

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016


Soil of Mechanics I Civil Engineering’16

Gambar Alat Percobaan

1 4
2

3
5

Keterangan :

1 = Pasir
2 = Pelat untuk corong pasir
3 = Peralatan kecil
4 = Corong kalibrasi pasir
5 = Botol transparan

Timbangan

SETYO AJI IMAM MALIKI / F 111 16 016

Anda mungkin juga menyukai