Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

BAB XXII
METODE UJI DENSITAS TANAH DI TEMPAT (LAPANGAN)
DENGAN ALAT KONUS PASIR
(SNI 03-2828-2011)

22.1 Maksud dan Tujuan


22.1.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pelaksanaan pengujian kepadatan di lapangan dari suatu lapisan tanah.
22.1.2 Tujuan
Tujuan metode ini adalah memperoleh angka kepadatan lapangan
(γd).

22.2 Ruang Lingkup


Standar ini menetapkan metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) menggunakan
alat konus pasir. Peralatan yang diuraikan di sini dibatasi untuk pengujian tanah yang
mengandung partikel berbutir dengan diameter tidak lebih dari 50 mm.

22.3 Pengertian
Yang dimaksud dengan:
1. Berat Isi Tanah Kering, massa tanah per satuan volume dalam keadaan tanah tidak
mengandung air, dalam satuan gr/cm3
2. Berat Isi Tanah, massa tanah per satuan volume dalam keadaan tanah masih
mengandung air, dalam satuan gr/cm3
3. Derajat Densitas, perbandingan berat isi kering tanah dipadatkan di lapangan
dengan berat isi kering tanah dipadatkan di laboratorium yang dinyatakan dalam
persen
4. Massa Tanah, massa tanah dalam keadaan tanah asli masih mengandung air, dalam
satuan gram

22.4 Peralatan
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) Peralatan Densitas
a. Botol transparan, kapasitas ± 4 liter (1 galon) dan corong yang
dilengkapi dengan lubang katup silinder pengatur berdiameter 12,7

Kelompok XXXII 198


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

mm untuk saluran pasir, dan mempunyai corong di bagian


ujungnya;
b. Katup mempunyai kran yang dapat dibuka untuk mengalirkan pasir
dan dapat ditutup untuk menghentikan aliran pasir atau bila aliran
pasir telah berhenti mengalir dalam corong konus;
c. Peralatan harus disesuaikan dengan persyaratan yang tertulis dalam
Gambar 1. Peralatan lain yang proporsi alatnya sama dapat
digunakan sejauh prinsip dasar penentuan volume pasir teramati;
d. Pelat dasar atau pelat corong untuk mengkalibrasi dan menguji (lihat
Gambar 1).
2) Takaran untuk menentukan berat isi pasir
Kontainer atau silinder penakar adalah takaran untuk kalibrasi
yang telah diketahui isinya (VC). Dimensi takaran kira-kira sesuai dengan
volume lubang terbesar yang akan digali. Takaran harus dikalibrasi sesuai
dengan ketentuan dalam SNI 03-4804.
3) Pasir
Pasir curah yang bersih, kering, bulat bebas mengalir (ukuran
sama, sejenis), tidak mengandung bahan pengikat, berukuran butir lolos
saringan No. 10 (2,00 mm ) dan tertahan saringan No. 200 (0,075 mm).
Untuk memilih pasir yang dapat digunakan, dilakukan penentuan beberapa
berat isi pasir curah. Pasir dapat digunakan bila berdasarkan hasil penentuan
berat isi pasir curah tersebut, mempunyai variasi tidak lebih dari 1%.
CATATAN 1. Pasir yang sudah digunakan dan tercampur dengan lempung,
bila diperlukan boleh digunakan kembali setelah dibersihkan atau dicuci dan
dikeringkan.
4) Timbangan
Sebuah timbangan sesuai dengan persyaratan dalam SNI 03-
6414, Kelas G 20.
5) Peralatan Pengering
Kompor atau oven atau peralatan lainnya yang dapat digunakan
untuk mengeringkan contoh uji.

6) Alat Bantu Lainnya


a. Linggis kecil, palu, pahat, atau sendok tembok untuk menggali
lubang uji;
b. Wajan penggoreng diameter 254 mm, atau alat lainnya untuk
menggoreng contoh tanah;
c. Wadah dengan tutupnya, kantung plastik, atau lainnya untuk
menampung contoh uji, contoh tanah basah, atau pasir masing-
masing untuk uji densitas;
d. Saringan No. 4, No. ¾”, No. 10 dan No. 200;

Kelompok XXXII 199


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

e. Kuas kecil, mistar penyipat, dan buku catatan.

22.5 Benda Uji


Lapisan tanah atau lapis pondasi bawah berupa sirtu dan batu pecah yang
akan diujiyang mengandung butir berukuran tidal lebih dari 5 cm, harus
dipersiapkan terlebih dahulu dengan membuat lubang berdiameter 16,51 cm,
kedalaman 10 cm sampai 15 cm.

22.6 Cara Percobaan


11.6.1 Pengisian pasir dalam botol alat
a. Letakkan botol alat yang masih kosong di atas permukaan yang datar, tutup
katup dan isi corong dengan pasir;
b. Buka katup dan jaga corong berisi setengahnya selama pengisian pasir. Bila
pasir berhenti mengalir ke dalam botol, tutup katup dengan kuat dan
kosongkan kelebihan pasir dalam corong (lihat Catatan 3);
c. Tentukan dan catat berat botol terisi pasir (m1);
d. Letakkan pelat dasar corong pada permukaan dasar yang bersih, datar dan
rata. Balikkan botol alat terisi pasir dan dudukkan mulut corong di atas
lubang pelat dasar;
e. Buka katup corong, biarkan pasir mengalir sampai pasir berhenti mengalir
(lihat Catatan 3);
f. Tutup katup corong dengan segera, pindahkan botol dan tentukan berat alat
dengan sisa pasir dalam botol (m2);
g. Berat pasir yang mengisi konus dan pelat dasar dihitung dengan perbedaan
antara berat awal, m1 (lihat langkah pada 5.1.c), dan berat akhir, m2 (lihat
langkah pada 5.2.c). Catat beratnya sebagai koreksi konus (CC);
CC = m1 – m2 ………………………………………..………………… (1)
Keterangan:
m1 adalah berat botol alat terisi pasir
m2 adalah berat botol alat dan sisa pasir
h. Untuk hasil yang lebih teliti, setiap kali pengujian dapat dilakukan
penentuan koreksi konus di atas permukaan yang akan diuji.
CATATAN 3 - Selama pengisian pasir ke dalam botol, getaran dapat
menyebabkan penambahan berat isi pasir yang diukur dan mengurangi
ketelitian. Batasi waktu sesingkat mungkin antara penentuan berat isi pasir
dan penggunaannya di lapangan karena dapat menghasilkan perubahan
berat volume, akibat adanya perubahan kadar air atau pemadatan pasir.
CATATAN 4 - Setiap wadah/kantong pasir mempunyai koreksi konus dan
faktor kalibrasi pasir yang berbeda. Setiap satu set konus pasir dan pelat
dasar corong konus juga dapat memiliki koreksi konus dan berat isi yang
berbeda. Jika memiliki lebih dari satu alat konus pasir, maka konus pasir

Kelompok XXXII 200


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

dan pelat dasar harus ditandai dan masing-masing dicatat faktor koreksi
atau berat isinya.

22.6.2 Penentuan berat isi pasir (DB)


a. Ganti jumlah pasir yang terpakai dalam corong sesuai dengan 5.1, tutup
katup corong, dan tentukan berat botol alat berikut pasir (m3);
b. Letakkan posisi kontainer atau takaran kalibrasi di atas permukaan yang
bersih, rata dan datar. Letakkan pelat dasar di atas takaran kalibrasi (lihat
Catatan 3). Balikkan botol alat dan dudukkan mulut corong pada ceruk
pelat dasar;
c. Buka katup corong dan jaga sampai pasir berhenti mengalir (lihat Catatan
3);
d. Tutup katup corong dengan kuat, pindahkan botol alat dan tentukan berat
botol dan sisa pasir (m4);
e. Hitung berat pasir yang mengisi kontainer, corong dan pelat dasar.
Nyatakan beratnya (langkah pada 5.2.a), dan berat awal (langkah pada
5.2.d);
f. Tentukan berat pasir dalam kontainer saja, dengan menghitung berat
koreksi konus (langkah pada 5.2.a) dari berat total pasir dalam kontainer,
corong dan pelat dasar;
g. Tentukan berat isi pasir yang dikalibrasi (faktor kalibrasi pasir). Bagi berat
pasir dalam kontainer (langkah pada 5.2.f), dengan volume kontainer yang
ditentukan sesuai dengan SNI 03-4804, dengan rumus:

Keterangan:
m3 adalah berat botol alat terisi pasir;
m4 adalah berat botol alat dan sisa pasir;
Cc adalah koreksi konus;
Vc adalah volume kontainer;
h. Catat berat isi ini untuk acuan pengujian berikutnya (lihat CATATAN
4).

22.6.3 Prosedur
a. Isi botol alat dengan pasir sesuai dengan 5.1. Catat berat total (m51).
b. Siapkan permukaan pada tempat yang akan diuji sehingga pada posisi
rata dan datar.
c. Dudukkan pelat dasar di atas permukaan yang sudah disiapkan. Gali
lubang di bawah lubang pelat dasar dengan hati-hati, untuk mencegah
gangguan terhadap tanah yang akan diambil. Tanah yang mengandung
bahan berbutir perlu penggalian yang ekstra hati-hati. Masukkan tanah
yang lepas-lepas dengan hati-hati ke dalam sebuah wadah, agar tidak

Kelompok XXXII 201


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

hilang. Selama penggalian perlu hati-hati untuk menghindari kehilangan


kadar air tanah yang sedang diambil.
d. Letakkan botol alat di atas pelat dasar, buka katup corong. Setelah pasir
berhenti mengalir, tutup katup corong (lihat Catatan 3).
e. Timbang botol alat termasuk sisa pasir (m6) dan catat.
f. Timbang tanah basah yang telah diambil dari lubang uji.
g. Aduk tanah basah dengan sempurna, sisihkan sebagian sesuai Tabel 1
dan timbang contoh uji untuk penentuan kadar air tanah.
h. Keringkan dan timbang contoh tanah untuk menentukan kadar air tanah,
sesuai dengan SNI 03-1965, atau cara uji cepat sesuai dengan SNI 03-
1965.1, ASTM D 4959 atau ASTM D 4643. Hasil kadar air yang
diperoleh menggunakan uji cepat harus dikoreksi terhadap nilai yang
diuji dengan SNI 03-1965. Hitung kadar air tanah sampai 0,1 persen
terdekat.
CATATAN 5 - Volume minimum lubang uji untuk penentuan kepadatan tanah
di tempat disajikan dalam Tabel 1. Tabel tersebut menunjukkan berat
minimum untuk contoh uji kadar air, sesuai dengan ukuran butir
maksimum dalam campuran tanah.

Tabel 1 - Volume minimum lubang uji dan berat contoh untuk kadar air
berdasarkan ukuran butir maksimum

22.7 Data Hasil Pengujian


Berikut ini data hasil Pengujian di Lapangan:
Pengujian kadar air diambil pada data I:
a. Berat contoh basah + cawan = 21,15 gram
b. Berat contoh kering + cawan = 19,83 gram
c. Berat cawan = 13 gram
Pengujian kepadatan Lapangan diambil pada data I:
a. Berat pasir + gelas + corong = 6700 gram

Kelompok XXXII 202


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

b. Berat pasir dalam corong = 3100 gram


c. Berat isi pasir = 1.54 gr/cm3
d. Berat cawan = 150 gram

22.8 Perhitungan dan Pelaporan


1. Perhitungan kadar air:
a. Berat contoh basah + cawan = 18,8 gram
b. Berat contoh kering + cawan = 18 gram
c. Berat cawan = 14,003 gram
d. Berat air =a–b
= 18,8 – 18 = 0,8 gram
e. Berat contoh kering =b–c
= 18 – 14,003 = 3,997 gram
d
f. Kadar air (w) = ×100%
e
1
= (0,8/3,997) x 100% ×100%
12,69
= 20,02 %

2. Perhitungan kepadatan lapangan:


a. Berat pasir + gelas + corong = 6900 gram
b. Berat sisa pasir + gelas + corong =3300 gram
c. Berat pasir dalam corong + lubang =a–b
= 3600 gram
d. Berat pasir dalam corong = 1400 gram
e. Berat pasir didalam lubang =c–d
= 2200 gram
f. Berat isi pasir = 1.54 gr/cm3
e
g. Volume lubang =
f
= 1428,57 gram
h. Berat contoh basah + cawan = 3350 gram
i. Berat cawan = 2000 gram
j. Berat contoh basah =h–i

Kelompok XXXII 203


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

= 1350 gram
k. Berat isi basah (γ) =j/g
= 0,866 gr/cm3
γ
l. Berat isi kering (γd) = × 100 %
100+w rata−rata
= 0,73 gr/cm3
m. Kadar air optimum = 21,96 %
n. Kepadatan kering maksimum = γdmaks
= 0,73 gr/cm3
o. Kepadatan setelah koreksi = 2,45 (dari grafik)
p. Berat tertahan saringan No.4 = 600 gram
p
q. Persen tertahan saringan No.4 = x 100%
j
=(600/1350)x 100%
= 44,44 %
n
r. Derajat kepadatan di lapangan = x 100 %
o
=(0,73/2,45) x 100%
= 29,62%
s. Persyaratan spesifikasi = 95 %

22.9 Kesimpulan
Pemeriksaan dengan alat Sand Cone dimaksudkan untuk menentukan kepadatan ditempat
dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Kepadatan lapangan adalah berat
kering persatuan isi. Dengan metode Sand Cone didapat kadar air rata-rata 21,96 % dan
derajat kepadatan rata-rata sebesar 29,36 %.

Kelompok XXXII 204


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. Telp (0511) 773858

KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT SAND CONE


(SNI 03-2828-2011)
NO CONTOH : DIPERIKSA :
HARI/TANGGAL :24 Maret 2021 TGL PEMERIKSAAN:
PELAKSANA : Kelompok 32 UNTUK : Praktikum

Tabel 22.1.Kepadatan Lapangan


LOKASI: (Sta)   I II III Rerata
A Berat pasir + gelas + corong Gr 6.900 6.850 6.850 6.867
B Berat sisa pasir + gelas + corong Gr 3.300 3.550 2.350 3.067
C Berat pasir dalam corong + lubang Gr 3.600 3.300 4.500 3.800
D Berat pasir dalam corong Gr 1.400 1.400 1.400 1.400
E Berat pasir dalam lubang Gr 2.200 1.900 3.100 2.400
gr/
F Berat isi pasir cm³ 1,54 1,54 1,54 1,54
1.428,5 1.233,7 2.012,9 1.558,4
G Volume lubang cm³ 7 7 9 4
H Berat contoh basah + cawan Gr 3.350 3.050 3.050 3.150
I Berat cawan gr 2.000 2.000 2.000 2.000
J Berat contoh basah gr 1.350 1.050 1.050 1.150
K Berat volume basah gr 0,866 0,674 0,674 0,738
L Berat volume kering gr 0,73 0,56 0,55 0,61
M Kadar air optimum % 21,96 21,96 21,96 21,96
gr/
N Kepadatan kering maksimum cm³ 0,73 0,73 0,73 0,73
gr/
O Kepadatan setelah dikoreksi cm³ 2,45 2,41 2,56 2,47
P Berat tertahan saringan no. 4 gr 600 450 525 525
Q Persen tertahan saringan no. 4 % 44,44 42,86 50 45,76
R Derajat kepadatan di lapangan % 29,62 30,12 28,35 29,36
S Persyaratan spesifikasi % 95 95 95 95

KADAR AIR
LOKASI: (Sta)   I II III Rerata
A Berat contoh basah + cawan gr 18,8 20,1 23,145 20,68
B Berat contoh kering + cawan gr 18 19,5 21,5 19,66
C Berat cawan gr 14,003 14,003 14,003 14,003

Kelompok XXXII 205


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

D Berat air gr 0,8 0,6 1,645 1,015


E Berat contoh kering + cawan gr 3,997 5,497 7,497 5,66
F Kadar air % 20,02 10,92 21,96 17,63

LAMPIRAN
A. Gambar Alat - Alat Percobaan

Gambar 22.1 Botol Transparan Gambar 22.2 Pelat Untuk Dudukan Corong
Pasir

Gambar 22.3 Saringan Gambar 22.4 Benda Uji

Gambar 22.5 Timbangan Gambar 22.6 Timbangan

Kelompok XXXII 206


Praktikum Bahan Perkerasan Jalan (HSKB 622)

Gambar 22.7 Wadah Gambar 22.8 Sudip

Gambar 22.9 Pahat

Kelompok XXXII 207

Anda mungkin juga menyukai