Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Garam dan Iodium

Garam merupakan salah satu komoditi strategis karena selain merupakan suatu
kebutuhan pokok manusia, juga digunakan sebagai bahan baku industri. Untuk kebutuhan
garam konsumsi manusia, garam lebih dijadikan sarana fortifikasi zat iodium, menjadi garam
konsumsi beriodium dalam rangka penanggulangan GAKI. Garam merupakan salah satu
sumber sodium dan klorida dimana kedua unsur tersebut diperlukan untuk metabolisme
tubuh. Penggunaan garam secara garis besar dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu: 1. Garam
untuk konsumsi manusia. 2. Garam untuk pengasinan dan aneka pangan. 3. Garam untuk
industri. Garam adalah kumpulan senyawa kimia dengan komponen utamanya Natrium
Klorida (NaCL) sama saja dengan garam dapur. Proses pembuatan garam di Indonesia pada
umumnya dengan cara menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari atau dengan
sumber panas lainnya. Tetapi ada juga yang diperoleh melalui penambangan dari tanah di
bekas daerah lautan.

Iodium merupakan salah satu mineral yang essensial sehingga keadaan kekurangan
akan mengganggu kesehatan dan pertumbuhan serta perkembangan manusia. Kekurangan
pada ibu yang sedang hamil dapat berakibat abortus, lahir mati, kelainan bawaan pada bayi,
meningkatkan angka kematian perinatal, melahirkan bayi kretin dan sebagainya. Kekurangan
iodium yang diderita oleh anakanak menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan
fungsi mental, gangguan perkembangan fisik, sedangkan pada orang dewasa berakibat
pembesaran kelenjar gondok, hipotiroid dan gangguan mental. Karena kekurangan iodium
tidak saja menyebabkan pembesaran kelenjar gondok melainkan berbagai macam gangguan
lain, maka penyakit tersebut dinamakan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
(Sediaoetamo, 2003).
Sumber : sinarharapan.com

Garam beriodium adalah garam yang sudah ditambahkan iodium yang diproduksi
melalui proses iodisasi dan memenuhi standar Nasional Indonesia serta dibutuhkan oleh
tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan.
Sedangkan iodium adalah salah satu mineral penting bagi kehidupan manusia yang
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi otak. Garam beriodium yang
digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) antara
lain mengandung iodium 30-80 ppm, serta dikemas dan diberi label. Konsumsi garam yang
dianjurkan untuk setiap orang sekitar 6 gr atau 1 sendok teh setiap hari. Cara mengkonsumsi
garam biasanya digunakan sebagai garam meja dengan penambahan garam beriodium dalam
pemasakan. Jenis kemasan dan lama penyimpanan akan berpengaruh terhadap iodium garam.
Selama penyimpanan kadar iodium menurun seiring dengan lamanya garam disimpan. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa kehilangan iodium terbanyak pada garam yang dikemas
dengan plastik berwarna bening dan sedikit pada kemasan plastik berwarna gelap. Pengaruh
kemasan terhadap penurunan KIO3 membuktikan bahwa sayuran yang dimasak dengan cara
dikukus, pembubuhan garam pada saat sayuran matang dan wadah ditutup setelah diberi
garam, maka kehilangan iodium akan lebih sedikit.

Sumber iodium Iodium tersedia secara alami dalam tanah dan air sehingga sebenarnya
iodium dapat diperoleh dari tanaman yang tumbuh pada tanah yang kaya akan iodium, akan
tetapi bila tanah kehilangan kandungan iodium karena banjir, erosi maupun kerusakan
lainnya maka tanaman yang tumbuh disana juga akan kekurangan iodium. Dengan demikian
manusia dan hewan yang tinggal didaerah kekurangan iodium dan hanya mengkonsumsi hasil
buminya, juga akan mengalami kekurangan iodium. Menurut Djokomoeljanto (2009), sumber
iodium antara lain:

1. Air tanah, tergantung sumber air berasal dari batuan tertentu (kadar paling tinggi
apabila air ini bersumber dari igneous rock).
2. Plankton, ganggang laut dan organisme laut lain berkadar iodium tinggi sebab
organisme ini mengkonsentrasikan iodium dari lingkungan sekitarnya.
3. Sumber bahan organik yang berada dalam oksidan, desinfektan, yodosfor, zat
warna makanan dan vitamin yang beredar dipasaran menambah iodium juga.
4. Ikat laut, cumi-cumi yang dikeringkan mengandung banyak iodium.

