BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan jaman, pembangunan di segala bidang makin harus
diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah
dengan pembangunan industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia, baik
yang menghasilkan suatu produk jadi maupun produk antara untuk diolah lebih
lanjut.
Pembangunan industri kimia yang menghasilkan produk antara ini sangat
penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri
luar negeri, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa
untuk mengimpor bahan tersebut, termasuk diantaranya garam dapur.
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari
kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.
Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan
produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan
kualitasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik
(kandungan kalsium dan magnesium kurang banyak diimpor dari luar negeri,
terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industri.
Kualitas garam yang dikelola secara tradisional pada umumnya harus diolah
kembali untuk dijadikan garam konsumsi maupun untuk garam
industri. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan beberapa kategori
berdasarkan perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam. Jenis
garam dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti; kategori baik sekali, baik
dan sedang. Dikatakan berkisar baik sekali jika mengandung kadar NaCl >95%,
baik kadar NaCl 9095%, dan sedang kadar NaCl antara 8090% tetapi yang
diutamakan adalah yang kandungan garamnya di atas 95%.
Garam industri dengan kadar NaCl >95% yaitu sekitar 1.200.000 ton sampai
saat ini seluruhnya masih diimpor, hal ini dapat dihindari mengingat Indonesia
sebagai negara kepulauan.
I.2
Rumusan Masalah
2.
Apa sifat dan spesifikasi dari garam serta bahan baku ataupun produk yang
dihasilkan dalam pembuatan garam?
3.
4.
5.
I.3
Tujuan
salarium (Latin) yang maksudnya garam itu dipakai untuk gaji yang kemudian
diambil dalam bahasa Inggris salary. Lucunya garam dalam bahasa Inggris kuno
adalah sealt. Bila kita hilangkan dua huruf terakhir lt, kita akan dapatkan kata
sea yang artinya laut. Mungkin juga maksudnya begitu karena air laut rasanya
asin dan garam berasal dari laut.
b.
Butiran sejarah garam di nusantara ini yang juga pernah disebutkan Denys
Lombard sepertinya masih harus dituliskan karena dalam Encylopaedie
Nederlandsch Indie dibawah entri zout (garam) tidak memberikan keterangan
apa pun mengenai sejarah garam sebelum abad ke-19. Padahal, jauh
sebelumnya menurut beberapa catatan disamping gula kelapa, asam, terasi,
ikan asin, bawang merah dan bermacam-macam bumbu, garam merupakan
salah satu komoditas makanan dan bumbu-bumbuan yang dibawa para
pedagang yang lebih profesional serta memiliki jangkauan yang lebih luas di
Jawa. Hal ini dapat ditemukan dalam prasasti abad IX-X Masehi. Dalam hal ini
garam yang diperoleh dengan cara kuno erat kaitannya dengan proses
pengawetan ikan (ikan asin) pada masa itu Monopoli pemerintah kolonial tidak
hanya di Jawa dan Madura, monopoli meluas ke beberapa distrik di Sumatra dan
hampir seluruh Borneo (Kalimantan). Sementara itu di barat daya Sulawesi
pembuatan garam masih berada di tangan pihak swasta (Handbook of the
Netherlands Indies 1930:121). Pada jaman Jepang ketika produksi garam di Pulau
Jawa berhenti, penduduk Sumatra ramai-ramai merebus air laut untuk
mendapatkan garam. Pada 1957 monopoli garam dihapus. Garam negara pun
berubah menjadi perusahaan negara pada 1960 (Cribb 2004: 382).
II.2 Pengertian garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal
yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida
(>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat,
kalsium klorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / karakteristik higroskopis
yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C.
Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya dengan
unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) yang merupakan
padatan kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis dan apabila
mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan
terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk
makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH ( bahan untuk
pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai zat pengawet.
II.3 Karakteristik garam NaCl
Natrium klorida
Nama lain
Garam dapur
Sifat
Rumus molekul NaCl
Massa molar
58.44 g/mol
Penampilan
Tidak berwarna/berbentuk
kristal putih
Densitas
2.16 g/cm3
Titik lebur
801 C (1074 K)
Titik didih
1465 C (1738 K)
Sumber Garam
Yang bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan
Indonesia yang mencapai 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin
terdapat di Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan Australia
yang mencapai produksi 20 % dari total produk dunia.
2.
Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang (sama
sekali tidak) dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air garam di
wilayah Purwodadi, Jawa Tengah (Burhanuddin, 2001)
4.
Dari jumlah 41 ton produksi garam d USA bersumber pada batuan garam
(30%), larutan garam alamiah (56%) dan air laut (14%), sedangkan
pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan
Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan 3% sebagai bahan pengawet dan
makanan.
II.5 Jenis dan kegunaan garam
a.
Garam Industri
Garam industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % dengan
kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium serta kotoran lainnya)
yang sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain untuk industri
perminyakan, pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit dan pharmaceutical
salt.
b.
Garam Konsumsi
Garam konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % atas
dasar bahan kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan
kalsium)sebesar 2%, dan kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta
kadar air maksimal sebesar 7%. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara
lain untuk konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng,
industri pengasinan dan pengawaten ikan .
c.
Garam Pengawetan
Jenis garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu.
Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu
yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang tahan garam
(halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik
tertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak
tahan terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan
mikroorganisme yang tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu
penambahan garam berfungsi mengawetkan karena kadar garam yang tinggi
menghasilkan tekanan osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi
ekstrim ini menyebabkan kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup.
Pengolahan dengan garam biasanya merupakan kombinasi dengan pengolahan
yang lain seperti fermentasi dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan
garam adalah pengolahan acar (pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan
daging kering, dan pembuatan keju.
d.
Garam Dapur
Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana,
dan meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber
air). Jumlah mineral yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada
garam laut. Sehingga, tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa
diantaranya lebih kasar, namun ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini
mengandung 0,0016% yodium.
Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:
SO4= maksimal 2%
Berbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam di
bawah tanah. Proses pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan
mineral dan biasanya mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan.
Kebanyakan dari garam meja di pasaran telah ditambahkan yodium, nutrisi
penting yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil dalam garam laut. Garam
ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.
Ciri-ciri:
a.
Garam meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses
secara lebih rumit untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses
penambangan tersebut. Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut
dalam air, biasanya diberi tambahan zat adiktif untuk mencegah penggumpalan
dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya menyerupai garam air laut.
Perbandingan Garam Dapur dan Garam Meja
Garam dapur dan garam meja memiliki nilai gizi yang sama, dan secara kimiawi
juga mengandung NaCl (sodium klorida) dalam jumlah yang sama pula. Atau
dengan kata lain baik garam meja ataupun garam dapur memiliki kadar sodium
dan kadar klorida yang sama. Kandungan kedua mineral ini di dalam garam
dapur/laut pun tidak ada bedanya dengan garam meja. Namun, secara
komersial, garam dapur/laut lebih alami dan lebih menyehatkan dibandingkan
garam meja. Jadi, perbedaan utama garam dapur/ laut dengan garam meja
terletak pada rasa, tekstur dan proses pembuatannya, bukan pada campuran zat
kimianya.
II.6 Manfaat garam
1.
Minuman kesehatan.
bentuk ion seperti ion natrium (Na +), kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium
(Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO3 2- dan HCO3 2-), dan klorida (Cl-).
2.
Garam mandi.
Garam konsumsi.
Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus
NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan
infus natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam
grade farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen
yang dirawat di rumah sakit.
5.
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara
beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.
6.
Cairan dialisat.
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit
(antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam
proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasen gagal
ginjal diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah dalam periode
tertentu. Dalam proses pencucian darah tersebut darah yang akan 'dibersihkan'
akan dilewatkan pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media cairan
dialisat. Dalam dialiser ini darah dibersihkan, 'sampah-sampah' metabolisme
secara kontinyu menembus membran dan menyeberang ke kompartemen
dialisat.
7.
Penyedap rasa
Pengeringan Lahan
Tahap Pengeringan Lahan untuk pembuatan garam terdiri dari :
1)
2)
2)
Topografi :
3)
Dikehendaki sifat-sifat :
Permeabilitas rendah
Pasir
: Permeabilitas tinggi
Tanah liat
Untuk peminihan
Untuk meja-meja
kuantitas hasil produksi
Bila diperlukan daya dukung untuk lokasi gudang dan pondasi pompa
4)
Gangguan kehidupan :
Tanaman pengganggu
Binatang tanah
5)
b.
1) Proses Kristalisasi
a)
b)
2) Proses Pungutan
a)
Umur kristal garam 10 hari secara rutin (tergantung intensitas cahaya
matahari).
b)
Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja cukup atau
3-5 cm.
c)
Angkut garam dari meja ke timbunan membentuk profil (ditiriskan),
kemudian diangkat ke gudang dan siap untuk proses pencucian.
d. Proses Pencucian
1) Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan mengurangi
unsur Mg, Ca, SO4 dan kotoran lainnya.
2) Air pencuci garam yang digunakan semakin bersih dari kotoran maka akan
menghasilkan garam cucian lebih baik dan lebih bersih.
3) Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24 oBe. (Secara kasar, 1 oBe nilainya
10 gram per liter. Jadi kalau air laut itu 3,0 oBe berarti kandungan garamnya 30
gram per liter).
4) Kandungan Mg 10 gr/Liter.
CaSO4
Na2CO3
2NaOH
->
CaCO3
->
Mg(OH)2
(putih) +
Na2SO4
MgSO4
Na2SO4
(putih) +
CaCl2
Na2SO4
->
MgCl2
2NaOH
->
Mg(OH)2 (putih) +
2NaCl
CaCl2
Na2CO3
->
CaCO3
2NaCl
CaSO4 (putih) +
2NaCl
(putih) +
Air Laut
Mutu air laut (terutama dari segi kadar garamnya (termasuk kontaminasi dengan
air sungai), sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pemekatan
(penguapan).
b)
Keadaan Cuaca
Curah hujan (intensitas) dan pola hujan distribusinya dalam setahun ratarata merupakan indikator yang berkaitan erat dengan panjang kemarau yang
kesemuanya mempengaruhi daya penguapan air laut.
Tanah
Pengaruh air
Pengaturan aliran dan tebal air dari peminihan satu ke berikutnya dalam
kaitannya dengan faktor-faktor arah kecepatan angin dan kelembaban udara
merupakan gabungan penguapan air (koefisien pemindahan massa).
banyak mengendap, bila konsentrasi air tua lebih dari 29Be Magnesium akan
banyak mengendap.
e)
Segi ini meliputi jadwal pungutan, umur kristalisasi garam dan jadwal pengerjaan
tanah meja (pengerasan dan pengeringan). Demikian pula kemungkinan
dibuatkan alas meja dari kristal garam yang dikeraskan, makin keras alas meja
makin baik.
f)
Air Bittern
Air Bittern adalah air sisa kristalisasi yang sudah banyak mengandung garamgaram magnesium (pahit). Air ini sebaiknya dibuang untuk mengurangi kadar Mg
dalam hasil garam, meskipun masih dapat menghasilkan kristal NaCl. Sebaiknya
kristalisasi garam dimeja terjadi antara 2529Be, sisa bittern 29Be dibuang.
Kondisi operasi proses produksi garam dapur dilakukan pada T = 30 oC yang
merupakan suhu lingkungan dan tekanan 1 atm karena proses evaporasi air laut
menggunakan tenaga surya dan dilakukan di ruang terbuka. Air laut yang
diuapkan sampai kering mengandung setiap liternya sejumlah 7 mineral seperti
CaSO4, MgSO4, MgCl2, KCl, NaBr, NaCl, dan air dengan berat total 1.025,68
gram. Setelah dikristalkan pada proses selanjutnya akan diperoleh garam
dengan kepekatan 16,75 - 28,5 oBe yang setara dengan 23,3576 gram. Untuk
menghasilkan garam dapur hanya akan diperoleh 40,97 % dari jumlah semula.
2.
Rekristalisasi
Pendinginan
Larutan yang akan dikristalkan didinginkan sampai terbentuk kristal pada larutan
tersebut. Metode ini digunakan untuk zat yang kelarutan mengecil bila suhu
diturunkan. Pendinginan dilakukan 2x yaitu pendinginan larutan panas sebelum
penyaringan dan pendinginan sesudah penguapan.
b)
Penguapan Solvent
Evaporasi Adiabatis
Salting Out
Prinsipnya adalah menambah suatu zat untuk mengurangi zat yang akan
dikristalkan. Pengeluaran garam dari larutan dengan zat baru ke dalam larutan
bertujuan menurunkan daya larut solven terhadap suhu pada pengatur tersebut.
Peningkatan harga k, jika kedalam suatu larutan ditambah dengan zat elektrolit.
(Cahyono, 1998)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kristalisasi adalah diantaranya :
a)
Laju pembentukan inti dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam
satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, maka banyak sekali kristal yang
terbentuk, tetapi tak satupun akan tumbuh menjadi besar, jadi yang terbentuk
berupa partikel-partikel koloid.
b)
Merupakan faktor lain yang mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk selama
pengendapan berlangsung. Jika laju tinggi kristal yang besar akan terbentuk, laju
pertumbuhan kristal juga dipengaruhi derajat lewat jenuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan kristal adalah :
Jumlah inti yang ada, atau luas permukaan total dari kristal yang ada.
Viskositas larutan.
Melarutkan zat tak murni dalam terlarut tertentu pada atau dekat tiik
leleh.
4)
5)
f.
3.
b.
Larutan NaCl yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam evaporator 5
tahap. Evaporator divakumkam sehingga dari satu evaporator ke evaporator
berikutnya titik didihnya semakin menurun. Di evaporator larutan garam
dipanaskan dengan steam.
c.
Uap yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan lagi untik proses
penguapan di evaporator berikutnya.
d.
Dari evaporator dihasilkan slurry garam yang selanjutnya dialirkan ke alat
sentrifugasi.
e.
Di alat sentrifugasi kristal garam terpisahkan dari air namun masih basah.
f.
Garam yang basah tersebut dikeringkan lalu dipak dan siap dikeringkan.
4.
5.
(Sumber : http://birjwazi.blogspot.com/2012/03/tambang-garam-yang-palingmegah-di.html)
Di zaman kuno, sumber utama garam adalah garam batu, batu kristal yang
ditambang sama seperti batu bara, dan endapan garam kering yang ditemukan
di area dekat laut, seperti rawa-rawa. Garam batu umum ditemukan di berbagai
lokasi di dunia. Namun, tambang garam tertua di dunia tampaknya yang ada di
Lembah Araxes di Azerbaijan. Dikenal dengan nama area endapan garam
Duzdagi, area ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1970-an, sebagai
peninggalan milenium kedua sebelum Masehi.
Batuan garam didapatkan dari hasil penggalian yang kedalamannya tidak
begitu dalam. Batuan garam juga terkenal dengan sebutan karang garam,
batuan garam terbentuk akibat mengeringnya samudra pada jutaan tahun yang
lalu. Cadangan terbesar garam batu ditemukan di Amerika Serikat, Kanada,
Jerman, Eropa timur, dan Cina. Karena adanya tekanan dari dalam bumi maka
tebentuklah kubah garam, kejadian ini bisa ditemukan di Amerika Serikat di
sepanjang pantai teluk Texas dan Lousiana.
Pengolahan garam batu secara umum terdiri dari beberapa tahap mulai dari
penggalian batuan lalu proses crushing, grinding, screening lalu dihasilkan
garam. Berikut ini adalah tahapan secara detail pengolahan garam batu yang
dilakukan oleh beberapa perusahaan tambang garam.
1.
Sedimen garam bawah tanah biasanya ditemukan
oleh prospectors dengan mencari air atau minyak. Ketika garam terdeteksi, bor
berongga digunakan untuk mengambil sampel di beberapa lubang teratur di
seluruh area sedimen. Sampel ini dianalisis untuk menentukan apakah
pertambangan garam akan menguntungkan.
2.
Ketika sebuah area telah dipilih untuk mulai pertambangan, lubang
digali hingga ke tengah sedimen atau deposit garam. Kemudian mesin bergergaji
digunakan untuk memotong slot dengan tinggi sekitar 6,0 inci (15 cm), lebar
sekitar 66 kaki (20 m, dan kedalaman sekitar 10 kaki (3 m) hingga ke dasar
lapisan. Proses ini dikenal sebagaiundercutting. Serangkaian lubang dibor ke
dalam garam yang telah di-undercut dengan bor listrik yang mengandung sedikit
tungsten karbida. Lubang ini diisi dengan bahan peledak seperti dinamit atau
amonium nitrat. Tutup peledak listrik dipasang dengan kabel panjang, dan
ledakan dilakukan dari jarak yang aman. Pemotongan dan peledakan diulang dan
meninggalkan bentuk pilar garam untuk mendukung daerah atap pertambangan.
Hal ini dikenal sebagai metode ruang-dan-pilar dan juga digunakan di tambang
batubara.
3.
