PEMBAHASAN
54
4.3 Percobaan Perhitungan Kepadatan Lapangan dengan Metode Sand Cone
1. Peralatan dan bahan :
a. Alat
- Tabung pasir dengan isi 8 kg.
- Corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm.
- Pelat alas untuk penempatan corong dengan lubang berbentuk
lingkaran bergaris tengah 16,51 cm.
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 kg.
- Pasir kwarsa.
- Peralatan membuat lubang.
- Container untuk pemeriksaan kadar air.
b. Bahan
Tanah pada lokasi /pada tempat rencana konstruksi
2. Langkah kerja :
a. Menentukan berat isi pasir sebelum digunakan :
- Timbanglah berat tabung + pasir + corong (W7)
- Timbanglah berat tabung + pasir (W8)
55
- Buka kran sampai pasir tersebut dalam corong mengalir masuk
kedalam tabung. Selama pengisisan tabung harus dijaga agar pasir
dalam corong selalu terisi.
- Tutuplah corong setelah pasir dalam corong berhenti bergerak turun,
bersihkan pasir yang ada dalam corong dan timbanglah (W2).
7148 − 5176
=
4415. 63
= 1.572 gr/cm3
b. Menentukan berat pasir dalam lubang ( W5 )
- Berat pasir + botol + corong sebelum digunakan (W1)= 7148 gram
- Berat pasir + botol + corong sesudah digunakan (W2)
= 2458.5 gram
- Berat pasir yang digunakan ( W3 )
W3 = W1 – W2
W3 = 7148 – 2458.5 = 4689.5 gram
- Berat pasir di dalam corong & Plate ( W4 ) = 1972 gram
- Berat pasir di dalam lubang ( W5 )
W5 = W3 – W4
W5 = 4689.5 – 1972 = 2717.5 gram
c. Menentukan berat isi tanah (WD)
- Volume Lubang (V)
57
V = W5 / Berat Isi Pasir (γp)
= 2717.5/1.67
= 1627.24
d. Berat tanah basah ( W6 ) = 2911.5 gram
e. Kepadatan basah WD = ( W6 / V )
WD = 2911.5 / 1627.24
WD = 1.789 gram/cm3
f. Perhitungan Test Kadar Air (W Tanah)
Tabel 4. 1 Perhitungan Test Kadar Air Lapangan
DD = 1.490 gram/cm3
58
i. Kadar Air Optimum Laboratorium (Wopt)
Wopt = 21.00 % (Tabel 4.2.)
j. Kepadatan lapangan yang disyaratkan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)
k. Menentukan derajat kepadatan lapangan (FD)
FD = [ DD / γd lab ] x 100 %
FD = [ 1.490 / 1.56 ] x 100 %
= 95.64% ≥ 95% (Memenuhi syarat)
Dengan pengujian percobaan delapan lintasan dengan hasil derajat
kepadatan lapangan 95.64 % masuk syarat derajat kepadatan ≥ 95 % (SNI
03-2828-1992).
59
Tabel 4. 2 Pengujian Kepadatan Ringan Laboratorium (Standard Proctor Test).
60
B. Percobaan pengujian permeabilitas tanah lapangan dengan metode Constand
Head Permeameter
Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang
saling berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari satu titik
yang mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih
rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam
mekanika, hal ini sangat berguna didalam menganalisa kestabilan dari suatu
bendungan tanah dan konstruksi dinding penahan tanah yang terkena gaya
rembesan.
1. Alat
- Botol dengan mistar ukuran
- Pipa PVC dengan panjang 30 cm
- Alat Pembuat Lubang
2. Bahan
- Air bersih
3. Langkah Kerja
- Buatlah lubang dengan diameter minimal 16 cm dengan tinggi lubang
30 cm
- Masukkan pipa pvc dan masukkan air sampai rata dengan mulut lubang
- Taruhlah mulut botol dengan mistar ukuran yang berisi air kedalam
lubang, posisi di atas pipa pvc
- Kemudian catat waktu awalnya dan tinggi air mula-mula dalam botol
(h1)
- Tunggu sampai kira2 satu Jam lalu catat waktu dan tinggi air akhir
dalam botol (h2).
