Anda di halaman 1dari 28

METODE PENYELIDIKAN TANAH

OLEH KELOMPOK 2
WA ODE RAHMAH ZULHIJAH E1G117012
ANANG GEMILANG SURYA E1G117009
PIANG E1G117010
MUH.SURYA PAMUNGKAS E1G117008
METODE PENYELIDIKAN DAN
PENGUJIAN TANAH

Penyelidikan tanah merupakan suatu upaya memperoleh


informasi bawah tanah untuk perencanaan pondasi bangunan
sipil. Penyelidikan tanah harus mencapai kedalaman dimana tanah
memberikan daya dukung atau mengkontribusi penurunan
akibat struktur yang akan dibangun.

Penyelidikan tanah di lapangan


Pengujian laboratorium
Uji lapangan (Insitu Test)
Uji Sondir (Cone Penetration Test/CPT)

Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik


sipil yang berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman
tanah keras, yang nantinya dapat diperkirakan seberapa
kuat tanah tersebut dalam menahan beban yang didirikan di
atasnya. Tes ini biasa dilakukan sebelum membangun
pondasi tiang pancang, atau pondasi-pondasi dalam lainnya
Uji sondir( Cone Penetration Test/CPT)
Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:
 Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai
 Menghitung daya dukung tanah asli
 Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya
Uji sondir( Cone Penetration Test/CPT)
Keunggulan
Cukup ekonomis.
Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.
 Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
 Dapat diperkirakan perbedaan lapisan
 Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus
Batasan
 Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang
diperoleh diperoleh bisa merugikan
Tanah berbatu/Berkerikil hasilnya tidak akurat
 Sondir mekanis kurang sensitif pada tanah liat yang sangat lunak
Metode Sondir(Cone Penetration Test/CPT)
Metoda sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang
pancang untuk meneliti penetrasi atau tahanan gesernya. Alat
pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau pipa bulat tertutup
dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung
pengambil contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi)
sifat-sifat fisis pada strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada
waktu pemancangan alat pancang itu.
Ketentuan dan persyaratan peralatan sondir
 Peralatan penetrometer konus (ASTM D 3441)
Konus adalah ujung alat penetrasi yang berbentuk kerucut untuk
menahan perlawanan tanah.
Ketentuan dan persyaratan peralatan
sondir

Ujung konus bersusut 600± 50 ;


Ukuran diameter konus adalah 35,7 mm ± 0,4 mm atau luas proyeksi
konus= 10 cm2;
Bagian runcing ujung konus berjari-jari kurang dari 3 mm. Konus
ganda harus terbuatdari baja dengan tipe dan kekerasan yang cocok untuk
menahan abrasi dari tanah;
Batasan peralatan dan perlengkapan

Persyaratan yang diperlukan adalah sebagai berikut:


 Ketelitian peralatan ukur dengan koreksi sekitar 5 %;
 Deviasi standar pada alat penetrasi secara mekanik:
1) untuk perlawanan konus (qc) adalah 10 %;
2) untuk perlawanan geser (fs) adalah 20 %;

c) Alat ukur harus dapat mengukur perlawanan penetrasi di


permukaan dengan dilengkapi alat yang sesuai, seperti mesin
pembeban hidraulik;
Batasan peralatan dan perlengkapan
 Alat perlengkapan mesin pembeban harus mempunyai kekakuan yang memadai, dan
diletakkan di atas dudukan yang kokoh serta tidak berubah arah pada waktu pengujian;
 Pada alat sondir ringan (< 200 kg) biasanya tidak dapat tembus untuk 2 m s.d 3 m
sehingga datanya tidak bermanfaat;
 Pada alat sondir berat (> 200 kg) digunakan sistem angker; namun di daerah tanah
lunak tidak dapat digunakan kecuali dengan pemberian beban menggunakan karung-
karung pasir.
Pada alat sondir ringan (< 200 kg) biasanya tidak dapat tembus untuk 2 m s.d 3 m
sehingga datanya tidak bermanfaat;
 Pada alat sondir berat (> 200 kg) digunakan sistem angker; namun di daerah tanah
lunak tidak dapat digunakan kecuali dengan pemberian beban menggunakan karung-
karung pasir.
Batasan peralatan dan perlengkapan
Cara Pengujian Sondir (CPT)
 Persiapan pengujian
Lakukan persiapan pengujian sondir di lapangan dengan tahapan sebagai berikut
menurut SNI 2827:2008 :
Siapkan lubang untuk penusukan konus pertama kalinya, biasanya digali dengan
linggis sedalam sekitar 5 cm
 Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah pada kedudukan yang tepat sesuai
dengan letak rangka pembeban;
Setel rangka pembeban, sehingga kedudukan rangka berdiri vertikal
 Pasang manometer 0 MPa s.d 2 MPa dan manometer 0 MPa s.d 5 MPa untuk
penyondiran tanah lembek, atau pasang manometer 0 MPa s.d 5 MPa dan
manometer 0 MPa s.d 25 MPa untuk penyondiran tanah keras;
Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik menggunakan kunci
piston, dan jika kurang tambahkan oli serta cegah terjadinya gelembung udara
dalam sistem;
Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik berada tepat di
atasnya;
 Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan dengan
memutar baut pengecang, sehingga rangka pembeban berdiri kokoh dan
terikat kuat pada permukaan tanah. Apabila tetap bergerak pada waktu
pengujian, tambahkan beban mati di atas balok-balok penjepit;
 Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong serta
kepala pipa dorong; dalam kedudukan ini batang dalam selalu menonjol
keluar sekitar 8 cm di atas kepala pipa dorong. Jika ternyata kurang
panjang, bisa ditambah dengan potongan besi berdiameter sama dengan
batang dalam.
Cara Pengujian Sondir (CPT)
Prosedur pengujian
oPengujian penetrasi konus
Lakukan pengujian penetrasi konus ganda dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik
pada kedudukan yang tepat;
b) Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga
penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong;
c) Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan
hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai
kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian;
d) Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam
denganmenarik kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya
menekan batang dalam saja
e) Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus
berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang
pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan
pembacaan data.
METODE PENGUJIAN SONDIR
Cara Pengujian Sondir (CPT)
Cara Pengujian Sondir (CPT)

 Penyelesaian pengujian
 Cabut pipa dorong, batang dalam dan konus ganda dengan
mendorong/menarik kunci pengatur pada posisi cabut dan putar engkol
berlawanan arah jarum jam.
 Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.
Pengujian Laboratorium

Pengujian Kuat Geser Langsung


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kohesi (C) dan sudut Geser tanah
(Ø)
a.Ketentuan dan persyaratan

Benda uji
Benda uji yang akan disiapkan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Permukaan benda uji tanah asli dari tabung contoh harus diratakan dengan
pisau perata;
Benda uji buatan harus dilakukan pemadatan terlebih dahulu untuk
mendapatkan berat isi kering dan kadar air optimum;
Jumlah benda uji minimal tiga buah untuk setiap contoh tanah yang diuji;
 Tebal minimal benda uji 1,3 cm dan tidak kurang dari enam kali diameter
maksimum butiran tanah;
 Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji minimal 3:1;
 Persiapan benda uji tanah problematik dan tanah berpasir perlu diperhatikan
secara khusus;
 Benda uji harus diberi nomor atau label.
a.Ketentuan dan persyaratan
Peralatan
 Alat uji geser langsung seperti pada gambar 1 dan gambar 2 yang terdiri dari: Piston
penekan dan pemberi beban, cincin pengukur beban (proving ring) lengkap dengan arloji
ukur dengan ketelitian 0,002 mm atau lebih kecil sehingga menghasilkan faktor kalibrasi
(0,0015 — 0,0008) kN/divisi;
 alat penggeser lengkap dengan kotak geser yang terbagi dua;
 beban-beban;
4dua buah batu pori.
Alat untuk mengeluarkan contoh tanah dan pisau pemotong
Cincin atau ring untuk mencetak benda uji
Timbangan dengan kapasitas minimal 500 gram dan ketelitian 0,01 gram
Arloji ukur untuk mengukur regangan dengan ketelitian 0,01 mm
9) Oven yang dilengkapi dengan pengatur temperatur pemanasan sampai (110 ± 5)
Stopwatch untuk mengukur waktu penggeseran
Jangka sorong untuk mengukur diameter dan tinggi cincin cetak benda uji
 Kertas saring untuk melapisi permukaan batu pori
 Jangka sorong untuk mengukur diameter dan tinggi cincin cetak benda uji
Kertas saring untuk melapisi permukaan batu pori
Alat Uji Geser Langsung
Prosedur pengujian

Pengujian kuat geser langsung dilakukan dengan prosedur sebagai berikut menurut SNI
3420:2016 :
Ukur diameter serta volume cincin dan timbang massanya
Cetak benda uji dengan cincin atau ring, ratakan kedua permukaannya dengan pisau atau
kawat pemotong dan timbang massanya;
Lakukan pengujian kadar air pada benda uji tersebut sesuai dengan SNI 1965:2008;
 Lakukan pengujian berat isi pada benda uji tersebut sesuai dengan SNI 03-3637-1994;
 Masukan benda uji ke dalam kotak geser pengujian yang telah terkunci menjadi satu serta
pasangkan batu pori yang sudah dilapisi dengan kertas saring pada bagian bawah dan atas
benda uji
Pasang kotak geser pada arah mendatar dan pasang piston penekan vertikal untuk memberi
beban normal pada benda uji. Piston harus
Prosedur pengujian
Pengujian batas plastisitas

Batas Plastisitas adalah batas terendah kondisi kadar air ketika tanah
masih pada kondisi plastis
Pengujian ini di maksudkan untuk mengetahui kadar airsampel tanah
pada peralihan keadaan plastis dan keadaan cair.
Peralatan pengujian
 Mangkok
 Batang pengaduk
 Batang pembanding
 Permukaan untuk menggeleng
 Alat penggeleng batas plastis
 Kertas penggeleng
 Cawan.
 Timbangan
 Oven.
Prosedur percobaan
Prosedur percobaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai