Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran


Dosen pengampu: Dr. Hamdani, M.Pd

Disusun Oleh
Muhammad Risky Nur Awaluddin F1041191024
Hafidzo Aulia F1041191026
Shiva Chairunnisa F1041191039
Amira Talida F1041201023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga makalah kami yang membahas “ Pendekatan
dan Metode Pembelajaran ” dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai apa saja yang termuat dalam pendekatan dan
metode pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hamdani, M.Pd, selaku
dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pendekatan
dan metode pembelajaran.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami rancang tidaklah
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini dimasa yang
akan datang. Kami juga berharap semoga makalah yang telah kami selesaikan dapat
memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Pontianak, 23 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................. 2
D. Manfaat Makalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pendekatan Pembelajaran .................................................................. 3
B. Metode Pembelajaran ....................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 15
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok
yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru atau pendidik, pembelajaran,
peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu memahami
berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang
hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah, memilih,
dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara
siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama diubah dengan
paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir,
arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses
belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan
guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan
dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup
dan hasilnya lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan
berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar dengan menyenangkan. Maka permasalahan yang muncul
adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belalajar siswa dengan
pendekatan yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan
suatu pendekatan dan model pembelajaran yang membuat siswa lebih senang
dan lebih termotivasi untuk belajar.

4
B. Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan materi “Model Pembelajaran”.
Adapun rumusan masalah tersebut, antara lain :
1. Apa pengertian dari pendekatan pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pembelajaran?
3. Apa saja macam-macam metode pembelajaran?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu pendekatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam pendekatan dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam metode pembelajaran.

D. Manfaat Makalah
Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar bisa digunakan sebagai bahan
diskusi pembelajaran dan bahan belajar individu dibidang pendidikan
khususnya pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris approach yang salah satu
artinya adalah pendekatan. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai
away of beginning something cara memulai sesuatu. Pendekatan berarti
seperangkat asumsi mengenai cara belajar mengajar. Pendekatan merupakan
titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang
kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini bersifat aksiomatis.
Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan
lagi.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
Macam-macam pendekatan dalam pembelajaran terdapat 10 macam, yaitu:
1. Pendekatan Kontekstual / Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam pengajaran
kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,
yaitu:
a. Mengaitkan, adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme.
b. Mengalami, merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan
berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun
pengetahui sebelumnya.

6
c. Menerapkan, siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan
kegiatan pemecahan masalah.
d. Kerjasama, siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu
kemajuan yang signifikan.
e. Mentransfer, peran guru membuat bermacam-macam pengalaman
belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran kontekstual antara lain :
a. Mengkaji materi pelajaran yang akan diajarkan.
b. Mengkaji konteks kehidupan siswa sehari-hari.
c. Memilih materi pelajaran yang dapat dikaitkan dengan kehidupan
siswa.
d. Menyusun persiapan proses KBM yang telah memasukkan konteks
dengan materi pelajaran.
e. Melaksanakan proses belajar mengajar kontekstual.
f. Melakukan penilaian otentik terhadap apa yang telah dipelajari siswa.
2. Pendekatan Kontruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran
yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan
ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang
didasarkan pada pengetahuan.
Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan
konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial); sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu lah
yang utama (konstruktivisme individu).
a. Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu,
kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa
disebut konstruktivis individual.
b. Konstrukstivisme Sosial
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk
secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan
kontribusikan dan buat secara bersama-sama.

7
Langkah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme, menurut
Nurhadi (2003:39) bahwa penerapan konstruktivisme muncul dengan lima
langkah pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
b. Pemerolehan pengetahuan baru
c. Pemahaman pengetahuan
d. Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
e. Melakukan refleksi
3. Pendekatan Deduktif
Pembelajaran dengan pendekatan deduktif terkadang sering disebut
pembelajaran tradisional yaitu guru memulai dengan teori-teori dan
meningkat ke penerapan teori.
Menurut Sagala (2010:76) langkah-langkah yang dapat digunakan dalam
pendekatan deduktif dalam pembelajaran adalah
a. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan
pendekatan deduktif,
b. Guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan
definisi dan contoh-contohnya,
c. Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun
hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum,
d. Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak
kesimpulan bahwa keadaan khusus itu merupakan gambaran dari
keadaan umum.
4. Pendekatan Induktif
Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan
dari hal-hal yang bersifat umum, maka pendekatan induktif (inductif
approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus.
Metode induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari
sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Menurut Sagala (2010:77) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
model pembelajaran dengan pendekatan induktif yaitu:

8
a. Memilih dan mementukan bagian dari pengetahuan (konsep, aturan
umum, prinsip dan sebagainya) sebagai pokok bahasan yang akan
diajarkan.
b. Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip atau aturan
umum itu sehingga memungkinkan siswa menyusun hipotesis (jawaban
sementara) yang bersifat umum.
c. Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan dengan
tujuan membenarkan atau menyangkal hipotesis yang dibuat siswa.
d. Kemudian disusun pernyataan tentang kesimpulan misalnya berupa
aturan umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah tersebut,
baik dilakukan oleh guru atau oleh siswa.
5. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik
meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan
konsep (miskonsepsi). Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh
dari pengamatan dan pengalaman.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap
yaitu,
a. Tahap Enaktik
Tahap enaktik dimulai dari pengenalan benda konkret, menghubungkan
dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru, pengamatan,
penafsiran tentang benda baru.
b. Tahap Simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan dengan: Simbol, lambang, kode, seperti
angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll. Membandingkan antara contoh dan
non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup mengerti akan ciri-
cirinya. Memberi nama, dan istilah serta defenisi.
c. Tahap Ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak, seperti:
Menyebut nama, istilah, definisi, apakah siswa sudah mampu
mengatakannya.

9
6. Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan
proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada
pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses.
Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan
kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam
pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau
memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran
yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian,
keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
7. Pendekatan Open - Ended
Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki
multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga
Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan
denganOpen-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu
jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode
dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak.
8. Pendekatan Saintific
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Proses
pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah,
ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik tahu tentang ‘mengapa’.
Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu :
a. Observing (mengamati)
b. Questioning (menanya)
c. Associating (menalar)

10
d. Experimenting (mencoba)
e. Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan)
9. Pendekatan Realistik
Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan olehHans
Frudenthal di Belanda. Realistic Mathematics Education (RME) adalah
pendekatan pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang ‘real’ bagi
siswa, menekankan ketrampilan ‘proses of doing mathematics’, berdiskusi
dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehinggga mereka
dapat menemukan sendiri (‘student inventing’ sebagai kebalikan dari
‘teacher telling’) dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk
menyelesaikan masalah baik secara individu maupun secara kelompok.
(Zulkardi, 2009).
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan RME yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Memahami masalah kontekstual
b. Menjelaskan masalah kontekstual
c. Menyelesaikan masalah
d. Membandingkan jawaban
e. Menyimpulkan
10. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains,
Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan
konsep, keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan
lingkungan. Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa
Inggris disebut Sains Technology
Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau
Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak
namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment, yang dalam berbagai
kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat.
Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik
yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil

11
keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta
mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan
konstruktivisme, yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di
dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.

B. Metode Pembelajaran
Menurut M. Bayiruddin Usman, metode pembelajaran adalah suatu cara
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sementara menurut Nana Sudjana, metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Kemudian, menurut Ahmad Sabri, metode
pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran, baik
secara individual atau kelompok. Berdasarkan pengertian metode pembelajaran
yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar
terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Ada pula macam-macam metode pembelajaran, yaitu:
1. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
a. Kelebihan:
1) Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi
masalah kehidupan.
2) Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalamkehidupan sehari-hari secara terpadu.
b. Kekurangan:
1) Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertika
maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

12
2) Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa,
cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,
bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.
3) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimasa
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajar.
a. Kelebihan:
1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya.
2) Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan:
1) Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi
2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
3. Metode Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara
waktu sedikit.
a. Kelebihan:
1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
individual ataupun kelompok.
2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
3) Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.

13
b. Kekurangan:
Murid sulit unutk dikontrol mengenai pengerjaan tugas, khusunya untuk
tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya
tidak berpartisipasi dengan baik.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
a. Kelebihan:
1) Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-
prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3) Memperluas wawasan.
b. Kekurangan:
1) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan
waktuyang panjang.
2) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
3) Peserta mendapat informasi yang terbatas.
5. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situas, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.
a. Kelebihan:
1) Melalui metode demonstrasi ini verbalisme dapat dihindari, sebab
murid disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan sehingga murid akan lebih mudah memahami apa yang
sedang dipelajari.
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3) Proses pengajaran lebih menarik.

14
b. Kekurangan:
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak
efektif.
2) Fasilitas sepertiperalatan,tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
sampingmemerlukanwaktu yang cukup panjang,yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
6. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
a. Kelebihan:
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat
membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah
secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam
kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu
kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
b. Kekurangan:
1) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
tingak berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
2) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan waktu yang cukup ban yak dan sering terpaksa
mengambil waktu pelajaran lain.

15
7. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru.
a. Kelebihan
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali
tegar dan hilang kantuknya.
2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan:
1) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang,
melainkan akrab.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan berpikir dan
mudah dipahami siswa.
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
8. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga
sebagi sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu,
metode ini dapatjuga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Kelebihan:
1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan
huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-
alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan
peralatanolahraga.

16
2) Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan
sebagainya. 3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi
yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan
simbol, membaca peta, dan sebagainya.
b. Kekurangan:
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkanjauh dari pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
9. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi
lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
a. Kelebihan:
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk kelas.
3) Dapat diikuti olehjumlah siswa yang besar.
b. Kekurangan:
1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Yang visual menjadi rugi, yang auditif(mendengar) yang bisa
menerima.
3) Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu. Macam – macam pendekatan pembelajaran,
meliputi pendekatan kontekstual, pendekatan kontruktivisme, pendekatan
deduktif, pendekatan induktif, pendekatan konsep, pendekatan proses,
pendekatan open – ended, pendekatan saintific, pendekatan realistik,
pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan
oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan. Macam – macam metode pembelajaran, yaitu metode proyek, metode
eksperimen, metode resitasi, metode diskusi, metode demonstrasi, metode
problem solving, metode tanya jawab, metode latihan, dan metode ceramah.

B. Saran
Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih pendekatan dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana
dalam pemilihan metode pembelajaran meliputi pendekatan suatu model
pembelajaran yang luas dan menyeluruh.
Kami sebagai penulis makalah yang berjudul " Pendekatan dan Metode
Pembelajaran " Sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
sekali kekurangan serta kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan.
Tentunya, kami selaku penyusun makalah ini akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun makalah sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas agar dapat
kami perbaiki supaya dapat menjadi bahan belajar yang baik bagi kita semua.

18
DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Rusyan, A. Tabrani Rusyan, dkk. 1992. Pendekatan dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Karya.
Wati, Widya. 2010. Pendekatan Pembelajaran Makalah. Padang: Konsentrasi
Pendidikan Fisika Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Padang.
Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

19

Anda mungkin juga menyukai