Anda di halaman 1dari 24

DIRECT SHEAR TEST

Nahdhal Khair
220404119
I. Lembar Data
II. Pendahuluan
Direct Shear Test adalah metode uji kuat geser tanah secara langsung dengan menggunakan
media shear box yang ditemukan oleh Coulomb. Uji geser langsung atau direct shear test merupakan
usaha pertama untuk menentukan besaran-besaran paremeter-paremeter kekuatan MohrCoulomb c
(kohesi) dan ø (sudut geser dalam) dan untuk itu dikembangkan uji triaksial.
Nilai kuat geser tanah umumnya diperlukan untuk menghitung daya dukung dan tegangan tanah,
kuat geser tanah secara matematis dapat dihitung dengan rumus :
τ = c + σ tan ø
Percobaan kekuatan geser biasanya dilakukan dalam dua tahap dimana :
1. Pemberian tegangan normal
2. Pemberian tagangan geser hingga terjadi keruntuhan atau tercapai tegangan geser minimum.
Standar yang berlaku :
Bina Marga : PB – 0116 – 76
ASTM : D – 3080 – 79
AASHTO : T – 236 – 72
III. Tujuan
1. Untuk menentukan nilai kohesi (c) dan besar sudutnya (sudut geser dalam) ø suatu tanah.
2. Untuk mengetahui gaya geser dengan tegangan geser langsung, sudut geser dalam kohesi tanah.
3. Untuk mencari asli dengan system kecepatan tarik geser yang terkontrol. Tegangan geser adalah
tegangan geser maksimum yang ditekan dengan tekanan vertical dan horizontal.

IV. Peralatan
1. Alat geser langsung lengkap yang terdiri dari:
- Alat pengukur untuk menentukan beban vertical
- Alat pengukur untuk menentukan tegangan geser horizontal
- Beban untuk memberikan tekanan normal
- Trimming Ring
2. Stop Watch
3. Pisau pemotong
4. Grease / Vaseline
5. Timbangan kapasitas 1 kg dengan ketelitian 0,50 gr
6. Timbangan kapasitas 200 gr, ketelitian 0,01 gr
7. Kertas hisap
8. Oven listrik
9. Gergaji kawat
V. Prosedur
1. Pembuatan Benda Uji
a. Benda Uji tanah asli (undisturbed) Contoh tanah asli dari tabung penganbilan contoh di lapangan
ujungnya diratakan dengan cincin cetak (trimming ring) benda uji di tekan pada ujung tanah
tersebut. Tanah dari tabung digunakan secukupnya untuk membuat tiga benda uji. Benda uji tanah
asli dapat juga diambil langsung dari tempat galian pada kedalaman yang diinginkan dengan cara
membenankan benda cincin cetak langsung pada tanah tersebut.
b. Benda uji tanah buatan Contoh tanah yang dipadatkan dengan kadar air tertentu atau yang
diinginkan. Pemadatan dapat langsung dilakukan pada cincin cetak atau tabung pemadatan.
c. Tebal minimum benda uji ± 1,20 cm, tetapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir tanah
maksimum.
d. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 2 : 1. Untuk benda uji yang
berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar perbandingan lebar dan tebal minimal 2 : 1.
e. Untuk tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar tidak merusak benda uji.
2. Pelaksanaan
a. Tanah yang didalam cincin cetak ditimbang beratnya.
b. Begian dalam kotak geser dilumuri minyak (grease) guna mengurangi geseran pada waktu
percobaan dilakukan, dengan gerakan teratur pada waktu digerakkan dengan pasak
pendorong.
c. Ukur diameter dan tebal contoh tanah.
d. Masukkan batu pori bergigi ke dalam kotak geser. Diatasnya diberi kertas hisap dan
letakkan contoh tanah tersebut di atasnya dengan menekan hatihati.
e. Diatas contoh tanah diberi lagi kertas hisap, kemudian diatasnya dipasang batu pori bergigi.
Plat pembebanan dan penutup di atasnya dipasang. Gigi atau berpori harus dipasang
dengan sudut yang benar-benar tegak lurus terhadap arah geseran.
f. Letakkan beban pada plat pembebanan.
g. Letakkan alat pengukur horizontal (horizontal dial gauge) pada kotak geser dan alat
pengukur vertical (vertical dial gauge) dipasang pada puncak plat pembebanan.
h. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah
pembebanan pertama diberikan, isilah kotak cincin percobaan dengan air sampai penuh di
atas permukaan benda uji. Jagalah permukaan air supaya tetap selama percobaan.
i. Diamkan benda uji sampai konsolidasi selesai. Catat proses konsolidaso tersebut pada
waktu-waktu tertentu sesuai dengan cara percobaan konsolidasi
j. Setelah konsolidasi,hitung t50 untuk menentukan kecepatan geseran. Konsolidasi dibuat
dalam tiga beban yang diperlukan, kecepatan geser dapat ditentukan dengan membagi
deformasi geser maksimum = 50 t50. Deformasi geser maksimum kira-kira = 10% diameter
asli benda uji.
k. Kecepatan geseran = 1 mm/menit atau satu putaran jarum arloji pengukur mendatar setiap menit.
Pembacaan pada arloji pengukur horizontal dan arloji pengukur pada setiap antara waktu 15
detik sampai 2 menit, selanjutnya pembacaan pada setiap 30 detik selama 1 menit. Semua
pembacaan pada setiap 30 detik selama 1 menit. Semua pembacaan dicatat pada lembat data.
l. Setelah selesai kemudian contoh tanah tadi diambil sebagian untuk penyelidikan kadar airnya
m. Untuk benda uji kedua berikan beban normal sebesar 2 kali beban normal yang pertama dan
lakukan langkah-langkah seperti yang pertama
n. Untuk benda uji ketia berika beban normal sebesar 3 kali beban normal yang pertama dan
lakukan langkah-langkah seperti yang pertama.
VI. Perhitungan
1) Dengan mengetahui data-data pembacaan arloji pengukur horizontal, maka dapat dihitung gaya
geser dan tegangan geser sebagai berikut.
τ = � ∕A
Dalam hal ini :
τ = Tegangan geser
P = Gaya geser = pembacaan dial x faktor kalibrasi
A = Luas penampang contoh tanah
2) Dengan pemberian beban normal dapat diperoleh tegangan normal dengan persamaan berikut :
σ = � /�
Dalam hal ini :
σ = tegangan normal
N = beban normal
3). Dari tegangan normal dan tegangan geser dapat dibuat garis selubung lingkaran mohr
dengan persamaan:
τ = c + σ tan ø
Dari kurva persamaan ini dapat ditentukan besar kohesi = C dan sudut geser dalam tanah = ø
VII. Gambar Alat
VIII. Foto Alat

