Anda di halaman 1dari 47

TUGAS MAKALAH

KIMIA REKAYASA

“PEMISAHAN KIMIA”

OLEH:

LA ODE AHMAD JAMIL

E1G119035

TEKNIK KELAUTAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………..……ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………..………………………………1

1.1 Latar Belakang……………………………………………..…………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………....2
1.3 Manfaat dan Tujuan……………………………………………….…2

BAB 2 PEMBAHASAN…….…………………………………………………….3

2.1 Defenisi MetodePemisahan Kimia……………………………………3


2.2 Tujuan Pemisahan Kimia……………………………………………..4

2.3 Proses Pemisahan Kimia……………………………………………..4

a. Metode Pemisahan sederhana…………………………………….5


b. Metode Pemisahan Kompleks…………………………………….5

2.4 Jenis-Jenis Pemisahan Kimia…………..……………………………..7

a. Pemisahan Zat dengan Penyaringan (Filtrasi)…………….………7


b. Pemisahan Zat dengan Penguapan (Evaporasi)…………….10
c. Pemisahan Campuran dengan(Dekantasi).............................12
d. Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)……………14
e. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi……………………...17
f. Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi………………………23
g. Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi…………………………….. 26
h. Pemisahan dengan Kristalisasi ………………………………….29
i. Pemisahan dengan Corong pisah ………………………………..33
j. Pemisahan campuran dengan Amalgamasi …….………………..37

i
BAB 3 PENUTUP

1.1 Kesimpulan…………………………………………………………..39
1.2 Saran…………………………………………………………………39

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………40

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga tugas makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada dosen yang telah memberi saya tugas KIMIA REKAYASA
tentang PEMISAHAN CAMPURAN KIMIA sehingga saya lebih mengetahui lagi
tentang materi ini.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu,saya akui bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang,sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan


atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium
maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat
murni atau beberapa zat murni dari campuran
Dalam Kimia,proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih
produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar
senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya,
suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan
baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa
kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses
pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu
campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang
dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus,
dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.
Dalam ilmu pengetahuan dapat kita pelajari bahwa, dalam pemisahan
campuran, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Baik dengan menggunakan
alat-alat yang modern ataupun hanya menggunakan alat-alat yang sederhana saja.

1
Dalam hal ini, kita dapat juga memisahkan antara zat padat dengan zat padat,
antara zat cair dengan zat cair pula. Akan tetapi dalam proses pemisahannya,
memiliki perbedaan dalam jenis alat, bahan yang digunakan, ataupun cara
kerjanya. Hasil yang diperoleh pun sangat berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan metode pemisahan kimia?

2. Apa saja jenis-jenis dari metode pemisahan kimia ?

3. Prinsip dasar apa saja yang digunakan?

4. Bagaimana proses kerja dari pemisahan kimia ?

5.Apa saja tahapan-tahapan dalam metode pemisaha kimia?

1.3 Manfaat dan tujuan

• Mengetahui pengertian dari metode pemisahan kimia

• Mengetahui jenis-jenis dari metode pemisahan kimia

• Mengetahui prinsip dasar apa saja yang digunakan dalam pemisahan


kimia

• Mengetahui proses kerja dari pemisahan kimia

• Mengetahui tahapan-tahapan dalam metode pemisahan kimia

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Metode Pemisahan Kimia

Campuran adalah materi yang tersusun oleh dua macam zat atau lebih
yang tidak terikat secara kimia dan dapat dipisahkan kembali dengan cara
fisika.Kebanyakan materi yang berada dialam tidak murni,melainkan masih
berupa campuran seperti halnya udara yang kita hirup sehari-hari sampai air laut
yang berada di samudra.Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat seperti
oksigen,nitrogen,uap air dan yang lainnya,sedangkan air terdiri dari air,garam dan
zat yang lainnya.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri.
Dama pemisahan campuran kita dituntut untuk mengamati secara detail
sesuatu hal atau bendayang akan diuraikan komponen-komponen pembentuknya
atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut.
DUA MACAM CAMPURAN

• Campuran Homogen

• Campuran Heterogen.

Campuran Homogen adalah campuran yang setiap bagiannya serba sama,


baik warna, rasa serta perbandingan zat-zat tercampur juga sama, serta tidak
memiliki bidang batas antara komponen-komponennya.
Contoh Campuran Homogen :
larutan garam dalam air dan larutan gula dalam air.

3
Campuran Heterogen adalah campuran yang setiap bagian-bagiannya
tidak sama, baik warna, rasa serta perbandingan zat-zat tercampurnya tidak sama
dan satu komponen dengan komponen lainnya terdapat bidang batas, sehingga
kita dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Campuran homogen dan
campuran heterogen dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya
berdasarkan sifat-sifat fisis komponen penyusunnya, misalnya wujud zat, ukuran
partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetic, kelarutan, dan lain sebagainya.
Contoh Campuran Heterogen adalah campuran minyak dengan air dan
campuran kopi dengan air.

2.2 Tujuan Pemisahan Campuran

Pemisahan campuran bertujuan untuk:


• Mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran
yang disebut dengan pemurnian.
• Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel(Analisa
Laboratorium)
Bahan yang dimurnikan atau dianalisis biasanya merupakan bahan yang
dibutuhan untuk kesehjahteraan manusia.Bahan tersebut antara lain:
• Bahan-bahan alam seperti bijih,mineral,tanaman dan hewan
• Bahan hasil industry,seperti detergen dan limbah
• Bahan hasil reaksi skala laboratorium

2.3 Proses Pemisahan Kimia


Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.

4
a. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif
sederhana.
b. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan
reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua
atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan
memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus
diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang
akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor
yang perlu diperhatikan antara lain :
• Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di
dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan
sebagainya.
• Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya,apakah kadar kecil
atau besar.
• Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya,misalnya zat
tidak tahan panas,mudah menguap,kelarutan terhadap pelarut
tertentu,titik didih dan lain sebagainya.
• Standar kemurnian yang diinginkan.Kemurnian 100% memerlukan
tahap yang berbeda dengan 96%.Zat pencemar dan campurannya yang
mengotori beserta sifatnya.
• Nilai guna zat yang diinginkan,harga dan biaya proses pemisahan

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai


perbedaan sifat.Hal ini dinamakan dasar pemisahan.Beberapa dasar pemisahan
campuran antara lain:
a) Ukuran Pertikel

5
Bila ukuran pertikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode
filtrasi(penyaringan).Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan terhalang.

b) Titik Didih

Bila antara zat hasil dan zat pencampur memilili titik didih yang jauh
berbeda dapat dipisahkan dengan metode dsetilasi.Proses pemisahan dengan
dasaar peerbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat
akan dapat memisahkan suatu zat campuran dengan baik,karena suhu selalu
dikontrol untuk tidak melewati titik didh campuran.

c) Kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,artinya suatu


zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tida larut dalam pelarut B,atau
sebaliknya.secara umum pelarut dibagi menjadi dua,yaitu Pelarut Polar,misalnya
air,dan Pelarut Nonpolar(pelarut organik),misalnya alcohol,aseton,methanol
petroleum eter,kloroform dan eter.

d) Pengendapan

Suatu zat memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu


campuran atau laruatan tertentu.Jika dalam sutu campuran mengandung satu atau
beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda danaa kita hanya
menginginkan satu zat,maka dapata dipisahkan dengan metode sedimensi atau
sentrifungsi.Namun jika yang kita inginkan lebih dari satu zat maka digunakan
metode presipitasi yang dikombinasikan dengan metode filtrasi.

e) Difusi

Dua macam zat yang berwujud cair atau gas dicampur dapat
berdifusi(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain.Gerak partikel dapat
dipengaruhi oleh muatan listrik..Listrik yang diatur sedemikian rupa akan menarik

6
partikel zat hasil kearah tertentu sehingga diperoleh hasil zat yang murni.Metode
pemisahan zat mengunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis.

f) Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara


kuat sehingga menempel pada permukaan dari pengadsorbsi.

2.4 Jenis Jenis Metode Pemisahan Kimia

a. Pemisahan Zat dengan Penyaringan (Filtrasi)

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk


memisahkan zat padat dari cairanya dengan mengunakan alat
berpori(penyaring).Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan ukuran partikel
antara pelarut dan zat telarutnya.Penyaringan akan menahan zat padat yan
menpunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau bewujud cair kemudian disaring.hasil penyaringan dosebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaringan disebut residu(ampas).Metode ini
dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengelolaan
air,menjernikan preparat kimia di laboratorium,menghilangkan pirogen(pengotor)
pada air untuk suntik injeksi dan obat-obat injeksi,dan membersihkan sirup dari
kotoran yang ada pada gula.Penyaringan di laboratoriun dapat menggunakana
kertas saring dan penyaring Buchner.Penyaring Buchner adalah penyaring yang
terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat peghisap.

Apakah keluargamu memiliki kebiasaan minum kopi? Campuran air dan kopi
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Campuran dua zat yang memiliki
ukuran berbeda dapat dipisahkan dengan teknik penyaringan (filtrasi). Teknik ini
membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi).

7
Filtrat ditentukan oleh
1.tingkat kerapatan alat penyaring;
2. ukuran partikel zat yang disaring;
3.jenis zat yang disaring.

1.Prinsip Dasar

Prinsip dasar filtrasi ini yang paling sederhana adalah menyaring sejumlah
molekul padatan yang mencampur didalam lauratan, sehingga tingkat kemurnian
filtrate yang didapatkan dari filtrasi ini tergantung pada ukuran pori dan kualitas
dari filter atau penyaring yang dipakai.

8
Untuk metode dari filtrasi ini, yang diinginkan adalah residu (ampasnya)
terkadang dibutuhkan langkah pengeringan supaya semua cairan yang masih
menyisa dalam padatan menguap.

2.Proses Kerja dan Tahapannya

Alat dan Bahan:

-Dua buah gelas kimia

-Kertas saring

-Corong kaca

-butiran-butiran kapur

-Air

Tahapan:

1. masukkan butiran-butiran kapus kedalam gelas kimia yang berisi


air,kemudian aduk hinnga butiran-butiran kapur larut
2. Tuangkan larutan kapur kedalam gelas kimia lain melalui corong kaca
yang telah dipasang kertas saring.Perhatikan gambar disamping!
3. Amati larutan kapur setelah melewati kertas saring(filtrate)
4. Bandingkan campuran air kapur sebelum penyaringan sesudah dengan
sesudah penyaringan(filtrate)
5. Apakah kesimpulan dan percobaan itu?

9
b.Pemisahan Zat dengan Penguapan (Evaporasi)

Macam-macam pemisah campuran yang selanjutnya adalah dengan


menggunakan metode avaporasi, metode ini bisa juga disebut sebagai penguapan
karena metode ini menggunakan perubahan molekul seperti air yang berubah
menjadi gas atau uap dan metode ini bisa digunakan apabila ada zat campuran
yang larut menjadi satu, walaupun masih memiliki sifatnya masing-masing namun
kita sudah tidak bisa melihat bentuknya lagi, dan anda juga tidak bisa
menggunakan metode filtrasi maupun menggunakan metode sentrifugasi untuk
bisa mendapatkan zat murni, pada metode ini digunakan untuk bisa mendapatkan
zat padat yang larut, sebagai contoh simple ketika anda ingin mendapatkan garam
dari air yang tecampur garam maka anda perlu memanaskan air yang tercampur
garam itu sehingga secara pelahan air akan berubah menjadi uap dan ketika air
sudah habis maka akan tersisa kristal garam sebagai residu dan anda sudah bisa
mendapatkan zat murni berupa garam.

Bagaimana rasanya makananmu tanpa dibumbui garam? Wah… pasti


hambar, bukan? Akan tetapi, bagaimanakah mendapatkan garam dapur dari air
laut?

10
1.Prinsip Dasar
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,yaitu untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
• Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya

• Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan

• Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal

• Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap

• Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih

Penguapan (evaporasi) merupakan salah satu cara untuk memisahkan


garam dapur dari air laut. Mau tahu tentang pemisahan zat dengan penguapan,
mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

2.Proses Kerja dan Tahapannya:

1.Isi tabung reaksi dengan air laut atau larutan garam dalam air. Kemudian,
tuang larutan tersebut melalui kertas saring ke dalam beaker glass.
2.Tuang kembali larutan yang telah tersaring ke dalam cawan penguap atau
tutup botol selai.
3.Panaskan cawan penguap dengan pemanas spiritus. Amati apa yang terjadi.
4.Masih adakah yang tertinggal pada cawan penguap?

Kegiatan di atas merupakan kegiatan skala kecil. Bagaimana cara petani garam
membuat garam dalam skala yang besar?

Air laut dialirkan ke tambak-tambak garam. Kemudian, didiamkan sehingga pasir


dan kotoran yang ukurannya besar mengendap. Air yang sudah dibersihkan ini

11
dialirkan ke tempat penguapan dengan memanfaatkan energi matahari.

Garam yang tertinggal di ladang garam dikumpulkan. Itu dinamakan garam kotor.
Garam kotor ini dilarutkan dengan air bersih, kemudian disaring.

Air garam akhir inilah yang dibuat menjadi garam bersih dengan menguapkan air
pelarutnya. Garam ini ditambahkan kalium iodat (KIO3) sehingga menjadi garam
beriodium.

c. Pemisahan Campuran dengan Dekantasi

Dekantasi sebgai salah satu alat alternative selain Filtrasi yang fungsinya
untuk memisahkan cairan dan padatan. Metode pemisahan ini tergolong sederhana.
Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya.
Misalnya, kita akan memisahkan lumpur dari air kotor. Bagaimana caranya?
Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau
diendapkan terlebih dahulu. Setelah mengendap, larutan dipisahkan dengan hati-
hati agar kotoran tidak terbawa larutan kembali.

12
Dekantasi ini bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
mendapatkan zat murni, cara melakukan dekantasi ini adalah dengan cara
menuangkan cairan pelan-pelan, dengan cara ini maka padatan yang ada pada zat
campuran itu akan tersisa didalam wadah yang kita gunakan untuk menuang
cairan tersebut, metode dekantasi ini bisa dibilang metode yang bisa dilakukan
dengan cepat bahkan lebih cepat daripada melakukan proses penyaringan, namun
memang dari segi hasil masih kurang memuaskan jika ukuran zat itu terlalu kecil,
namun jika metode ini digunakan untuk memisahkan zat yang besar seperti air
dan juga kerikil pastinya akan sangat efektif

1.Prinsip Dasar

Prinsip pemisahan dekantasi adalah menggunakan perbedaan massa jenis


zat dari komponen-komponen pembentuk campuran.Semakin besar
perbedaanya,maka semakin mudah pemisahannya.

2.Proses Kerja dan Tahapannya

ALAT DAN BAHAN

- Kertas saring - 2 sendok makan Aquadest 50 ml

-1 buah Corong gelas - 1 buah Bubuk kapur

-1 buah Gelas beaker - 1 buah Pengaduk

13
1. Memasukkan masing-masing sebanyak 25 ml aquadest kedalam gelas
beaker
2. Menambahkan msing-masing 1 sendok bubuk kapur kedalam gelas
beaker dan mengaduk hingga bercampur dengan rata.
3. Mendiamkan larutan yang berada di dalam salah satu gelas beaker.
4. Setelah terpisah lalu menuangkan sebagian larutan tersebut (yang
bening/supernatant) kedalam tabung Erlenmeyer
5. Mengukur volume akhir hasil penyaringan dengan cara menuang.
6. Memasang kertas saring pada corong gelas dan membasahi kertas
saring dengan sedikit aquadest lalu menuangkan larutan kapur yang
sebelumnya telah dicampur pada gelas beaker yang satu.
7. Menampung filtratnya dalam erlenmeyer. Mengukur volume akhir dari
hasil penyaringan dengan kertas saring. Membandingkan sentrat yang
diperoleh dari langkah no. 3 dengan filtrat yang diperoleh dari langkah
no. 5.

d. Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)

Penyulingan (distilasi) merupakan salah satu metode untuk memisahkan


campuran. Prinsip distilasi adalah menguapkan suatu zat. Kemudian,
mengembunkannya kembali.
Uap zat yang didinginkan (diembunkan) merupakan cairan murni zat
tersebut. Distilasi dapat dilakukan jika titik didih zat-zat yang bercampur
berbeda.Contih sederhana mengenai proses destilasi ini adalah ketika air tawar
dan juga air laut atau bisa juga memisahkan miinyak bumi dan partikel lainnya.

14
1. Prinsip Dasar

Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).Proses destilasi biasanya
melibatkan suatu penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan
pengembunan.

2. Proses Kerja dan Tahapannya

Alat dan Bahan:

1. Sumber Energi Panas


2. Labu Destilasi sampel
3. Tabung Penghubung
4. Termometer
5. Kondensor
6. Air pendingin masuk
7. Air pendingin keluar
8. Alas Labu Bulat untuk hasil pemisahan
9. Gas Inlet
10. Kontrol Energi Panas
11. Kontrol Kecepatan Pengaduk
12. Pengaduk
13. Batch Alat Pemanas

15
14. Batch Alat pendingin

Tahapan:

1. Campuran terlebih dahulu dimasukkan kedalam Labu Destilasi.


2. Kemudian Campuran akan dipanaskan oleh Sumber Panas dan Batch Alat
Pemanas.
3. Pada proses tahapan ini, kita harus mengetahui Komponen yang akan
dipisahkan dari Campuran.
4. Contoh misalkan dalam memisahkan Eter dari Campuran, maka kita harus
mengatur Temperatur pada 34.6°C menggunakan Pengontrol Energi Panas,
dan Pengontrol Suhu dengan menggunakan Termometer.
5. Kemudian lakukan pengadukan dengan Alat Pengaduk, yang akan diatur
kecepatan geraknya oleh Kontrol Pengaduk.
6. Pada Temperatur 34.6°C, Komponen Eter dalam Campuran akan
mengalami Penguapan dan Naik melalui Tabung Penghubung serta akan
mengalir menuju Kondensor.
7. Air Pendingin akan mengalir dari pipa dan menuju pada pipa lainnya,
aliran Air ini akan bekerja sebagai Kondensor.
8. Fungsi Kondensor adalah untuk mendinginkan Gas, sehingga dapat
mengubah Gas Etanol menjadi suatu Cairan, dengan proses Pengembunan.
9. Cairan Etanol akan masuk kedalam Tabung Penghubung, lalu kemudian
akan terjatuh pada tujuan akhirnya, yaitu Alas Labu Bulat hasil pemisahan
Campuran.
10. Terakhir dengan adanya Batch Pendingin, maka Cairan Etanol hasil dari
Destilasi tersebut, tidak dapat membentuk sebagai Uap lagi dan tetap akan
bertahan dalam bentuk Cairan didalam Labu.

16
e. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi

Kromatografi ini juga termasuk dalam metode pemisahan


campuran.Kromatografi ini sendiri merupakan suatu teknk untuk memisahkan
molekul yang didasari dari perbedaan pola pergerakan dalam fase gerak dan juga
fase diam untuk bisa memisahkan komponen yang berupa molekul yang ada
didalam sebuah larutan.Molekul yang terlarut dalam fase gerak itu akan melewati
kolom yang merupakan fase diam,dan molekul yang memiliki ikatan yang kuat
dengan kolom itu akan cenderung memiliki gerakan yang lambat jika
dibandingkan dengan molekul yang memiliki ikatan lemah,dengan metode ini bisa
mendapatkan berbagai macam molekkul yang bisa dipisahkan berdasarkan
pergerakan yang ada pada kolom.

Tujuan dari metode ini adalah:

• Menguji tinta yang digunakan untuk memassukkan dokumen seperti cek


giro dan juga surat berharga

• Menguji bahan perwarna yang digunakan itu aman untuk makanan atau
yang dikonsumsi atau tidak

• Umtuk bisa memeriksa

• pestisida yang ada pada buah dan sayuran agar tidak melewati batas aman
konsumsi

• Menguji obat obatan yang terlarang didalam urin ketika ada


penyalahgunaan obat atau

Kamu tentu lebih tertarik pada makanan dan minuman yang berwarna-
warni, bukan? Warna-warna menarik pada makanan diperoleh dengan
menambahkan zat warna.

Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat perwarna makanan apa yang

17
sering digunakan? Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan
dengan cara kromatografi.

Pada pemisahan campuran dengan cara kromatografi, zat warna pada daun
akan larut dalam alkohol. Setelah diteteskan pada kertas saring, alkohol akan
menguap sehingga yang tertinggal adalah zat warnanya.

Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker
menyebabkan zat warna bergerak naik secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung
reaksi akan naik melalui pori-pori kertas saring dan mendorong zat warna pada
kertas tersebut.

Setelah beberapa saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan
membentuk kromatogram. Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring
dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil (zat
pewarna).

Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika
larutan daun dalam alkohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna
yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.

Jenis-jenis Kromatografi

18
Berdasarkan Teknik Kerja yang digunakan, antara lain :
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Kolom
3. Kromatografi Lapis Tipis
4. Kromatografi Gas

1. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya.

Prinsip Kerja Kromatografi Kertas


Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju
yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna
.
Cara penggunaan Kromatogarfi kertas
1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman No.1.
2. Sampel diteteskan pada garis dasar kromatografi kertas.
3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap
pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama halnya
dengan pergerakan pelarut pada kertas.

1.Prinsip Dasar

Prinsip dasar dalam analisa kromatografi adalah berdasarkan pada prinsip


distribusi fasa yakni suatu perpindahan komponen-komponen zat yang dianalisa
dari suatu fasa yang bergerak (eluen) menuju ke fasa lain yang diam (adsorben)
yang dilaluinya. Eluen adalah pelarut yang dipakai dalam proses

19
migrasi/pergerakan dalam membawa komponen-komponen zat sampel atau fasa
yang bergerak melalui fasa diam dan membawa komponen-komponen senyawa
yang akan dipisahkan. Sedangkan adsorben adalah fasa diam yang
mengikuti/menyerap zat yang dianalisa, contohnya kertas, kanji, selulosa, silika
gel, dll. Distribusi fasa atau perpindahan molekul suatu komponen dari fasa yang
bergerak menuju ke fasa diam yang dilaluinya merupakan suatu proses
kesetimbangan. Apabila tetapan kesetimbangan dari molekul komponen-
komponen dari zat yang akan dianalisa terhadap ke dua fasa yang bergerak dan
fasa diam yang dilaluinya berbeda, maka akan terjadi pemisahan komponen-
komponen tersebut. Bila suatu komponen mempunyai daya ikat pada fasa diam
yang dilaluinya lebih besar, maka komponen tersebut akan lebih dahulu terikat
atau diadsorbsi.

Kromatografi bekerja dengan prinsip dasar yaitu jumlah zat terlarut yang
berbeda untuk masing-masing komponen pada waktu tertentu saat kesetimbangan
terjadi antara fase diam dan fase geraknya.Pemisahan dengan metode
kromatografi dapat terjadi apabila suatu molekul maupun senyawa memiliki sifat
yang berbeda diantaranya adalah:

3 Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut


4 Memiliki kelarutan yang berbeda atau sifat untuk berikatan yag berbeda satu
sama lain dengan fase diamnya.memiliki sifat mudah menguap pada
temperature yang berbeda

2.Proses Kerja dan Tahapan

Jenis-jenis Kromatografi
Berdasarkan Teknik Kerja yang digunakan, antara lain :
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Kolom
3. Kromatografi Lapis Tipis

20
4. Kromatografi Gas

1. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas selulosa
murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya.

Prinsip Kerja Kromatografi Kertas


Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju
yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna
.
Cara penggunaan Kromatogarfi kertas
1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman No.1.
2. Sampel diteteskan pada garis dasar kromatografi kertas.
3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap
pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama halnya
dengan pergerakan pelarut pada kertas.

2. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat
untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.
Prinsip Kerja Kromatografi Kolom
• Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda
terhadap permukaan fase diam.
• Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan
yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom.
• Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara
selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.

21
Cara Penggunaan Kromatografi Kolom
1. Sampel yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui atas kolom
dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben (bahan penyerap).
2. Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan
penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom.
3. Dengan penambahan pelarut secara terus menerus, masing-masing komponen
akan bergerak turun melalui kolom dan akan terbentuk pita yang setiap zona berisi
satu macam komponen.
4. Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum
zona yang lain keluar kolom.

3. Kromatografi Lapis Tipis


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan campuran senyawa menjadi
senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan.
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa
yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas.
Prinsip kerja Kromatografi Lapis Tipis

• KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam
pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.
• Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.
• Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
• Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan
gabungan dari beberapa zat pewarna.
Cara Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis
Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi
kertas, hanya saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/
Aluminium foil sedangkan pada kromatografi kertas menggunakan kertas saring.

4. Kromatografi Gas

22
Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati
suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Prinsip Kerja Kromatografi Gas
• Gas pembawa (biasanya menggunakan helium, argon / nitrogen) dengan
tekanan tertentun dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam.
• Komponen sampel akan terabsorbsi oleh fase dim dengan kecepatan
berbeda.

Cara Penggunaan Krromatografi Gas


1. Sampel diinjeksikan ke injektor yang suhunya telah diatur.
2. Setelah sampel menjadi uap, akan dibawa oleh aliran gas pembawa menuju
kolom.
3. Sehingga komponen akan terabsorbsi oleh fase diam sampai terjadi
pemisahan.
4. Komponen yang terpisah menuju detektor akan menghasilkan sinyal listrik
yang besarnya proporsional.
5. Sinyal listrik tersebut akan diperkuat oleh amplifier.
6. Kromatogram akan dicatat oleh rekorder berupa puncak.

f.Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)

Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat


padat atau zat cair dengan zat padat dengan cara memutar. Pada pemisahan cara
ini, campuran diletakkan pada tempat yang lebar, kemudian diputar dengan
cepat.Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-
tengah) tempat itu sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan
trombosit dari darah.Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan
petani untuk memisahkan gabah yang berisi dengan gabah yang kosong dan

23
kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di
putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah.

Metode Setrifungsi ini bisa dibilang sebagai metode yang ddigunakan untuk
menggantikan metode filtrasi apabila partikel yang akan dipisahkan itu sangat
halus dan juga memiliki jumlah campuran yang lebih sedikit.Dengan metode
ini,bisa memisahkan sel sel darah putih dan juga sel-sel darah merah dari dalam
darah maka sel-sel darah akan berkumpul dibagian bawah tabung reaksi dan
plasma darah yang berupa cair an itu akan memisahkan diri di bagian atas,hal ini
bisa terjadi karena mesin sentrifungsi ini berjalan memanfaatkan gaya sentrifuga
untuk bisa sedimetasi campurasn sehingga campuran yang lebih rapata itu bisa
bergrak menjauh dari sentrifunga dan mebentuk endapan terseendiri.

1.Prinsip Dasar

Sentrifugasi adalah pemisahan partikel dari larutan /suspensi berdasarkan


ukuran, bentuk, densitas, viskositas medium dan kecepatan rotor.Pemisahannya
memanfaatkan gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.Gaya tersebut yang
menyebabkan pemisaham partikel.

24
Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak radial dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya.Objek
yang diputar secara horizontal dan konstan merubah arah dan percepatan
walaupun kecepatan rotasi konstan.Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari
rotasi.Apabila objek berotasi di dalam kontainer silinder yang berisi campuran
fluida dan solid dan gaya yang berlawanan di sebut gaya sentrifugasi yang
mengarah ke luar dinding kontainer

2.Proses Kerja dan Tahapannya

Alat dan bahan:

-Beker plastic 2 liter 3 buah

-Gelas kimia 1 liter 1 buah

-Piknometer 1 buah

-Saringan+baskom 1 buah

-Seperangkat alat disc bowl centrifuge 1 set

-Santan 2 liter

Tahapan:

1. Membersihkan bagian- dari sentrifuge dengan cara dicuci kemudian


dikeringkan sebelum dipakai dalam percobaan
2. Menyusun bagian-bagian dari peralatan setrifuge sehingga siap dipakai
3. Menyiapakan santan 2 liter yang diperoleh dari 2 buah kelapa yang
cukup tua

25
4. Menutup lubang pada penampang sentrifuge,kemudian tuangkan
santan kedalam penampang
5. Meletakan beaker plastic pada masing-masing keluaran heavy liquid
dan tight liquid
6. Menghidupkan peralatan pada kecepatan putaran yang ditentukan
7. Menuggu 5 menit,atau sampai sentrifuge terdengar stabil
8. Membuka lubang becana sentrifuge dan tuggu sampai aliran pada
masing-masing keluaran berhenti menetes
9. Mencatat suhu,densitas dan volume masing-masing keluaran
10. Setelag selesai,bongkar alat dan bersihkan

g.Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi

Sublimasi ialah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke
padat. Yang apabila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu
sebesar tertentu. Maka partikel tersebut akan menyublin menjadi gas. Dan
sebaliknya, apabila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas akan segera berubah
wujudnya menjadi padat kembali
.Kamu tentu tidak asing dengan kapur barus. Kapur barus yang dibiarkan
pada udara terbuka, lama-kelamaan akan habis. Mengapa itu bisa terjadi?

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat


tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Misalnya, kapur barus yang berubah dari
wujud padat menjadi gas.

26
Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang
lainnya tidak menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
Selain kapur barus, zat yang mengalami sublimasi adalah ammonium klorida dan
iodin.

Dalam proses dalam pemisahan campuran ini secara sublimasi ialah


dengan cara memanaskan zat padat yang terlarut pada zat padat yang sehingga zat
padat yang ingin kita ambil akan berubah menjadi gas. Gas yang dihasilkan pun
akan ditampung, yang kemudian didinginkan kembali.

Untuk syarat pemisahan campuran dengan menggunakan cara sublimasi


ialah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar
sehingga kita dapat untuk menghasilkan uap dengan tingkat yang kemurniannya
pun tinggi. Yang kemudian dibandingkan, apakah massa naftalena yang
tersublimasi massanya sama dengan produk sublimasi yang dihasilkan. Kemudian

27
dapat dianalisis apakah semua zat yuang menguap tersebut, uapnya dapat
menyublin keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali.

Tujuan Sublimasi

Adapun untuk tujuan sublimasi sendiri yakni:

• Untuk mendapatkan zat yang murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran yang disebut sebagai pemurnian.

• Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel “analisa


labolatorium”.

• Memisahkan iodium dari campuran pengotornya agar mendapatkan


iodium murni.

1.Prinsip Dasar

28
Prinsip dasar sublimasi secara umum [dalam skala industri] adalah
memisahkan zat yang mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator
sehingga menjadi gas/uap. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan
/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam
skala laboratorium] adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan
/gelas piala untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan gelas arloji , corong/labu
berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-pelan.

2.Proses Kerja dan Tahapannya


Alat & Cawan Beaker glass Bahan :
-es batu/air dingin ditumbuk dengan pasir/karbon aktif Campuran kristal iodin
yang telah  Pembakar bunsen  Kaki tiga dan kassa labu didih berleher
porselein beserta mortar

Proses:
2. Gerus/tumbuk iodin [kuantitas bahan sesuai keinginan kita sendiri]
sampai halus untuk memperoleh luas permukaan yang besar sehingga
proses perubahan fasa berjalan lebih cepat
3. Tambahkan zat pengotor seperti pasir maupun karbon aktif.
4. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tutup bagian atasnya dengan
cawan porselein atau labu didih yang didalamnya telah dilengkapi
dengan batu es atau air dingin.

h.Pemisahan dengan Kristalisasi

Salah satu metode pemisahan campuran yang banyak digunakan adalah


kristalisasi. Pemisahan campuran kristalisasi dilakukan dengan cara
mengkristalkan kembali zat yang telah dipisahkan. Umumnya metode kristalisasi
menggunakan suhu yang relatif rendah.

29
Hal itu bertujuan agar bisa terjadi endapan dari larutan yang saling dipisahkan.
Berikut selengkapnya mengenai kristalisasi.

Campuran yang dipisahkan dalam kristalisasi berada dalam bentuk larutan.


Partikel campuran yang dipisahkan secara kristalisasi biasanya berukuran kecil.
Jika berukuran besar, dapat dipisahkan dengan cara filtrasi.

Jenis Pemisahan Campuran Kristalisasi

Berdasarkan pengurangan pelarutnya, kristalisasi terbagi menjadi dua macam,


yaitu:

Kristalisasi penguapan

Proses ini dilakukan jika zat yang akan dipisahkan memiliki titik beku yang lebih
tinggi dibandingkan titik didih pelarut. Selain itu, zat tersebut juga memiliki
ketahanan terhadap panas. Penerapan kristalisasi penguapan contohnya pada
pembuatan garam.

Ketika pasang, air laut akan mengisi tambak garam. Sinar matahari
menyebabkann air akan menguap dan garam tetap dalam wadahnya. Jika
penguapan berlangsung terus-menerus, garam tersebut akan membentuk kristal
bahkan sebelum airnya habis.

30
Kristalisasi pendinginan

Sesuai dengan namanya, proses ini dilakukan dengan mendinginkan larutan.


Ketika suhu turun, zat yang titik bekunya lebih tinggi akan membeku terlebih
dahulu. Zat padat lebih mudah larut pada air panas, karenanya jika didinginkan,
kelarutan zat akan berkurang. Kelarutan yang berkurang mengakibatkan
pembentukan kristal. Penerapan kristalisasi pendinginan ada pada industri
belerang.

Berdasarkan dari asal campurannya, kristalisasi terbagi menjadi:

Kristalisasi dari larutan

Proses ini umum digunakan untuk membuat produk kristal berbagai senyawa,
seperti gula, urea, MSG, asam sitrat, garam dapur, dan lainnya.

Kristalisasi dari lelehan

Proses ini dikembangkan untuk membuat kristal silicon single yang akan dibuat
menjadi silicon waver. Zat tersebut menjadi bahan dasar membuat chip IC.

Kristalisasi dari uap

Proses ini dilakukan dengan menyublimasikan suatu senyawa untuk membentuk


kristal. Dalam prosesnya meliputi lebih dari satu tahapan untuk diperoleh kristal
yang murni.

31
Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga
mengkristal. Misalnya, pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar
kotorannya tidak terbawa.Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi
sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya, gula akan mengkristal

1.Prinsip Dasar
Pemisahan dengan teknik didasari atas pelepasan pelarut dan zat
terlarutnya dalam sebuah campuran homogeny atau larutan,sehinnga terbentuk
kristsl dari zat terlarutnya.Kristal dapat membentuk karena suatu larutan dalam
keadaan atau kondisi lewat jenuh(supersaturated) yaitu kondisi dimana pelarut
sudah tidak mampu melarutkan zat pelarutnya,atau jumlah zat terlarut sudah
melebihi kapasitas pelarut.
2.Proses Kerja dan Tahapannya
Alat dan bahan:
-Gelas 100 ml -Pembakar spiritus
-Gelas Erlenmeyer 100 ml -Batang pengaduk
-Corong dan kertas saring -Segi tiga
-Kaki tiga -Gelas Arloji
-Kristal garam dapur kotor -Pasir

Tahapan:

32
1. Campurkan 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir dalam
gelas
2. Tambahkan air sebanyak 10 ml
3. Aduk semua garam sehingga larut
4. Lipatlah kertas saring,kemudian masukkan kedalam corong
5. Saringlah campuran pada cara kerja 1 dan tampunglah filtratnya
didalam gelas Erlemeyer
6. Tuangkan sekitar 5 ml filtrate yang diperoleh pada kerja 5 kedalam
gelas arlogi
7. Panaskan gelas arlogi dengan pembakar spritus hingga hamper
kering.Kemudian,biarkan menjadi dingin hingga didapatkan garam
murni

i. Pemisahan dengan Corong pisah

Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang


digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen
dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang
takcampur.

Corong pisah, alat yang sering kita lihat atau gunakan di laboratorium ini,
merupakan peralatan laboratorium yang fungsinya untuk memisahkan dua cairan
yang tidak bercampur karena kepolarannya yang berbeda(yang belum paham
tentang kepolaran, bisa lihat disini). Corong pisah ini biasa juga di gunakan untuk
melakukan pemisahan ekstraksi. Pemisahan dengan corong pisah hanya bisa
digunakan untuk pemisahan cair dengan cair.
Apa Hubungan Corong Pisah dengan Ekstraksi? pada artikel pemisahan
campuran , telah sedikit di singgung mengenai ekstraksi. Yaitu

33
Jadi biasanya 2 cairan dalam corong pisah ini, berisi cairan yang ingin di
ekstrak dan cairan yang di pakai untuk mengekstrak. Untuk melakukannya
dilakukan pengocokkan corong pisah, dan sekali kali buka kerannya untuk
mengeluarkan gas yang mungkin terbentuk saat pengocokan.
PERHATIAN: Saat membuka corongnya, perhatikan bahwa posisi cairan jangan
berapa pada mulut tabung, serta jangan arahkan gas yang keluar kepada manusia.
karena berbahaya
Ada 2 macam corong pisah.

1. Corong Pisah berbentuk silinder

2. Corong Pisah Berbentuk Buah Pear

34
Dilihat dari bentuknya, biasa yang model silinder ini digunakan pada titrasi , Nah
yang bentuk kedua inilah yang umumnya digunakan dalam proses ekstraksi.
Terdapat mulut corong, keran, dan bagian atas corong. Untuk penggunaannya
yang tepat dapat dilhat pada gambar dibawah ini.

Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki
daya larut.Misalnya, minyak dengan air. Caranya, campuran dimasukkan ke
dalam corong pisah, kemudian didiamkan.

Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa
jenisnya lebih kecil berada di atas. Kran dibuka untuk membuang airnya dan
minyak akan tertinggal di corong. Jadi, minyak akan terpisah dengan air.

1.Prinsip Dasar

35
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan
kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan
untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.

2.Proses Kerja dan Tahapannya

Alat dan bahan:

-Ekstraksi corong pisah yang berbentuk buah pear -Ekstraksi air kran

-Ekstraksi bentuk dari tiang penyangga - Ekstraksi batang pengaduk

-Ekstraksi labu Erlenmeyer -Ekstraksi lakmus biru

-Ekstraksi gelas ukur -Ekstraksi minyak sayur

-Ekstraksi HCl 2N -Ekstraksi batang pengaduk

Tahapan:

1. Dapat memasukan 40ml minyak sayur dengan kandungan HCl 2N


kedalam sebuah corong pisah
2. Terlebih dahulu kocok campuran pada homogen dengan cairan yang
terdapat dalam HCI 2N
3. Tambahkan 25ml air dengan campuran minyak kemudian diamkan
sampai membentiuk 2 fasa
4. pisahkan dengan kedua fasa pada corong pisah sehingga dapat
penampung air
5. Cek air yang melewati pada zat asam
6. Teteskan minyak dengan kandungan HCl kemudian tambahkan air.

36
j. Pemisahan campuran dengan Amalgamasi

Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan


reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas.
Amalgamasi adalah suatu pemisahan campuran zat dengan cara reaksi,
seperti halnya pada pemisahan emas dari bijihnya. Dari hasil metode pemisahan
campuran dengan cara tersebut, dapat terbentuk suatu produk berupa ikatan antara
emas, perak, dan merkuri yang dinamakan dengan amalgam.
proses amalgamasi masih banyak dilakukan oleh tambang-tambang rakyat.
Beberapa argumen mengapa proses amalgamasi masih banyak dilakukan adalah
karena metodanya sangat mudah, biayanya sangat murah, tidak memerlukan
peralatan yang rumit dan mahal, dan yang paling penting lagi adalah recoveri
emasnya relatif tinggi.
Amalgamasi merupakan metode ekstraksi logam emas yang lebih ses
uai untuk bijih dalam bentuk emas murni yang bebas atau free native gold
dengan kadar emas tinggi. Dan memiliki ukuran partikel kasar atau lebih besar
daripada 74 mikron.
Proses amalgamasi dilakukan dengan cara mencampur bijih emas dengan
merkuri cair hingga membentuk suatu paduan Hg-Au. Pada dasarnya, amalgamasi
merupakan proses kimia fisika. Air raksa menyelimuti partikel-partikel emas
membentuk pasta yang disebut amalgam. Prosesnya mengikuti mekanisme berikut:

Aupadat + Hgcair = (Au,Hg)

Proses amalgamasi pada umumnya dilakukan pada saat proses


penggerusan atau grinding. Hal ini dilakukan untuk mempersingkat jalur operasi
dan penghomogenan dari pencampuran. Selama penggerusan merkuri akan
teraduk bersama dengan bijih yang digerus. Hal ini akan meningkatkan efektivitas
pencampuran.

37
1. Prinsip Dasar
Prinsip dasasr dari metode amalgamasi ini adalah memisahkan zat dari
bijih emas untuk mendapatkan emas murni.

2.Proses Kerja dan Tahapannya

Lima Tahap dalam Penyulingan Emas dari Merkuri

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5

Tahap Penyulingan Emas dari Merkuri

38
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode
pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung
pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika
yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih
partikel, dan kelarutan. Dalam pemisahan campuran, terdapat beberapa jenis
proses, yaitu melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi,
Kromatografi,Corong Pisah,Amalgamasi,Sentrifugasi,Evaporasi dan Ekstraksi.
Metode-metode pemisahan kimia mempunyai tujuan masing-masing dengan
prinsip dasar,proses kerja dan tahapan yang berbeda-beda.

3.2 Saran

Saat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran,
semoga kedepannya semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula
meningkatkan berbagai metode dalam sains tersebut.

39
DAFTAR PUSTAKA

Http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan

www.makalah_pemisahan_kimia.com

http://sukasains.com/materi/megenal-pemisahan-campuran

www.metodemetodepemisahancampuran.com

http://id.academia/pemisahan_kimia

http://kereta-sains.blogspot.com/2012/01/sebagian-besar-kimia-di-alam-
dalam.html

https://materibelajar.co.id/pemisahan-campuran/

40
41
1

Anda mungkin juga menyukai