KIMIA ANALITIK
KELOMPOK V
B. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan ini yaitu sampel air sumur yang diekstraksi dengan ditizon
dalam kloroform. Didapatkan dua fase, yaitu fase organik dan fase air. Lapisan
tersebut dipisahkan lalu ditetapkan absorbansi larutan pada panjang gelombang 550
nm dengan spektrofotometer 20 D+.
C. ALAT PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan adalah corong pisah, gelas ukur, pipet volume, labu
ukur, neraca analitik, pipet skala, kuvet, spektrofotometer 20 D+, labu semprot,
batang pengaduk, Erlenmeyer, dan labu volumetri.
D. BAHAN PERCOBAAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel air sumur, ditizon, kloroform,
CuSO4.5H2O, NH4OH/HNO3.
E. PROSEDUR
1. Pembuatan larutan induk CuSO4.5H2O100 ppm dalam 100 mL
CuSO4.5H2O padat ditimbang sebanyak 0,03929 gram ke dalam gelas kimia lalu
dilarutkan dalam akuades. Larutan dipindahkan kedalam labu ukur 100 mL dan
dihimpitkan dengan akuades hingga tanda batas, homogenkan.
2. Pembuatan deret standar 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; dan 1,6 ppm
Larutan standar Cu yang telah dibuat selanjutnya dipipet sebanyak 1 mL ke
dalam labu ukur 100 mL. Tambahkan akuades hingga tanda batas lalu
dihomogenkan. Terbentuk larutan standar 10 ppm yang selanjutnya dipipet sebanyak
0,5 mL, 1 mL, 2 mL, 4 mL, dan 8 mL. Masukkan ke dalam masing-masing labu ukur
dengan menggunakan deret. Tambahkan akuades hingga tanda batas lalu
homogenkan.
F. REAKSI
N N
N N
H
HN NH
S
Cu
2+
Cu + S2 S
H
N N
N N
N N
G. PERHITUNGAN
1. Pembuatan 100 mL larutan induk 100 ppm
Ar Cu mg
ppm= ×
Mr CuSO4.5 H 2 O L
63,5 mg
100 ppm= ×
249,5 0,1
massa = 39,29 mg = 0,03929 g
2. Pembuatan Larutan ditizone 0,001 %
x
0,001 %= ×100 %
100 mL
x = 0,001 g
3.Pembuatan Larutan Deret Standar
-Larutan standar 0,1 ppm - Larutan standar 0,8 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2 V 1 x C1 = V2 x C2
V1 . 100 ppm = 50 mL . 0,1 ppm V1 . 1000 ppm = 50 mL . 0,8 ppm
V1 = 0,5 mL V1 = 4 mL
-Larutan standar 0,2 ppm - Larutan standar 1,6 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2 V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 . 100 ppm = 50 mL . 0,2 ppm V1 . 1000 ppm = 50 mL . 1,6 ppm
V1 = 1 mL V1 = 8 mL
-Larutan standar 0,4 ppm
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 . 1000 ppm = 50 mL . 0,4 ppm
V1 = 2 mL
H. HASIL DAN PEMBAHASAN
x Y xy x2 y2
I. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J., Denny, R. C., Jeffrey, G. H., Mendham, J., 1989, VOGEL’s Textbook of
Quantitative Chemical Analysis 5th Edition, Longman Scientific & Technical,
England.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
a. Bahan
Nama : Kloroform
Rumus : CHCl3
Bj : 1,49 g/cm3
Persen (%) : 70 %
Simbol :
menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan iritasi mata yang serius, dan toksik jika
terhirup.
Setelah terhirup: Pindahkan korban ke tempat berudara segar dan jaga tetap
Bila terjadi kontak kulit: Cuci dengan banyak sabun dan air.
Setelah kontak pada mata: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan
pembilasan.
limbah 2008/98/EC serta peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan
kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah
Bentuk cair, tidak berwarna. Bau pedih, Ambang Bau 0,02 - 70,7 ppm Amonia. pH
pada 20 °C alkali kuat. Titik lebur -57,5 °C. Titik didih/rentang didih 37,7 °C.
dirinya.
Dalam kasus kontak dengan kulit Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air yang banyak. Hubungi
dokter .Dalam kasus kontak pada mata Bilas dengan air yang banyak selama
minimal 15 menit , angkatkelopak mata bagian atas dan bawah sesekali. Segera
Jika tertelan beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari
Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai limbah 2008/98/EC s erta
peraturan
nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan
dicampurkan
dengan limbah lain. Tangani wadah koto r seperti produknya sendiri..
Rumus : C₁₃H₁₂N₄S
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda efek iritan, Batuk,
Napas tersengal.
a. Gambar bahan
b. Simbol Bahaya
d. Karakteristik Fisika
Bentuk : Padat
Warna : Kecokelatan
e. Karakteristik Kimia
Identifikasi Bahaya :
Apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit
Penanggulan Bahaya :
Kontak Mata : Segera bilas mata dengan banyak air. Hubungi dokter untuk
Kontak kuli : Bersihkan kelebihan bahan di kulit, cuci dengan banyak air.