Potongan-potongan garam batu yang telah hancur lalu diangkut ke
area penghancuran bawah tanah. Di sini mereka melewati kisi yang dikenal
sebagai grizzly yang akan mengumpulkan potongan-potongan kecil berukuran
sekitar 9 inci (23 cm). Potongan yang lebih besar hancur dalam silinder berputar
di antara rahang dengan logam berduri. Garam tersebut kemudian diangkut ke
luar tambang menuju ke area proses penghancuran sekunder dimana grizzly
yang lebih kecil dan crusher yang lebih kecil akan mengurangi ukuran partikel
garam menjadi sekitar 3,2 inci (8 cm). Pada proses ini benda asing sepertik
kotoran akan dihapus dari garam, proses yang dikenal sebagai picking. Logam
akan dihapus oleh magnet dan bahan-bahan lain dengan tangan. Material
(Sumber : http://www.madehow.com/Volume-2/Salt.html)
II.8 Proses pembuatan garam meja
Garam yang kita kenal sehari-hari, adalah suatu kumpulan senyawa kimia
dengan bagian terbesar terdiri dari natrium klorida (NaCl) dengan pengotor
terdiri dari kalsium sulfat (gips), CaSO4, Magnesium sulfat (MgSO4), Magnesium
klorida (MgCl2), dan lain-lain (Sutrisnanto, 2001). Apabila air laut diuapkan maka
akan dihasilkan kristal garam, yang biasa disebut garam krosok. Oleh karena itu
garam dapur hasil penguapan air laut yang belum dimurnikan banyak
mengandung zat-zat pengotor seperti Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I-, Br- (Anonim,
1989).
Tipe garam terdiri dari kategori baik sekali, baik dan sedang. Kategori tersebut
berdasarkan kandungan NaCI-nya yaitu > 95%, 90 95% dan 80 90% berturutturut untuk kategori baik sekali, baik dan sedang. Garam industri dengan kadar
NaCI >95%, yaitu sekitar 1.200.000 ton sampai saat ini seluruhnya masih impor,
pada hal Indonesia merupakan Negara kepulauan. Sistem penggaraman rakyat
sampai saat ini menggunakan kristalisasi total sehingga produktivitas dan
kualitas kasih kurang atau pada umumnya kadar NaCI- nya kurang dari 90% dan
banyak mengandung zat pengotor.
Natrium klorida (NaCl) merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan oleh
masyarakat dalam pengolahan makanan dan bahan baku dalam berbagai
industri kimia. Industri kimia yang paling banyak menggunakan natrium klorida
(NaCl) sebagai bahan bakunya adalah industri klor alkali. Produk utama dari
industri ini adalah klorin (Cl- ) dan natrium hidroksida (NaOH), yang banyak
dibutuhkan oleh industri lain, seperti industri pulp dan kertas, tekstil, sabun dan
pengolahan air limbah.
Hasil karakterisasi sampel garam dapur kotor dapat dilihat sebagai berikut:
Parameter uji
NaCl
80,1170 %
Mg2+
0,0399 %
Ca2+
2,7812 %
Fe3+
Tidak terdeteksi
Kadar air
5,2141 %
Fungsi dari garam meja tidak jauh dari garam dapur biasa, yang membedakan
adalah teksturnya lebih lembut dan halus, sehingga penggunaanya lebih praktis.
Garam meja sering dapat kita temui di restaurant atau warung makan.
Proses pembuatan garam meja menggunakan bahan dasar garam dapur. Prinsip
percobaanya adalah garam dapur yang kotor dibersihkan dari kotoran-kotoran
dan dari zat penyebaba mudah membasah maupun rasa sedikit pahit. Proses
pembuatannya adalah garam dapur dilarutkan dalam airsambil mengaduknya
sampai semuanya larut. Setelah larut semua lalu disaring. Tapisannya ditambah
Natrium Karbonat yang larut dalam air kemudian diaduk. Menyaring endapan
yang terbentuk lalu diuapkan hingga airnya habis dan tertinggal kristal garam.
Selama proses penguapan diusahakan api tidak terlalu besar dan sambil diaduk.
Menumbuk halus kristal-kristal garam yang telah kering dan menyimpannya
dalam toples.
Untuk meningkatkan kualitas garam dapur dapat dilakukan dengan beberapa
cara diantaranya :
1.
Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah proses
pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan
kristalisasi). Bila seluruh zat yang terkandung diendapkan/dikristalkan akan
terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang terkandung, tidak hanya
Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan
ikut terbawa (impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut kristalisasi
total.
Untukmeningkatkan kemurnian garam dengan cara kristalisasi bertingkat, maka
di perlukan air pencuci. Air pencuci garam semakin bersih dari kotoran akan
dapat menghasilkan garam cucian yang lebih abik atau bersih. Syarat air pencuci
antara lain :
- Air garam (Brine) dengan kepekatan 2024Be
- Kandungan Mg 10 g/liter.
Dalam mengukur sampel air laut digunakan alat beumeter yaitu skala untuk
menunjukkan nilai konsentrasi/kelarutan zat dalam larutan.
Be = 145-145/sg
Bagan Proses Pembuatan Garam Evaporasi Kadar NaCl Tinggi dapat dilihat
sebagai berikut :
Keterangan :
2.
Tanpa adanya proses pemurnian, maka garam dapur yang dihasilkan melalui
penguapan air laut masih bercampur dengan senyawa lain yang terlarut, seperti
MgCl2, MgSO4, CaSO4, CaCO3dan KBr , KCl dalam jumlah kecil (Jumaeri, 2003).
Bahan pengikat pengotor adalah bahan atau zat yang dapat digunakan untuk
mengikat zat-zat asing yang keberadaannya tidak dikehendaki dalam zat murni.
Secara teori garam yang beredar di masyarakat sebagai garam konsumsi harus
mempunyai kadar NaCl minimal 94,7% untuk garam yang tidak beriodium
(Nitimihardja, 2005:6). Sesuai SNI nomor 01-3556-2000 (Anonim, 1994), garam
beriodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama NaCl
(Natrium Klorida/mineral) 94,7%, air maksimal 7 % dan Kalium Iodat (KIO 3)
mineral 30 ppm, serta senyawa-senyawa lain sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan, namun pada kenyataannya kadar NaCl pada garam dapur jauh di
bawah standar.
Cara yang dapat dilakukan adalah lima puluh mL air garam diuapkan hingga
membentuk kristal kering, kemudian kristal yang diperoleh ditimbang dan
ditentukan kadar air, kadar pengotor dan kadar NaCl. Kristalisasi garam dapur
Konsentrasi
Na2C2O4 (M)
Na2CO3 (M)
0,1
0,1
14,186
0,1
0,5
9,970
0,1
1,0
11,203
0,5
0,1
0,626
0,5
0,5
0,438
0,5
1,0
11,323
1,0
0,1
8,295
1,0
0,5
14,012
1,0
1,0
7,100
Variasi
Pada variasi penambahan Na2C2O4 dan Na2CO3 kadar air tertinggi diperoleh pada
penambahan Na2C2O4 1,0 M dan NaHCO3 0,1 M yaitu sebesar 24,9327 % dan
kadar air terendah pada penambahan Na2C2O4 0,5 M dan Na2CO3 1,0 M, yaitu
sebesar 14,2633 %.
b.
Konsentrasi
Konsentrasi
Na2C2O4 (M)
Na2CO3 (M)
0,1
0,1
77,043
0,1
0,5
87,764
0,1
1,0
77,698
0,5
0,1
76,890
0,5
0,5
96,460
0,5
1,0
85,467
1,0
0,1
80,124
1,0
0,5
81,001
1,0
1,0
79,347
Variasi
KadarNaCl (%)
Pada penambahan Na2C2O4 dan Na2CO3 diperoleh kadar NaCl tertinggi pada
penambahan Na2C2O4 0,5M dan Na2CO3 0,5M yaitu sebesar 96,460 %.
c.
Hasil karakterisasi sampel garam dengan
penambahan Na2C2O4 dan Na2CO3
Parameter uji
NaCl
96,460 %
Mg2+
0,00396 %
Ca2+
Tidak terdeteksi
Fe3+
Tidak terdeteksi
Kadar air
0,4376 %
: 10,95 gram/L
: 0,14 gram/L
: 52,14 gram/L
Berat Jenis
: 1,250 gram/ml
: 53,92 % berat
: 19,95 % berat
: 5,40 % berat
: 0,05 % berat
: 0,07 % berat
2.
diproses dengan otoklaf kristalisasi. Biasanya air tua terbuang dalam proses
pembuatan garam. Satu ton produksi garam, membutuhkan 50 m3 air laut.
