Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA

METODE SOXHLET

DISUSUN OLEH :
Kelas : Xi Kimia 2
Kelompok : 2
Nama Anggota :
 Cindy Septiani
 Dwi Melani
 Ilham Purnama
 Nanda Ayu Lestari
 Shella Deliyanti
 Theresia Yuliana Trikasih P
 Yoga Tri Maryadi
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas Operasi
Teknik Kimia tentang Metode Soxhlet. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
namanya kami tidak dapat sebutkan satu persatu. Kami menyadari atas kekurangan kemampuan
kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami
apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini sehingga selanjutnya
akan lebih baik dan sempurna serta komprehensif. Demikian akhir kata dari kami, semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan sebagai media pembelajaran khususnya dalam segi
teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik
di masa yang akan datang.

Gunungputri, 03 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Soxhlet...........................................................................................................................4
2.2 Sejarah Soxhlet................................................................................................................................4
2.3 Prinsip Kerja....................................................................................................................................4
2.4 Komponen – Komponen Alat Soxhlet............................................................................................6
2.6 Dasar Pemilihan, Keuntungan Dan Kerugian Metode Soxhlet....................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Metode dengan menggunakan soxhlet ini dijelaskan oleh Soxhlet pada tahun 1879.
Contoh metode yang paling umum digunakan metode semi-kontinyu diterapkan untuk ekstraksi
lipid dari makanan. Menurut prosedur Soxhlet tersebut, minyak dan lemak dari bahan padat yang
diambil dengan mencuci berulang (perkolasi) dengan organik pelarut, biasanya heksana atau
petroleum eter, di bawah refluks dalam gelas khusus. Catatan William B. Jensen bahwa contoh
awal extractor kontinu adalah bukti arkeologi untuk Mesopotamia air panas ekstraktor untuk
bahan organik berasal dari sekitar 3500 SM.Sebelum Soxhlet, kimiawan Perancis Anselme
Payen juga memelopori dengan ekstraksi terus menerus dalam tahun 1830-an.
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan
inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.
Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven
pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam
pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Pengertian Soxhlet
2.      Sejarah Soxhlet
3.      Prinsip Kerja Soxhlet
4.      Komponen – Komponen Alat Soxhlet

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Soxhlet


Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan
dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi
ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung
destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel
dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut
akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan
sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipid.

2.2 Sejarah Soxhlet


Catatan William B. Jensen bahwa contoh awal extractor kontinu adalah bukti arkeologi
untuk Mesopotamia air panas ekstraktor untuk bahan organik berasal dari sekitar 3500 SM.
Sebelum Soxhlet, kimiawan Perancis Anselme Payen juga memelopori dengan ekstraksi terus
menerus dalam tahun 1830-an.

2.3 Prinsip Kerja


Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang
didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai,
maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi
menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang
terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan
Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan
perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan
dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup
kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka
cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi.
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap
yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut
tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi
tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan
rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik
berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan
menggunakan pelarut yang diinginkan.
  

4
    Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
  Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alcohol
  Titik didih pelarut rendah.
  Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
  Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
  Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
  Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut – pelarut organik
dengan kepolaran yang semakin menigkat. Dimulai dengan pelarut heksana, eter, petroleum eter,
atau kloroform untuk memisahkan senyawa – senyawa trepenoid dan lipid – lipid, kemudian
dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawa – senyawa yang lebih
polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak. menghasilkan pemisahan yang sempurna
dari senyawa – senyawa yang diekstraksi.
Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan yang sedang
berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam sokletasi harus dihindarkan dari
sinar matahari langsung. Jika sampai terkena sinar matahari, senyawa dalam sampel akan
berfotosintesis hingga terjadi penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa
baru yang disebut senyawa artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada kemungkinan saluran
pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari pipa kapiler karena sampel tidak
terendam seluruhnya.
      Dibanding dengan cara terdahulu ( destilasi ), maka metoda sokletasi ini lebih efisien, karena:

  Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara berulang kali.
  Waktu yang digunakan lebih efisien.
  Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
      Sokletasi dihentikan apabila :

  Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi.


  Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi.
  Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.

5
2.4 Komponen – Komponen Alat Soxhlet

                    
         Nama-nama instrumen dan fungsinya :
1.      Kondensor berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan.
2.      Timbal berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3.      Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.
4.      Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke
labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus.
5.      Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6.      Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan

2.6 Dasar Pemilihan, Keuntungan Dan Kerugian Metode Soxhlet


Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan)
dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang
digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang
digunakan lebih cepat.
Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya
digunakan  untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
  Keunggulan sokletasi :
o   Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
o   Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
o   Proses sokletasi berlangsung cepat.
o   Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
o   Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.
  Kelemahan sokletasi :

6
o   Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa
senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian.
o   Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi meyer, Na,
wagner, dan reagen reagen lainnya.
o   Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap.
  Skema kerja :
o   Pasang alat soklet
o   Haluskan dan keringkan sampel
o   Bungkus sampel dengan kertas saring ( selongsong ), ikat dengan benang,masukkan ke dalam alat
soklet
o   Masukkan pelarut sebanyak 1,5 x volume ekstraktor soklet
o   Lakukan sokletasi sampai pelarut tidak berwarna
o   Keluarkan sampel, panaskan untuk memisahkan pelarut dari senyawa hasil ekstraksi

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebuah ekstraktor Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium. Ditemukan pada
tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet.
Soxhlet adalah alat yang digunakan untuk ekstraksi (metode  untuk mendapatkan
senyawa dari sistem campuran) padat-cair atau memisahkan suatu komponen dalam suatu
padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair.
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya bias lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Day.2002. Analisis Kimia Kuantitatif .Jakarta: Erlangga


Khamidinal.2009. Teknik Laboratorium Kimia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Oxtoby , David. 2001. Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I. Jakarta: Erlangga
Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sri Mulyani. 2005. Kimia Fisika II. Malang: UM Press.
Fessenden. 2009. Kimia Organik I. Bandung : Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan   
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Anda mungkin juga menyukai