Anda di halaman 1dari 2

Analisa Kadar Air dengan Metode Destilasi

(Thermovolumetri)
Analisa Kadar Air dengan Metode Destilasi (Thermovolumetri). Prinsip penentuan
kadar air dengan cara destilasi ini adalah menguapkan air dengan bantuan cairan kimia.
Zat kimia yang di gunakan tidak sembarang tetapi zat kimia yang memenuhi syarat-syarat
berikut ini, yaitu:

Syarat zat kimia untuk analisa kadar air Metode Destilas


Zat kimia tersebut harus mempunyai titik didih lebih tinggi dari air,
Zat kimia tersebut tidak dapat bercampur dengan air
Zat kimia tersebut harus mempunyai berat jenis lebih rendah dari air.
Berdasarkan syarat-syarat yang tersebut diatas, setidaknya ada 5 jenis zat kimia yang
bisa di gunakan dalam analisa kadar air dengan metode Thermovolumetri. Zat kimia
tersebut antara lain: Touluena, Xylen, Benzen, Tetrakhlorethilen dan Xylol.

Kelebihan analisa kadar air dengan Metode Distilasi


Dapat di gunakan untuk menentukan kadar air dalam zat yang kandungan airnya
sangat kecil.
Waktu analisa tidak lama atau relatif lebih singakat di bandingkan metode
thermogravitimetri.
Dengan metode destilasi, oksidasi senyawa lipid dan dekomposisi gula dapat di
hindari.
Hasil analisa lebih akurat dan tepat di bandingkan penentuan kadar air dengan
pengeringan

Analisa Kadar Air dengan Metode Thermogravitimetri


Analisa Kadar Air dengan Metode Thermogravitimetri. Analisa Thermogravitimetri di
sebut juga dengan penetapan kadar air cara pengeringan. Prinsip metode
thermogravitimetri ini adalah sangat sederhana, yaitu menguapkan air yang ada dalam
bahan pangan dengan jalan pemanasan hingga berat sampel yang di uji menjadi konstan.
Berat konstan akan di peroleh jika semua kadar air telah menguap.

Kelemahan analisa kadar air metode Thermogravitimetri (pengeringan)

Bahan-bahan lain yang mudah menguap oleh panas akan ikut teruapkan
Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat yang mudah
menguap lainnya. Terutama pada bahan yang banyak mengandung gula atau lemak.
Sample yang mengandung air yang terikat secara kuat tidak dapat di uapkan
meskipun sudah di panaskan pada suhu diatas 100oC. Sehingga kadar air bahan
sebenarnya tidak dapat di ketahui.

Tweet
Analisa Kadar air secara kimiawi dengan Metode Titrasi. Prinsip analisa kadar air
dengan metode kimiawi ini adalah menambahkan larutan kimia yang dapat bereaksi
dengan air. Penentuan kadar air cara kimiawi ini ada beberapa cara, yaitu:

Cara penentuan kadar air metode Kimiawi


1. Metode Karl Fischer
Di sebut metode Karl Fisher, karena metode ini menggunakan reagen Karl Fisher yang
terdiri dari SO2, piridin, dan iodin. Prinsipnya adalah melakukan titrasi sample dengan
larutan iodin dalam metanol. Selama masih ada air dalam bahan, iodin akan terus
bereaksi. Tetapi begitu air habis, iodin akan bebas. Setelah ada indikator iodin bebas,
biasanya berwarna coklat, maka titrasi di hentikan. Untuk mendapatkan kadar air dengan
metode ini di gunakan perhitungan sebagai berikut:
Perhitungan : kadar air = 0,4 F (V1-V2) / W 1
Keterangan:
 W1 : berat sampel (g)
 V1 : volume pereaksi karls fischer untuk titrasi sampel (ml)
 V2 : volume pereaksi untuk titrasi blanko (ml)
 F : faktor standarisasi pereaksi
 0.4 : ekivalen air pereaksi

2. Metode Kalsium Karbida


Metode ini berdasarkan reaksi antara kalsium karbid dan air yang menghasilkan gas
asetilin. Cara ini sangat cepat dan tidak memerlukan alat yang rumit.

Anda mungkin juga menyukai