4. Data Percobaan
- Diameter lubang test (d) = 16.2 cm
- Jari - Jari = 1/2 x d (R) = 8.1 cm
- Volume Air (V) = ¼ x 3.14 x (R2) x Dh
= ¼ x 3.14 x (8,12) x 0.30
61
= 15.45 cm3
- Tinggi Air Mula – Mula (h1) = 17 cm
- Tinggi Air Akhir (h2) = 16.7 cm
- Selisih Tinggi Air (Dh) = 0.30 cm
- Waktu (t) = 1080 detik
- Debit (Q) = V / t
Q = 15.45 / 1080
= 0.014 cm3/dtk
- Tinggi lubang test (H) = 30 cm
- Luas Penampang (A)
A = 2 x π x H2
= 2 x 3.14 x 302
= 5652 cm2
- Gradien Hidrolik (i) = (h1 - h2) L
i = (17 – 16.7) 9
i = 2.70 cm
(𝑄 .𝐿)
- Koef. Kelulusan Air 𝐾 = ( A . H . t)
0.014 ×9
K = 5652 ×30 ×1080
62
Tabel 4. 3 Pengujian permeabilitas tanah Laboratorium (Permaebility Test)
7599.5−656.5
= 4415.63
= 1.572 gr/cm3
b. Menentukan berat pasir dalam lubang ( W5 )
- Berat pasir + botol + corong sebelum digunakan (W1) = 7110.5 gram
- Berat pasir + botol + corong sesudah digunakan (W2) = 2419.5 gram
63
- Berat pasir yang digunakan ( W3 )
W3 = W1 – W2
W3 = 7110.5 – 2419.5 = 4691 gram
- Berat pasir di dalam corong & Plate ( W4 ) = 1972 gram
- Berat pasir di dalam lubang ( W5 )
W5 = W3 – W4
W5 = 4691 – 1972 = 2719 gram
c. Menentukan berat isi tanah (WD)
- Volume Lubang (V)
V = W5 / Berat Isi Pasir (γp)
= 2719/1.67
= 1628.14
d. Berat tanah basah ( W6 ) = 2932.80 gram
e. Kepadatan basah WD = ( W6 / V )
WD = 2932.80 / 1628.14
WD = 1.80 gram/cm3
f. Perhitungan Test Kadar Air (W Tanah)
Tabel 4. 4 Perhitungan Test Kadar Air Lapangan
64
g. Menentukan kepadatan kering lapangan (DD)
WD
- Kepadatan kering DD = x 100 %
100+w
1.80
DD = 100 +19.35 x 100 %
DD = 1.51 gram/cm3
h. Kepadatan Kering Optimum Laboratorium (γd lab)
γd lab = 1.56 gram/cm3 (Tabel 4.2.)
i. Kadar Air Optimum Laboratorium (Wopt)
Wopt = 21.00 % (Tabel 4.2.)
j. Kepadatan lapangan yang disyaratkan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)
k. Menentukan derajat kepadatan lapangan (FD)
FD = [ DD / γd lab ] x 100 %
FD = [ 1.51 / 1.56 ] x 100 %
= 96.79% (Memenuhi syarat ≥ 95%)
Dengan Pengujian percobaan sepuluh lintasan dengan hasil derajat kepadatan
lapangan 96.79 % masuk syarat derajat kepadatan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992).
65
- Waktu (t) = 1140 detik
- Debit (Q) = V / t
Q = 0.00 / 1140
= 0.00 cm3/dtk
- Tinggi lubang test (H) = 30 cm
- Luas Penampang (A)
A = 2 x π x H2
= 2 x 3.14 x 302
= 5652 cm2
- Gradien Hidrolik (i) = (h1 - h2) L
i = (17 – 17) 9
i = 0.00 cm
(𝑄 .𝐿)
- Koef. Kelulusan Air 𝐾 = ( A . H . t)
0.00 ×9
K = 5652 ×30 ×1140
66
- Berat isi pasir (γp)
𝑊7−𝑊8
= 𝑉1
7599.5−656.5
= 4415.63
= 1.572 gr/cm3
b. Menentukan berat pasir dalam lubang ( W5 )
- Berat pasir + botol + corong sebelum digunakan (W1) = 6997.5
gram
- Berat pasir + botol + corong sesudah digunakan (W2) = 2546.5
gram
- Berat pasir yang digunakan ( W3 )
W3 = W1 – W2
W3 = 6997.5 – 2546.5 = 4451 gram
- Berat pasir di dalam corong & Plate ( W4 ) = 1972 gram
- Berat pasir di dalam lubang ( W5 )
W5 = W3 – W4
W5 = 4451 – 1972 = 2479 gram
c. Menentukan berat isi tanah (WD)
- Volume Lubang (V)
V = W5 / Berat Isi Pasir (γp)
= 2479/1.67
= 1484.43 cm3
d. Berat tanah basah ( W6 ) = 2721.30 gram
e. Kepadatan basah WD = ( W6 / V )
WD = 2721.30 / 1484.43
WD = 1.83 gram/cm3
f. Perhitungan Test Kadar Air (W Tanah)
67
Tabel 4. 5 Perhitungan Test Kadar Air Lapangan
DD = 1.50 gram/cm3
h. Kepadatan Kering Optimum Laboratorium (γd lab)
γd lab = 1.56 gram/cm3 (Tabel 4.2.)
i. Kadar Air Optimum Laboratorium (Wopt)
Wopt = 21.00 % (Tabel 4.2.)
j. Kepadatan lapangan yang disyaratkan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)
k. Menentukan derajat kepadatan lapangan (FD)
FD = [ DD / γd lab ] x 100 %
FD = [ 1.50 / 1.56 ] x 100 %
= 96.22% (Memenuhi syarat ≥ 95%)
Dengan Pengujian percobaan sepuluh lintasan dengan hasil derajat
kepadatan lapangan 96.22 % masuk syarat derajat kepadatan ≥ 95 %
(SNI 03-2828-1992).
68
D. Pengujian permeabilitas tanah lapangan dengan metode
Constand Head Permeameter
a. Data Percobaan
- Diameter lubang test (d) = 16.2 cm
- Jari - Jari = 1/2 x d (R) = 8.1 cm
- Volume Air (V) = ¼ x 3.14 x (R2) x Dh
= ¼ x 3.14 x (8,12) x 0.00
= 0.00 cm3
- Tinggi Air Mula – Mula (h1) = 17 cm
- Tinggi Air Akhir (h2) = 17 cm
- Selisih Tinggi Air (Dh) = 0.00 cm
- Waktu (t) = 900 detik
- Debit (Q) = V / t
Q = 0.00 / 900
= 0.00 cm3/dtk
- Tinggi lubang test (H) = 30 cm
- Luas Penampang (A)
A = 2 x π x H2
= 2 x 3.14 x 302
= 5652 cm2
- Gradien Hidrolik (i) = (h1 - h2) L
i = (17 – 17) 9
i = 0.00 cm
(𝑄 .𝐿)
- Koef. Kelulusan Air 𝐾 = ( A . H . t)
0.00 ×9
K = 5652 ×30 ×900
69
kelulusan air Lab 3.928E-05 pada pemadatan dengan 10 lintasan
perlayer timbunan sudah layak atau memenuhi kriteria pengujian.
7599.5−656.5
= 4415.63
= 1.572 gr/cm3
b. Menentukan berat pasir dalam lubang ( W5 )
- Berat pasir + botol + corong sebelum digunakan (W1) = 6996
gram
- Berat pasir + botol + corong sesudah digunakan (W2) = 2365.5
gram
- Berat pasir yang digunakan ( W3 )
W3 = W1 – W2
W3 = 6996 – 2365.5 = 4630.5 gram
- Berat pasir di dalam corong & Plate ( W4 ) = 1972 gram
- Berat pasir di dalam lubang ( W5 )
W5 = W3 – W4
W5 = 4630.5 – 1972 = 2658.5 gram
70
c. Menentukan berat isi tanah (WD)
- Volume Lubang (V)
V = W5 / Berat Isi Pasir (γp)
= 2658.5/1.67
= 1591.92 cm3
d. Berat tanah basah ( W6 ) = 2892.20 gram
e. Kepadatan basah WD = ( W6 / V )
WD = 2892.20 / 1591.92
WD = 1.82 gram/cm3
f. Perhitungan Test Kadar Air (W Tanah)
Tabel 4. 6 Perhitungan Test Kadar Air Lapangan
DD = 1.49 gram/cm3
h. Kepadatan Kering Optimum Laboratorium (γd lab)
γd lab = 1.56 gram/cm3 (Tabel 4.2.)
71
i. Kadar Air Optimum Laboratorium (Wopt)
Wopt = 21.00 % (Tabel 4.2.)
j. Kepadatan lapangan yang disyaratkan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)
k. Menentukan derajat kepadatan lapangan (FD)
FD = [ DD / γd lab ] x 100 %
FD = [ 1.49 / 1.56 ] x 100 %
= 95.51% (Memenuhi syarat ≥ 95%)
Dengan Pengujian percobaan sepuluh lintasan dengan hasil derajat
kepadatan lapangan 96.22 % masuk syarat derajat kepadatan ≥ 95 %
(SNI 03-2828-1992).
72
= 5652 cm2
- Gradien Hidrolik (i) = (h1 - h2) L
i = (17 – 17) 9
i = 0.00 cm
(𝑄 .𝐿)
- Koef. Kelulusan Air 𝐾 = ( A . H . t)
0.00 ×9
K = 5652 ×30 ×1260
73
G. Rekapan pengujian kepadatan lapangan 10 lintasan dan
Permeability Zone (Zona Kedap)
Tingkat
Kepadatan Lapangan Kepadatan Laboratorium Permeability
Jenis Kepadatan
No Tanggal Lokasi γd field W field γd lab max OMC
Material
% cm/detik
gr/cm³ % gr/cm³ %
Kedap Air 1.49 20.00 1.56 21.00 95.64 6.70E-06
Tanggul (Traill
1 28-Jul-20 Kedap Air 1.51 19.35 1.56 21.00 96.79 0.00E+00
Embachment)
Kedap Air 1.52 21.43 1.56 21.00 97.12 0.00E+00
Kedap Air 1.54 20.93 1.56 21.00 98.85 2.87E-06
2 28-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.50 22.22 1.56 21.00 96.22 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.95 1.56 21.00 95.51 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.88 1.56 21.00 95.26 1.91E-05
3 29-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.54 20.51 1.56 21.00 98.97 0.00E+00
Kedap Air 1.53 23.26 1.56 21.00 98.14 0.00E+00
Kedap Air 1.52 21.74 1.56 21.00 97.50 4.78E-06
4 29-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.49 19.35 1.56 21.00 95.26 2.39E-06
Kedap Air 1.49 21.62 1.56 21.00 95.58 0.00E+00
Kedap Air 1.53 21.05 1.56 21.00 97.76 1.91E-06
5 30-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.54 21.43 1.56 21.00 98.97 0.00E+00
Kedap Air 1.53 23.26 1.56 21.00 97.76 3.83E-06
Kedap Air 1.53 19.51 1.56 21.00 98.08 0.00E+00
6 30-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.51 20.51 1.56 21.00 96.73 3.83E-06
Kedap Air 1.52 19.61 1.56 21.00 97.31 3.83E-06
Kedap Air 1.54 21.15 1.56 21.00 98.40 8.13E-06
7 31-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.52 21.57 1.56 21.00 97.44 0.00E+00
Kedap Air 1.52 21.31 1.56 21.00 97.50 0.00E+00
Kedap Air 1.52 19.23 1.56 21.00 97.31 0.00E+00
8 31-Jul-20 Tanggul Kedap Air 1.49 19.57 1.56 21.00 95.71 2.58E-05
Kedap Air 1.54 22.22 1.56 21.00 98.65 1.91E-06
Kedap Air 1.49 19.05 1.56 21.00 95.45 0.00E+00
9 01-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 23.81 1.56 21.00 96.92 0.00E+00
Kedap Air 1.53 19.67 1.56 21.00 97.95 1.91E-06
Kedap Air 1.53 20.34 1.56 21.00 98.01 0.00E+00
10 01-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 22.39 1.56 21.00 95.96 0.00E+00
Kedap Air 1.51 20.90 1.56 21.00 96.60 0.00E+00
Kedap Air 1.50 21.28 1.56 21.00 96.15 1.91E-06
11 03-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 20.00 1.56 21.00 96.47 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.15 1.56 21.00 95.77 0.00E+00
Kedap Air 1.51 21.82 1.56 21.00 96.92 4.78E-06
12 03-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.49 21.28 1.56 21.00 95.58 0.00E+00
Kedap Air 1.51 20.75 1.56 21.00 96.99 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.82 1.56 21.00 95.26 6.22E-06
13 04-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 21.15 1.56 21.00 96.35 0.00E+00
Kedap Air 1.53 21.28 1.56 21.00 97.95 2.39E-06
Kedap Air 1.51 20.37 1.56 21.00 96.54 3.54E-05
14 05-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.53 20.00 1.56 21.00 97.76 4.31E-06
Kedap Air 1.51 19.23 1.56 21.00 96.73 0.00E+00
Kedap Air 1.49 20.51 1.56 21.00 95.38 0.00E+00
15 06-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 19.51 1.56 21.00 96.92 0.00E+00
Kedap Air 1.51 19.15 1.56 21.00 96.67 1.91E-06
74
Kedap Air 1.49 20.34 1.56 21.00 95.64 0.00E+00
16 07-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 19.05 1.56 21.00 96.41 0.00E+00
Kedap Air 1.51 21.54 1.56 21.00 96.92 0.00E+00
Kedap Air 1.52 19.51 1.56 21.00 97.50 1.91E-06
17 08-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.49 21.43 1.56 21.00 95.71 0.00E+00
Kedap Air 1.49 19.15 1.56 21.00 95.26 0.00E+00
Kedap Air 1.53 22.22 1.56 21.00 97.95 3.83E-06
18 10-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.49 19.15 1.56 21.00 95.45 0.00E+00
Kedap Air 1.51 20.75 1.56 21.00 96.92 0.00E+00
Kedap Air 1.48 20.63 1.56 21.00 95.06 4.02E-05
19 11-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 22.22 1.56 21.00 96.67 0.00E+00
Kedap Air 1.52 19.67 1.56 21.00 97.12 5.74E-06
Kedap Air 1.53 20.34 1.56 21.00 98.33 2.10E-05
20 12-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.48 19.15 1.56 21.00 95.13 0.00E+00
Kedap Air 1.51 20.75 1.56 21.00 96.79 0.00E+00
Kedap Air 1.49 19.05 1.56 21.00 95.77 1.29E-05
21 13-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 21.54 1.56 21.00 95.83 0.00E+00
Kedap Air 1.50 19.67 1.56 21.00 96.41 1.44E-06
Kedap Air 1.53 22.64 1.56 21.00 97.82 0.00E+00
22 14-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 19.05 1.56 21.00 95.96 2.10E-05
Kedap Air 1.50 21.54 1.56 21.00 96.09 1.91E-06
Kedap Air 1.49 21.05 1.56 21.00 95.32 0.00E+00
23 15-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.54 19.05 1.56 21.00 98.65 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.05 1.56 21.00 95.64 5.26E-06
Kedap Air 1.50 20.37 1.56 21.00 96.15 1.58E-05
24 18-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.49 20.41 1.56 21.00 95.71 0.00E+00
Kedap Air 1.54 19.64 1.56 21.00 98.85 1.91E-06
Kedap Air 1.52 21.28 1.56 21.00 97.63 3.73E-05
25 19-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 19.57 1.56 21.00 96.09 0.00E+00
Kedap Air 1.50 22.22 1.56 21.00 96.09 1.91E-06
Kedap Air 1.50 21.15 1.56 21.00 96.41 1.91E-05
26 20-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 20.45 1.56 21.00 96.99 6.22E-06
Kedap Air 1.49 19.61 1.56 21.00 95.77 0.00E+00
Kedap Air 1.51 19.51 1.56 21.00 96.92 2.10E-05
27 21-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.48 20.51 1.56 21.00 95.13 0.00E+00
Kedap Air 1.51 21.28 1.56 21.00 96.60 1.91E-06
Kedap Air 1.50 20.31 1.56 21.00 95.96 0.00E+00
28 22-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.48 19.05 1.56 21.00 95.06 0.00E+00
Kedap Air 1.51 21.54 1.56 21.00 96.73 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.28 1.56 21.00 95.71 0.00E+00
29 24-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.49 23.26 1.56 21.00 95.51 0.00E+00
Kedap Air 1.50 19.23 1.56 21.00 96.41 0.00E+00
Kedap Air 1.49 19.61 1.56 21.00 95.19 0.00E+00
30 24-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.50 19.61 1.56 21.00 95.83 0.00E+00
Kedap Air 1.49 21.28 1.56 21.00 95.77 0.00E+00
Kedap Air 1.53 20.41 1.56 21.00 97.88 0.00E+00
31 25-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.53 22.92 1.56 21.00 97.88 1.91E-06
Kedap Air 1.51 22.22 1.56 21.00 96.60 0.00E+00
Kedap Air 1.51 19.57 1.56 21.00 96.73 8.61E-06
32 25-Agust-20 Tanggul Kedap Air 1.51 20.45 1.56 21.00 96.86 3.83E-06
Kedap Air 1.52 23.26 1.56 21.00 97.50 2.39E-06
75
4.4 Analisa Data
Salah satu faktor penting dalam suatu pekerjaan bangunan pengairan adalah
analisa hidrologi. Analisa hidrologi ini antara lain berupa analisa data curah
hujan, debit banjir, serta analisa-analisa lainnya yang berpengaruh terhadap
besaran dan durasi banjir pada daerah yang bersangkutan. Maksud dari analisa
hidrologi ini adalah mengetahui kondisi secara hidrologi di lokasi embung,
sedangkan tujuan dari analisa hidrologi yaitu untuk mendapatkan durasi dan
besaran debit banjir guna analisis hidrolis bangunan dalam kaitannya dengan
perencanaan embung ini. Dalam analisa hidrologi ini dipakai satu stasiun hujan
yang dekat dengan lokasi embung yaitu stasiun hujan Lasiana. Ketersediaan data
hujan dari stasiun ini berupa data hujan harian yang dibawa ke hujan bulanan
yang dapat dilihat pada lampiran. Perhitungan analisa hidrologi yaitu perhitungan
hujan rata-rata bulanan dan perhitungan dan perhitungan debit bulanan.
Dalam perhitungan ini aliran yang masuk ke dalam embung hanya dapat
diperkirakan dari curah hujan terdekat yaitu dari pos hujan Haekesak, sehingga
perkiraan aliran sudah cukup teliti bila diambil curah hujan rata-rata bulanan.
a. Analisa curah hujan harian maksimum.
Menganalisa data curah hujan, distribusi curah hujan yang dipergunakan adalah
distribusi rata-rata aljabar. Curah hujan rencana maksimum dengan periode ulang
tertentu dapat ditentukan dengan cara menganalisa data curah hujan harian
maksimum. Curah hujan rencana tersebut dipergunakan untuk menentukan debit
rencana dengan periode ulang tertentu yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
76
Tabel 4. 7 Data Curah Hujan Harian Maksimum
Curah Hujan
Harian
No. Tahun
Maksimum
Tahunan (mm)
1 2010 64.00
2 2011 103.00
3 2012 148.00
4 2013 42.00
5 2014 75.00
6 2015 248.00
7 2016 230.00
8 2017 248.00
9 2018 370.00
10 2019 75.00
Sumber : Hasil Analisa Penulis
Curah Hujan
Harian
No. Tahun
Maksimum Xi- X (Xi- X)² (Xi- X)³ (Xi- X)⁴
Tahunan (mm)
1 2010 64.00 -96.30 9273.69 -893056.347 86001326.2161
2 2011 103.00 -57.30 3283.29 -188132.517 10779993.2241
3 2012 148.00 -12.30 151.29 -1860.867 22888.6641
-
4 2013 42.00 -118.30 13994.89 195856946.1121
1655595.487
5 2014 75.00 -85.30 7276.09 -620650.477 52941485.6881
6 2015 248.00 87.70 7691.29 674526.133 59155941.8641
7 2016 230.00 69.70 4858.09 338608.873 23601038.4481
8 2017 248.00 87.70 7691.29 674526.133 59155941.8641
9 2018 370.00 209.70 43974.09 9221366.673 1933720591.3281
10 2019 75.00 -85.30 7276.09 -620650.477 52941485.6881
Sumber : Hasil Analisa Penulis
Dari hasil perhitungan diatas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai. Dalam
penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut:
77
a. Standar Deviasi
Sd =
( Xi X ) 2
n 1
√105470.1
S =
10−1
= 108,253868
b. Koefisien Keragaman
S
Cv =
X
108,253868
Cv =
160,3
= 0.67532045
c. Koefisien Kepencengan
n
n ( Xi X ) 3
i 1
Cs =
(n 1)( n 2) S 3
10 𝑥 6929081,6
=
9 𝑥 8 𝑥 108,253868³
= 0.7586
d. Koefisien Kurtosis
n
( Xi X )
2 4
n
i 1
Ck =
(n 1)(n 2)( S 4 )
10𝑥 2474177639
=
9 𝑥 8 𝑥 108,253868⁴
= -40,72
Pemilihan Jenis Distribusi
Terdapat parameter statistik untuk pemilihan jenis sebaran (distribusi)
diantaranya yaitu.
78
a. Distribusi gumbel.
b. Distribusi log normal.
c. Distribusi log person-tipe III.
d. Distribusi normal.
Berikut ini adalah perbandingan syarat-syarat distribusi dan hasil perhitungan analisa
frekuensi curah hujan.
Selain dengan menggunakan persyaratan yang ada pada tabel 4.3 guna mendapatkan
hasil perhitungan yang meyakinkan maka penggunaan suatu distribusi probabilitas
diuji dengan menggunakan metode Chi-square. Berdasarkan kesesuaian syarat
distribusi probabilitas diatas distribusi Log Person Tipe III memenuhi persyaratan
probabilitasnya maka dilakukakan uji Chi-square.
79
4.4.2 Perhitungan Distribusi Log Person Tipe III
(log xi - (log xi -
NO xi Log xi log xi - log x
log x)² log x)³
1 370 2.57 0.46 0.21 0.10
2 248 2.39 0.29 0.08 0.02
3 248 2.39 0.29 0.08 0.02
4 230 2.36 0.25 0.06 0.02
5 148 2.17 0.06 0.00 0.00
6 103 2.01 -0.10 0.01 0.00
7 75 1.88 -0.23 0.05 -0.01
8 75 1.88 -0.23 0.05 -0.01
9 64 1.81 -0.30 0.09 -0.03
10 42 1.62 -0.48 0.24 -0.11
jumlah 21.08 0.000 0.89 -0.01
Rata-
2.11
rata
Sumber : Hasil Analisa Penulis
̅̅̅̅̅̅̅
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh (Log X ):
n
LogXi
i 1
̅̅̅̅̅̅̅
Log X =
n
21,0814837
= 10
= 2,10814837
Diperoleh S Log X:
n
( LogXi LogX )
i 1
2
S Log X =
n 1
0,89
= 10−1
= 0.0986
n
n ( LogXi LogX ) 3
i 1
Cs =
(n 1)(n 2)( S log X ) 3
10 ( −0,01)
= 9 𝑥 8 (0,0986)³
80
= -0.0309
Nilai KT dihitung berdasarkan nilai T dan nilai Cs atau G dari tabel lampiran faktor
frekuensi KT untuk distribusi Log Person Tipe III (untuk Cs atau G positif dan
negatif) didapat untuk T = 5 dan Cs = -0,0309 maka nilai KT = 0,850
Hitung hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun (X5)
Log X5 = ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(Log X) + KT x S Log X = 2,108 + 0,850 x 0,0986 = maka X5 = 235,51 mm
4.1.1.d Pengujian Kecocokan Sebaran
Prosedur perhitungan chi square adalah sebagai berikut:
1. urutkan data pengamatan dari data yang terbesar ke data yang terkecil atau
sebaliknya,
2. hitung jumlah kelas yang ada (k) = 1 + 3,322 log n. Dalam pembagian kelas
disarankan agar masing-masing kelas terdapat empat buah pengamatan,
3. hitung nilai Ef = jumlah data (n)/jmlah kelas (k),
4. tentukan nilai Of untuk masing-masing kelas,
5. hitung nilai X2 untuk masing-masing kelas kemudian hitung nilai total X2,
6. nilai X2 dari perhitungan harus lebih kecil dari nilai X2 dari tabel untuk derajat
nyata tertentu yang sering diambil sebesar 5% dengan parameter derajat
kebebasan.
Menentukan metode chi square atau chi kuadrat kesesuaian masing-masing distribusi
probbilitas (Gumbel, Normal, Log Normal, dan Log Person Tipe III) terhadap
distribusi statistik yang dianalisis.
81
- Data hujan diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil.
Tabel 4. 11 Pengurutan data hujan dari yang besar ke kecil
Xi diurutkan dari
No Tahun Xi Terbesar sampai
terkecil
1 2010 64 370
2 2011 103 248
3 2012 148 248
4 2013 42 230
5 2014 75 148
6 2015 248 103
7 2016 230 75
8 2017 248 75
9 2018 370 64
10 2019 75 42
Sumber : Analisa Penulis
- Menghitung jumlah kelas
Rumus derajat kebebasan dk = n-3
a. Jumlah data (n) = 10
b. Kelas distribusi (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 10
= 4,07 diambil nilai 5 kelas
c. Menghitung derajat kebebasan (DK) dan X²n
- parameter (p) = 2
- derajat kebebasan (DK) = K – (p + 1) = 5– (2 + 1) = 2
- nilai X²n dengan jumlah data (n) = 10 α = 5% = 5,991
(lihat pada lampiran tabel nilai Chi-Square)
n 10
- Ef = = 5 =2
K
d. Menghitung kelas distribusi
1
kelas distribusi = x 100% = 20%
5
interval distribusi yaitu 20% ; 40% ; 60% ; dan 80%
82
- untuk persentase 20%
1 1
P(x) = 20% diperoleh T = = = 5 tahun
Px 0,20
Menghitung nilai ΔX
X max X min
ΔX =
G 1
f. Menghitung interval kelas
Distribusi probabilitas log person tipe III
Nilai KT berdasarkan nilai T dari lampiran (tabel standar variabel Kt ) dan Tabel
harga K untuk Distribusi Log Person Type III didapat:
T=5; maka KT = 0,85
T = 2,5 ; maka KT = -0,11
T = 1,67 ; maka KT = -0,76
T = 1,25 ; maka KT = -1,45
Nilai ̅̅̅̅̅̅̅
Log X = 2,108
S Log X = 0,0986
maka interval kelas:
̅̅̅̅̅̅̅
Log XT = Log X + KT x S Log X
= 2,108 + KT x 0,0986
Sehingga:
- X5 = 235,51 mm
83
- X2,5 = 147,47 mm
- X1,67 = 105,02 mm
- X1,25 = 69,87 mm
Perhitungan Nilai X²
Tabel 4. 12 Perhitungan Nilai X² untuk Distribusi Log Person Tipe III
Berdasarkan tabel distribusi probabilitas memiliki nilai X² < X²n maka dapat
disimpulkan bahwa distribusi Log Person Tipe III tersebut dapat diterima sehingga
untuk menganalisis data hujan yaitu dengan distribusi Log Person Tipe III.
Perhitungan curah hujan rencana selanjutnya metode Log Person Tipe III dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
84
Tabel 4. 13 Perhitungan distribusi probabilitas
Distribusi Probabilitas
Kala Ulang
t Log Log
(Tahun) Pearson
Normal Normal 2 Normal 3 Gumbel Log Pearson III
III
Parameter Parameter
1 -1.3352 15.76 58.60 29.53 4.14 29.52 48.70
Vj = aliran bulanan dari seluruh daerah tadah hujan untuk bulan j (m³/bulan)
85
Berdasarkan persamaan diatas, dilakukan analisis aliran bulanan dari seluruh daerah
tadah hujan dalam hal ini yaitu untuk bulan j (Vj)
Hujan
No Tahun Maksimum
(mm)
1 2010 64.00
2 2011 103.00
3 2012 148.00
4 2013 42.00
5 2014 75.00
6 2015 248.00
7 2016 230.00
8 2017 248.00
9 2018 370.00
10 2019 75.00
Dari hasil perhitungan pada tabel dapat diketahui bahwa besarnya curah hujan harian
maksimum tahunan rata-rata (Rm) sebesar 160,30 mm.
86
b. Waktu konsentrasi (tc) didefenisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh limpasan
untuk melalui jarak terjauh di daerah tadah hujan, yaitu dari suatu titik di udik sampai
ke titik tinjau paling hilir. Waktu konsentrasi tc dihitung dengan menggunakan rumus
Kirpich dan rumus Giandortti, kemudian di rata-ratakan.
rumus Kirpich
L1,156
tc = 0,945
H 0,385
0,551,156
= 0,945 0,0480,385
= 0,1071 jam
rumus Giandortti
4. A 0,5 1,5.L
tc =
0,8H 0,5
4𝑥0.1910.5 +1,5 𝑥 0,55
= 0,8 𝑥 0,0290,5
= 0,5980 jam
Tinggi rata-rata dari daerah tadah hujan dapat dihitung dengan merata-ratakan
minimal tiga titik pengamatan tertinggi, sedang, dan terendah di alur cekungan. Nilai
tc diambil dengan merata-ratakan harga tc yang didapat dari rumus diatas.
0,1071+0,5980
tc = 2
= 0,3525 jam
= 21,15 menit
d. Perhitungan intensitas hujan
untuk menghitung besarnya intensitas hujan digunakan rumus Mononobe.
2
R 24 3
IT = 24
24 t
51,697 24
= { 0,3525}.0.667
24
= 0,726 mm
jam
87
e. Perhitungan koefisien limpasan (runoff-C)
Koefisien limpasan (runoff-C) dapat dihitung dengan memperhatikan faktor iklim
dan fisiografi yaitu dengan menjumlahkan beberapa koefisien C sebagai berikut:
C = Cp + Ct + C0 + Cs + Cc
Perhitungan koefisien limpasan:
Cp = 0,15
Ct = 0,00
C0 = 0,05
Cs = 0,10
Cc = 0,05
C = Cp + Ct + C0 + Cs + Cc
= 0,15 + 0,00 + 0,05 + 0,10 + 0,05
= 0,35
Jadi, berdasarkan harga komponen C didapat koefisien limpasan (C) embung yaitu
sebesar 0,35.
f. Perhitungan debit puncak banjir (QT)
Dalam menghitung debit puncak banjir digunakan rumus sebagai berikut:
C It A
QT =
3,6
0.350 𝑥 0.726 𝑥 0.191
= 3.6
3
= 0,013 m
dtk
Dengan menggunakan persamaan-persamaan diatas maka perhitungan untuk debit
puncak banjir (QT) dengan kala ulang 5 , 10, 25, 50, dan 100 tahun dapat dilihat
dalam tabel berikut ini.
Tabel 4. 15 Perhitungan Debit Banjir (QT) dengan Kala Ulang 5 , 10, 25, 50, dan 100 tahun.
88
Kala Ulang Curah Hujan Rencana (mm) Debit Banjir Rencana (m3/dt)
(tahun) Rasional Rasional
Gumbel Log Pearson
Gumbel Log Pearson
4.7 Pelimpah
Untuk bangunan embung kecil, tipe pelimpah yang cocok adalah pelimpah
tanah saluran terbuka. Pelimpah jenis ini diletakan terpisah dengan tubuh embung
dan dibangun diatas tanah asli. Tempat pelimpah harus dipilih pada tempat dimana
alirannya tidak akan menyebabkan erosi pada tanggul dan aman terhadap longsoran.
Adapun bangunan pelimpah agar berfungsi secara baik, maka bangunan pelimpah
direncanakan terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu pelimpah utama dan interflow. Dimensi
pelimpah ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
Dimana:
Q50 = debit banjir rencana (m³/dtk)
h = tinggi air diatas pelimpah (m)
W = lebar pelimpah rencana (m)
Berdasarkan debit banjir (Q50) = 7,399 m³/dtk dengan tinggi air 0,11 m maka lebar
pelimpah embung direncanakan (W) = 7,00 m
Q = V. A
1 2 / 3 0,5
V= R I
n
89
A h(n ' m)
R= =
P n'2 1 m
b
n’ =
h
Dimana:
Q = debit banjir rencana (m³/dtk)
V = kecepatan aliran (m/dtk)
A = luas penampang basah (m²)
n = koefisien kekasaran manning
P = lebar basah (m)
R = jari-jari hidrolik (m)
I = kemiringan saluran rencana
m = kemiringan lereng (1:3)
h = kedalaman air (h)
b = lebar saluran rencana
n’ = perbandingan lebar dasar (b) dengan kedalaman air (h)
Kedalaman air dapat dicari dengan cara coba-coba, perhitungannya adalah sebagai
berikut:
1. Andaikan kedalaman air h= h0
2. Hitung kecepatan yang sesuai (V0)
2/3
1 h (n' m)
V0 = 0 I 0, 5
n n'2 1 m)
A0
h1 =
n' m
90
5. Bandingkan h0 dengan h1. Jika h1- h0 < 0,005 maka h1 = hrencana. Apabila
h1- h0 > 0,005 maka perhitungan diulangi kembali sampai didapatkan harga
h1- h0 < 0,005.
= 9,185 m/dtk
Q
A0 =
V0
7,398
= 9,185
= 0,805 m
A0
h1 =
n' m
0,805
= √0,025+1
= 0,113 m
Maka h1- h0 = 0,000 < 0,005 dengan demikian tinggi rencana (hrencana.) outlet
pelimpah yaitu 0,11324 m.
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan dimensi outlet yaitu:
Q = 7,398 m³/dtk
b = 7,00 m
h = 0,11324 m
I =1m
m =1
n = 0,025
91
Tabel 4. 16 Perhitungan Tinggi Rencana
92