Disusun Oleh :
Pendidikan Kimia IV A
Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya lah” kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran dalam materi “ Karakteristik Model Pembelajaran Kimia”. Tak
lupa shalawat serta salam semoga tercurah lipahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menjadi penerang dari masa kegelapan, sehingga kami dapat menauladani beliau dalam jalan
menuntut ilmu.
Kami menyadari bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Dengan
menyelesaikan artikel ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan dapat
diambil dari artikel ini.
Bandung, 21 Maret
2019
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................I
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................II
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN.................................................................................3
B. PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN...........................................................................................4
C. KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN..........................................................................5
D. MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN.......................................................................................7
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN KIMIA..................................................................................7
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................................16
KESIMPULAN.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam proses pembelajaran diperlukan strategi yang tepat guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. hal ini dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran agar
proses pembelajaran dapat berlangsung lebih kondusif dan terarah. pada dasarnya
relevansi strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran lebih kearah pencapaian
tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran yang pencapaiannya diusahakan pada
pengetahuan dan keterampilan disebut instructional effect. adapun tujuan pembelajaran
yang pencapainnya diusahakan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif
disebutnurturant effect (Anita W., dkk, 2007).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran harus dipilih strategi pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik konsep yang diajarkan. Oleh karena itu, proses pencapaian
kompetensi dasar dikembangkan melalui pemilihan strategi pembelajaran yang meliputi
pembelajaran tatap muka dan pengalaman belajar. Seperti telah diketahui bahwa
pembelajaran di kelas tidak hanya ditentukan oleh didaktik-metodik apa yang digunakan,
tetapi juga oleh bagaimana peranan guru memilih dan memperkaya pengalaman belajar
siswa. Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Strategi pembelajaran mempunyai cakupan
yang cukup luas karena di dalamnnya terdapat berbagai pendekatan dan metode
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dalam pendidikan meliputi proses dan hasil
pembelajaran, tetapi pendekatan pembelajaran diciptakan orang terutama lebih
berorientasi pada aspek hasil pembelajar. Pendekatan apapun yang digunakan dalam
pembelajaran, siswa harus diposisikan sebagai pusat perhatian utama.
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Apa saja karakteristik model pembelajaran ?
5. Pendekatan apa saja yang dapat digunakan dalam model pembelajaran kimia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Merujuk pada dua pendapat di atas, model pembelajaran ini sebagai suatu rencana
mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat
terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem
lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola
pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan
perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwa
pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat
karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model
pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.
3
B. PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN
Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang efektif dan efisien,
prinsip-prinsip berikut patut diperhatikan diantaranya:
4
kondisi sosial budaya yang menghambat, hendaknya telah direncanakan cara
untuk mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
1. Prosedur Ilmiah
4. Kriteria penampilan
5
laku yang diharapkan dari peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah
langkah-langkah mengajar tertentu.
5. Cara-cara pelaksanaannya
Bruce dan Weil (1980 dan 1992: 135-136) mengidentifikasi karakteristik model
pembelajaran ke dalam aspek-aspek berikut :
1. Sintaks
2. Sistem sosial
3. Prinsip reaksI
4. Sistem pendukung
6
Sistem menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk mendukung
keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana, misalnya alat
dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta didik.
7
Beberapa pendekatan pembelajaran yang biasa digunakan dalam kegiatan
pembelajaran kimia, di antaranya pendekatan konsep, pendekatan pemecahan masalah,
pendekatan inkuiri, pendekatan nilai, pendekatan sejarah dan masih banyak lagi.
Beberapa Ciri Konsep Beberapa ciri konsep adalah sebagai berikut (Anitah
W., dkk, 2007) :
8
Beberapa konsep.ada kalanya dapat digabungkan. Gabungan konsep-konsep ini
merupakan generalisasi, dan disebut prinsip ilmiah. Sebagai contoh, asam dapat bereaksi
dengan basa membentuk garam. Beberapa penulis menggunakan juga istilah konsep
untuk prinsip ilmiah atau generalisasi, kita dapat menggunakan kedua pengertian ini
untuk konsep.
Hakikat ilmu Kimia mencakup dua hal, yaitu Kimia sebagai produk dan Kimia
sebagai proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas
fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses meliputi
keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan Kimia. Keterampilan-keterampilan
tersebut disebut keterampilan proses, dan sikap-sikap yang dimiliki para ilmuwan disebut
sikap ilmiah. Oleh karena itu, pembelajaran kimia tidak boleh mengesampingkan proses
ditemukannya konsep-konsep Kimia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk
menjelaskan konsep-konsep kimia ditempuh dengan “pendekatan proses”. Dalam
“pendekatan proses” pendekatan pembelajaran didasarkan pada anggapan bahwa ilmu
kimia itu terbentuk dan berkembang akibat diterapkannya suatu proses, yang dikenal
dengan metode ilmiah, dengan menerapkan keterampilan-keterampilan proses Sains,
yaitu mulai dari menemukan masalah hingga mengambil keputusan. Dalam
9
perkembangan selanjutnya pendekatan ini lebih dikenal dengan Pendekatan Keterampilan
Proses. Menurut Semiawan (2006) terdapat beberapa alasan yang mendasari perlunya
dilatihkan keterampilan proses sains pada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
yaitu:
a. peserta didik harus dilatih untuk menemukan pengetahuan dan konsep serta
mengembangkannya sendiri,
b. peserta didik akan mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak
jika disertai contoh yang konkrit,
c. peserta didik perlu dilatih untuk selalu bertanya, berfikir kritis dan
mengusahakan kemungkinan-kemungkinan untuk menjawab suatu masalah,
Dalam melatihkan keterampilan proses sains pada peserta didik tentunya perlu
didukung oleh guru. Dengan kata lain guru berperan dalam mengembangkan
keterampilan proses sains peserta didik. Adapun peran guru dalam mengembangkan
keterampilan proses sains peserta didik yaitu:
10
d. membantu peserta didik untuk menyadari bahwa keterampilan proses sains
penting sebagai bagian dari proses belajar mereka sendiri
a. Mengamati
b. Menafsirkan
c. Meramalkan
Sains tidak akan demikian pesat berkembang bila dalam sains tidak dikenal
istilah meramalkan. Karena itu meramalkan merupakan salah satu
kemampuan penting dalam sains. Dengan menggunakan pola yang ditemukan
dari salah satu seri pengamatan, para ilmuwan mengemukakan apa yang
mungkin terjadi pada keadaan yang akan datang, atau yang belum diamati.
Jadi, bertitik tolak dari menafsirkan hasil-hasil pengamatan dapat
dikembangkan kemampuan untuk meramalkan yang merupakan salah satu
contoh mengambil kesimpulan atau inferensi. Proses peramalan merupakan
suatu proses penalaran yang berdasarkan pengamatan.
e. Menerapkan Konsep
12
penjelasan yang diberikan itu bersifat sementara, dan dapat diuji, jadi berupa
hipotesis. Kerap kali dapat disarankan beberapa alternative hipotesis,
semuanya menunjang kenyataan, tetapi perlu disadari siswa, bahwa hipotesis-
hipotesis itu harus diuji.
f. Merencanakan Penelitian
g. Berkomunikasi
Sains terbuka bagi semua orang yang mampu memahaminya, dan dinilai oleh
siapa saja yang mau menilainya. Sebagai implikasinya, para ilmuwan
diharapkan menguraikan secara jelas dan cermat apa yang telah mereka
lakukan, sehingga dapat diuji oleh para ilmuwan lain. Karena itu dalam
pendidikan sains siswa-siswa sejak dini dilatih untuk dapat melaporkan hasil-
hasil percobaannya secara sistematis dan jelas. Juga diharapkan mereka dapat
menjelaskan hasil-hasil percobaan mereka pada temantemannya,
mendiskusikanya, dan menggambarkan hasil pengamatannya dalam bentuk
grafik, tabel dan diagram. Semua kegiatan ini termasuk kemampuan
berkomunikasi, suatu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam mendidik
calon-calon ilmuwan masa yang akan datang.
h. Mengajukan Pertanyaan
Dari penelitian Piaget dan Bruner, terungkap bahwa anak itu dapat berpikir
secara tingkat tinggi bila ia mempunyai cukup pengalaman secara konkrit dan
13
bimbingan yang memungkinkan pengembangan konsep-konsep dan
menghubungkan fakta-fakta yang diperlukan. Dapat dikatakan bahwa kualitas
pertanyaan yang diajukan siswa menunjukkan rendah tingginya tingkat
berpikir siswa.
Untuk menggunakan pendekatan keterampilan proses ini, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
14
hidupnya. Untuk kelangsungan hidupnya manusia memerlukan sumberdaya dari
lingkungannya, misalnya udara. air, tanah, tumbuhan dan hewan. Di samping itu manusia
juga mendapat rangsangan dari lingkungannya dalam segi keindahan alam, masalah
sampah, polusi, dan seterusnya sampai issu pemanasan global (global warming).
Hubungan manusia dengan lingkungannya merupakan hubungan timbal balik. Sebagai
contoh : proses fotosintesa pada tumbuhan dan proses pernafasan pada manusia. Dalam
tubuh manusia : C6 H12 O6 + 6 O2 → 6 H2O + 6 CO2 + Energi Dalam
tumbuhan : uv 6 CO2 + 6 H2O → C6 H12 O6 + 6 O2
Dari contoh di atas ditunjukkan bahwa manusia adalah bagian dari suatu
ekosistem, dan kelestaruan manusia bergantung pada kelestaruan ekosistemnya. Manusia
harus selalu menjaga agar terdapat keserasian antara dirinya dengan komponen lain
dalam ekosistemnya
15
verbal saja. Melalui pengamatan siswa berkesempatan untuk melihat proses dan
berkesempatan melakukan pekerjaan ilmiah , yaitu membuat hipotesa,
mengumpulkan data serta menguji kebenaran hipotesa yang dibuatnya. Sebagai
contoh. Siswa mengamati proses terjadinya alkohol dalam peragian singkong. Dalam
proses pembuatan tape ini terjadi reaksi : C6 H12 O6 → 2 C2 H5 OH + 2
CO2 Dalam proses pembelajaran ini siswa dapat mengamati : 1) reaksi organik pada
umumnya berjalan lambat; 2) pembentukan alkohol dapat dipercepat dengan
kenaikan suhu, atau sebaliknya proses diperlambat dengan penurunan suhu yaitu
dimasukkan dalam lemari es.
16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pendekatan konsep
3. Pendekatan lingkungan
17
DAFTAR PUSTAKA
Anitah W., Sri, dkk (2007), Strategi Pembelajaran Kimia, Jakarta : Penerbit Universitas
Terbuka.nn
Arifin, Mulyati, dkk (2000), Common Textbook Strategi Belajar Mengaja Kimia, Bandung :
JICA Arifin, Mulyati, (1995), Pengembangan Pengajaran, Surabaya : Erlangga Univ. Press
Dahar, R.W., (1982), Pengembangan Konsep-Konsep Kimia pada SMA se Kodya Bandung,
Bandung : FPMIPA IKIP.
Arifin, Mulyati, dkk (2000), Common Textbook Strategi Belajar Mengaja Kimia, Bandung :
JICA Arifin, Mulyati, (1995), Pengembangan Pengajaran, Surabaya : Erlangga Univ. Press
Joyce, Bruce dan weil. 2000. Models of Teaching Edisi kedua. New Jeresy: Prentice-Hall
Novak, Joseph D., (1973), A Summary of Research in Science Education, Ohio : Eric Ohio State
Univ.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta
Tobing, Rangke L , Setia Adi, Hinduan, 1990, Model-Model mengajar Metodik Khusus
Pendidikan Ilmu pengetahuan Alam Sekolah Dasar, makalah dalam penataran Calon Penatar
Dosen Pendidikan Guru SD (Program D-II).
18