PENGERTIAN GARAM
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).
Garam adalah salah satu bumbu makanan yang paling tertua di mana-mana.
Penggaraman merupakan metode penting dalam pengawetan makanan. Garam juga
merupakan satu komposisi kimia yang berupaya untuk dijadikan sebagai bahan
dagangan. ini adalah karena garam pada masa kini merupakan satu bahan yang amat
diperlukan.
JENIS GARAM
a. Garam Industri
Garam industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % dengan
kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium serta kotoran lainnya) yang
sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain untuk industri perminyakan,
pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit danpharmaceutical salt.
b. Garam Konsumsi
Garam konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % atas
dasar bahan kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan
kalsium)sebesar 2%, dan kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta kadar air
maksimal sebesar 7%. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk
konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng, industri
pengasinan dan pengawaten ikan .
c. Garam Pengawetan
Jenis garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu.
Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu
yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang tahan garam (halotoleran)
bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik tertentu. Kadar garam
yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak tahan terhadap garam akan mati.
Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme yang tahan garam dapat tumbuh.
Pada kondisi tertentu penambahan garam berfungsi mengawetkan karena kadar garam
yang tinggi menghasilkan tekanan osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah.
Kondisi ekstrim ini menyebabkan kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup.
Pengolahan dengan garam biasanya merupakan kombinasi dengan pengolahan yang
lain seperti fermentasi dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah
pengolahan acar (pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan
pembuatan keju.
a. Garam Dapur
Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana,
dan meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air).
Jumlah mineral yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam laut.
Sehingga, tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa diantaranya lebih
kasar, namun ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini mengandung ± 0,0016%
yodium.
Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:
- NaCl = minimal 94,9 %
- Air (H2O) = maksimal 5 %
- Iodium = 30- 80 mg /kg sebagai KIO3
- Fe2O3 = maksimal 100 mg/kg
- Ca dan Mg = maksimal 1 % dihitung sebagai Ca
- SO4 = maksimal 2%
- Bagian yang tidak larut dalam air = maksimal 0,5%
Ciri-ciri garam dapur :
a. Garam dapur dibuat melalui proses sederhana dari penguapan atau evaporasi air
laut, sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan tekstur yang
lebih kasar.
b. Mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit.
a. Garam Meja
Berbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam di
bawah tanah. Proses pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan mineral
dan biasanya mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan. Kebanyakan dari
garam meja di pasaran telah ditambahkan yodium, nutrisi penting yang terjadi secara
alami dalam jumlah kecil dalam garam laut. Garam ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.
Ciri-ciri:
Garam meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses secara
lebih rumit untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses penambangan
tersebut. Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi
tambahan zat adiktif untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar
komposisinya menyerupai garam air laut.
SUMBER GARAM
1. NaCl
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Suhu kritis (critical point) dari
senyawa NaCl adalah 415oC.
Natrium klorida
Nama IUPAC
Natrium Klorida
Nama lain
Garam dapur; halit
Identifikasi
Nomor CAS [7647-14-5]
Sifat
Rumus molekul NaCl
Massa molar 58.44 g/mol
Tidak berwarna/berbentuk
Penampilan
kristal putih
Densitas 2.16 g/cm3
Titik leleh 801 °C (1074 K)
Titik didih 1465 °C (1738 K)
Kelarutan dalam
35.9 g/100 mL (25 °C)
air
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C,
100 kPa)
Sangkalan dan referensi
2. Air Laut
Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-
rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama,
namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl). Suhu kritis air laut adalah 407oC.
Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %,
air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur
Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang
paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat
penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa
danau dapat lebih tinggi lagi.
Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral
yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium,
dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut
yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan.
Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.
1. Tradisional
Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)
Penambangan Batuan Garam (Rock Salt)
2. Industri
Proses Open Pan
Multiple Effect Evaporation
3. Tanah
Sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan (kebocoran) air
laut kedalam tanah yang di peminihan ataupun di meja.
Bila kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan penguapannya,
apalagi bila terjadi hujan selama pembuatan garam, maka tidak akan dihasilkan
garam.
Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidakmurnian (impurity) yang
terbawa oleh garam yang dihasilkan.
d) Pengaruh air
Pengaturan aliran dan tebal air dari peminihan satu ke berikutnya dalam
kaitannya dengan faktor-faktor arah kecepatan angin dan kelembaban udara
merupakan gabungan penguapan air (koefisien pemindahan massa).
