Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materi yang terdapat di bumi ini sangat beranekaragam dan tak terhitung
jumlahnya. Mulai dari zat tunggal yang terdiri dari unsur dan senyawa, sampai dengan
campuran yang merupakan kumpulan berbagai macam zat. Untuk memudahkan
mempelajari materi tersebut dibuatlah penggolongan materi yang akan di bahas pada
bagian pembahasan makalah ini.
Pembahasan ringkas tentang penggolongan materi yang merupakan ruang
lingkup kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat
pesat dan memberikan andil yang sangat besar sekali. Banyak produk yang kita
gunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari yang termasuk dari andil
ilmu kimia. Dengan itu, kami mengembangkan dan memeparkan secara garis
besarnya saja, tentang pendahuluan penggolongan materi.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini, mempunyai rumusan masalah untuk kita pecahkan dalam
memenuhi pengetahuan yang mendalam dan menyadarkan pribadi tentang materi .
- Bagaimana penggolongan materi ?

C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, mempunyai tujuan yang mendasar sehingga
dapat terselesaikan dengan baik :
- Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam penggolongan materi.

D. Batasan Masalah
Pembahasan makalah ini mempunyai batasan materi atau tidak mendalam pada
pembahasan materinya, karena hanya penggolongan materi saja.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggolongan Materi

Terdapat dua cara untuk menggolongkan materi,yaitu secara fisika dan secara
kimia. Penggolongan secara fisika lebih menekankan pada wujud materi, seperti padat,
cair, dan gas. Sedangkan penggolongan secara kimia lebih menekankan terhadap
komposisi dan struktur materi, seperti zat tunggal dan campuran. Berdasarkan sifat
kimia, materi digolongkan menurut komposisi dan sifat materi.

diagram perubahan wujud


Umumnya, berbagai jenis materi yang terdapat di alam berbeda bentuk fisis
karena perbedaan keadaan. Contohnya air, terdapat sebagai es (air dalam wujud padat) ,
air yang berwujud cair , dan sebagai uap air (gas). Logam natrium biasanya padat, tapi
dapat melelh menjadi cairan berwarna perak bila dipanaskan hingga 98oC. Natrium cair
berubah menjadi gas kebiruan bila suhu dinaikan sampai 883oC pada tekanan normal.
Hal serupa, klor normalnya berupa gas, dapat membentuk cairan berwarna kuning atau
padatan pada keadaan yang sesuai.

Ciri utama suatu zat padat adalah memiliki sifat tegar. Padatan cenderung
mempertahankan bentuknya jika diterapkan gaya luar, sedangkan cairan dan gas
berfluida, artinya kedua wujud tersebut dapat mengalir dan bentuknya dapat berubah jika
dikenai gaya luar. Perbedaan antara bentuk gas, dan cairan adalah sifat kedapat-
mampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan cairan sukar dimampatkan. Kedua
sifat itu, yakni ketegaran dan kemampatan dapat digunakan untuk mendefinisikan ketiga
wujud materi.

2
Padatan, bentuk materi dicirikan oleh ketegarannya, padatan relatif tidak adpat
dimamfatkan dan mempunyai bentuk serta volume yang tetap. Cairan, bentuk materi
yang relatif tidak dapat dimampatkan dan mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya
dapat berubah. Uap, bentuk materi yang relatif dapat dimampatkan, sejumlah gas
memiliki bentuk dan ukuran sesuai dengan wadahnya.

Sifat-sifat lain seperti kerapatan dapat juga digunakan untuk membedakan ketiga
wujud materi. Padat dan cairan mempunyai kerapatan erlatif tinggi dibandingkan gas.
Misalnya, kerapatan es sekitar 0,92 g/cm3, kerapatan air yang berwujud cair sekitar 1,0
g/cm3 , dan uap air sekitar 6 x 10-4g/cm3. Dalam hampir setiap kasus, bentuk materi cair
kurang rapat daripada bentuk padatan (kecuali air yang memiliki anomali). Bentuk ketiga
materi, yakni padat, cair , dan gas , dirujuk sebagai wujud materi.

