PENDIDIKAN IPA SD
“TUJUAN dan FUNGSI PEMBELAJARAN IPA”
OLEH KELOMPOK 4 :
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. FARIDA, F. S.Pd, M.Pd, M.t
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena
dengan rahmat, taufik serta hidayah-Nya tugas kolektif yang berbentuk makalah dengan judul
“Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tidak
lupa shalawat serta salam saya ucapkan kepada nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang merupakan implementasi dari program belajar
aktif oleh Dosen pengajar mata kuliah “Pendidikan IPA SD”.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa menambah khazanah keilmuan dalam
mempelajari “Pendidikan IPA SD” dan memberikan manfaat bagi pembacanya. Dalam
penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi
penyempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A. Simpulan …………………………………………………………..………… 10
B. Saran ……………………………………………………………………..…. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung
dalam masyarakat. Menurut Srini M. Iskandar (1997: 16) beberapa alasan pentingnya mata
pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian
kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis akan memaparkan tujuan dan fungsi
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui tujuan dan fungsi pembelajaran IPA secara lebih mendalam sebelum menjadi
seorang guru dan mengajarkan mata pelajaran IPA kepada siswa di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, adapun rumusan masalah yang
diangkat adalah sebagai berikut.
4
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini ialah:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan pendidikan IPA dalam KTSP tahun 2006 (dalam Sujana, 2013, hal. 32-33) adalah
sebagai berikut:
6
kerjasama (cooperation), sikap tidak putus asa (perseverence), tidak berprasangka
(openmindedness), mawas diri (self criticism), bertanggungjawab (responsibility),
berpikir bebas (independence in thinking),dan disiplin diri (self discipline)
Menurut Khaeruddin (2007: 182-183), mata pelajaran IPA bertujuan antara lain:
Dalam konteks pembelajaran IPA di MI/SD menurut Mallinson dalam Bundu (2006: 64)
memiliki dua tujuan utama yaitu: Mengembangkan dimensi pengetahuan siswa; dan
mengembangkan dimensi perfoma siswa. Dimensi pengetahuan mengacu pada pengintegrasian
konsep biologi, fsika, dan pengetahuan area bumi, sedang dimensi perfoma menyangkut
pengembangan kemampuan dan keterampilan bermakna. Dimensi ini membantu siswa
melakukan hal yang lebih baik bukan hanya mengetahui yang lebih pada pengetahuan.
Sedang tujuan lainnya adalah terbentuknya sikap dan perilaku untuk menjaga keteraturan
alam, alam kita harus kita jaga dan kita lestarikan untuk kemaslahatan hidup manusia. Menjaga
alam ini sesungguhnya juga bagian dari ibadah kepada alloh yang bersifat hubungan horisontal.
7
Pembelajaran IPA sebagai bagian dari ilmu yang memiliki keterkaitan dengan alam yang
secara langsung berpengaruh dengan kehidupan di alam ini termasuk manusia, maka dalam
konteks penanaman konsep pembelajaran IPA harus dilakukan dengan cara yang benar dan
mendalam sehingga mata pelajaran IPA yang kita pahami menjadi suatu yang berguna untuk kita
lakukan dalam menjaga dan melestarikan alam ini lebih baik lagi.
1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan
lingkungan buatan yang berkaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
Berbagai Pembelajaran Ipa Yang Efektif dan Menyenangkan Bagi Siswa, masalah yang
dapat diperoleh dari lingkungan buatan misalnya pada lingkungan rumah. Gejala-gejala
sains yang dapat dipelajari dari lingkungan misalnya: deterjen (seperti rinso, soklin dan
sebagainya) sebagai pelarut lemak, pemuaian dan penyusutan, penyemprotan nyamuk,
pupuk buatan, dan berbagai makanan. Sifat benda tersebut perlu dipelajari siswa dengan
cara mengaitkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Lingkungan alam merupakan alamiah
yang terjadi secara alami. Hal terpenting adalah mengenal berbagai komponen yang
membangun alam itu sehingga siswa memiliki prinsip-prinsip bertindak terhadap alam
agar lingkungan dapat tetap memberikan dukungan hidup manusia yang memadai.
2) Mengembangkan keterampilan proses. Keterampilan proses yang dimaksudkan adalah
keterampilan fsik maupun mental yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan sains
maupun pengembangannya. Dengan keterampilan ini diharapkan siswa akan
mengembangkan pengetahua sesuai dengan karakter sains.
3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan
kualitas kehidupan sehari-hari. Memperluas wawasan terhadap alam secara benar sesuai
dengan sifat alamnya, misalnya terjadinya bianglala merupakan gejala alam yang dapat
diterangkan secara rasional, pohon yang besar mempunyai sifat sama dengan
pohonpohon lainnya yang sering kita tebang. Dari segi sains, tidak ada pohon yang
keramat, semuanya sama dan unsur-unsur yang membangunnya dapat dianalisis secara
8
ilmiah. Sikap peduli terhadap lingkungan, tanggap terhadap perubahan lingkungan, sikap
objektif dan terbuka merupakan tugas pembelajaran sains untuk dikembangkannya. Nilai-
nilai yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains misalnya rasa cinta
lingkungan, rasa cinta terhadap sesama makhluk hidup, menghormati hak asasi manusia
dan sebagainya.
4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling
mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan
disekitarnya dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Kesadaran akan keterkaitan
antara kemajuan sains dengan teknologi hanya akan dikenal jika pembelajaran sains
selalu disajikan dengan mengkaitkannya aplikasi sains dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, sangat diharapkan bahwa setelah siswa memahami konsep sains maka konsep
itu dihubungkan dengan aplikasinya dalam kehidupan siswa, misalnya, pemuaian udara
dihubungkan dengan bentuk kompor di rumah atau dihubungkan dengan prinsip
pemadam kebakaran.
5) Mengembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan
pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Pandangan yang lain menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang dikembangkan
melalui proses kerja sama yang digunakan secara sistematis untuk membuat temuan-temuan
yang ada di alam. Oleh karena itu, IPA dicirikan sebagai seperangkat nilai dan sikap daripada
orang yang melakukan proses tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPA secara harafiah dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan alam atau yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Srini M Iskandar, 1996/1997). Sedangkan
Patta Bundu (2006) menyatakan bahwa IPA adalah proses kegiatan yang dilakukan para saintis
dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut. Hal ini
mengandung makna bahwa IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan, tetapi merupakan proses
pencarian yang sistematis dan berisi berbagai strategi dimana menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang dinamis.
Secara garis besar Ilmu Pengetahuan Alam memiliki tiga komponen yaitu IPA sebagai
produk, IPA sebagai Proses, dan IPA sebagai sikap ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan fungsi
dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang bukan hanya kumpulan pengetahuan dan
fakta untuk dihafal, tetapi ada proses aktif menemukan menggunakan pikiran dan sikap dalam
mempelajarinya sehingga dapat mengembangkan keterampilan proses siswa untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Pembelajaran IPA di SD juga
memiliki ruang lingkup bahan kajian yang secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah
dan pemahaman konsep.
B. Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut:
10
DAFTAR FUSTAKA
Mansur, Muslich. 2007. KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) pemahaman &
pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Patta Bundu. 2010. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran
Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
http://eprints.uny.ac.id
http://digilib.uinsby.ac.id
11