Anda di halaman 1dari 10

Rancangan Pilar Pada Tambang Bawah Tanah

Danu Mirza Rezky


212190012
Outline
Pendahuluan
Rincian dan Gambar

Desain Pilar 2D
Rincian, Gambar dan Perhitungan

Desain Pilar 3D
Rincian, Gambar, dan Perhitungan

Studi Kasus
Rincian dan Gambar
Pendahuluan (Room and Pillar)

Area batuan yang tidak ditambang yang tersisa di antara atap dan lantai bukaan disebut sebagai pilar. Pilar-pilar
ini bersamaan dengan dinding samping dari area yang ditambang akan menyangga beban di atasnya. Area
penambangan disebut room yang terletak diantara pilar.

Insert the Sub Title


of Your Presentation
Desain pilar pada batuan massif 2D (Obert & Duvall)

dimana

𝑆′𝑝 = average pillar stress

𝐴𝑒 = excavated area

𝐴𝑝 = pillar area

𝐴𝑡 = 𝐴𝑒 + 𝐴𝑝 = total area
Desain pilar pada batuan massif 2D (Obert & Duvall)

Pilar strength
Average pillar stress

Rasio ekstraksi (𝑹𝒂 ) 𝑊𝑝 = lebar pilar


𝐻𝑝 = tinggi pilar
𝐶1 = kuat tekan uniaksial conto d/h = 1
𝐶𝑝 = Kekuatan pilar

𝐴𝑡 = 𝐴𝑒 + 𝐴 𝑃 Faktor keamanan
Dimana :
N = pilar rib 𝐶𝑝 1 − 𝑅𝑎
𝐹𝑠 =
𝑊0 = lebar bukaan
𝑆𝑣
𝑊𝑝 = lebar pilar
𝐿𝑝 = panjang pilar
Desain pilar pada bukaan batuan massif 3D (Obert & Duvall)

(𝑹𝒂 )

Pilar strength

𝑊𝑝 = lebar pilar
𝐻𝑝 = tinggi pilar
𝐶1 = kuat tekan uniaksial conto d/h = 1
𝐶𝑝 = Kekuatan pilar

Faktor keamanan
𝐶𝑝 1 − 𝑅𝑎
𝐹𝑠 =
Average pillar stress 𝑆𝑣
Studi Kasus di Kamoto Mine, Zaire – (Nzenga Kongolo,1998)

Determination Of Pillar Strength From Kamoto Room And Pillar Collapse By Numerical Approach

Pillar length : 15 m
Pillar width : 10 m
Pillar height : 12 m
Room length : 10 m
Room width :15 m
Room height :12 m
Perhitungan Studi Kasus (Nzenga Kongolo,1998)
Pengembangan Studi Kasus (Nzenga Kongolo,1998)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai