Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR Cu DALAM AIR SUMUR DENGAN METODE


EKSTRAKSI PELARUT

KELOMPOK V

RIFDAH MAWADDAH RUSTAM H031 19 1012

REZA SULIANA H031 19 1050

HARI/TANGGAL: RABU/ 20 OKTOBER 2021

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENENTUAN KADAR Cu(II) DALAM AIR SUMUR DENGAN METODE
EKSTRAKSI PELARUT
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kadar Cu dalam air sumur
dengan metode ekstraksi pelarut.

B. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan ini yaitu sampel air sumur yang diekstraksi dengan ditizon
dalam kloroform. Didapatkan dua fase, yaitu fase organik dan fase air. Lapisan
tersebut dipisahkan lalu ditetapkan absorbansi larutan pada panjang gelombang 550
nm dengan spektrofotometer 20 D+.

C. ALAT PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan adalah corong pisah, gelas ukur, pipet volume, labu
ukur, neraca analitik, pipet skala, kuvet, spektrofotometer 20 D+, labu semprot,
batang pengaduk, Erlenmeyer, dan labu volumetri.

D. BAHAN PERCOBAAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel air sumur, ditizon, kloroform,
CuSO4.5H2O, NH4OH/HNO3.

E. PROSEDUR
1. Pembuatan larutan induk CuSO4.5H2O100 ppm dalam 100 mL
CuSO4.5H2O padat ditimbang sebanyak 0,03929 gram ke dalam gelas kimia lalu
dilarutkan dalam akuades. Larutan dipindahkan kedalam labu ukur 100 mL dan
dihimpitkan dengan akuades hingga tanda batas, homogenkan.

2. Pembuatan deret standar 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; dan 1,6 ppm
Larutan standar Cu yang telah dibuat selanjutnya dipipet sebanyak 1 mL ke
dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan akuades hingga tanda batas lalu
dihomogenkan. Terbentuk larutan standar 10 ppm yang selanjutnya dipipet sebanyak
0,5 mL, 1 mL, 2 mL, 4 mL, dan 8 mL. Masukkan ke dalam masing-masing labu ukur
dengan menggunakan deret. Tambahkan akuades hingga tanda batas lalu
homogenkan.

3. Pembuatan larutan ditizon 0,001% dalam CCl4


Padatan oksin ditimbang 0,001 gram ke dalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan
kloroform. Pindahkan ke dalam labu ukur 100 mL lalu dihomogenkan.

4. Penentuan kadar Cu sebagai Cu-ditizon


Larutan sampel dipipet 50 mL ke dalam corong pisah. Tambahkan larutan
amonia diatur pH= 3. Ditambahkan 5 mL ditizon 0,001% lalu dikocok selama 1
menit. Dipisahkan lapisan fasa organik dan fasa air yang terbentuk. Kemudian fasa
air diekstraksi kembali menggunakan 5 mL ditizon 0,001% lalu dikocok selama 1
menit. Kemudian kembali dipisahkan fasa organik dan fasa air. Setelah itu, fasa
organik pada ektraksi pertma digabungkan dengan fasa organik pada ekstraksi kedua.
Ulangi prosedur tersebut dengan mengganti larutan sampel menjadi larutan standar
dan blanko.

5. Penentuan panjang gelombang maksimum


Menggunakan spektrofotometer 20 D+ panjang gelombang diukur pada 550 nm,
kuvet blanko dimasukkan ke dalam tempat kuvet lalu diatur nilai absorbansi menjadi
nol. Kuvet blanko diganti dengan kuvet larutan standar lalu dicatat miliki absorbansi
yang terbaca.

F. REAKSI

N N
N N
H
HN NH
S
Cu
2+
Cu + S2 S

H
N N
N N
N N
G. PERHITUNGAN
1. Pembuatan 100 mL larutan induk 100 ppm
Ar  Cu mg
ppm=   × 
Mr CuSO4.5 H 2 O L
63,5 mg
100 ppm= ×
249,5 0,1
 
massa = 39,29 mg = 0,03929 g
 
2. Pembuatan Larutan ditizone 0,001 %
x
0,001 %= ×100 %
100 mL
x = 0,001 g
3.Pembuatan Larutan Deret Standar
-Larutan standar 0,1 ppm - Larutan standar 0,8 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2 V 1 x C1 = V2 x C2
V1 . 100 ppm = 50 mL . 0,1 ppm V1 . 1000 ppm = 50 mL . 0,8 ppm
V1 = 0,5 mL V1 = 4 mL
-Larutan standar 0,2 ppm - Larutan standar 1,6 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2 V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 . 100 ppm = 50 mL . 0,2 ppm V1 . 1000 ppm = 50 mL . 1,6 ppm
V1 = 1 mL V1 = 8 mL
-Larutan standar 0,4 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 . 1000 ppm = 50 mL . 0,4 ppm
V1 = 2 mL
H. HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi

x Y xy x2 y2
I. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Basset, J., Denny, R. C., Jeffrey, G. H., Mendham, J., 1989, VOGEL’s Textbook of
Quantitative Chemical Analysis 5th Edition, Longman Scientific & Technical,
England.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

Material Safety Data Sheet (MSDS) – Kloroform

a. Bahan

Nama : Kloroform

Rumus : CHCl3

Massa relative : 119.38 g/mol

Bj : 1,49 g/cm3

Persen (%) : 70 %

Kelarutannya : Larutan dalam air

Titik didih : 61,2 oC


Titik leleh : -63,5 °C

Simbol :

b. Resiko : Berbahaya jika tertelan,

menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan iritasi mata yang serius, dan toksik jika

terhirup.

c. Penanganan jika tertumpah, terpapar atau terhirup :

Setelah terhirup: Pindahkan korban ke tempat berudara segar dan jaga tetap

relaks pada posisi yang nyaman untuk bernafas.

Bila terjadi kontak kulit: Cuci dengan banyak sabun dan air.

Setelah kontak pada mata: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa

menit. Lepaskan lensa kontak jika ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan

pembilasan.

Setelah tertelan: Bilas mulut. Jangan paksa muntah.

Penanganan limbah : Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai

limbah 2008/98/EC serta peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan

kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah

kotor seperti produknya sendiri.

Material Safety Data Sheet (MSDS) – NH4OH

Nama : Ammonia Solution (NH4OH)

Bentuk cair, tidak berwarna. Bau pedih, Ambang Bau 0,02 - 70,7 ppm Amonia. pH

pada 20 °C alkali kuat. Titik lebur -57,5 °C. Titik didih/rentang didih 37,7 °C.

Densitas 0,903 g/cm3.


\

Resiko bahaya: Dapat korosif terhadap logam.

Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.

Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.

Sangat toksik pada kehidupan perairan.

Pencegahan : Hindarkan pelepasan ke lingkungan. Pakai sarung tangan

pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.

Respon : Saran Umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi

dirinya.

Jika terhirup hirup udara segar. Panggil dokter.

Dalam kasus kontak dengan kulit Tanggalkan segera semua pakaian yang

terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air yang banyak. Hubungi

dokter .Dalam kasus kontak pada mata Bilas dengan air yang banyak selama

minimal 15 menit , angkatkelopak mata bagian atas dan bawah sesekali. Segera

dapatkan bantuan medis / periksakan ke Dokter mata.

Jika tertelan beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari

muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.

Metode penanganan limbah

Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai limbah 2008/98/EC s erta

peraturan

nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan

dicampurkan
dengan limbah lain. Tangani wadah koto r seperti produknya sendiri..

Material Safety Data Sheet (MSDS) - Ditizon

Nama Bahan : Ditizon

Rumus : C₁₃H₁₂N₄S

Massa molar 256,32 g/mol

Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Setelah terhirup: hirup udara segar.

Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.

Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air

Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.

Lepaskan lensa kontak.

Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).

Periksakan ke dokter.

Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda efek iritan, Batuk,

Napas tersengal.

Material Safety Data Sheet (MSDS) - Co(NO3)2.6H2O

a. Gambar bahan
b. Simbol Bahaya

c. Rumus Kimia : Co(NO3)2.6H2O

d. Karakteristik Fisika

 Bentuk : Padat

 Warna : Kecokelatan

 Bau : Tidak berbau

e. Karakteristik Kimia

 Titik didih : 74 °C (165,2 °F)

 Titik leleh : 56 °C (132,8 °F)

 Densitas : 1,88 g/cm3

 Kelarutan : Dapat larut dalam air

Identifikasi Bahaya :

 Apabila terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.

 Apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit

 Apabila kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi.

 Apabila tertelan dapat menyebabkan kerusakan pada organ pencernaan

Penanggulan Bahaya :

 Kontak Mata : Segera bilas mata dengan banyak air. Hubungi dokter untuk

mendapatkan pertolongan medis.

 Kontak kuli : Bersihkan kelebihan bahan di kulit, cuci dengan banyak air.

Tanggalkan pakaian yang terkena dan segera hubungi dokter.

 Tertelan : Jika tertelan, minumlah banyak air. Segera hubungi dokter.


 Terhirup : Apabila terhirup, segera hirup udara segar. Jika perlu, berikan

pernapasan buatan atau bantuan oksigen. Segera hubungi dokter

Anda mungkin juga menyukai