Anda di halaman 1dari 14

Fragmentasi Batuan Hasil Pemberaian

Danu Mirza Rezky


212190012
Outline
Pendahuluan
Rincian dan Gambar

Fragmentasi Peledakan
Rincian dan Gambar

Frangmentasi Alat Mekanis


Rincian dan Gambar

Studi Kasus
Rincian dan Gambar
Pendahuluan

Fragmentasi adalah tingkat keseragaman ukuran material akibat proses pemberaian. Tingkat fragmentasi
merupakan suatu petunjuk yang sangat penting dalam menilai keberhasilan dari pemberaian.

Peledakan
Fragmentasi dari kegiatan pemberaian:
Alat mekanis

Peledakan Alat mekanis (continuous miner)


Fragmentasi Peledakan

Tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan suatu petunjuk yang sangat penting dalam menilai
keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan, dimana material yang memiliki ukuran seragam lebih diharapkan
daripada material yang banyak berukuran bongkah. Tingkat fragmentasi yang kecil akan menambah produktivitas,
mengurangi keausan dan kerusakan peralatan sehingga menurunkan biaya pemuatan, pengangkutan dan proses
berikutnya

Faktor yang mempengaruhi fragmentasi batuan : Analisa Fragmentasi menggunakan Metode Kuzram

Nilai fragmentasi Indeks keseragaman


Karakterisasi massa batuan

Struktur geologi

Air tanah

Kemiringan lubang ledak


Persentase material yang Distribusi fragmentasi batuan
Pola pemboran
tertahan pada ayakan
Geometri peledakan

Penggunaan bahan peledak

Bidang bebas (free face)


Fragmentasi Pemberaian Alat Mekanis

Fragmentasi dari alat mekanis tergantung dari jenis alat yang digunakan. Hasil fragmentasi yang kecil tentu akan
mempermudah proses pengangkutan dan proses berikutnya

Chisel Pick Point attack pick


Faktor yang mempengaruhi fragmentasi batuan
dari alat mekanis :

Karakterisasi massa batuan

Struktur geologi

Air tanah

Tipe gigi gali


Disc cutter
Spasi antar gigi gali

Spesifikasi mesin
Studi Kasus (Rizki Lestari Handayani dkk, 2015)
Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada Pt. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provinsi
Kalimantan Selatan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, fragmentasi rata-rata memiliki ukuran kurang lebih 71,22 % lebih kecil dari 75 cm, karena
yang menjadi patokan dasar ukuran fragmentasi adalah 78 cm. oleh karena itu dilakukan percobaan redesain geometri
peledakan untuk mendapatkan fragmentasi yang diinginkan dengan recovery yang lebih besar.
Studi Kasus (Rizki Lestari Handayani dkk, 2015)
Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada Pt. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provinsi
Kalimantan Selatan.
Studi Kasus (Rizki Lestari Handayani dkk, 2015)
Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada Pt. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provinsi
Kalimantan Selatan.
Studi Kasus (Rizki Lestari Handayani dkk, 2015)
Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada Pt. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provinsi
Kalimantan Selatan.
Studi Kasus (Rizki Lestari Handayani dkk, 2015)
Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan pada Pt. Pamapersada Nusantara Site Adaro Provinsi
Kalimantan Selatan.

Untuk mendapatkan hasil fragmentasi yang baik, maka sebaiknya menggunakan kedalaman 8 meter, burden 8 meter
spacing 9 meter, dan panjang kolom isian 3,5 meter. Akan menghasilkan 81,83 % lebih kecil dari ukuran 75 cm,
karena yang menjadi patokan dasar ukuran fragmentasi adalah 78 cm.
Studi Kasus (A. Wahab Khair dkk, 1988)
Mechanisms Of Coal Fragmentation By A Continuous Miner

Hasil percobaan menunjukkan bahwa ada beberapa parameter yang mempengaruhi karakteristik distribusi ukuran
fragmen antara lain sebagai berikut:

Bit attack angle

Kedalaman pemotongan (tingkat kemajuan)

Jenis bit - bentuk dan ukuran ujung karbida

Kecepatan cutting head (rpm)

Spasi bit

Jenis Bit
Studi Kasus (A. Wahab Khair dkk, 1988)
Mechanisms Of Coal Fragmentation By A Continuous Miner

Bit attack angle


Studi Kasus (A. Wahab Khair dkk, 1988)
Mechanisms Of Coal Fragmentation By A Continuous Miner

Kecepatan cutting head (rpm) Kecepatan (rpm), Kedalaman pemotongan, spasi bit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai