METODE IODOMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui kadar iodium
sebagai kalium iodat (KIO3) yang terdapat dalam beberapa garam konsumsi beriodium yang
bermerk dan kesesuaiannya terhadap persyaratan kadar air berdasarkan SNI 01-3556-2010.
1.3 Manfaat
2.1 Garam
Pengertian Garam Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih
berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium
Klorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Klorida, Magnesium Sulfat,
Kalsium Klorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat atau karakteristik higroskopik yang
berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur
pada tingkat suhu 801oC (Burhanuddin, 2001). Garam Natrium Klorida untuk keperluan
masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin (dengan menambah 5 g NaI per kg NaCl)
padatan kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis, bila mengandung MgCl2
menjadi berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu penting
untuk makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH (bahan untuk pembuatan
keramik, kaca, dan pupuk), sebagai zat pengawet (Mulyono, 2009).
Garam sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia yang dalam kehidupan sehari-
hari banyak digunakan sebagai bahan tambahan bumbu pada makanan, sebaga pengawet
makanan seperti ikan asin, sawi asin, asinan,buah-buahan, dan dasar pembuatan senyawa
kimia NaOH, Na2SO4, NaHCO3, Na2CO3. Setiap manusia pada umumnya mengkonsumsi
garam berbeda beda tergantung kebiasaan masing-masing individu. Oleh karena itu,
penambahan iodium pada produk garam merupakan cara yang paling efektif dalam
menutupi kekurangan tubuh mnanusia akan kebutuhan iodium. Untuk menunjang program
pemerintah dibidang kesehatan masyarakat, setiap produsen garam diwajibkan
menambahkan iodium pada produk garamnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, orang yang kekurangan
iodiumdalam konsumsi makanannya dapat mengalami penyakit gondok. Sedang pada anak-
anak dapatmenyebabkan pertumbuhan terhambat. Oleh karena itu kekurangan iodium pada
masyarakat diharapkan tidak ada lagi bila semua garam yang diproduksi sudah mengandung
iodium
Garam beriodium merupakan istilah yang biasa digunakan untuk garam yang telah
difortifikasi atau ditambahkan dengan iodium. Di Indonesia, iodium ditambahkan dalam
garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium iodat ( KIO3 ).
2.2. Iodium
Yodium merupakan unsur keempat di kolom ketujuh belas dari tabel periodik.
Yodium diklasifikasikan sebagai unsur halogen dan non-logam. Atom yodium memiliki 53
elektron dan 53 proton dengan 7 elektron valensi di kulit terluar.
Dalam kondisi standar yodium adalah berwarna biru-hitam yang solid. Kristal yodium dapat
langsung berubah dari padat ke gas. Sebagai gas, yodium adalah uap berwarna ungu.
Yodium merupakan elemen yang cukup aktif, tapi agak kurang aktif dibandingkan dengan
halogen lain di atasnya dalam tabel periodik yang meliputi bromin, klorin, dan fluorin. Yodium
dapat membentuk senyawa dengan banyak unsur. Beberapa senyawa yang paling umum
dibentuk dengan natrium dan kalium.
Yodium memiliki beberapa manfaat. Yodium digunakan dalam sistem sanitasi dan sebagai
antiseptik untuk membunuh kuman dan bakteri. Yodium juga digunakan dalam bentuk radioaktif
untuk memungkinkan dokter untuk mendiagnosis masalah medis dan penyakit.
Yodium juga merupakan elemen penting bagi kehidupan. Yodium memainkan peran penting
dalam kelenjar tiroid yang mengendalikan laju pertumbuhan tubuh. Terlalu sedikit yodium dapat
menyebabkan pertumbuhan seseorang terhambat dan perkembangan kognitif lebih lambat
(kurang cerdas). Untuk memastikan bahwa orang-orang mendapatkan cukup yodium, yodium
sering ditambahkan ke dalam garam yang disebut garam beryodium.
Pereaksi :
• Larutan baku Na2S2O3 (Natrium Thiosulfat) 0,1050 N
• Asam Sulfat 4N
• Kalium Iodida
• Amylum 0.5 %
• Garam Dapur
6. Alat :
• Buret
• Labu Erlenmeyer250 ml
• Gelas Ukur 100 mL
• Gelas Ukur 25 mL
• Spatula
• Pipet Tetes
• batang Pengaduk
• Kertas Timbang
• Neraca Analitik
• Corong
7. Prosedur :
• Ditimbang sampel garam sebanyak 10 gr, masukkan ke dalam erlenmayer.
• Ditambahkan 100ml aquadest, dilarutkan.
• Ditmbahkan 5 ml H2SO4 dan 5 tetes KI.
• Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1050 N dengan indikator amylum.
8. Perhitungan :
BE KIO3 = 35,6
Penimbangan Garam = 10,0042 gram
volume titrasi = 0,2 ml
N Na2S2O3 = 0,1050 N
9. Kesimpulan :
http://www.youtube.com/watch?v=OYfYRqu8U5c&feature=youtu.be