Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM IX

DIRECT SHEAR
TEST
9.1 Pendahuluan

9.1.1 Praktikum

Judul Praktikum : Direct Shear Test


Subjek : Kualitas dan Pengelompokan Tanah
No. SNI : SNI 2813: 2008
No. ASTM : ASTM D 3080
No. AASHTO : AASHTO
T236

9.1.2 Tujuan Praktikum

2. Tujuan Umum:
Untuk mendapatkan kekuatan geser tanah (kohesi dan sudut geser dalam)
tanah berbutir.
3. Tujuan Khusus:
Tujuan khusus dari praktikum Geser Langsung (Direct Shear Test), yaitu
sebagai berikut.
- Dapat menentukan nilai kohesi tanah berbutir kasar.
- Dapat menetukan nilai sudut geser dalam tanah berbutir kasar.
- Dapat menggunakan peralatan yang digunakan.

9.1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat Hasil Test untuk Pekerjaan Teknis Sipil:


1) Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui apakah tanah tersebut cocok
untuk dapat dipakai dalam proyek-proyek konstruksi (misal bendungan,
tanggul dan bangunan infrastruktur sipil lainnya).
2) Untuk mengetahui apakah tanah tersebut dapat digunakan untuk pondasi,
kemiringan lereng, dll.
9.2 Dasar Teori

Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut per satuan
luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang
dimaksud.

Uji geser langsung merupakan pengujian yang sederhana dan langsung.


Pengujian dilakukan dengan menempatkan contoh tanah ke dalam kotak geser. Kotak
ini terbelah, dengan setengah bagian yang bawah merupakan bagian yang tetap dan
bagian atas mudah bertranslasi. Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran, tetapi
biasanya mempunyai diameter 6.4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm . Contoh tanah
secara hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok pembebanan, termasuk batu-
batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat, diletakkan di atas contoh tanah.
Kemudian suatu beban normal Pv dikerjakan. Kedua bagian kotak ini akan menjadi
sedikit terpisah dan blok pembebanan serta setengah bagian atas kotak bergabung
menjadi satu. Kuat geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain :

1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir.

2. Kemampuan partikel atau kerapatan

3. Saling keterkuncian antar partikel: jadi, partikel-partikel yang bersudut akan


lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang lebih tinggi Φ yang lebih
besar) daripada partikel-partikel yang bundar seperti pada tebing-tebing.

4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.

5. Daya tarik antar partikel atau kohesi.

Kekuatan geser dapat diukur langsung dengan pemberian beban konstan vertikal
(normal) pada sampel dan pemberian gaya geser tertentu dengan kecepatan konstan dan
perlahan-lahan untuk menjaga tegangan air pori tetap nol hingga tercapai kekuatan
geser maksimum.

Sampel yang digunakan adalah pasir yang diperoleh dari sieve analysis dengan
menggunakan saringan no. 10. Tanah terdiri atas tiga unsur yaitu butiran, air, dan udara.
Sifat- sifat suatu tanah tertentu banyak tergantung pada usuran butirannya. Ukuran
butiran menentukan klasifikasi macam tanah tersebut. Untuk butiran yang kasar dipakai
metode sieving analysis dalam penentuan distribusi ukurannya, tanah dikeringkan dan
disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter kisi saringan tertentu mulai
dari yang kasar hingga yang halus. Dengan demikian butiran tanah terpisah menjadi
beberapa bagian dengan batas ukuran yang diketahui.

Sampel yang telah diperoleh melalui metode sieving analysis tersebut diberi air
yang kemudian juga ditentukan kadar airnya. Kadar air pasir adalah perbandingan
antara berat air yang dikandung pasir dengan berat pasir dalam keadaan kering.
Penentuan ini digunakan untuk menyesuaikan kondisi pasir ketika dilakukan percobaan
setidaknya menyerupai kondisi pasir yang ada di lapangan

Tegangan normal didapat dengan pembagian besarnya gaya normal dengan luas
permukaan bidang geser atau S = P/A.

Tegangan geser didapat dengan menghitung gaya geser (G) yang didapat dari
pembacaan maksimum load ring dial setelah dikalikan dengan nilai kalibrasi proving
ring (LRC).
T=G/A
G = M x LRC
LRC = 0,15 kg/div

Dari beberapa buku referensi menyatakan harga kohesi pasir (c) = 0, dan harga
sudut geser pasir (ф) berkisar : 28o – 48o.

Type
Soil (sand) of Test
UU CD
Loose Dry 28 – 34 -
Loose 28 – 34 -
Saturate
d
Dense Dry 35 – 46 43 – 50
Dense 1–2 43 – 50
Saturate
d
Adapun maksud dari uji geser langsung adalah untuk menganalisis kestabilan
lereng, daya dukung pondasi, dan analisis dinding penahan dalam sebuah
perencanaan.

9.3 Metode Pelaksanaan

9.3.1 Alat dan Bahan

 Alat Direct Shear Test dan Shear Box

 Beban dengan berat 3 – 12 kg


 2 Dial gauge untuk vertical dan horizontal displacement
 Specimen cutter untuk memotong sampel tanah kohesif
 Tamper untuk memadatkan tanah yang cohesionless
 Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
 Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm
 Stopwatch
 Can
 Oven
9.3.2 Langkah Kerja

1. Keluarkan contoh tanah yang asli (Undisturbed Soil Sample) dari Tabung Selby.
2. Denganmenggunakan proving ring berdiameter 6,4 cm atau bujur sangkar
dengan sisi 5 cm bentuk contoh tanah.
3. Masukkan contoh tanah yang sudah dibentuk dalam kotak geser.
4. Pasang Manometer arah horizontal dan vertical untuk mengamati perubahan
tegangan pada tanah akibat beban yang diberikan.
5. Pasang dial beban 0,5 kg pada alat Direct Shear, kemudian jalankan alat Geser
Langsung dengan kecepatan tertentu. Catat perubahan pada horizontal dan
vertikal pada manometer.
6. Ulangilah langkah diatas untuk beban-beban 3 kg, 6 kg, dan 12 kg.

9.4 Daftar Istilah Penting

● Tabung Shelby: Tabung wadah pengambilan contoh tanah asli.


● Manometer: Alat pengukur perubahan tegangan.
● Normal stress: Tegangan normal yang berasal dari perbandingan gaya normal
yang berasal dari beban vertikal sebesar Pn terhadapa luas penampang.
● Shear Stress: Tegangan geser yang berasal dari perbandingan gaya geser yang
berasal dari beban horizontal sebesar Ph terhadapa luas penampang.
● Undisturbed Soil Sample: Contoh tanah asli
● Shear Failure: Keruntuhan geser pada suatu lapisan tanah terjadi akibat gerak
relatif antara butirannya, hal ini bukan karena hancurnya butir tersebut.

9.5 Permasalahan Teknis dan Non-Teknis

1. Permasalahan teknis
- Pembacaan dial horizontal yang kurang akurat.
- Timing pembacaan dial horizontal yang kurang pas.
- Kecepatan gaya geser yang tidak konstan.
2. Permasalahan non-teknis
- Kebocoran dan tumpahnya air dalam test
9.6 Hasil Penelitian

9.6.1 Analisis Data


Pada test direct shear dilakukan 3 pengujian pembebanan dengan beban sebesar 3kg, 6kg, dan 12kg.
Kemudian diperoleh data yang dijabarkan sebagai berikut

Tinggi silinder (L) 5 cm


Diameter silinder (D) 5 cm
Luas permukaan silinder (A) 19,635 cm²
Volume sampel tanah (Vt) 98,175 cm³
Berat silinder (W1) 0,061 kg
Berat silinder + tanah (W2) 0,149 kg
Berat tanah (Wt) 0,188 kg
Berat volume tanah (γt) 1,913 gr/cm³
faktor kalibrasi alat (k) 0,44 kg/div

Menghitung luas permukaan silinder:


𝐴 = 1 .𝐷𝜋. 2 = 1 . 𝜋. 52
4 4
𝐴 = 19,635 cm²

Menghitung volume sampel tanah:

𝑉𝑡 = 𝐴. 𝐿 = 19,635 𝑥 5

𝑉𝑡 = 98,175 cm³

Menghitung berat volume sampel tanah:

𝑊𝑡 𝑊2 − (0.149 − 0.061)1000 188


𝑊1
γt = = =
𝑉𝑡 𝑉𝑡 98,175 98,175

γt = 1,913 gr/cm³

Tabel data hasil pengujian tanah sampel:


Beban Vertikal N1 = 3 kg N2 = 6 kg N3 = 12 kg
Tegangan Normal σ1 = 0,152789 kg/cm² σ2 = 0,305577 kg/cm² σ3 = 0,611155 kg/cm²
Waktu

(detik)
Pergeseran

(mm)
Tegangan Normal

Bacaan
proving
σ1 =

(divisi)

ring

Gaya geser
(kg)
15,27887

Tegangan
geser
kPa

(kPa)

Bacaan
proving
σ2 =

(divisi)

ring

Gaya geser
(kg)
30,55775

Tegangan
geser
kPa

(kPa)

Bacaan
proving
σ3 =

(divisi)

ring

Gaya geser
(kg)
61,1155

Tegangan
geser
kPa

(kPa)
20 0,5 0,22 1,12 0 0 0,00 0,5 0,22 1,12
40 1 0,44 2,24 1 0,44 2,24 0,5 0,22 1,12
60 5 2,2 11,20 2 0,88 4,48 5 2,2 11,20
80 6 2,64 13,45 2 0,88 4,48 9 3,96 20,17
100 6,5 2,86 14,57 3 1,32 6,72 8 3,52 17,93
120 7 3,08 15,69 6 2,64 13,45 11 4,84 24,65
140 8 3,52 17,93 7 3,08 15,69 12 5,28 26,89
160 9 3,96 20,17 8 3,52 17,93 13 5,72 29,13
180 9,5 4,18 21,29 9 3,96 20,17 14 6,16 31,37
200 9,5 4,18 21,29 10 4,4 22,41 15 6,6 33,61
220 10 4,4 22,41 12 5,28 26,89 16 7,04 35,85
240 10 4,4 22,41 13 5,72 29,13 17 7,48 38,10
260 10 4,4 22,41 14 ,6,16 31,37 18 7,92 40,34
280 10 4,4 22,41 14 6,16 31,37 18 7,92 40,34

Contoh perhitungan tegangan normal:


σ1 = A. N1
σ1 = 19,635 x 3
σ1 = 0,153 kg2
cm
σ1 = 15,3 kPa

Contoh perhitungan tegangan geser:

Contoh perhitungan tegangan normal:


Contoh perhitungan tegangan normal:
σ1 = A. N1
σ1 = 19,635 x 3
σ1 = 0,153 kg2
cm
σ1 = 15,3 kPa

Contoh perhitungan tegangan geser:

𝑑𝑖𝑣. 𝑘
τ=( 𝐴
) 100
0,5 𝑋 0,44
τ=( ) 100
19,635
τ = 1,12 kPa

Contoh perhitungan tegangan geser:

𝑑𝑖𝑣.
τ = ( 𝑘 ) 100
𝐴
0,5 𝑋 0,44
τ=( ) 100
19,635
τ = 1,12 kPa

Rekapitulasi data ukuran tanah uji:


Beban Diameter Luas Tebal
kg cm cm² cm
3 5 19,635 5
6 5 19,635 5
12 5 19,635 5
Rekapitulasi data perhitungan tegangan tanah uji:
Tegangan
N Tegangan normal
geser
kg kg/cm² kPa kPa
3 0,152789 15,2789 22,41
6 0,305577 30,5577 31,37
12 0,611155 61,1155 40,34
(tegangan geser yang dipilih adalah nilai terbesar)

Grafik Hubungan σ vs
45 τ
40
35
30
Tegangan Geser, τ (kg/cm²)

25
y = 0,7438x + 0,1008
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Tegangan Normal, σ (kg/cm²)

Series1 Series2 Linear (Series1)

Parameter kuat geser tanah


c 17,92721 kPa
tan ɸ 0,377143
ɸ 0,360648 rad
ɸ 20,66361 °

9.7 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan


data: Kohesi (c) : 17,927 kPa
Sudut geser tanah (ɸ) : 20,664°
Dengan demikian, mengacu pada tabel di atas,
dapat diklasifikasikan bahwa tanah uji berjenis lempung
kelanauan.

Anda mungkin juga menyukai