Adalah tegangan dalam massa batuan sebelum dilakukan nya Tegangan terinduksi adalah tegangan dalam massa
pengalian (excavation). (Liu Qinjie, 2016) batuan setelah dilakukan pengalian (excavation). (Liu
Jenis natural stress : Tegangan Gravitasi, Tektonik, Termal Qinjie, 2016)
Tectonic Stress diakibatkan Topografi yaitu kondisi Erosi yang mengurangi Diskontinuitas yang menyebabkan
oleh aktivitas tektonik yang permukaan, semakin jauh dari kedalaman batuan yang terganggunya kesetimbangan
terjadi di alam, seperti seismic permukaan maka pengaruh membuat tegangan vertikal dan tegangan sehingga tegangan
topografi semakin kecil. horizontal makin tinggi jika mengalami redistribusi
kedalaman dangkal
Tegangan Insitu Vertikal
𝜎𝑣 = 0.027. 𝑍
𝑍 𝑖𝑠 𝑑𝑒𝑝𝑡ℎ
Tegangan Horizontal Insitu
Pendekatan teoritis untuk tegangan horizontal lebih sulit dilakukan daripada tegangan vertikal, nilai tegangan
horizontal variatif terhadap tegangan vertikal.
Oleh karena itu keadaan tegangan yang sebenarnya dapat berbeda jauh dengan keadaan tegangan yang dihitung
secara teoritis dengan pendekatan yang ada.
Ada beberapa persamaan yang ditemukan peneliti mengenai tegangan horizontal insitu, diantaranya :
Terzaghi dan Richart (1952) Stephansson (1993) Z <1000 m Sengupta (1998) Z<400 m
𝜎𝐻 = 𝜎ℎ = 𝑣. 𝜎𝑣 1−𝑣
𝜎𝐻 = 2.8 + 1.48 𝜎𝑣 MPa 𝜎𝐻 = 1.5 + 1.2 𝜎𝑣 MPa
𝑣 = Poisson ratio massa batuan 𝜎ℎ = 2.2 + 0.89 𝜎𝑣 MPa 𝜎ℎ = 1.0 + 0.5 𝜎𝑣 MPa
𝑆𝑣 = 0.027. 𝑍 𝑆𝑣 = 0.027. 𝑍
𝜎𝑣 > 𝜎ℎ
𝜎𝐻 > 𝜎𝑣 > 𝜎ℎ 𝜎𝐻 > 𝜎𝑣 > 𝜎ℎ
Alat Pengujian Insitu (Overcoring)
Uji Overcoring pada prinsipnya mengukur deformasi yang terjadi pada massa batuan akibat hilangnya tegangan yang
bekerja pada massa batuan tersebut.
(Overcoring) – Studi Kasus Tambang Batubara di Xinji Coalfield, China (Liu Qinjie et al. 2016)
Vertical Stress
Alat Pengujian Insitu (Hydraulic Fracturing)
Uji Hydraulic Fracturing pada prinsipnya hamper sama dengan uji permeabilitas, hanya saja diatur sedemikian rupa sehingga
terjadi retakan baru atau membuka retakan yang telah ada. Besarnya tekanan yang diberikan untuk membuka retakan baru
dicatat, sehingga dari hasil tersebut dapat ditentukan besarnya tegangan utama (mayor dan minor)
(Hydraulic Fracturing) – Studi Kasus Uma Uya Project di Srilanka (B.Pahlavan et al. 2013)
Terima kasih