Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA


DESTILASI UAP

Disusun Oleh :

Nama : Alifah Nida Luthfiyah

NIM : 19303244004

Kelas : Pendidikan Kimia A

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
METODE PEMISAHAN KIMIA
KROMATOGRAFI PENUKAR ION

A. TUJUAN
1. Memisahkan suatu senyawa organik dalam suatu sample.
2. Mengambil minyak atsiri dari batang dan daun serai.
B. DASAR TEORI
Destilasi adalah suatu proses pemisahan yang didahului dengan penguapan
senyawa cair degan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk
yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk endapatkan destilat(senyawa
cair murni) (Washilah, 1978). Destilasi bertujuan untuk memisahkan cairan yang
mudah menguap dan senyawa yang tidak menguap atau biasanya merupakan
pemisahan dua atau lebih cairan yang berbeda titik didihnya. Destilasi uap merupakan
suatu metode pemisahan dan pemurnian suatu senyawa yaitu untuk cairan yang tidak
bercampur atau untuk yang hanya sedikit bercampur akan mengikuti Hukum Dalton
mengenai tekanan parsial yang mengatakan bahwa jika dua atau lebih gas atau uap
yang tidak bereaksi satu dengan lainnya yang dicampur pada suhu tetap, setiap gas itu
menghasilkan tekanan yang sama seperti jika gas itu terdapat sendirian dan jumlah itu
sama dengan jumlah sistem ini (Analisis, 2018).
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan cara penguapan. Pada
pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat dalam campuran
bersifat mudah menguap(volatil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing
komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Hal ini berakibat bahwa pada suhu
tertentu fasa vairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil.
Jadi cairan yang seimbang dengan upaya pada suhu tertentu memiliki komposisi
berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan komponen volatil dipisahkan dari
komponen volatil melalui proses pemanasan (Subagio, 2003).
Destilasi uap adalah tipe khusus dari destilasi (proses pemisahan) untuk suhu
bahan sensitif seperti senyawa aromatik alami. Banyak senyawa organik cenderyng
terurai pada suhu tinggi berkelanjutan. Pemisahan dengan destilasi normal maka tidak
akan menjadi pilihan, sehingga air atau uap dimasukkan ke dalam alat destilasi (Dedi
& Irwandi, 2014).
Dalam kolom destilasi suhu menurun dengan ketinggian kolom. Komponen
yang kurang atsiiri mengenbun dan hatuh kembali ke dalam labu, tetapi yang lebih
atsiri terus naik ke puncak kolom masuk kondensor air dingin, mengembun dan
dikumpulkan dalam wadah penampung (David & Oxtoby, 2001).
Uap yang terjadi dari suatu campuran mengandung semua senyawa dalam
perbandingan yang sesuai dengan volume terhadap tekanan uap relatif dari setiap
senyawa penyusun. Susunan uap dapat dihitung dengan menganggap bahwa akan
mengikuti hukum gas yaitu jumlah molekul setiap senyawa penyusun dalam uap
sebanding dengan tekanan uap parsial yaitu terhadap tekanan uap cairan murni pada
suhu itu. Jika PA dan PB adalah tekanan uap dua cairan A dan cairan B pada titik
didih campuran, tekanan total P adalah :
P = PA + PB
Dengan susunan uapnya adalah :
nA/nB = PA/PB
nA dan nB adalah jumlah mol senyawa A dan senyawa B pada volume tertentu
dari fasa uap. Karena nA = WA/MA dan nB = WB/MB dengan W adalah massa senyawa
pada volume tertentu dan M adalah massa molekul retalifnya maka :
WA/WB = WA.NA/WB.NB = WA.PA/WB.PB (Analisis, 2018).
Massa relatif dua senyawa dari fasa uap sama dengan massa relatif dalam
destilat, yaitu massa dua cairan yang ditampung dalam penampung sebanding dengan
tekanan uap dan massa molekulnya. Persamaan W A/WB = WA.NA/WB.NB =
WA.PA/WB.PB menunjukkan kegunaan penyulingan uap karena harga MA x PA yang
semakin kecil, harga WB semakin besar. Air mempunyai massa molekul relatif kecil
dengan tekanan uap cukupan sehingga harga MA x PA rendah. Hal ini menyebabkan
senyawa dengan massa molekul tinggi dan tekanan uap rendah dapat dipisahkan
secara ekonomis dalam skala teknik (Sudjaji, 1988).
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
senyawa tersebut karena titik didih suatu campuran lebih rendah daripada titik didih
komponen-komponennya (Analisis, 2018).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
 Corong
 Statif dan klem
 Labu pembangkit uap
 Selang penghubung
 Adaptor
 Labu destilasi
 Pendingin liebig
 Erlenmeyer
 Corong pisah
 Neraca analirik
 Kompor listrik
2. Bahan
 Daun dan batang sereh
 Akuades
3. Rangkaian alat
D. CARA KERJA

Daun dan batang serai di potong kecil-kecil

Di timbang Alat destilasi dirangkai

Menggunakan neraca analitik

Dimasukkan ke dalam

Labu destilat

dipanaskan
Labu pembangkit uap
diperoleh

destilat

dimasukkan

Corong pisah

Lapisan atas (minyak reseh) Lapisan bawah (Air)

ditimbang

massa

dihitung

rendemen

E. DATA HASIL PENGAMATAN

Data Massa
Massa batang dan daun sereh 50 gram
Massa minyak sereh 1 gram
F. PERHITUNGAN
Massa sereh = 50 gram
Massa minyak sereh = 1 gram
Rendemen = massa minyak sereh x 100%
Massa sereh
= 1 gram x 100%
50 gram
= 2%

G. PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “Destilasi Uap” dilaksanakan secara online dengan
mengamati video yang telah di unggah di E-learning Universitas Negeri Yogyakarta.
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa organik dalam suatu
sampel dan mengambil minyak atsiri dari batang dan daun sereh. Alat-alat yang
diperlukan antara lain corong, statif dan klem, labu pembangkit uap, selang
penghubung, adaptor, labu destilasi, pendingin liebig, erlenmeyer, corong pisah,
neraca analitik, dan kompor listrik. Sedangkan untuk bahan-bahan yang digunakan
adalah akuades, batang dan daun sereh.
Destilasi uap merupakan salah satu jenis destilasi. Prinsip dari destilasi ini
adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing
senyawa campurannya dan untuk memisahkan campuran yang tidak larut dalam air di
semua temperatur, tetapi dapat didestilasi dengan air. Mekanisme destilasi uap secara
umum adalah dengan cara mengalirkan uap air ke dalam zat yang akan didestilasi
sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang
lebih rendah dengan pemanasan langsung.
Langkah pertama pada praktikum ini adalah memotong daun dan batang
sereng menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian ditimbang menngunakan neraca
analitik didapatkan massa sebesar 50 gram. Setelah itu dirangkai alat destilasi uap
yang akan digunakan. Potongan-potongan kecil dari daun dan batang sereh
dimasukkan ke dalam labu destilasi. Setelah itu labu pembangkit uap dipanaskan,
maka air di dalam labu akan mendidih dan menguap. Uap panas tersebut akan masuk
ke dalam labu destilasi yang terisi penuh oleh batang dan daun sereh. Kemudian
bagian dari batang dan daun sereh yang dapat menguap akan berubah menjadi uap
(minyak dan air). Uap tersebut akan mengalir, terkondensasi dalam pendingin liebig
lalu ditampung. Setelah itu destilat dimasukkan ke corong pisah. Hasil destilasi
batang dan daun sereh terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan atas karena minyak
memiliki densitas lebih kecil daripada senditas air. Minyak sereh hadil destilasi
kemudian ditimbang massanya.
Dari hasil peraktikum diperoleh data massa batang sereh sebesar 50 gram,
massa minyak sereh hasil destilasi sebanyak 1 gram. Sehingga dengan data yang
diperoleh dapat siketahui rendemennya sebagai berikut :
Rendemen = massa minyak sereh x 100%
Massa sereh
Dengan persamaan tersebut dapat diperoleh rendemen sebesar 2%. Hasil
tersebut kecil disebabkan karena tidak banyak terdapat minyak yang diperoleh dari
destilasi. Waktu yang digunakan untuk mendestilasi batang dan daun sereh
kemungkinan juga belum maksimal karena hanya 1-2 jam, sehingga minyak sereh
yang terkandung dalam batang sereh belum terikat seluruhnya oleh uap air. Hal-hal
yang perl diperhatikan dalam melakukan praktikum ini antara lain :
1. Labu pembangkit uap diisi dengan air sampai 2/3 bagian dan jika air di dalam
labu sudah mulai habis maka perlu ditambah.
2. Pemilihan sampel yang akan di destilasi harus sesuai, tidak dalam kondisi
terlalu kering dan tidak dalam konsidi yang tidak terlalu basah. Sampel perlu
dipotong-potong kecil untuk memudahkan proses destilasi.
3. Erlenmeyer yang digunakan untuk menampung destilat diusahakan tertutup
supaya hasil destilat yang bersifat volatil tidak menguap.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang berjudul “Destilasi Uap” dapat disimpulkan
bahwa untuk memisahkan senyawa organik yaitu minyak sereh dari sampel batang
dan daun sereh dapat dilakukan dengan cara destilasi uap dan didapatkan hasil destilat
yang terdiri dari air dan minyak. Massa minyak sereh sebesar 1 gram dan rendemen
hasil dri praktikum ini sebesar 2%.
I. JAWABAN TUGAS
Rendemen yang dihasilkan adalah :
Rendemen = massa minyak sereh x 100%
Massa sereh
= 1 gram x 100%
50 gram
= 2%

J. DAFTAR PUSTAKA

Analisis, T. P. (2018). Buku Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan Kimia.


Yogyakarta: FMIPA UNY.

David, W., & Oxtoby. (2001). Kimia Modern Edisi I. Jakarta: Erlangga.

Dedi, & Irwandi. (2014). Experiment of Organic Chemistry. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah.

Subagio. (2003). Kimia Analitik. Malang: UM Press.

Sudjaji. (1988). Metode Pemisahan. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.

Washilah, A. (1978). Penuntun Percobaan Pengantar Kimia Organik. Bandung:


Karya Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai