Anda di halaman 1dari 14

Cara Pengujian Menggunakan Sand Cone

October 21, 2017


seputar teknik sipil
Dalam pengerjaannya, Teknik Sipil akan selalu berkaitan dengan tanah,

karena tanah merupakan tempat berpijaknya seluruh bangunan sipil. Maka

daripada itu, diperlukan penelitian terhadap sifat dan kemampuan tanah itu.

Salah satunya dengan dilakukannya beberapa pengujian terhadap tanah, baik

dilakukan di laboratorium maupun di lapangan.

Adapun pengujian yang dilakukan antara lain; uji vane shear dan pengeboran,

sondir, CBR lapangan, DCP, sand cone test, berat isi, kadar air, berat jenis,

batas-batas atterberg, kuat tekan bebas, geser langsung, triaxial, konsolidasi,

permiabilitas, pemadatan tanah, dan CBR laboratorium.

Sand Cone

Alat Pengujian Sand Cone


Sand cone adalah alat yang digunakan untuk tes pengujian dalam hal ini

untuk menentukan kepadatan lapisan tanah di lapangan dengan menggunaka

pasir baik itu lapisan tanah atau perkerasan lapisan tanah yang dipadatkan.

Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang

dilakukan dilapangan untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah

asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada

tanah kohesif maupun tanah non kohesif.

Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya

digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan

(degreed of compaction) yaitu perbandingan antara yd (kerucut pasir) dengan

yd hasil percobaan pemadatan dilaboraturium.

Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan

pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree

of compaction), yaitu perbandingan antara yd lapangan (kerucut pasir)

dengan yd maks. hasil percobaan pemadatan di laboratorium dalam

persentase lapangan.

Kerucut pasir (sand cone) terdiri dari sebuah botol plastik atau kaca dengan

sebuah kerucut logam dipasang diatasnya. Botol kaca dan kerucut ini diisi

dengan pasir Ottawa kering yang bergradasi buruk, yang berat isinya sudah

diketahui. Apabila menggunakan pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir
tersebut. Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang

telah dipadatkan. Apabila berat tanah yang telah digali dari lubang tersebut

dapat ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui,

maka berat kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan persamaan:

Wdry = Wwet / (1 + (w/100))

Dimana:

w = kadar air.

Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya), kerucut

dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasir dibiarkan

mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu,

berat dari botol, kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang. Volume dari

tanah yang digali dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

V = (Wch - Wc) / γdry

Dimana:

Wch = berat pasir yang mengisi kerucut dan lubang pada tanah

Wc = berat pasir yang mengisi kerucut

Γdry = berat isi kering (pasir)

Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan

memperbaiki sifat- sifat teknisnya, Oleh karena itu, sifat teknis timbunan

sangat penting untuk diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat keringnya.
Pengujian untuk control pemadatan dalapangan disfesifikasikan dan hasilnya

menjadi standar untuk mengontrol suatu royek. Ada 2 spesifikasi untk

pekerjaan tanah yaitu:

        Sfesifikasi dari hasil akhir

        Sfesifikasi untuk cara pemadatan.

Selain itu test sand cone bertujuan untuk menentukan derajad kepadatan

lapangan yang didapat dari presentase perbandingan antara berat isi tanah

kering di lapangan (kepadatan kering lapangan) dan berat isi tanah kering

pada saat pengujian di laboratorium (kepadatan standar). Pengujian sand

cone Biasa digunakan untuk pengujian pada perencaan pondasi atau jalan

raya.

Peralatan Dan Bahan

Dalam praktek tes sand cone saudara harus mempersiapkan peralatan dan

bahan, adapun peralatan dan bahan tersebut meliputi:

Peralatan:

1)  Kerucut yang dilengkapi dengan kran pengunci

2)  Botol transparan dengan kapasitas 9 kg

3)  Alat perata (Scraper)

4)  Timbangan

5)  Wadah
6)  Oven

7)  Palu

8)  Sekop kecil

9)  Paku

10)Kuas

Bahan

1)  Pasir otawa

2)  Tanah dilapangan

Pasir yang digunakan dalam metoda kerucut pasir (Sand Cone) adalah pasir

otawa / kuarsa, alasannya adalah:

1)  Pasir tersebut mudah dialirkan

2)  Gradasinya seragam

3)  Dapat mengisi semua ruang yang kosong

4)  Pasir tersebut benar – benar kering

Baca: Tekban,Macam Dan Jenis-Jenis Pasir

Prosedur Pelaksanaan

Dalam tindakannya yang harus dijalankan dalam pelaksanaan pengujian ini

adalah menuruti rujukan yang ada agar selalu memperoleh hasil yang tepat,

dibawah ini merupakan serangkaian langkah–langkah dalam pengujian.


1)  Menentukan Volume (isi botol)

a)  Persiapan semua peralatan serta bahan – bahan yang diperlukan dalam

pengujian

b)  Timbangan berat botol + corong dalam keadaan kosong (W1)

c)   Buka kran pada corong kemudian isi air kedalam corong sampai penuh

d)  Tutup kembali kran tersebut lalu balikkan botol agar air yang tersisa pada

corong keluar.

e)  Timbang berat botol beserta corong yang berisi air (W2)

f)   Tentukan volume botol tersebut dengan rumus:

Vbotol = W2 - W1/Yair

2)  Menentukan Berat Isi Pasir

a)  Keluarkan air dari dalam botol, lalu keringkan botol tersebut

b)  Masukkan pasir ke dalam botol sampai penuh kemudian timbang (W3)

c)   Berat isi pasir diperoleh dengan rumus:

Ypasir = W3 – W1 / Vo. botol

3)  Menentukan Berat Pasir Dalam Corong

a)  Masukkan pasir secukupnya, minimal ½ botol kemudian timbang (W4)

b)  Balikkan botol pada tempat yang rata, buka kran pada corong sehingga pasir

mengalir melalui corong


c)  Corong atau kerucut yang telah berisi penuh dengan pasir, bila pasir dalam

corong tidak bergerak lagi kunci kembali kran pada corong / kerucut lalu

botol ditegakkan kembali

d)  Tentukan berat botol beserta kerucut yang berisi sisa pasir (W5)

e)  Tentukan berat pasir dalam corong = W4 – W5

4)  Menentukan berat isi tanah di lapangan

a) Tentukan lokasi tempat pengujian tanah, bersihkan permukaan dari material –

material lain yang dapat menghambat selama pengujian

b)  Ratakan permukaan tanah tersebut, kemudian letakkan plat dasar di atasnya

c)  Buat lubang sesuai dengan diameter pada pelat dasaar dengan kedalaman

yang hamper sama dengan diameter lubang

d)  Tanah hasil galian dimasukkan kedalam plastik lalu timbang dan tentukan

kadar airnya.

e)  Siapkan botol yang telah berisi pasir ± 2/3 dari tinggi botl lalu timbang (W6).

f)   Letakkan botol diatas lubang dengan posisi kerucut menghadap ke dalam

lubang, lalu buka kran kerucut sehingga pasir mengalir mengisi lubang hingga

penuh

g)  Timbang sisa pasir dalam lubang dan kerucut (W7)

h)  Hitung berat pasir dalam lubang dan kerucut (W8):

W8 = W6 – W7

i)   Hitung berat pasir dalam lubang (W9):


W9 = W8 – W6

j)   Hitung volume galian:

Vol = Berat Pasir / Ypasir

5)  Pengkalibrasian Cone Set

a) Setelah dicari colume dari botol, air dalam botol dibuang dan botol

dikeringkan

b)  Isi botol dengan pasir otawa melalui corong sampai benuh

c)   Usahakan pasir dalam corong jangan sampai kurang dari ½ tinggi corong

d)  Apabila Botol sudah hamper penuh dan pasir dalam corong tidak mengalir

lagi, miringkan botol hingga pasir bisa memenuhi semua ruang di dalam

sand cone

e)  Tutup keran ketika botol sudah terisi penuh oleh pasir, dan buang pasir yang

masih tertinggal di corong

f)   Timbang botol berisi pasir (W2)

g)  Kemudian botol dibalik untuk mencari berat pasir yang ada di corong

h)  Buka kearn dan tunggu hingga pasir berhenti mengalir

i)   Tutup keran ketika pasir sudah berhenti dan timbang botol (W5)

j)   Cari berat pasir dalam kerucut (Wc = W5 – W2)

k)   Kemudian cari berat isi pasir (γ sand) = (W2 - W1) / (W3 - W1)

6)  Pengujian di lapangan


a)  Sebelum ke lapangan, hendaknya botol sand cone disii penuh tanpa

menggunakan corong dan timbang (W12)

b)  Timbang nampan (W9)

c)   Letakkan pelat dasar berlubang (bagian dari peralatan sand cone) pada

daerah yang akan diuji

d)  Buat lubang galian pada lubang pelat setinggi kira-kira 15 cm

e)  Tanah pada lubang diletakkan pada nampan dan ditimbang (W10)

f)   Kemudian balik botol sand cone di atas pelat berlubang dan buka keran

penutupnya

g)  Tunggu hingga lubang terpenuhi

h)  Setelah penuh tutup keran pada corong dan timbang botol berisi pasir sisa

pengujian (W13)

i)   Kemudian hitung volume lubang (V hole) = (W12 - W13 - Wc)/γ sand

7)  Pengujian Kadar Air (di laboratorium)

a)  Timbang dahulu cawan kosong (W6)

b)  Ambil sedikit tanah pada nampan dan letakkan di cawan dan timbang (W7)

c)   Oven tanah tersebut selama kurang lebih 24 jam

d)  Timbang lagi cawan setelah di oven (W8)

e)  Hitung kadar air (w) = (W7 – W8) / (W8 – W6) x 100%

Keselamatan Kerja
Sasaran dalam keselamatan kerja adalah segala tempat keja baik di darat

atau di dalam tanah maupun udara ataupun pada alat yang digunakan

dalam hal ini untuk pengujian kepadatan tanah harus benar-benar

diperhatikan dengan tujuan untuk melindungi dari resiko kecelakaan pada

saat melakukan percobaan pengujian, menjaga supaya orang – orang yang

berada disekitar terjamin keselamatanya, menjaga agar alat yang digunakan

aman dan utuh. Berikut peraturan keselamatan kerja dalam pengujian ini:

1)  Baca lembaran kerja (Jobsheet) terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian

2)  Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta lakukan pengujian dengan penuh

kecermatan dan ketelitian.

3)  Gunakanlah pakaian praktek selengkapnya

4)  Gunakan alat dengan benar dan sesuai fungsinya dan hindari sikap ceroboh

dalam menggunakan alat uji.

5)  Simpan alat yang telah dipakai pada tempat yang telah disediakan.

6)  Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur pelaksanaan praktikum dan atas

petunjuk pembimbing praktikum.

7)  Gunakan jas labor praktikum dan sarung tangan pada saat pengujian

8)  Periksalah peralatan sebelum dipergunakan

9)  Bersihkan peralatan peralatan sebelum dipergunakan

10)Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum

Data Percobaan dan Perhitungan


1)  Masukkan data pengujian ke dalam formulir.

2)  Kemudian hitung:

a)  Kepadatan basah

γsoil wet = Berat tanah galian / Volume lubang

b)  Kepadatan kering lapangan

γlap = γsoil wet / (1 + kadar air)

c)   Derajat kepadatan tanah

Dr = γlap / γlab × 100%

γ lab di dapat dari pengujian kepadatan standart (standart proctor).

Masalah–masalah yang dijumpai dalam pengujian destruktif adalah:

1)  Waktu yang lama dalam menetukan kadar air dengan menggunakan oven

untuk pengeringan

2)  Penimbunan kembali lubang yang telah digali

3)  Kurangnya perhatian terhadap hal – hal yang kecil, sehingga berat isi yang

diukur kurang tepat.

Keuntungan utama dari pengujian tidak destruktif adalah:

1)  Dapat melakukan banyak percobaan dengan tepat.

2)  Langsung mendapat data kadar air.

Kekurangan – kekurangan dari pengujian tidak destruktif adalah:

1)  Harga peralatan yang digunakan cukup mahal.


2)  Kalibrasi yang diteliti akan dibutuhkan pada tanah yang diselidiki.

Itulah yang saya tuliskan serangkaian dari pengujian kepadatan tanah dengan

menggunkan alat sand cone, sekarang saya terpikir ketika sudah

memaparkan langkah – langkah tersebut, apa harus saya sertakan data

hitungan lengkap hasil percobaan tersebut pada tulisan ini, sebagai contoh

bagi saudara, untuk lebih jelas dalam segi penyajianya. Untuk itu saya

putuskan menyertakanya, berikut untuk lebih jelasnya.

Contoh data pemeriksaan dan hitungan

        Berat tabung + corong (W1) 870 gram

        Berat tabung + corong + air (W2) 5460 gram

        Berat tabung + corong + pasir penuh (W3) 7610 gram

        Berat tabung + corong + pasir 2/3 h (W4) 4370 gram

        Berat tabung + corong + pasir sisa (W5) 2380 gram

        Berat pasir dalam kerucut (W6 = W4 – W5) 1540 gram

        Berat tanah hasil galian (W7) 3377 gram

        Berat tabung + corong + pasir sebelum diuji (W8) 5720 gram

        Berat tabung + corong + pasir sesudah di uji (W9) 1561 gram

Berat isi pasir uji (γsand)

= W2 – W1 / W3 –W1

= 6438 – 1373 / 8440 – 1373

= 0,716 gram/cm²
Berat pasir dalam lubang dan kerucut (W10)

= W8 – W9

= 8440 – 5740

= 2700 gram

Berat pasir dalam kerucut (W11)

= (W8 – W9) – W6

= (8440 – 5740) – 1290

= 1410 gram

Volume lobang (Vn)

= W11 / γsand

= 1410 gram / 0,716 gram.cm

= 1969,27 cm3

Berat isi tanah basah (γsand)

= W / Vh

= 2510 gram / 1969,27 cm

= 1,274 gram/cm3

Berat isi tanah kering (γd)

= γd / 1 + w

= 1,274 / 1 + 0,3509

= 0,943 gram/cm3
Derajat kepadatan dilapangan (DR)

= yd field / yd lab × 100%

= 0,943 / 0,1372 × 100%

= 68, 713 %

Anda mungkin juga menyukai