Jumlah air tua yang terbentuk 1,9 m3. Nigari berupa bubuk magnesium klorida
kerap dipakai untuk koagulan (pengeras) alami dalam pembuatan tofu alias tahu
jepang serta bahan pendingin alami ikan.
Di negeri Matahari Terbit itu, nigari yang pahit memang beken. Anak-anak hingga
orang tua terbiasa mengkonsumsinya dalam kehidupan sehari-hari. Meski
budaya memproduksi garam sangat tua di Indonesia, tetapi nigari baru
diperkenalkan setahun terakhir. Dr. Nelson Sembiring periset Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur yang memperkenalkannya.
Nelson mengetahui khasiat nigari saat belajar di Jepang.
Limbah air garam kaya mineral seperti magnesium sulfat, natrium klorida,
magensium klorida, dan Kalsium klorida. Kandungan utamanya magnesium,
mineral terbanyak keempat dalam tubuh. Jika limbah itu diekstraksi, sarinya bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, terutama untuk kecukupan gizi
magnesium. Magnesium berperan menjkesehatan jantung. Ia mampu
mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah jantung. kata
Prof Dr Bambang Wirjatmadi dari bagian gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Surabaya.
Menurut Bambang, kurangnya asupan magnesium bisa mempercepat timbulnya
endapan lemak pada pembuluh darah jantung. Padahal pembuluh darah
jantung itu kan ukurannya sangat kecil. Endapan lemak bisa menyebabkan
pembuluh tersumbat. Akibatnya, kerja jantung terhambat, tambah alumnus
Fakultas Kedokteran Unair itu. Untuk mencegah penyakit jantung, Bambang
biasa melarutkan 20 tetes nigari dalam 20 liter air minum.
3.
Manfaat lain :
Kecantikan kulit
Mencegah Osteoporosis
Memblokir Gula
Gunakan 50-60 tetes Nigarin per hari ke dalam makanan atau minuman
Mandi Spa, campurkan 100 200 ml Nigarin dalam 180 Liter Air.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Garam adalah bahan/bumbu masakan yang ditemukan hampir di semua
peradaban. Diperkirakan awal munculnya adalah sejak jaman neolitikum. Reay
Tannahill dalam bukunyaFood in History menyebutkan bahwa produksi garam
sudah dilakukan manusia pada jaman neolitikum yaitu fase atau tingkat
kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap,
peternakan, dan pembuatan tembikar.
Garam bisa di hasilkan dari berbagai sumber antara lain yaitu dari airlaut, air
danau asin, deposit dalam tanah, tambang garam, sumber air dalam tanah,
larutan garam alamiah, dll. Bukan hanya sebagai penyedap rasa, tetapi garam
juga memilki berbagai macam manfaat lainnya antara lain sebagai minuman
kesehatn, garam mandi, garam konsumsi, cairan infus, sabun dan sampo, cairan
dialisat, dsb.
Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses
produksi garam tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya
dengan cara solar evaporation, rekristalisasi, multiple effect evaporation, open
pan dan pembuatan garam dari batuan garam. Selain itu untuk memperoleh
kualitas garam yang lebih baik lagi dengan kandungan NaCl yang tinggi, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan kristalisasi bertingkat
maupun sengan pengikatan pengotor pada garam dengan menambahkan bahan
kimia.
Proses produksi garampun juga menghasilkan limbah yaitu berupa air bittern
yang merupakan air sisa proses kristalisasi garam. Air bittern ini dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai pupuk multinutrien,
penyelamat jantung, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Adshead, Samuel A.M. Salt and Civilization. MacMillan, 1992.
Multhauf, Robert P. Neptune's Gift. Johns Hopkins, 1978.
Rumah pintar kimia .
2011. http://rumahpintarkimia.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum.html
Ketut Arhie. 2010. http://www.scribd.com/doc/76868720/Kristalisasi-garam-Kasar
http://chemedu09.wordpress.com/2011/04/28/pemurnian-garam-dapur/
http://hurahura.wordpress.com/2011/02/23/di-manakah-tambang-garampertama-di-dunia/
Artikel : How salt is made - material, used, processing, procedure, industry,
machine, Raw Materials, The Manufacturing Process of salt, Quality Control,
Health Aspectshttp://www.madehow.com/Volume-2/Salt.html#ixzz1wDmb42sc
http://yusufzae.blogspot.com