Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI LIMONITE, SAPROLITE, DAN BEDROCK

PADA NICKEL LATERITE


(CASE STUDY: PT. SULAWESI CAHAYA MINERAL)

Oleh :
DANU MIRZA REZKY

MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
Mengidentifikasi Limonite, Saprolite, dan Bedrock pada Nikel Laterit (Studi Kasus PT.
Sulawesi Cahaya Mineral)

Nikel Laterite memiliki beberapa lapisan yang mana masing-masing lapisan tersebut
memiliki ciri-ciri yang langsung bisa dikenali dengan kasat mata. Berikut sedikit ulasan tentang
bagaimana cara mengidentifikasi masing-masing lapisan yang ada pada nikel laterite:
1. Lapisan tanah (soil) – clay
Ditandai dengan ditemukannya akar-akar tumbuhan, seperti pada (Gambar 1).

Gambar 1.
Identifikasi lapisan soil (Source: Lab PT.SCM)
2. Lapisan Limonite
Lapisan Limonite dikenal dengan 2 istilah: yaitu Yellow Limonite dan Red Limonite, di
PT. SCM mayoritas hasil logging menunjukkan yellow Limonite. Ciri-ciri ditandai dengan
warna kuning kecoklatan, dan merah kecoklatan (tanah merah). Adapun kenampakan
mineralnya sebagai berikut:
- Mineral Mangan (Mn) yang berwarna hitam, jika di colek menggunakan tangan akan
berbekas hitam ditangan seperti pada (Gambar 2).

Gambar 2.
Mineral Mangan pada Limonite (Source: Lab PT.SCM)

1
- Mineral Goethite yang berwarna kuning, ketika di pegang dan digesek antara ibu jari dan
telunjuk, masih seperti clay (tidak berbutir/berbutir sangat halus), seperti pada (Gambar
3). Goethite juga ditemukan di zona Saprolite.

Gambar 3.
Mineral Goethite pada Limonite (Source: Lab PT.SCM)
- Mineral Hematite yang ditandai dengan warna merah, ketika dipegang dan digesekkan
antar jari meninggalkan bekas merah di jari tangan, seperti pada (Gambar 4).

Gambar 4.
Mineral hematite pada Limonite (Source: Lab PT.SCM)

2
3. Lapisan Ferrogenous Saprolite (transisi antara Limonite dan Saprolite)
Ditandai dengan adanya relict (texture batuan asal tapi masih dalam bentuk soft material
Limonite), sudah ada tanda kilap kaca (piroksine) serta gradasi warna seperti pada (Gambar 5).

Gambar 5.
Lapisan ferrogenous Saprolite (FS) (Source: Lab PT.SCM)
4. Lapisan Saprolite
Ditandai warna hijau atau kuning. Serta dijumpai batuan atau kerikil dengan ukuran
(<1 inch atau < 2,54 cm). Butiran dan batu semakin terlihat dan terasa pada lapisan ini. Berikut
beberapa mineral yang mengisi zona Saprolite:
- Garnierite yang ditandai dengan warna hijau terang (menyala) seperti pada (Gambar 6).

Gambar 6.
Mineral garnierite pada Saprolite (Source: Lab PT.SCM)
- Serpentinite yang ditandai dengan warna hijau dan berbentuk seperti serat atau serabut
kayu, seperti pada (Gambar 7, 8 dan 9).

3
Gambar 7, 8, dan 9.
Mineral serpentinite pada Saprolite (Source: Lab PT.SCM)
- Mineral Silika (SiO): Skala Mohs: 6, di tandai dengan warna putih jika dibatuan fresh
dan kuning jika batuan terlapukkan, terasa butirannya ketika di kresek – kresek di tangan,
seperti pada (Gambar 10).

4
Gambar 10.
Mineral Silika pada Saprolite (Source: Lab PT.SCM)
- Mineral Magnesium Oksida (MgO) ditandai dengan serbuk putih, jika di gesek antar jari
terasa butiran, semakin boulder suatu batuan, semakin besar kandungan MgO (Gambar
11).

Gambar 11.
Mineral Magnesium Oksida pada Saprolite (Source: Lab PT.SCM)
Adapun yang harus diketahui dari konsenterasi mineral vs kedalaman sebagai berikut:
- Konsenterasi mineral besi (Fe) semakin dalam semakin rendah
- Konsenterasi Fe di Limonite (40-60%), Saprolite (< 40%)
- Konsenterasi mineral Magnesium Oksida (MgO) semakin dalam semakin tinggi
(boulder)
- Konsenterasi mineral Silika (Si) semakin dalam semakin tinggi
- Konsenterasi Ni (Nikel) semakin dalam semakin tinggi
Saprolie adalah zona dimana sudah ditemukan batuan kerikil kurang dari 1 inch atau 2,54
cm, jika dalam 1 meter run, didapat 80 cm Saprolite, 20 cm boulder tetap dikatakan masuk
zona Saprolite.

5
5. Lapisan Rocky Saprolite (RS)
Merupakan lapisan dimana ditemukan boulder tetapi masi bercampur tanah, seperti pada
(Gambar 12). Untuk mineralnya masih tetap sama dengan zona Saprolite.

Gambar 12.
Identifikasi lapisan Rocky Saprolite (Source: Lab PT.SCM)
6. Lapisan Saprolite Rock (SR)
Merupakan lapisan batuan yang mengalami pelapukan (dominan batu), adapun
mineralnya sama dengan zona Saprolite, seperti pada (Gambar 13).

Gambar 13.
Lapisan Saprolite Rock (Source: Lab PT.SCM)
7. Lapisan Bedrock (Batuan Ultramafik)
Di lapisan Bedrock ada beberapa jenis batuan yang dijumpai yaitu peridotite, dunite.
Mineral yang terkandung didalamnya adalah olivine dan piroksine, di lokasi PT.SCM sejauh
ini pada pemboran regular bulan desember 2020, sering dijumpai batuan ultramafik jenis
peridotite dan dunite, cara membedakannya :
- Peridotite: warna hijau gelap, kerap dijumpai bentol-bentol, tekstur kasar, kadar mineral
olivine < 90%
- Dunite: warna hijau terang-gelap, tidak dijumpai bentol-bentol, tekstur mulus, seperti
kaca, kadar mineral olivine > 90%.
- Untuk lebih aman pada saat logging, major mineral pada SR atau UM adalah Olivine,
baru minornya Piroksine, dikatakan peridotite karena kadar olivinenya < 90%, akan

6
tetapi olivine tetap mendominasi lapisan SR dan UM. Jika piroksinenya > olivine nama
batuannya piroxinite.
Jika terdapat bentol-bentol dan tidak mulus, berarti kadar olivinenya < 90% dan
piroksinenya tinggi, sebaliknya jika tidak terdapat bentol-bentol, mulus berarti kadar
olivinennya > 90% dan piroksinenya rendah. Kerakteristik dari mineral piroksine dan olivine
adalah sebagai berikut:
- Mineral Piroksine: Warna Putih, kilap kaca, golongan Silikat, kristalin skala mosh 5-6,5.
- Mineral Olivine: Warna hijau kekuning-kuningan atau hijau keabu-abuan, skala mosh
3,27-4,27, kilap cahaya.
Berikut contoh batuan Peridotite pada (Gambar 14) dan Dunite pada (Gambar 15):

Gambar 14.
Batuan Peridotite

Gambar 15.
Batuan Dunite

7
Untuk mendeteksi keberadaan stuktur geologi pada hasil core dilapangan ditandai salah
satunya dengan munculnya Milonit, yaitu perubahan tekstur dari batuan secara tiba-tiba (dari
fresh menjadi hancuran), seperti pada (Gambar 15)

Gambar 15.
Milonit
Dari ulasan diatas harapannya bisa menambah referensi bacaan serta memperluas wawasan
tentang cara membedakan jenis – jenis lapisan yang ada pada Nikel laterite. Kritik dan Saran
dibutuhkan untuk memperbaiki tulisan ini agar lebih baik dan menyenangkan untuk dibaca.

Acknowledgement: Terimakasih kepada PT. Sulawesi Cahaya Mineral, Penanggung jawab


Laboratorium serta Asisten Laboratorium yang telah memberikan kesempatan belajar kepada
saya sehingga tulisan ini bisa selesai dibuat.

Anda mungkin juga menyukai