KIMIA REKAYASA
“PEMISAHAN KIMIA”
OLEH:
E1G119035
TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..……ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………..………………………………1
BAB 2 PEMBAHASAN…….…………………………………………………….3
i
BAB 3 PENUTUP
1.1 Kesimpulan…………………………………………………………..39
1.2 Saran…………………………………………………………………39
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………40
ii
KATA PENGANTAR
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Dalam hal ini, kita dapat juga memisahkan antara zat padat dengan zat padat,
antara zat cair dengan zat cair pula. Akan tetapi dalam proses pemisahannya,
memiliki perbedaan dalam jenis alat, bahan yang digunakan, ataupun cara
kerjanya. Hasil yang diperoleh pun sangat berbeda.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Campuran adalah materi yang tersusun oleh dua macam zat atau lebih
yang tidak terikat secara kimia dan dapat dipisahkan kembali dengan cara
fisika.Kebanyakan materi yang berada dialam tidak murni,melainkan masih
berupa campuran seperti halnya udara yang kita hirup sehari-hari sampai air laut
yang berada di samudra.Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat seperti
oksigen,nitrogen,uap air dan yang lainnya,sedangkan air terdiri dari air,garam dan
zat yang lainnya.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri.
Dama pemisahan campuran kita dituntut untuk mengamati secara detail
sesuatu hal atau bendayang akan diuraikan komponen-komponen pembentuknya
atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut.
DUA MACAM CAMPURAN
• Campuran Homogen
• Campuran Heterogen.
3
Campuran Heterogen adalah campuran yang setiap bagian-bagiannya
tidak sama, baik warna, rasa serta perbandingan zat-zat tercampurnya tidak sama
dan satu komponen dengan komponen lainnya terdapat bidang batas, sehingga
kita dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Campuran homogen dan
campuran heterogen dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya
berdasarkan sifat-sifat fisis komponen penyusunnya, misalnya wujud zat, ukuran
partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetic, kelarutan, dan lain sebagainya.
Contoh Campuran Heterogen adalah campuran minyak dengan air dan
campuran kopi dengan air.
4
a. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif
sederhana.
b. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan
reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua
atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan
memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus
diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang
akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor
yang perlu diperhatikan antara lain :
• Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di
dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan
sebagainya.
• Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya,apakah kadar kecil
atau besar.
• Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya,misalnya zat
tidak tahan panas,mudah menguap,kelarutan terhadap pelarut
tertentu,titik didih dan lain sebagainya.
• Standar kemurnian yang diinginkan.Kemurnian 100% memerlukan
tahap yang berbeda dengan 96%.Zat pencemar dan campurannya yang
mengotori beserta sifatnya.
• Nilai guna zat yang diinginkan,harga dan biaya proses pemisahan
5
Bila ukuran pertikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode
filtrasi(penyaringan).Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan terhalang.
b) Titik Didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memilili titik didih yang jauh
berbeda dapat dipisahkan dengan metode dsetilasi.Proses pemisahan dengan
dasaar peerbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat
akan dapat memisahkan suatu zat campuran dengan baik,karena suhu selalu
dikontrol untuk tidak melewati titik didh campuran.
c) Kelarutan
d) Pengendapan
e) Difusi
Dua macam zat yang berwujud cair atau gas dicampur dapat
berdifusi(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain.Gerak partikel dapat
dipengaruhi oleh muatan listrik..Listrik yang diatur sedemikian rupa akan menarik
6
partikel zat hasil kearah tertentu sehingga diperoleh hasil zat yang murni.Metode
pemisahan zat mengunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis.
f) Adsorbsi
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau bewujud cair kemudian disaring.hasil penyaringan dosebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaringan disebut residu(ampas).Metode ini
dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengelolaan
air,menjernikan preparat kimia di laboratorium,menghilangkan pirogen(pengotor)
pada air untuk suntik injeksi dan obat-obat injeksi,dan membersihkan sirup dari
kotoran yang ada pada gula.Penyaringan di laboratoriun dapat menggunakana
kertas saring dan penyaring Buchner.Penyaring Buchner adalah penyaring yang
terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat peghisap.
Apakah keluargamu memiliki kebiasaan minum kopi? Campuran air dan kopi
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Campuran dua zat yang memiliki
ukuran berbeda dapat dipisahkan dengan teknik penyaringan (filtrasi). Teknik ini
membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi).
7
Filtrat ditentukan oleh
1.tingkat kerapatan alat penyaring;
2. ukuran partikel zat yang disaring;
3.jenis zat yang disaring.
1.Prinsip Dasar
Prinsip dasar filtrasi ini yang paling sederhana adalah menyaring sejumlah
molekul padatan yang mencampur didalam lauratan, sehingga tingkat kemurnian
filtrate yang didapatkan dari filtrasi ini tergantung pada ukuran pori dan kualitas
dari filter atau penyaring yang dipakai.
8
Untuk metode dari filtrasi ini, yang diinginkan adalah residu (ampasnya)
terkadang dibutuhkan langkah pengeringan supaya semua cairan yang masih
menyisa dalam padatan menguap.
-Kertas saring
-Corong kaca
-butiran-butiran kapur
-Air
Tahapan:
9
b.Pemisahan Zat dengan Penguapan (Evaporasi)
10
1.Prinsip Dasar
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,yaitu untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
• Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya
• Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal
• Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih
1.Isi tabung reaksi dengan air laut atau larutan garam dalam air. Kemudian,
tuang larutan tersebut melalui kertas saring ke dalam beaker glass.
2.Tuang kembali larutan yang telah tersaring ke dalam cawan penguap atau
tutup botol selai.
3.Panaskan cawan penguap dengan pemanas spiritus. Amati apa yang terjadi.
4.Masih adakah yang tertinggal pada cawan penguap?
Kegiatan di atas merupakan kegiatan skala kecil. Bagaimana cara petani garam
membuat garam dalam skala yang besar?
11
dialirkan ke tempat penguapan dengan memanfaatkan energi matahari.
Garam yang tertinggal di ladang garam dikumpulkan. Itu dinamakan garam kotor.
Garam kotor ini dilarutkan dengan air bersih, kemudian disaring.
Air garam akhir inilah yang dibuat menjadi garam bersih dengan menguapkan air
pelarutnya. Garam ini ditambahkan kalium iodat (KIO3) sehingga menjadi garam
beriodium.
Dekantasi sebgai salah satu alat alternative selain Filtrasi yang fungsinya
untuk memisahkan cairan dan padatan. Metode pemisahan ini tergolong sederhana.
Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya.
Misalnya, kita akan memisahkan lumpur dari air kotor. Bagaimana caranya?
Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau
diendapkan terlebih dahulu. Setelah mengendap, larutan dipisahkan dengan hati-
hati agar kotoran tidak terbawa larutan kembali.
12
Dekantasi ini bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
mendapatkan zat murni, cara melakukan dekantasi ini adalah dengan cara
menuangkan cairan pelan-pelan, dengan cara ini maka padatan yang ada pada zat
campuran itu akan tersisa didalam wadah yang kita gunakan untuk menuang
cairan tersebut, metode dekantasi ini bisa dibilang metode yang bisa dilakukan
dengan cepat bahkan lebih cepat daripada melakukan proses penyaringan, namun
memang dari segi hasil masih kurang memuaskan jika ukuran zat itu terlalu kecil,
namun jika metode ini digunakan untuk memisahkan zat yang besar seperti air
dan juga kerikil pastinya akan sangat efektif
1.Prinsip Dasar
13
1. Memasukkan masing-masing sebanyak 25 ml aquadest kedalam gelas
beaker
2. Menambahkan msing-masing 1 sendok bubuk kapur kedalam gelas
beaker dan mengaduk hingga bercampur dengan rata.
3. Mendiamkan larutan yang berada di dalam salah satu gelas beaker.
4. Setelah terpisah lalu menuangkan sebagian larutan tersebut (yang
bening/supernatant) kedalam tabung Erlenmeyer
5. Mengukur volume akhir hasil penyaringan dengan cara menuang.
6. Memasang kertas saring pada corong gelas dan membasahi kertas
saring dengan sedikit aquadest lalu menuangkan larutan kapur yang
sebelumnya telah dicampur pada gelas beaker yang satu.
7. Menampung filtratnya dalam erlenmeyer. Mengukur volume akhir dari
hasil penyaringan dengan kertas saring. Membandingkan sentrat yang
diperoleh dari langkah no. 3 dengan filtrat yang diperoleh dari langkah
no. 5.
14
1. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).Proses destilasi biasanya
melibatkan suatu penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan
pengembunan.
15
14. Batch Alat pendingin
Tahapan:
16
e. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi
• Menguji bahan perwarna yang digunakan itu aman untuk makanan atau
yang dikonsumsi atau tidak
• pestisida yang ada pada buah dan sayuran agar tidak melewati batas aman
konsumsi
Kamu tentu lebih tertarik pada makanan dan minuman yang berwarna-
warni, bukan? Warna-warna menarik pada makanan diperoleh dengan
menambahkan zat warna.
Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat perwarna makanan apa yang
17
sering digunakan? Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan
dengan cara kromatografi.
Pada pemisahan campuran dengan cara kromatografi, zat warna pada daun
akan larut dalam alkohol. Setelah diteteskan pada kertas saring, alkohol akan
menguap sehingga yang tertinggal adalah zat warnanya.
Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker
menyebabkan zat warna bergerak naik secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung
reaksi akan naik melalui pori-pori kertas saring dan mendorong zat warna pada
kertas tersebut.
Setelah beberapa saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan
membentuk kromatogram. Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring
dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil (zat
pewarna).
Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika
larutan daun dalam alkohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna
yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.
Jenis-jenis Kromatografi
18
Berdasarkan Teknik Kerja yang digunakan, antara lain :
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Kolom
3. Kromatografi Lapis Tipis
4. Kromatografi Gas
1. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya.
1.Prinsip Dasar
19
migrasi/pergerakan dalam membawa komponen-komponen zat sampel atau fasa
yang bergerak melalui fasa diam dan membawa komponen-komponen senyawa
yang akan dipisahkan. Sedangkan adsorben adalah fasa diam yang
mengikuti/menyerap zat yang dianalisa, contohnya kertas, kanji, selulosa, silika
gel, dll. Distribusi fasa atau perpindahan molekul suatu komponen dari fasa yang
bergerak menuju ke fasa diam yang dilaluinya merupakan suatu proses
kesetimbangan. Apabila tetapan kesetimbangan dari molekul komponen-
komponen dari zat yang akan dianalisa terhadap ke dua fasa yang bergerak dan
fasa diam yang dilaluinya berbeda, maka akan terjadi pemisahan komponen-
komponen tersebut. Bila suatu komponen mempunyai daya ikat pada fasa diam
yang dilaluinya lebih besar, maka komponen tersebut akan lebih dahulu terikat
atau diadsorbsi.
Kromatografi bekerja dengan prinsip dasar yaitu jumlah zat terlarut yang
berbeda untuk masing-masing komponen pada waktu tertentu saat kesetimbangan
terjadi antara fase diam dan fase geraknya.Pemisahan dengan metode
kromatografi dapat terjadi apabila suatu molekul maupun senyawa memiliki sifat
yang berbeda diantaranya adalah:
Jenis-jenis Kromatografi
Berdasarkan Teknik Kerja yang digunakan, antara lain :
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Kolom
3. Kromatografi Lapis Tipis
20
4. Kromatografi Gas
1. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya.
2. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat
untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.
Prinsip Kerja Kromatografi Kolom
• Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda
terhadap permukaan fase diam.
• Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan
yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom.
• Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara
selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.
21
Cara Penggunaan Kromatografi Kolom
1. Sampel yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui atas kolom
dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben (bahan penyerap).
2. Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan
penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom.
3. Dengan penambahan pelarut secara terus menerus, masing-masing komponen
akan bergerak turun melalui kolom dan akan terbentuk pita yang setiap zona berisi
satu macam komponen.
4. Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum
zona yang lain keluar kolom.
• KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam
pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.
• Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.
• Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
• Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan
gabungan dari beberapa zat pewarna.
Cara Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis
Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi
kertas, hanya saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/
Aluminium foil sedangkan pada kromatografi kertas menggunakan kertas saring.
4. Kromatografi Gas
22
Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati
suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Prinsip Kerja Kromatografi Gas
• Gas pembawa (biasanya menggunakan helium, argon / nitrogen) dengan
tekanan tertentun dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam.
• Komponen sampel akan terabsorbsi oleh fase dim dengan kecepatan
berbeda.
23
kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di
putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah.
Metode Setrifungsi ini bisa dibilang sebagai metode yang ddigunakan untuk
menggantikan metode filtrasi apabila partikel yang akan dipisahkan itu sangat
halus dan juga memiliki jumlah campuran yang lebih sedikit.Dengan metode
ini,bisa memisahkan sel sel darah putih dan juga sel-sel darah merah dari dalam
darah maka sel-sel darah akan berkumpul dibagian bawah tabung reaksi dan
plasma darah yang berupa cair an itu akan memisahkan diri di bagian atas,hal ini
bisa terjadi karena mesin sentrifungsi ini berjalan memanfaatkan gaya sentrifuga
untuk bisa sedimetasi campurasn sehingga campuran yang lebih rapata itu bisa
bergrak menjauh dari sentrifunga dan mebentuk endapan terseendiri.
1.Prinsip Dasar
24
Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak radial dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya.Objek
yang diputar secara horizontal dan konstan merubah arah dan percepatan
walaupun kecepatan rotasi konstan.Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari
rotasi.Apabila objek berotasi di dalam kontainer silinder yang berisi campuran
fluida dan solid dan gaya yang berlawanan di sebut gaya sentrifugasi yang
mengarah ke luar dinding kontainer
-Piknometer 1 buah
-Saringan+baskom 1 buah
-Santan 2 liter
Tahapan:
25
4. Menutup lubang pada penampang sentrifuge,kemudian tuangkan
santan kedalam penampang
5. Meletakan beaker plastic pada masing-masing keluaran heavy liquid
dan tight liquid
6. Menghidupkan peralatan pada kecepatan putaran yang ditentukan
7. Menuggu 5 menit,atau sampai sentrifuge terdengar stabil
8. Membuka lubang becana sentrifuge dan tuggu sampai aliran pada
masing-masing keluaran berhenti menetes
9. Mencatat suhu,densitas dan volume masing-masing keluaran
10. Setelag selesai,bongkar alat dan bersihkan
Sublimasi ialah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke
padat. Yang apabila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu
sebesar tertentu. Maka partikel tersebut akan menyublin menjadi gas. Dan
sebaliknya, apabila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas akan segera berubah
wujudnya menjadi padat kembali
.Kamu tentu tidak asing dengan kapur barus. Kapur barus yang dibiarkan
pada udara terbuka, lama-kelamaan akan habis. Mengapa itu bisa terjadi?
26
Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang
lainnya tidak menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
Selain kapur barus, zat yang mengalami sublimasi adalah ammonium klorida dan
iodin.
27
dapat dianalisis apakah semua zat yuang menguap tersebut, uapnya dapat
menyublin keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali.
Tujuan Sublimasi
• Untuk mendapatkan zat yang murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran yang disebut sebagai pemurnian.
1.Prinsip Dasar
28
Prinsip dasar sublimasi secara umum [dalam skala industri] adalah
memisahkan zat yang mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator
sehingga menjadi gas/uap. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan
/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam
skala laboratorium] adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan
/gelas piala untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan gelas arloji , corong/labu
berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-pelan.
Proses:
2. Gerus/tumbuk iodin [kuantitas bahan sesuai keinginan kita sendiri]
sampai halus untuk memperoleh luas permukaan yang besar sehingga
proses perubahan fasa berjalan lebih cepat
3. Tambahkan zat pengotor seperti pasir maupun karbon aktif.
4. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tutup bagian atasnya dengan
cawan porselein atau labu didih yang didalamnya telah dilengkapi
dengan batu es atau air dingin.
29
Hal itu bertujuan agar bisa terjadi endapan dari larutan yang saling dipisahkan.
Berikut selengkapnya mengenai kristalisasi.
Kristalisasi penguapan
Proses ini dilakukan jika zat yang akan dipisahkan memiliki titik beku yang lebih
tinggi dibandingkan titik didih pelarut. Selain itu, zat tersebut juga memiliki
ketahanan terhadap panas. Penerapan kristalisasi penguapan contohnya pada
pembuatan garam.
Ketika pasang, air laut akan mengisi tambak garam. Sinar matahari
menyebabkann air akan menguap dan garam tetap dalam wadahnya. Jika
penguapan berlangsung terus-menerus, garam tersebut akan membentuk kristal
bahkan sebelum airnya habis.
30
Kristalisasi pendinginan
Proses ini umum digunakan untuk membuat produk kristal berbagai senyawa,
seperti gula, urea, MSG, asam sitrat, garam dapur, dan lainnya.
Proses ini dikembangkan untuk membuat kristal silicon single yang akan dibuat
menjadi silicon waver. Zat tersebut menjadi bahan dasar membuat chip IC.
31
Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga
mengkristal. Misalnya, pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar
kotorannya tidak terbawa.Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi
sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya, gula akan mengkristal
1.Prinsip Dasar
Pemisahan dengan teknik didasari atas pelepasan pelarut dan zat
terlarutnya dalam sebuah campuran homogeny atau larutan,sehinnga terbentuk
kristsl dari zat terlarutnya.Kristal dapat membentuk karena suatu larutan dalam
keadaan atau kondisi lewat jenuh(supersaturated) yaitu kondisi dimana pelarut
sudah tidak mampu melarutkan zat pelarutnya,atau jumlah zat terlarut sudah
melebihi kapasitas pelarut.
2.Proses Kerja dan Tahapannya
Alat dan bahan:
-Gelas 100 ml -Pembakar spiritus
-Gelas Erlenmeyer 100 ml -Batang pengaduk
-Corong dan kertas saring -Segi tiga
-Kaki tiga -Gelas Arloji
-Kristal garam dapur kotor -Pasir
Tahapan:
32
1. Campurkan 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir dalam
gelas
2. Tambahkan air sebanyak 10 ml
3. Aduk semua garam sehingga larut
4. Lipatlah kertas saring,kemudian masukkan kedalam corong
5. Saringlah campuran pada cara kerja 1 dan tampunglah filtratnya
didalam gelas Erlemeyer
6. Tuangkan sekitar 5 ml filtrate yang diperoleh pada kerja 5 kedalam
gelas arlogi
7. Panaskan gelas arlogi dengan pembakar spritus hingga hamper
kering.Kemudian,biarkan menjadi dingin hingga didapatkan garam
murni
Corong pisah, alat yang sering kita lihat atau gunakan di laboratorium ini,
merupakan peralatan laboratorium yang fungsinya untuk memisahkan dua cairan
yang tidak bercampur karena kepolarannya yang berbeda(yang belum paham
tentang kepolaran, bisa lihat disini). Corong pisah ini biasa juga di gunakan untuk
melakukan pemisahan ekstraksi. Pemisahan dengan corong pisah hanya bisa
digunakan untuk pemisahan cair dengan cair.
Apa Hubungan Corong Pisah dengan Ekstraksi? pada artikel pemisahan
campuran , telah sedikit di singgung mengenai ekstraksi. Yaitu
33
Jadi biasanya 2 cairan dalam corong pisah ini, berisi cairan yang ingin di
ekstrak dan cairan yang di pakai untuk mengekstrak. Untuk melakukannya
dilakukan pengocokkan corong pisah, dan sekali kali buka kerannya untuk
mengeluarkan gas yang mungkin terbentuk saat pengocokan.
PERHATIAN: Saat membuka corongnya, perhatikan bahwa posisi cairan jangan
berapa pada mulut tabung, serta jangan arahkan gas yang keluar kepada manusia.
karena berbahaya
Ada 2 macam corong pisah.
34
Dilihat dari bentuknya, biasa yang model silinder ini digunakan pada titrasi , Nah
yang bentuk kedua inilah yang umumnya digunakan dalam proses ekstraksi.
Terdapat mulut corong, keran, dan bagian atas corong. Untuk penggunaannya
yang tepat dapat dilhat pada gambar dibawah ini.
Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki
daya larut.Misalnya, minyak dengan air. Caranya, campuran dimasukkan ke
dalam corong pisah, kemudian didiamkan.
Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa
jenisnya lebih kecil berada di atas. Kran dibuka untuk membuang airnya dan
minyak akan tertinggal di corong. Jadi, minyak akan terpisah dengan air.
1.Prinsip Dasar
35
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan
kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan
untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.
-Ekstraksi corong pisah yang berbentuk buah pear -Ekstraksi air kran
Tahapan:
36
j. Pemisahan campuran dengan Amalgamasi
37
1. Prinsip Dasar
Prinsip dasasr dari metode amalgamasi ini adalah memisahkan zat dari
bijih emas untuk mendapatkan emas murni.
Tahap 4
Tahap 5
38
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode
pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung
pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika
yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih
partikel, dan kelarutan. Dalam pemisahan campuran, terdapat beberapa jenis
proses, yaitu melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi,
Kromatografi,Corong Pisah,Amalgamasi,Sentrifugasi,Evaporasi dan Ekstraksi.
Metode-metode pemisahan kimia mempunyai tujuan masing-masing dengan
prinsip dasar,proses kerja dan tahapan yang berbeda-beda.
3.2 Saran
Saat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran,
semoga kedepannya semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula
meningkatkan berbagai metode dalam sains tersebut.
39
DAFTAR PUSTAKA
Http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan
www.makalah_pemisahan_kimia.com
http://sukasains.com/materi/megenal-pemisahan-campuran
www.metodemetodepemisahancampuran.com
http://id.academia/pemisahan_kimia
http://kereta-sains.blogspot.com/2012/01/sebagian-besar-kimia-di-alam-
dalam.html
https://materibelajar.co.id/pemisahan-campuran/
40
41
1