DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
WINDI WULANDARI, S.KM, MPH
ASISTEN:
CHATTRIN FAHREZI, S.KM
Garam Halus A
3.
Garam Bata A
5.
Garam Bata B
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum dasar ilmu gizi kesehatan masyarakat ini menguji
kandungan yodium yang ada pada garam dapur yang beredar luas di pasaran.
Kita melakukan pengujian terhadap 3 jenis garam yaitu garam krosok, garam
halus dan garam bata. Garam halus sendiri saya menggunakan 2 sampel
dengan merk yang berbeda yaitu merk A, dan merk B. Serta garam bata
menggunakan 2 sampel dengan merk yang berbeda yaitu merk A, dan merk B.
Pengujian garam beryodium ini menggunakan tetesan iodine test A sebanyak
2 tetes ditambahkan tetesan iodine test B sebanyak 2 tetes pada setiap sampel
garam.
Pada pengujian garam krosok setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2
tetes ditambah Iodine test B sebanyak 2 tetes, garam berubah warna menjadi
ungu muda sehingga garam tersebut mengandung yodium kurang dari 30
ppm.
Pada pengujian garam halus merk A setelah ditetesi Iodine test A
sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B sebanyak 2 tetes, garam berubah
warna menjadi ungu tua sehingga garam tersebut mengandung yodium lebih
dari 30 ppm.
Pada pengujian garam halus merk B setelah ditetesi Iodine test A
sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B sebanyak 2 tetes, garam berubah
warna menjadi ungu tua sehingga garam tersebut mengandung yodium lebih
dari 30 ppm.
Pada pengujian garam bata merk A setelah ditetesi Iodine test A
sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B sebanyak 2 tetes, garam berubah
warna menjadi ungu muda sehingga garam tersebut mengandung yodium
kurang dari 30 ppm.
Pada pengujian garam bata merk B setelah ditetesi Iodine test A
sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B sebanyak 2 tetes, garam berubah
warna menjadi ungu muda sehingga garam tersebut mengandung yodium
kurang dari 30 ppm.
Berdasarkan pengujian ini garam yang menagandung cukup yodium
sebanyak lebih dari 30 ppm yaitu garam halus dengan merk A dan B
sedangkan garam yang kurang yodium 30 ppm yaitu garam krosok, garam
bata merk A dan B.
F. KESIMPULAN
1. Setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B
sebanyak 2 tetes, garam krosok berubah warna menjadi ungu muda maka
mengandung yodium kurang dari 30 ppm.
2. Setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B
sebanyak 2 tetes, garam halus merk A berubah warna menjadi ungu tua
maka mengandung cukup yodium yaitu lebih dari 30 ppm.
3. Setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B
sebanyak 2 tetes, garam halus merk B berubah warna menjadi ungu tua
maka mengandung cukup yodium yaitu lebih dari 30 ppm.
4. Setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B
sebanyak 2 tetes, garam bata merk A berubah warna menjadi ungu muda
maka mengandung yodium kurang dari 30 ppm.
5. Setelah ditetesi Iodine test A sebanyak 2 tetes ditambah Iodine test B
sebanyak 2 tetes, garam bata merk B berubah warna menjadi ungu muda
maka mengandung yodium kurang dari 30 ppm.
6. Garam yang menagandung cukup yodium sebanyak lebih dari 30 ppm
yaitu garam halus dengan merk A dan B sedangkan garam yang kurang
yodium 30 ppm yaitu garam krosok, garam bata merk A dan B.
7. Bila garam berubah warna menjadi ungu tua, maka garam tersebut
mengandung cukup yodium (>30ppm).
8. Bila garam berubah warna menjadi ungu muda atau keputih-putihan, maka
garam tersebut mengandung yodium (<30ppm).
9. Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak mengandung yodium.
G. DAFTAR PUSTAKA
Subhan. 2014. Analisis Kandungan Iodium dalam Garam Butiran Konsumsi
yang Beredar di Pasaran Kota Ambon. Jurnal Fikratuna, 6(2): 290-303.
Witi Karwiti, Itail Husna Basa, Asrori, Veny Silvia. 2018. Gambaran Kadar
Iodium (Sebagai KIO3) dalam Garam Dapur yang di Jual di Pasar Kota
Palembang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 13(2): 98-
110.
Adriani .M, dan Wirjatmadi .B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group