Anda di halaman 1dari 10

Monitoring Pada Tambang Bawah Tanah

Danu Mirza Rezky


212190012
Outline
Pendahuluan
Rincian dan Gambar

Undergorund monitoring
Rincian

Monitoring Instrument
Rincian dan Gambar

Studi Kasus
Rincian dan Gambar
Pendahuluan

Kenapa Perlu monitoring

Karena pergerakan massa batuan di bawah tanah akan terus terjadi baik secara perlahan atau cepat dalam skala
waktu yang kontinyu, pergerakan massa batuan ini dapat menyebabkan perlemahan pada lubang bukaan/terowongan
dan berpotensi menyebabkan lubang bukaan/terowongan runtuh.

Tujuan monitoring

Tujuan dari monitoring tambang bawah tanah adalah adalah memberikan informasi lebih awal pada area yang
berpotensi tidak stabil, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan awal untuk mengamankan para pekerja, dan
menambah support/perkuatan di daerah yang berpotensi mengalami runtuhan.
Alasan Tambang Bawah Tanah Perlu Monitoring

Memverifikasi data desain yang dibuat

Penyesuaian metode penambangan untuk meningkatkan stabilitas lubang bukaan/terowongan

Menilai efektivitas penyangga yang dipasang

Kemungkinan untuk mengatur ulang instalasi penyangga sesuai dengan pergerakan massa batuan

Peringatan akan potensi kemungkinan runtuhan dari lubang bukaan

Variabel yang di pantau (monitoring)

Pergerakan massa batuan (menggunakan metode survei / convergencemeter, perangkat permukaan seperti
pengukur retak dengan tape ekstensometer, perangkat lubang bor seperti ekstensometer batang atau
inclinometer

Tegangan batuan (tegangan absolut atau perubahan tegangan dari perangkat lubang bor)

Peristiwa seismik dan getaran ledakan


Monitoring Instrument
Absolute 3D Displacement Monitoring (convergencemeter)

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan total station (tachymeter) dan target prisma serta target bireflex
(reflektor) digunakan dan posisi spasialnya di dalam sistem koordinat global atau proyek yang ditentukan.
Monitoring Instrument
Extensometer

Instrumen Ini dapat dipasang baik dari permukaan tanah (sebelum permukaan terowongan mencapai area instrumen)
atau dari dalam terowongan (secara radial dari dinding terowongan atau sepanjang sumbu terowongan di depan
permukaan galian

Dari Permukaan Ke muka Tape Extensometer Pengukuran didalam lubang


Terowongan/ lubang bukaan bukaan/terowongan
Studi Kasus di PT Cibaliung Sumberdaya– (Romla Noor Hakim, 2016)

Monitoring Deformasi Dinding Dan Atap Terowongan Tambang Emas Bawah Tanah Menggunakan Total Station
Reflektorless (Blok Cibitung)

Sketsa daerah penelitian Peralatan monitoring

Menurut Pan and Dong, 1991 bahwa perpindahan dari titik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti insitu stress,
sifat mekanik dari massa batuan, sistem penyangga batuan, dan urutan penggalian.
Studi Kasus di PT Cibaliung Sumberdaya– (Romla Noor Hakim, 2016)

Monitoring Deformasi Dinding Dan Atap Terowongan Tambang Emas Bawah Tanah Menggunakan Total Station
Reflektorless (Blok Cibitung)

Kecepatan Kumulatif Perpindahan Kondisi aktual pengukuran dilapangan


Studi Kasus di PT Cibaliung Sumberdaya– (Romla Noor Hakim, 2016)

Monitoring Deformasi Dinding Dan Atap Terowongan Tambang Emas Bawah Tanah Menggunakan Total Station
Reflektorless (Blok Cibitung)

Besar dan Arah Perpindahan

Hasil analisis resultan deformasi kumulatif yang terjadi sangat besar dengan rata-rata
218 mm dengan trend resultan berkisar pada arah Y105º – 288ºX. Dan plunge
berkisar antara 36º – 79º. Laju deformasi rata-rata 20mm/hari.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai