DISUSUN OLEH :
1. EMILIA KHAIRUNISA (34210367)
2. FRYELA SUKMA C. N (34210371)
3. NADA SALSABILA R (34210376)
4. NILA APRIYANA (34210379)
LABORATORIUM FITOKIMIA
PROGRAM STUDI DIII FARMASI STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kasih karunia-Nya sehingga makalah ini dapat Penulis selesaikan untuk tugas mata
kuliah Biokimia yang berjudul “Metode Estraksi Sokletasi” tepat pada waktunya.
Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik. Khususnya, Penulis mengucapkan
terima kasih kepada ibu yulli murullaeli efendi selaku dosen mata kuliah Fitokimia
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
C. Tujuan ..................................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 7
A. Pengertian Ekstraksi................................................................................................ 7
B. Macam - Macam Metode Ekstraksi ........................................................................ 7
C. Tahap - Tahap Ekstraksi ......................................................................................... 9
D. Faktor - Faktor Yang Harus Diperhatikan ............................................................ 10
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 12
A. Pengertian Sokletasi .............................................................................................. 12
B. Prinsip Metode Ekstrasi Sokletasi......................................................................... 14
C. Perhitungan Rendemen ......................................................................................... 22
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran
senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan dalam keadaan yang
tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur
dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia
yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses
perlu dilakukan.
lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Proses pemisahan suatu campuran
berupa campuran homogen satu fasa atau campuran heterogen lebih dari satu
fasa. Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa, padat
-padat, padat, - cair, padat- gas, cair - cair, cair- gas, gas- gas, campuran padat-
cair- gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses
pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
Ekstraksi adalah penguraian zat zat berkhasiat atau zat aktif dibagian
senyawa yang mudah larut dalampelarut organik. Pada umumnya zat aktif dapa
tanaman dan hewan terdapat didalam sel namunsel tanaman dan hewan begitu
Proses terekstraknya zat aktif pada sel tanaman adalah pelarut organik
akan menembus dindidng sel dan masuk kadalam rongga selyang mengandung
zat aktif, zat aktif akan larut pada pelarut organik tersebut hingga
organic diluar sel, makalarutan terpakat akan didistribusi keluar sel dan prose
ini terulang sampai terjadi keseimbanganantara konsentrasi cairan zat aktif dan
diluar sel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode ekstraksi sokletasi?
4. Apa saja bagian - bagian alat, fungsi dan cara penggunaan alat yang
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu metode ekstraksi sokletasi.
4. Mengetahui bagian - bagian alat, fungsi dan cara penggunaan alat yang
ekstraksi sokletasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah penguraian zat zat berkhasiat atau zat aktif dibagian
zat aktif dapa tanaman dan hewan terdapat didalam sel namunsel tanaman
simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu pengadukan secara konstan maka
yang baru dengan cara yang sama seperti diatas. kekurangan metode ini,
butuh waktu yang lama dan memerlukan pelarut dalam jumlah yang
banyak.
2. Perkolasi
3. Refluks
residu pertama, hingga didapat sebanyak 3-5 kali hingga didapat proses
konstan.
1. Digesti
suhu 96-98 C, dalam waktu tertentu sekitar 15-20 menit, sedangkan dekok
adalah proses infus yang terjadi selama skitar 30 menit lebih, untuk dekok
3. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada
yang mudah menguap seperti minyak atsiri), sehingga uap air menarik
4. Ekstraksi ultrasonic
berkontak. Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi
penjernihan ataufiltrasi.
setelah dipekatkan.
kata lain, jarak untuk berdifusi yang dialami oleh zat terlarut dalam
2. Zat pelarut
rendah agar dapat dapat bersikulasi dengan mudah. Biasanya, zat pelarut
berakhir, konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun,
3. Temperatur
4. Pengadukan fluida
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sokletasi
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam
padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat
tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat
secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan
senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi
uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan
digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut
yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik
kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut.
Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan
dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila
suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat,
1. Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak
melarutkannya.
metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah komdensor
perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang
efektif.
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran
sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif
sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali
dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu
pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang
terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak
diinginkan.
suatu senyawa dari material padatnya. Alat ini ditemukan oleh Franz von
Soxhlet pada tahun 1879 dan pada awalnya hanya digunakan untuk
material asalnya.
senyawa yang akan diekstraksi. Pelarut ini biasanya adalah larutan yang
kemudian dem bunkan. Embun hangat yang mengenai material padat akan
sampel, yang mana bahan atau sampel ini akan dipisahkan dengan
konsentrasinya.
kondensor.
penuh kemudian jatuh ke Labu alas bulat maka hal ini dinamakan satu
siklus.
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi pelarut dan hasil ekstraksi
dari sampel.
agar material padat tidak ikut larut bersama pelarut. Sampel kemudian
2. Masukkan pelarut ke dalam labu alas bulat (biasanya volume pelarut 2 kali
sirkulasi) dan tambahkan beberapa butir batu didih untuk meratakan panas.
pendingin berjalan.
4. Panaskan pelarut dengan cara refluk dimana suhu pemanas harus lebih
5. Pelarut akan mencapai titik didihnya kemudian akan menguap dan naik
sampel. Pelarut secara perlahan akan merendam dan melarutkan zat aktif
bahan, sifon akan mengeluarkan seluruh pelarut kembali menuju labu alas
bulat.
6. Satu siklus soxhlet berakhir ketika sifon mengeluarkan seluruh isinya
7. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan zat aktif dapat dipisahkan
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat,
cair atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Pelarut lain yang juga
juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah
berikut:
a. Memiliki daya larut dan selektivitas terhadap solute yang tinggi.
e. Tidak korosif.
f. Tidak beracun.
k. Murah dan mudah didapat, serta tersedia dalam jumlah yang besar.
bersifat netral dan tidak berbahaya. Lebih baik menggunakan aquades atau
air yang telah disaring sehingga kadar mineralnya tidak ada atau sangat
sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan
aditif bagi industri etanol. Pelarut metanol merupakan pelarut yang paling
d. Pelarut n-heksana adalah pelarut non-polar yang bersifat stabil dan mudah
polar NMR.
Soxhletasi
b. Bahan umbi sarang semut
d. Ekstraksi sokletasi
berbeda
perbandingan bahan-pelarut
temperatur 60ºC
= 13,943%
b. Perbandingan 1 : 15
= 13,432%
c. Perbandingan 1 : 20
= 13,693%
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu