Anda di halaman 1dari 11

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN : Yohanes Elia P 1406533415


Afif Nurfiga Irsyad 1406563986
Fakhrinanisa Islah Biru 1406603314
KELOMPOK : R5
TANGGAL PRAKTIKUM : 25 September 2015
JUDUL PRAKTIKUM : CONSOLIDATION
ASISTEN : Rully Lesmana
PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 1452 "Standard Practice for Soil Investigation and Sampling by Auger
Borings"
ASTM D 1587 "Standard Practice for Thin-Walled Tube Sampling of Soils for
Geotechnical Purposes"

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Menentukan koefisien pemampatan / Compression Index (Cc)
Mencari tegangan Pre-Consolidated (Pc), untuk mengetahui kondisi tanah
dalam keadaan Normally Consolidated atau Over Consolidated
Menentukan koefisien konsolidasi (Cv), yang menjelaskan tingkat kompresi
primer tanah
Menentukan koefisien pemampatan kembali / Recompression Index (CR)

C. Alat-alat dan Bahan


Consolidation loading service
Consolidation cell

Consolidation 1
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Ring konsolidasi
Beban (1, 2, 4, 8, 16, 32 kg)
Jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm
Gergaji kawat
Vaseline, kertas tissue, batu Porous
Oven
Dial dengan akurasi 0.002 mm
Stopwatch
Extruder
Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr
Can

D. Teori dan Rumus yang Digunakan


Konsolidasi adalah peristiwa penyusutan volume secara perlahan-lahan
pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran
sebagian air pori. Proses tersebut berlangsung terus sampai kelebihan tekanan
air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar
hilang.
Penurunan konsolidasi adalah perpindahan vertikal permukaan tanah
sehubungan dengan perubahan volume pada suatu tingkat dalam proses
konsolidasi. Perkembangan konsolidasi di lapangan dapat diketahui dengan
menggunakan alat piezometer yang dapat mencatat perubahan air pori
terhadap waktu.
Waktu proses konsolidasi bergantung pada beberapa faktor berikut:
- Derajat kejenuhan
- Koefisien permeabilitas tanah
- Viskositas dan kompresibilitas dari rongga cairan

Consolidation 2
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

- Panjang dari jalur drainase


Terjadi tiga tahapan yang berbeda dalam proses konsolidasi:
o Tahap I : Terjadi pemampatan awal yang terjadi akibat dari pembebanan awal.
o Tahap II : Terjadi konsolidasi primer, yaitu saat dimana tekanan air pori secara
perlahan dipindahkan kedalam tegangan efektif, yang merupakan akibat dari
keluarnya air dari pori-pori tanah.
o Tahap III: Terjadi Konsolidasi sekunder, yaitu disaat tekanan air pori telah
hilang seluruhnya. Pemampatan yang terjadi pada masa ini disebabkan oleh
terjadinya penyesuaian plastis dari partikel- partikel tanah.
Sementara itu, penurunan segera atau yang dapat disebut immediate settlement,
merupakan akibat dari deformasi elastis yang terjadi pada tanah kering, basah dan jenuh
air tanpa adanya perubahan kadar air.
Hal-hal yang mempengaruhi proses Konsolidasi
1. Besarnya penurunan yang terjadi tergantung pada : kompresibiltas tanah,
ketebalan tanah yang kompresibel, besarnya tambahan tegangan.
2. Laju proses konsolidasi tergantung pada : permeabiitas tanah, kondisi drainase
di atas dan di bawah tanah yang kompresibel

Consolidation 3
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

II. PROSEDUR PRAKTIKUM


Persiapan praktikum:
a. Membersihkan dan megolesi Vaseline di seluruh permukaan ring
konsolidometer bagian dalam, kemudin mengukur dimensi D dan h o, dan
menimbang massanya (Wring).
b. Mengeluarkan sampel tanah dengan extruder lalu memasukkan ke dalam ring
dan meratakan permukaan dengan spatula. Lalu menimbang Wwo nya.
c. Memotong sebagian kecil sampel tanah kemudian dimasukkan ke dalam can
yang sudah diketahui beratnya, kemudian ditimbang menggunakan timbangan
digital. Setelah ditimbang, memasukkan sampel tanah dan can ke dalam oven,
keesokkan harinya ditimbang kembali. Hal ini bertujuan untuk mencari
besarnya nilai kadar air sebelum tanah terkonsolidasi.

Jalannya praktikum:

a. Menyusun modul ke dalam sel konsolidasi dengan urutan dari bawah :


Batu pourous
Kertas tissue
Sampel tanah dalam ring
Kertas tissue
Batu pourous
Silinder tembaga untuk meratakan beban
Penahan dengan 3 mur
b. Memberikan air ke permukaan silinder tembaga sampai tergenang, kemudian
menyetting dial menjadi nol dengan menahan lengan beban menggunakan baut
penyeimbang.

Consolidation 4
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

c. Memberikan pembebanan konstan (loading) sebesar 1 kg dengan interval


waktu 0, 6, 15, 30, 60, 120, 240, 480, 900, 1800, 3600 dan 24 jam.
Lalu mencatat tiap pembacaan dial.
d. Mengulangi percobaan untuk pembebanan 2, 4, 8, 16, 32 kg dengan interval
waktu 24 jam. Lalu mencatat tiap pembacaan dial.
e. Melakukan proses unloading yaitu menurunkan beban secara bertahap dari 32,
16, 8, 4, 2 dan 1 kg. Mencatat nilai unloading sebelum beban diturunkan.
f. Mengeluarkan tanah dari sel konsolidometer dan ring berikut sampel tanah
kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam oven untuk mendapatkan berat
kering sampel (Wd) sehingga dapat ditentukan kadar airnya.

III. PENGOLAHAN DATA


1 Diameter ring (d) 6.28 cm
2 Luas ring (A) 1/4 d^2 = 30.934 cm^2
3 Tinggi ring (Ht) 2 cm
4 Tinggi sampel (Hi) 2 cm
5 Specivic Gravity (Gs) 2.64
6 Berat (tanah+ring) awal 165.83 gr
7 Berat ring 58.68 gr
8 Berat tanah basah (Wt) 165.83 - 58.68 = 107.15 gr
9 Berat tanah basah + can 146.32 gr
10 Berat tanah kering + can 111 gr
11 Berat can 19.32 gr
12 Berat air 146.32 - 111 = 35.32 gr
13 Berat tanah kering (Ws') 111-39.32 = 71.78 gr
14 Kadar air awal (Wi) (berat air/Ws')*100% = 49 %
15 Berat tanah basah + ring 165.83 gr
16 Berat tanah kering + ring 130.49 gr
17 Berat tanah kering oven 71.81 gr
(Ws)
18 Kadar air akhir (Wf) (berat air/Ws)*100% = 49.213 %

Consolidation 5
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

19 Tinggi tanah awal (Ho) 0.88 cm


20 Beda tinggi (Hv) 1.12 cm
21 Derajat Saturasi (Si) (Wt-Ws/Hv*A) = 99.77 %
22 Void ratio (eo) (Hv/Ho) = 1.12/0.88 = 1.27
23 Pembacaan awal 1090*10^-4 cm
24 Pembacaan akhir 2780*10^-4 cm
25 Beda tinggi (H) 0.169 cm
26 Tinggi sampel akhir (Hvf) 0.952 cm
27 Void ratio akhir (ef) 1.082

Contoh Perhitungan
1) T90

Tabel hasil Perhitungan t90

Consolidation 6
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik t90 pembebanan 1kg

Grafik t90 pembebanan 2kg

Grafik t90 pembebanan 4kg

Grafik t90 pembebanan 8kg

Consolidation 7
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik t90 pembebanan 16kg

Grafik t90 pembebanan 32kg

2) Cv

beban t90 H Cv
1 0.168 0.471 1.12
2 0.144 0.468 1.28
4 0.960 0.466 0.19
8 0.242 0.459 0.74
16 0.123 0.444 1.37
32 0.152 0.431 1.03

Cv vs Pressure
1.50
Cv (cm2/min)

1.00

0.50
Consolidation 8

0.00
0.10 1.00 10.00 100.00
Pressure (kg/cm2)
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik Hubungan Cv dengan Tekanan

1.50
1.40
1.30
1.20
1.10 1.14 1.13 1.12 1.09
Void Ratio (e)

1.00 1.01 1.00 0.99 0.98 1.02


0.97 0.96
0.90
0.80
0.70 loading
0.60
0.50 unloading
0.40
0.30
0.20
0.10
0 1 10 100
Pressure [kg/cm2]

Grafik Hubungan Void Ratio dengan Tekanan

3) Cc
0.961.02
Cc = 2
1
= log 5.0522log 10.1044 = 0.199
2 1

dimana e1 = e titik 16 = 1.02 P1 = 5.0522


e2 = e titik 32 = 0.96 P2 = 10.1044

4) Cc

Consolidation 9
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

1.270.96
Cr = 0
2
= log 10.1044log 0.1719 = 0.1752
2 0

5) Po

Po = xH

Wt = 106.40 gr = 106.4 x 10-3 kg

Hi = 2 cm

A = 30.934 cm2

H = 1 m = 100 cm

106.4 103
Po = x 100 = 0.1719 kg/cm2
2 30.934

6) OCR
2.4
OCR = = = 13.96
0.1719

7) Pc

Consolidation 10
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Nilai Pc didapat dari grafik Void Ratio vs Pressure:

Pc = 2.40 kg/cm2

IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan

V. REFERENSI
https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Herman/Konsolidasi.pdf diakses
pada 1 November 2016
http://sipil.ft.uns.ac.id/konteks7/prosiding/012G.pdf diakses pada 1
November 2016
http://faculty.uml.edu/ehajduk/teaching/14.330/documents/14.3302013consol
idation.pdf diakses pada 2 November 2016
http://www.gramme.be/unite9/geotechnique/SoilMech_Ch4_Settlement_and_
consolidation.pdf diakses pada 2 November 2016

Consolidation 11

Anda mungkin juga menyukai