Kadar/kepekatan air tua yang masuk ke meja kristalisasi akan mempengaruhi
mutu hasil.
Pada kristalisasi garam konsentrasi air garam harus antara 25–29°Be.
Bila konsentrasi air tua belum mencapai 25°Be maka gips (Kalsium Sulfat) akan
banyak mengendap, bila konsentrasi air tua lebih dari 29°Be Magnesium akan
banyak mengendap.
e) Cara pungutan garam
Segi ini meliputi jadwal pungutan, umur kristalisasi garam dan jadwal pengerjaan
tanah meja (pengerasan dan pengeringan). Demikian pula kemungkinan dibuatkan
alas meja dari kristal garam yang dikeraskan, makin keras alas meja makin baik.
f) Air Bittern
Air Bittern adalah air sisa kristalisasi yang sudah banyak mengandung garam-garam
magnesium (pahit). Air ini sebaiknya dibuang untuk mengurangi kadar Mg dalam
hasil garam, meskipun masih dapat menghasilkan kristal NaCl. Sebaiknya
kristalisasi garam dimeja terjadi antara 25–29°Be, sisa bittern ≥ 29°Be dibuang.
Gambar : Ladang Garam
Kondisi operasi proses produksi garam dapur dilakukan pada T = 30oC yang
merupakan suhu lingkungan dan tekanan 1 atm karena proses evaporasi air laut
menggunakan tenaga surya dan dilakukan di ruang terbuka. Air laut yang diuapkan
sampai kering mengandung setiap liternya sejumlah 7 mineral seperti CaSO4, MgSO4,
MgCl2, KCl, NaBr, NaCl, dan air dengan berat total 1.025,68 gram. Setelah
dikristalkan pada proses selanjutnya akan diperoleh garam dengan kepekatan 16,75 -
28,5 oBe yang setara dengan 23,3576 gram. Untuk menghasilkan garam dapur hanya
akan diperoleh 40,97 % dari jumlah semula.
Di zaman kuno, sumber utama garam adalah garam batu, batu kristal yang
ditambang sama seperti batu bara, dan endapan garam kering yang ditemukan di area
dekat laut, seperti rawa-rawa. Garam batu umum ditemukan di berbagai lokasi di dunia.
Namun, tambang garam tertua di dunia tampaknya yang ada di Lembah Araxes di
Azerbaijan. Dikenal dengan nama area endapan garam Duzdagi, area ini ditemukan
oleh para arkeolog pada tahun 1970-an, sebagai peninggalan milenium kedua sebelum
Masehi.
Batuan garam didapatkan dari hasil penggalian yang kedalamannya tidak
begitu dalam. Batuan garam juga terkenal dengan sebutan karang garam, batuan garam
terbentuk akibat mengeringnya samudra pada jutaan tahun yang lalu. Cadangan
terbesar garam batu ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Eropa timur, dan
Cina. Karena adanya tekanan dari dalam bumi maka tebentuklah kubah garam,
kejadian ini bisa ditemukan di Amerika Serikat di sepanjang pantai teluk Texas dan
Lousiana.
Pengolahan garam batu secara umum terdiri dari beberapa tahap mulai dari penggalian
batuan lalu proses crushing, grinding, screening lalu dihasilkan garam. Berikut ini
adalah tahapan secara detail pengolahan garam batu yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan tambang garam.
1. Sedimen garam bawah tanah biasanya ditemukan oleh prospectors dengan mencari
air atau minyak. Ketika garam terdeteksi, bor berongga digunakan untuk mengambil
sampel di beberapa lubang teratur di seluruh area sedimen. Sampel ini dianalisis
untuk menentukan apakah pertambangan garam akan menguntungkan.
2. Ketika sebuah area telah dipilih untuk mulai pertambangan, lubang digali hingga ke
tengah sedimen atau deposit garam. Kemudian mesin bergergaji digunakan untuk
memotong slot dengan tinggi sekitar 6,0 inci (15 cm), lebar sekitar 66 kaki (20 m,
dan kedalaman sekitar 10 kaki (3 m) hingga ke dasar lapisan. Proses ini dikenal
sebagai undercutting. Serangkaian lubang dibor ke dalam garam yang telah di-
undercut dengan bor listrik yang mengandung sedikit tungsten karbida. Lubang ini
diisi dengan bahan peledak seperti dinamit atau amonium nitrat. Tutup peledak
listrik dipasang dengan kabel panjang, dan ledakan dilakukan dari jarak yang aman.
Pemotongan dan peledakan diulang dan meninggalkan bentuk pilar garam untuk
mendukung daerah atap pertambangan. Hal ini dikenal sebagai metode ruang-dan-
pilar dan juga digunakan di tambang batubara.
3. Potongan-potongan garam batu yang telah hancur lalu diangkut ke area
penghancuran bawah tanah. Di sini mereka melewati kisi yang dikenal sebagai
grizzly yang akan mengumpulkan potongan-potongan kecil berukuran sekitar 9 inci
(23 cm). Potongan yang lebih besar hancur dalam silinder berputar di antara rahang
dengan logam berduri. Garam tersebut kemudian diangkut ke luar tambang menuju
ke area proses penghancuran sekunder dimana grizzly yang lebih kecil dan crusher
yang lebih kecil akan mengurangi ukuran partikel garam menjadi sekitar 3,2 inci (8
cm). Pada proses ini benda asing sepertik kotoran akan dihapus dari garam, proses
yang dikenal sebagai picking. Logam akan dihapus oleh magnet dan bahan-bahan
lain dengan tangan. Material batuan-batuan juga dapat dihilangkan dalam
Penghancur Bradford, yaitu drum metal yang berputar dengan lubang kecil di bagian
bawah. Garam dimasukkan ke drum, lalu dipecah ketika bertubrukan di bagian
bawah, dan melewati lubang. Batuan-batuan umumnya lebih keras dari garam,
sehingga tidak pecah dan tidak akan melewati alat tersebut. Garam yang lolos
kemudian dipindahkan ke area penghancuran tersier, di mana grizzly paling kecil
dan crusher akan menghasilkan ukuran partikel sekitar 1,0 inci (2,5 cm). Jika
diinginkan partikel garam lebih kecil, maka garam dilewatkan melalui penggiling
terdiri dari dua silinder logam bergulir terhadap satu sama lain. Jika diinginkan
garam murni, maka garam dilarutkan dalam air untuk membentuk air garam untuk
diproses lebih lanjut. Biasanya garam dihancurkan atau ditumbuk lalu dilewatkan
melalui penyaring untuk dipisahkan berdasarkan ukuran, dituangkan ke dalam bag
packing, dan dikirim ke konsumen.
3. Proses Open Pan
MANFAAT GARAM
1. Minuman kesehatan.
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk
mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar bersama
keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. Pada
umumnya produk-produk minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat
aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti ion natrium (Na+),
kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO3 2-dan
HCO3 2-), dan klorida (Cl-).
2. Garam mandi.
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan
mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain yang
mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin
juga senyawa enzim. Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek
pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air. Komponen
utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekira 90% - 95%. Kegunaan garam
mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di antaranya adalah untuk
membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana relaks, menurunkan rasa
stres, dan sebagai sarana refreshing. suasana relaks terutama akibat adanya campuran
pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan.
Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl
adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang
sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi. Untuk
fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit
(cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya (rejuvenating).
3. Garam konsumsi.
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan
gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi
(penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI, NaI, dan
lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam merupakan
bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk
bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan keberhasilan program
gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang mudah larut dalam
air, yaitu sekira 24 gram/100 ml.
4. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus
NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan infus
natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam grade
farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang dirawat
di rumah sakit.
5. Sabun dan sampo.
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara
beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.
6. Cairan dialisat.
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit
(antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses cuci
darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasen gagal ginjal diharuskan
mengganti darah atau proses cuci darah dalam periode tertentu. Dalam proses
pencucian darah tersebut darah yang akan 'dibersihkan' akan dilewatkan pada suatu alat
membran (hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam dialiser ini darah
dibersihkan, 'sampah-sampah' metabolisme secara kontinyu menembus membran dan
menyeberang ke kompartemen dialisat.
7. Penyedap rasa
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri
pengolahan daging untuk proses pengawetan.
BAHAYA GARAM
Tanpa garam masakan terasa hambar. Akan tetapi dibalik kegurihan garam, kita
harus berhati-hati. Kenikmatan makanan dengan garam juga bisa menimbulkan
beragam penyakit. Kandungan garam normal di dalam tubuh sebesar adalah 500 gram.
Kadar garam yang berlebihan di dalam tubuh akan dikeluarkan, hal ini juga
mengakibatkan kalsium turut keluar. Jika terus berlangsung akan menyebabkan
osteopeni, yaitu kepadatan tulang berkurang. Kondisi ini jika berlangsung terus-
menerus akan menyebabkan osteoporosis. Bahkan, berisiko menyebabkan patah
tulang. Hal senada diungkapkan Profesor Graham MacGregor dari Cash
(Consensus Action on Salt and Health). Menurutnya, asupan garam yang
berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan stroke dan serangan jantung,
bahkan bisa berakibat lebih parah. "Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh akan
mempengaruhi fungsi organ tubuh yang lain atau otak. Kadar garam yang berlebihan
menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Kondisi fatal adalah pecahnya
pembuluh darah, dan terjadilah stroke," ujar MacGregor. Lebih lanjut dia
mengungkapkan, ketika level sodium terlalu tinggi tubuh akan menahan terlalu
banyak volume cairan di dalam tubuh yang terus meningkat.
Proses produksi garampun juga menghasilkan limbah yaitu berupa air bittern
yang merupakan air sisa proses kristalisasi garam. Air bittern ini dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan antara lain sebagai pupuk multinutrien, penyelamat jantung,
dsb.
Garam memiliki sejarah yang panjang dan berwarna-warni. Orang Yunani kuno
berpikir itu begitu berharga bahwa mereka menggunakannya sebagai mata uang.
Garam produksi dan perdagangan adalah bisnis besar dan bahkan penyebab dari
beberapa perang. Sampai tahun 1800-an, pengasinan merupakan metode terbaik untuk
menjaga makanan. Garam terus digunakan dalam makanan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri, fermentasi menurun dan untuk mengubah tekstur makanan dan
rasa.
Metode awal produksi garam adalah penguapan air laut oleh panas matahari.
Metode ini sangat cocok untuk daerah panas, daerah kering dan di dekat danau asin
laut. Dua ribu tahun yang lalu Cina mulai menggunakan sumur untuk mencapai kolam
bawah tanah air garam, beberapa di antaranya lebih dari 0,6 mil (1.0 km) dalam.
Di daerah di mana iklim tidak memungkinkan penguapan matahari, air garam
dituang pada pembakaran kayu atau batu dipanaskan sampai mendidih itu. Garam
tertinggal kemudian dikerok. Selama masa kekaisaran Romawi, panci dangkal timbal
digunakan untuk mendidihkan air garam di atas api terbuka. Pada abad ini diganti
dengan besi panci yang dipanaskan dengan batu bara. Pada 1860-an prosedur yang
dikenal sebagai proses Michigan atau proses grainer diciptakan, di mana air garam
dipanaskan oleh uap berjalan melalui pipa direndam dalam air. Proses ini masih
digunakan untuk menghasilkan beberapa jenis garam. Pada akhir 1880-an panci
terbuka digantikan oleh serangkaian panci tertutup, dalam sebuah perangkat yang
dikenal sebagai vacuum evaporator efek ganda, yang telah digunakan dalam industri
gula selama sekitar 50 tahun. Saat ini Amerika Serikat merupakan produsen terbesar di
dunia garam, diikuti oleh China, Rusia, Jerman, Inggris, India, dan Perancis.
1. Garam Karungan
Merupakan garam kasar yang digunakan sebagai bahan baku industry,
maupun bahan baku dari produk LoSoSa ( Low Sodium Salt ) dan garam segitiga
“ G “.
2. Garam LoSoSa ( Low Sodium Salt )
Merupakan produk garam konsumsi yang dikembangkan sebagai solusi atas
maraknya trend masyarakat yang cenderung mengalami “Over
Sodium/Natrium” yang berakibat pada hilangnya keseimbangan sodium-
Potasium dalam tubuh. LoSoSa dapat memelihara kestabilan tekanan darah,
menghambat pengeroposan tulang, menyerap alcohol dan kafein dalam
tubuh dan mencegah serangan jantung mendadak.
4. Bittern
Merupakan bahan baku pembuatan minuman isotonic.