Beban , Alat Direct Shear, Timbangan, Stopwatch


VIII. Foto Alat

Extruder kecil, Trimming ring, Plat besi, Batu pori


VIII. Foto Alat

Kotak Geser, Skrap, Air suling


IX. Dokumentasi

Timbang cetakan/cincin Masukkan sampel tanah ke dalam Tempatkan shear box ke mesin
cincin, lalu timbang
Masukkan plat besi lalu batu pori Masukkan sampel tanah ke dalam Pastikan sampel tanah dalam
ke dalam shear box shear box menggunakan bantuan keadaan padat
alat ekstruder kecil
Masukkan batu pori lalu plat besi Pasang penutup di atasnya Isi shear box dengan air suling,
lagi, di atas sampel tanah tadi serata permukaan benda uji
Pasang plat pembebanan Set stop watch dan Hidupkan tombol on pada mesin
dial di angka 0 sebagai tanda dimulainya pengujian
Pengujian dilakukan hingga terjadi keruntuhan pada sampel tanah, ditandai dengan didapatkannya 3 angka yang
sama selama 15 detik berturut-turut atau angka yang muncul pada dial menunjukkan penurunan
X. Foto Gelombang
XII. Aplikasi
Percobaan Direct Shear Test merupakan suatu percobaan yang dari percobaan tersebut akan
didapatkan parameter kuat geser tanah, yaitu nilai kohesi dan sudut geser dalam dari tanah yang diuji.
Data yang didapat dari Direct Shear Test digunakan dalam perhitungan daya dukungtanah, tekanan
tanah terhadap dinding tanah, dan kestabilan tanah, dimana sekuruhnya membutuhkan tegangan
geser failure. Contoh aplikasinya adalah pada dinding penahan tanah dan pondasi
XIII. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan direct shear, diperoleh nilai:
Secara analisis Secara grafis
c : 0,11106 c : 0,110
ɸ : 29,10 ɸ : 29
2. Untuk mencari nilai c dan ᵩ, lebih teliti menggunakn metode analisis.
3. Kelemahan dari percobaan direct shear adalah
• Tidak dapat mengetahui bidang geser terlemah, akrena pada alat [ercobaan sampel hanya
menggunakan suatu titik keruntuhan tertentu
• Tekanan air pori tidak dapat diketahui
• distribusi tegangan tidak merata
4. Keuntungan menggunakan direct shear
• Pelaksanaan lebih mudah
• Biaya pelaksanaan lebih murah dibanding triaxial test
XIV. Referensi

1. Modul Praktikum Mekanika Tanah FT USU


2. Asisten Laboratorium Mekanika Tanah FT USU
3. Laporan Pratikum Mekanika Tanah FT USU
4. SNI 2813:2008 “Cara Uji Kuat Geser Tanah Langsung Tanah Terkonsolidasi dan Terdrainase”

Anda mungkin juga menyukai