Fungsi iodium Iodium adalah salah satu mineral penting bagi kehidupan manusia
yang bersama-sama dengan protein membuat hormon Tyroid yang diproduksi oleh kelenjar
gondok. Hormon tyroid yang terdiri tiroxin dan tri ioditiroxina berperan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada manusia. Protein dan iodium dapat
berasal dari makanan dan air minum yang diabrsorbsi melalui usus dan masuk ke aliran darah
dan seterusnya menuju kelenjar gondok.

Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa
lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain. Garam
mempunyai sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density
(tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C.

Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin
(dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) yang merupakan padatan kristal berwarna putih,
berasa asin, tidak higroskopis dan apabila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan
higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai bumbu
penting untuk makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH ( bahan untuk
pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai zat pengawet.

Natrium klorida
Nama lain
Garam dapur
Sifat
Rumus molekul NaCl
Massa molar 58.44 g/mol
Penampilan Tidak berwarna/berbentuk
kristal putih
Densitas 2.16 g/cm3
Titik lebur 801 °C (1074 K)
Titik didih 1465 °C (1738 K)
Kelarutan dalam ai 35.9 g/100 mL (25 °C)
r

B. Sumber Garam

 Sumber garam yang didapat dialam berasal dari :

1. Air laut, air danau asin (3% NaCl)

Yang bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan Indonesia yang
mencapai ± 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin terdapat di Yordania (Laut Mati),
Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan Australia yang mencapai produksi ± 20 % dari total
produk dunia.

2. Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)

Terdapat di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai produksi ± 40 % total
produk dunia.

3. Sumber air dalam tanah

Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang (sama sekali tidak)
dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air garam di wilayah Purwodadi, Jawa
Tengah (Burhanuddin, 2001)

4. Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

            Dari jumlah 41 ton produksi garam d USA bersumber pada batuan garam (30%),
larutan garam alamiah (56%) dan air laut (14%), sedangkan pemakaiannya adalah : 50%
untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan
3% sebagai bahan pengawet dan makanan.

C. Jenis dan Kegunaan Garam

Jenis dan kegunaan garam :


a.      Garam Industri

Garam industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl  sebesar 97 % dengan kandungan
impurities (sulfat, magnesium dan kalsium serta kotoran lainnya) yang sangat kecil.
Kegunaan garam industri antara lain untuk industri perminyakan, pembuatan soda dan chlor,
penyamakan kulit dan pharmaceutical salt.

b.      Garam Konsumsi

Garam konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % atas dasar bahan
kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan kalsium)sebesar  2%,  dan
kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta kadar air maksimal sebesar 7%. Kelompok
kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk konsumsi rumah tangga, industri makanan,
industri minyak goreng, industri pengasinan dan pengawaten ikan .

c.       Garam Pengawetan

Jenis garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu. Penambahan
garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu yang  memungkinkan enzim
atau mikroorganisme yang tahan garam (halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan
dengan karakteristik tertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang
tidak tahan terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme
yang tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu penambahan garam berfungsi
mengawetkan karena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan osmotik yang tinggi dan
aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan  kebanyakan mikroorganisme tidak
dapat hidup. Pengolahan dengan garam biasanya merupakan  kombinasi dengan pengolahan
yang lain seperti fermentasi dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah
pengolahan acar (pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan pembuatan
keju.

d.      Garam Dapur

Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana, dan
meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air). Jumlah mineral
yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam laut. Sehingga, tekstur
garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa diantaranya lebih kasar, namun ada juga
yang lebih halus. Garam jenis ini mengandung ± 0,0016% yodium.
Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:

·         NaCl = minimal 94,9 %

·         Air (H2O) = maksimal 5 %

·         Iodium =  30- 80 mg /kg sebagai KIO3

·         Fe2O3 = maksimal 100 mg/kg

·         Ca dan Mg = maksimal 1 % dihitung sebagai Ca

·         SO4=  maksimal 2%

·         Bagian yang tidak larut dalam air =  maksimal 0,5%

Ciri-ciri garam dapur :

a.       Garam dapur dibuat melalui proses sederhana dari penguapan atau evaporasi air laut,
sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan tekstur yang lebih kasar.

b.      Mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit.

e.       Garam Meja

Berbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam di bawah tanah.
Proses pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan mineral dan biasanya
mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan. Kebanyakan dari garam meja di pasaran
telah ditambahkan yodium, nutrisi penting yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil
dalam garam laut. Garam ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.

Ciri-ciri:

a.         Garam meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses secara lebih
rumit untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses penambangan tersebut.
Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan zat
adiktif untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya
menyerupai garam air laut.

 Perbandingan Garam Dapur dan Garam Meja

Garam dapur dan garam meja memiliki nilai gizi yang sama, dan secara kimiawi juga
mengandung NaCl (sodium klorida) dalam jumlah yang sama pula. Atau dengan kata lain
baik garam meja ataupun garam dapur memiliki kadar sodium dan kadar klorida yang sama.
Kandungan kedua mineral ini di dalam garam dapur/laut pun tidak ada bedanya dengan
garam meja. Namun, secara komersial, garam dapur/laut lebih alami dan lebih menyehatkan
dibandingkan garam meja. Jadi, perbedaan utama garam dapur/ laut dengan garam meja
terletak pada rasa, tekstur dan proses pembuatannya, bukan pada campuran zat kimianya.

D. Manfaat Garam

Manfaat garam :

1.      Minuman kesehatan.

Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk


mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar bersama
keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. Pada
umumnya produk-produk minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif, juga
mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti ion natrium (Na+), kalium (K+),
magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO3 2- dan HCO3 2-), dan
klorida (Cl-).

2.      Garam mandi.

Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang
terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut,
kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim.
Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air, kebugaran,
kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air. Komponen utama garam mandi adalah garam
NaCl yaitu sekira 90% - 95%. Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka
ragam, di antaranya adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan
suasana relaks, menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. suasana relaks terutama
akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi serta suasana
hati secara signifikan. Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya
garam NaCl adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot
yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi. Untuk
fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit (cleansing),
memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya (rejuvenating).

3.      Garam konsumsi.
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan gangguan
akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi (penambahan) garam
menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI, NaI, dan lainnya. Pemilihan garam
sebagai media iodisasi didasarkan data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan
di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan,
sehingga diharapkan keberhasilan program gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat
kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekira 24 gram/100 ml.

4.      Cairan Infus

Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus NaCl 0,9 % +
KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan infus natrium laktat.
Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam grade farmasetis yang berguna
untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang dirawat di rumah sakit.

5.      Sabun dan sampo.

Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan mandi dan
mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara beberapa komposisi
bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.

6.      Cairan dialisat.

Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit (antara lain
garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses cuci darah bagi
penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasen gagal ginjal diharuskan mengganti darah atau
proses cuci darah dalam periode tertentu. Dalam proses pencucian darah tersebut darah yang
akan 'dibersihkan' akan dilewatkan pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media
cairan dialisat. Dalam dialiser ini darah dibersihkan, 'sampah-sampah' metabolisme secara
kontinyu menembus membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.

7.      Penyedap rasa

Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri pengolahan
daging untuk proses pengawetan.
BAB II

TUJUAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

Tujuan dari praktikum prakarya kimia ini adalah:

1. Mempraktekkan teknik produksi produk garam

2. Mempraktekkan teknik pengemasan produk garam

3. Membuat label untuk kemasan produk garam

4. Membuat analisis usaha produksi garam

LABEL

Garam konsumsi beryodium “SALTY” merupakan garam yang halus, bersih, dan beriodium.
Dengan dilengkapi label halal serta nomor BPOM membuat garam SALTY siap dipasarkan.
Warna ungu diharapkan mampu membawa ciri khas garam meja ini, serta gambar garam
tersenyum diharapkan dapat membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang memasak
menggunakan garam ini. Merk SALTY juga semoga bisa menjual garam meja ini dengan
slogan “Garam Meja Halus dan Bersih Beriodium”
FOTO PRODUK :
Dapus :

Achmad Djaeni Sediaoetama. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid I.
Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

Djokomoeljanto, R. 2009. Kelenjar Tiroid, Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme. Dalam : Sudoyo A.W.
et al, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta
Pusat.

http://irma-teknikkimia.blogspot.com/2013/04/pembuatan-garam_9116.html diakses 01 Mei


2021 pukul 23:33

Anda mungkin juga menyukai