Anda di halaman 1dari 20

DEFINISI GARAM DAPUR

 Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam
dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air
laut. Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai batu garam
atau halite. (https://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur)

 Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana, dan
meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air). Jumlah
mineral yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam laut. Sehingga,
tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa diantaranya lebih kasar, namun
ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini mengandung ± 0,0016% yodium.
SUMBER GARAM
Sumber garam yang didapat di alam berasal dari :
 Air laut, air danau asin (30% NaCl)

Bersumber dari air laut yang terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan Indonesia yang mencapai ± 40
%. Adapun yang bersumber dari danau asin terdapat di Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake)
dan Australia yang mencapai produksi ± 20 % dari total produk dunia

 Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)

Terdapat di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai produksi ± 40 % total produk dunia

 Sumber air dalam tanah

Sangat kecil karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang (sama sekali tidak) dijadikan pilihan
usaha. Di Indonesia terdapat sumber air garam di wilayah Purwodadi, Jawa Tengah (Burhanuddin, 2001)

 Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

Dari jumlah 41 ton produksi garam di USA bersumber pada batuan garam (30%), larutan garam alamiah (56%),
dan air laut (14%), sedangkan pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan
Na2CO3, 21% untuk dipakai di jalan raya, dan 3% sebagai bahan pengawet dan makanan.
Manfaat Garam
Minuman kesehatan
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk
minuman untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-
mineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme
atau aktivitas olah raga yang berat. Pada umumnya, produk-produk
minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif, juga
mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti ion natrium (Na+),
kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO3 2-
dan HCO3 2-), dan klorida (Cl-).
Manfaat Garam
Garam mandi
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk
keperluan mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia
anorganik lain yang mudah larut kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil),
pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim.
Manfaat Garam
Garam konsumsi
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk
pemberantasan gangguan akibat kekurangan iodium (gaki) yaitu dengan proses
fortifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI,
NaI, dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam
merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak
digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan sehingga diharapkan
keberhasilan program gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang
mudah larut dalam air yaitu sekira 24 gram/100 ml.
Manfaat Garam
Cairan Infus

Dikenal beberapa jenis cairan


infus yaitu cairan infus glukosa 5%,
cairan infus NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau
KCl 0,6%, cairan infus natrium
karbonat, dan cairan infus natrium
laktat. Cairan infus NaCl adalah
campuran aquabidest dan garam grade
farmasetis yang berguna untuk
memasok nutrisi dan mineral bagi
pasien di rumah sakit.
Cairan garam dapat digunakan
secara intravena untuk menyediakan
cairan untuk merehidrasi pasien
ataupun menyediakan cairan harian dan
kebutuhan garam yang mungkin tidak
dapat dipenuhi secara oral.
Manfaat Garam
.
Cairan dialisat
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan
utama elektrolit (antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi
yang membantu dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal.
JENIS GARAM BERDASARKAN KEGUNAANYA

1. GARAM INDUSTRI

2. GARAM
KONSUMSI

3. GARAM
PENGAWET

4. GARAM DAPUR

5. GARAM MEJA
KOMPOSISI DAN CIRI-CIRI GARAM
DAPUR

Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI)


Komposisi yaitu:

1. NaCl = minimal 94,9 %


2. Air (H2O) = maksimal 5 %
3. Iodium = 30- 80 mg /kg sebagai KIO3
4. Fe2O3 = maksimal 100 mg/kg
5. Ca dan Mg = maksimal 1 %
dihitung sebagai Ca
6. SO4 = maksimal 2%

Garam Dapur
Ciri-ciri garam dapur :

- Kristal garam lebih kasar di banding garam meja.


Ciri-Ciri - Mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit.
- Biasanya melalui proses penguapan air laut.
SIFAT KIMIA DAN FISIK GARAM
DAPUR

Garam Dapur

SIFAT KIMIA SIFAT FISIK

Natrium Klorida Natrium Klorida

Nama lain : Garam dapur


Nama lain : Garam dapur

Sifat / karakteristik : HIGROSKOPIS yang berarti


Rumus molekul NaCl
mudah menyerap air dan bulk density (tingkat
Massa molar 58,44 g/mol
kepadatan) sebesar 0,8-0,9
Densitas 2,16 g/cm3
Warna Putih
Titik lebur 801°C (1074 K)
Bentuk Kristal
Titik didih 1465°C (1738 K)
Bau Tanpa Bau
Kelarutan dalam air 35,9 g/100 mL (25°C)

Kumpulan senyawa Natrium Klorida (>80%) serta senyawa


lain seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalium
klorida, dll.
METODE PEMBUATAN GARAM
Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses
produksi garam tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya :

1. Cara Solar Evaporation

2. Rekristalisasi

3. Multiple Effect Evaporation

4. Pembuatan Garam Dari Batuan


Garam
Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)

Pada proses pengkristalan apabila seluruh zat


yang terkandung diendapkan/dikristalkan, akan terdiri dari
campuran bermacam-macam zat yang terkandung. Tidak
hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa
zat yang tidak diinginkan ikut terbawa (impurities). Proses
kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi total”.
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari
atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah
campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk
kristal dari zat terlarutnya.
Untuk mengurangi impuritis dalam garam
dapat dilakukan dengan kombinasi dari proses pencucian
dan pelarutan cepat pada saat pembuatan garam,
sedangkan penghilangan impuritis dari produk garam dapat
dilakukan dengan proses kimia yaitu mereaksikannya
dengan Na2CO3 dan NaOH sehingga terbentuk endapan
CaCO3 dan Mg(OH)2.
Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :

CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 (putih) + Na2SO4


MgSO4 + 2NaOH Mg(OH)2 (putih) +
Na2SO4
CaCl2 + Na2SO4 CaSO4 (putih) + 2NaCl
MgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 (putih) +
2NaCl
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (putih) + 2NaCl
METODE EVAPORASI AIR LAUT
Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)
Langkah–langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar evaporation yaitu :

A. Pengeringan Lahan
Tahap pengeringan lahan untuk pembuatan garam terdiri dari :
a. Pengeringan Lahan Pemenihan
b. Pengeringan Lahan Kristalisasi.
Lahan pembuatan garam dibuat secara berpetak-petak secara bertingkat sehingga dengan gaya gravitasi, air dapat mengalir ke
hilir kapan saja dikehendaki. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl perlu
diendapkan agar kadar NaCl yang diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam bentuk garam sulfat, karbonat, dan
oksalat. Dalam proses pengendapan atau kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul garam sulfat, terakhir bentuk
garam kloridanya.
Tanah untuk penggaraman yang dipilih harus memenuhi kriteria :

1. Letak terhadap permukaan air laut :


- Untuk mempermudah suplai air laut 4. Gangguan kehidupan :
- Untuk mempermudah pembuangan
Tanaman pengganggu dan
2. Topografi
Binatang tanah
- Dikehendaki tanah yang landai atau kemiringan kecil
- Untuk mengatur tata aliran air dan meminimilisasi biaya konstruksi

3. Sifat fisis tanah : 5. Gangguan bencana alam :


- Permeabilitas rendah daerah banjir/gempa/gelombang pasang
- Tanah tidak mudah retak
- Pasir : permeabilitas tinggi
- Tanah liat : permeabilitas rendah dan retak pada kelembaban rendah
- Untuk peminihan : tanah liat untuk penekanan resapan air (kebocoran)
- Untuk meja-meja : campuran pasir dan tanah liat guna kualitas dan kuantitas hasil produksi
Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)
Langkah–langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar evaporation yaitu :

B. Pengolahan Air Peminian/Waduk

1. Pemasukan air laut ke Peminian


2. Pemasukan Air laut ke lahan kristalisasi
3. Pengaturan air di Peminian
4. Pengeluaran brine ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan selama seminggu
5. Pengeluaran brine ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan, untuk pengeluaran brine selanjutnya dari peminian tertua melalui Brine
Tank
6. Pengembalian air tua ke waduk. Apabila air peminihan cukup untuk memenuhi meja kristal, selebihnya dipompa kembali ke waduk.

C. Proses kristalisasi

1. Proses Kristalisasi
- Pemeliharaan meja beragam
- Aflak (perataan permukaan dasar garam)
2. Proses Pungutan
- Umur kristal garam 10 hari secara rutin (tergantung intensitas cahaya matahari)
- Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja cukup atau 3-5 cm
- Angkut garam dari meja ke timbunan membentuk profil (ditiriskan), kemudian diangkat ke gudang dan siap untuk proses
pencucian.

D. Proses Pencucian

1. Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan mengurangi unsur Mg, Ca, SO4 dan kotoran lainnya
2. Air pencuci garam yang digunakan semakin bersih dari kotoran maka akan menghasilkan garam cucian lebih baik dan lebih bersih
3. Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24oBe. (Secara kasar, 1oBe nilainya 10 gram per liter. Jadi kalau air laut itu 3,0oBe berarti kandungan
garamnya 30 gram per liter)
4. Kandungan Mg ≤ 10 gr/Liter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi garam NaCl
melalui penguapan air laut diantaranya yaitu :
1. Air Laut
Mutu air laut (terutama dari segi kadar garamnya (termasuk kontaminasi dengan air sungai)
sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pemekatan (penguapan)

• Keadaan Cuaca
- Panjang kemarau berpengaruh langsung kepada “kesempatan” yang diberikan kepada kita untuk
membuat garam dengan pertolongan sinar matahari.
- Curah hujan (intensitas) dan pola hujan distribusinya dalam setahun rata-rata merupakan
indikator yang berkaitan erat dengan panjang kemarau yang ke semuanya mempengaruhi daya
penguapan air laut
- Kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara sangat mempengaruhi kecepatan
penguapan air, dimana makin besar penguapan maka makin besar jumlah kristal garam yang
mengendap.

3. Tanah
- Sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan (kebocoran) air
laut kedalam tanah yang di peminihan ataupun di meja.
- Bila kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan penguapannya,
apalagi bila terjadi hujan selama pembuatan garam, maka tidak akan dihasilkan garam.
- Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidak murnian (impurity) yang terbawa
oleh garam yang dihasilkan.
4. Pengaruh air
-Pengaturan aliran dan tebal air dari peminihan satu ke berikutnya
(koefisien pemindahan massa).
-Kadar/kepekatan air tua yang masuk ke meja kristalisasi akan
mempengaruhi mutu hasil.
-Pada kristalisasi garam konsentrasi air garam harus antara 25–29°Be.
Bila konsentrasi air tua belum mencapai 25°Be maka gips (Kalsium
Sulfat) akan banyak mengendap, bila konsentrasi air tua lebih dari
29°Be Magnesium akan banyak mengendap.

5. Cara pungutan garam


Segi ini meliputi jadwal pungutan, umur kristalisasi garam dan
jadwal pengerjaan tanah meja (pengerasan dan pengeringan). Demikian
pula kemungkinan dibuatkan alas meja dari kristal garam yang
dikeraskan, makin keras alas meja makin baik.

6. Air Bittern
Air Bittern adalah air sisa kristalisasi yang sudah banyak mengandung
garam-garam magnesium (pahit). Air ini sebaiknya dibuang untuk
mengurangi kadar Mg dalam hasil garam, meskipun masih
dapat menghasilkan kristal NaCl. Sebaiknya kristalisasi garam dimeja
terjadi antara 25–29°Be, sisa bittern ≥ 29°Be dibuang.

29.9.2016 г.
SIMULASI DI LAB

Anda mungkin juga menyukai