Adapun penggolongan materi secara kimia yaitu :


1. Unsur

Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhan dengan reaksi kimia biasa (bukan
reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Sampai saat ini
dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur logam, maupun
unsur nonlogam. Unsur logam misalnya besi tersusun atas atom-atom besi. Unsur
nonlogam seperti belerang tersusun atas atom-atom belerang. Unsur buatan misalnya
Eistenium merupakan unsur yang tidak stabil atau bersifat radioaktif. Unsur-unsur
yang terdapat di alam ditemukan dalam keadaan bebas atau dalam keadaan
bersenyawa dengan unsur lain membentuk suatu materi yang sifatnya berbeda.
Unsur-unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya intan, belerang,
emas, dan gas helium.
Pada umumnya unsur-unsur di alam tidak berada dalam keadaan bebas,
melainkan berkoalisi membentuk suatu materi yang dinamakan molekul. Contohnya,
karbon dan hidrogen dapat bergabung membentuk minyak bumi; karbon dan
kalsium serta oksigen bergabung membentuk kapur, dan banyak lagi materi lain
yang merupakan gabungan dua atau lebih unsur.

2. Senyawa
Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan
reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa
merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi, yang
dihasilkan melalu reaksi kimia. Contohnya minyak bumi, karbohidrat, lemak,
protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya.

3
Air tergolong senyawa, sebab dengan cara elektrolisis air dapat terurai
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana
daripada air. Antara air, hidrogen dan oksigen, masing-masing memiliki sifat fisika
dan sifat kimia yang berbeda. Pada suhu kamar, air berwujud cair tak berwarna, tak
berasa, dan dapat digunakan untuk memadamkan api. Oksigen pada suhu kamar
brwujud gas, tidak berwarna, tidak berasa, dan dibutuhkan untuk melangsungkan
pembakaran, sedangkan hidrogen berwujud gas, tak berwarna, lebih ringan dari
oksigen, dan dapat digunakan sebagai bahan bakar roket.

3. Campuran
Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak
tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata
lain, suatu jenis materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki
keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran
dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya.
Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian halus,
sehingga bila diamatai tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan komponen-
komponen penyusunnya.

Campuran dapat digolongkan ke dalam campuran serbaneka (heterogen) dan


campuran serbasama (homogen). Suatu materi dikatakan campuran heterogen bila
materi tersebut memiliki komponen penyusun yang dapat dibedakan, sedangkan sifat
masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Contohnya campuran gula
pasir dan garam dapur. Walaupun sama-sama berwarna putih, kedua bahan tersebut
masih dapat dibedakan, dan sifat masing-masing bahan masih tampak (rasa asin dan
manis masih terasa). Campuran natrium bromida dan gula pasir tanpa bantuan
mikroskop sukar dibedakan, tetapi dengan bantuan mikroskop perbedaan struktur
kedua kristal akan tampak, sehingga campuran tersebut adalah campuran heterogen.
Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun
campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-
masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya air teh manis yang
merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manpun kita amati
air teh manis itu tampak homogen, baik warna, rasa, maupun kekentalannya,
sehingga kta tidak dapat membedakan mana teh, yang mana air atau gula. Tetapi
sifat dari masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula
warna merah dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat dua cara untuk menggolongkan materi,yaitu secara fisika dan secara
kimia. Penggolongan secara fisika lebih menekankan pada wujud materi, seperti
padat, cair, dan gas. Sedangkan penggolongan secara kimia lebih menekankan
terhadap komposisi dan struktur materi, seperti unsur, senyawa, dan campuran.

B. Saran
Melalui makalah ini, penulis memberi saran kepada pembaca agar
menjadikan motivasi setiap pembuatan makalah yang lebih baik lagi. Maka dari itu
kami mengimbau teman-teman untuk terus berlatih dan mengembangkan penelitian
terhadap materi. Pada pembuatan tugas makalah, jangan pernah patah semangat, terus
berjuang demi pengembangan pengetahuan teman-teman sekalian. Perhatikan hal-hal
yang perlu dimasukkan dalam makalah secara umumnya termasuk syarat makalah
yang sah menurut Bahasa Indonesia.
Pada makalah ini, penulis menyadari ada banyak kesalahan setiap penulisan
dan penyusunan kalimat. Maka dari itu, penulis meminta saran dan kritik yang
bersifat membangun dan dapat dikembangkan dikemudian hari.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. http://kimiadasar.com/penggolongan-materi/ diakses pada tanggal 11 September


2017.
2. https://bimprippt19.wordpress.com/program-
ipa/penggolonganmateriunsursenyawacampurankimia-sma/ diakses pada tangga 11
September 2017

Anda mungkin juga menyukai