Prinsip-prinsip dasar pemebelajaran bahasa Indonesia sd/mi
Jika ditinjau dari pengertian prinsip pembelajaran, maka tujuan dari prinsip pembelajaran bahasa adalah memastikan proses belajar mengajar berjalan dengan baik dengan mengatur perencanaan proses pembelajaran sebelum, ketika, dan akhir dari kegiatan pembelajaran yang bertumpu pada keterampilan berbahasa. 1. prinsip kontekstual Menurut Nurhadi (2004) , konsep belajar pada prinsip ini menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan nyata. Ada 7 komponen dalam prinsip kontekstual : Konstruktivisme, Bertanya, Menemukan, Masyarakat belajar, Pemodelan, Refleksi, Penilaian sebenarnya. (Oktaviani & Nursalim, 2021:4-5) Konstruktivisme (Constructivism) Pelaksanaannya di kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehari-hari adalah dapat diwujudkan dalam bentuk peserta didik disuruh menulis/mengarang dan atau bercerita di depan kelas. Bertanya (Questioning) Tujuan bertanya adalah untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian kepada aspek yang belum diketahuinya. (Kegiatan bertanya dapat diterapkan dalam bentukketika peserta didik berdiskusi, bekerja dalamkelompok, menemui kesulitan, mengamati sesuatu. Menemukan (Inquiry) Pengetahuan danketerampilan yang diperoleh peserta didik bukan hasil mengingat seperangkat fakta, melainkan dari hasilmenemukan sendiri. Kegiatan inkuiri dilakukan dengan langkah-langkah :Merumuskan masalah, Mengamati/melakukan observasi, Menganalisis dan menyajikan hasilMengkomunikasikan kepada pembaca Masyarakat Belajar (Learning Community) Ciri kelas berbasis masyarakat belajar adalah pembelajarandilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok. Pemodelan (Modeling) Cara memberikan model atau contoh yang perlu ditiru..Guru dapat meminta kepada teman sejawat, atau mendatangkan pihak luar, pembaca puisi, atau pemain drama yang sudah terkenal. Dengan demikian guru dapat melaksanakan pembelajaran puisi drama lewat model tadi. Refleksi (Reflection)) Refleksi merupakan tanggapan terhadap kegiatan yang baru dilakukan atau pengetahuan yang baru diterima. Pada akhir pembelajaran, kita menyediakan waktu sejenak agar peserta didik melakukan refleksi. Penilaian yang sebenarnya (AuthenticAssessment) Penilaian pembelajaran berbasis kontekstual inidilakukan dengan mengamati peserta didikmenggunakan bahasa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 2. PRINSIP INTEGRATIF • prinsip integratif, yaitu pembelajaran bahsa disajikan tidak terpisah-pisah. • Pembelajaran bahasa secara terpadu atau terintegratif. Bisa dipadukan pembelajaran menyimak, mendengarkan, membaca, dan menulis. • Contohnya : mengajarkan kosa kata, bisa dipadukan pada pembelajaran membaca, menulis, atau berbicara. Mengajarkan kalimat, bisa kita padukan dengan menyimak, berbicara, membaca, atau menulis. • Jadi pembelajaran bahasa Indonesia tidak dapat disajikan secara terpisah-pisah. Pembelajaran bahasa Indonesia harus diajarkan secara terpadu dengan unsur fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik maupun pemanduan antara keterampilan berbahasa Indonesia 2. PRINSIP Fungsional Prinsip fungsional yang mengisyaratkan bahwa guru bukanlah bukanlah penguasa dalam kelas, bukanlah satu-satunya pemberi informasi dan sumber belajar. Jadi pembelajaran didasarkan pada multi sumber. Dengan kata lain, sumber belajar terdiri atas guru, peserta didik, dan lingkungan. Lingkungan terdekat adalah kelas 3. PRINSIP Apresiatif Prinsip apresiatif yaitu yang memberikan dasar bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menyenangkan B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN B.INDONESIA Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan dalam pembelajaran bahasa merupakan seperangkat asumsi yang saling berkaitan dan berhubungan dengan pengajaran bahasa. Pendekatanberfungsi sebagai pedoman umum dan langsungbagi metode pembelajaran yang akan digunak an. Lebih lanjut, pendekatan akan menurunkan berbagai metode pembelajaran dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan proses pembelajaran tersebut. Jenis-Jenis Pendekatan : 1. PENDEKATAN TUJUAN Pendekatan tujuan dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan dulu adalah tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya tujuan yang telah ditetapkan akan mudah menentukan metode dan teknik apa yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan akan tercapai apa yang ditetapkan (Isah Cahyani, 2013:74). 2. PENDEKATAN STUKTURAL Pendekatan struktural merupakan pendekatan pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahwa bahasa adalah seperangkat kaidah. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini, pembelajaran lebih menekankan pada pengetahuan tentang fonologi, morfologi, dan sintaksis (Sri Muryati., & Dewi Kusumaningsih, 2011:25). 3. PENDEKATAN PROSES Pendekatan keterampilan proses adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang terfokus pada pelibatan peserta secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Menurut pendekatan proses, peserta didik tidak hanya diberikan materi apa harus dipelajari, tapi juga belajar bagaimana cara mempelajari bahasa itu sendiri. 4. PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE adalah salah satu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Pendekatan whole language adalah cara untuk menyatukan pandangan tentang pembelajaran bahasa, dan juga tentang orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran (Ismati dan Umaya, 2012: 90). 5. PENDEKATAN KOMUNIKATIF Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian siswa akan mampu bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan pendapatnya secara lisan dengan bahasa yang runtut danmudah dipahami 6. PENDEKATAN INTERGRATIF / TERPADU Pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia berarti pendekatan yang pelaksanaannya memadukan aspek-aspek bahasa. Aspek-aspek bahasa tersebut di dalam praktik berbahasa selalu digunakan secara bersama dan terpadu, baik aspek-aspek kebahasaan maupun aspek-aspek keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa secara terpadu menaruh penghargaan terhadap bahasa, dan dengan seksama meningkatkan penguasaan bahasa siswa : Guru-guru berinteraksi dengan siswa, baik sebagai pembaca maupun sebagai penulis, Guru memperlihatkan perhatiannya terhadap bacaan dan penulisan pada umumnya. 7. PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA Pendekatan pengalaman bahasa adalah pendekatan pengajaran membaca bagi anak pada umumnya. Pendekatan ini memadukan perkembangan anak dalam keterampilan mendengarkan, bercakap-cakap, menulis dan membaca. Bahan bacaan didasarkan atas pengalaman anak. Dengan penggunaan pendekatan pengalaman bahasa ini guru mengembangkan keterampilan anak untuk membaca, yaitu dengan menggunakan teks bacaan yang dibuat berdasarkan pengalaman nyata anak. Pada mulanya anak diminta untuk menceritakan pengalamannya kepada guru, kemudian guru menuliskan pengalaman anak tersebut pada papan tulis atau kertas (Isah Cahyani :2013) 8. PENDEKATAN JOLLY PHONICS Dalam model pembelajaran Jolly Phonics selalu memperkenalkan kosakata dan mengajarkan kemampuan mengeja yang tepat sehingga kesalahan membaca ditekan dan kelancaran membaca tercapai. Dalam model pembelajaran Jolly Phonics pengajaran bunyi huruf, kata selalu diiringi dengan latihan menulis sehingga anak diajarkan cara penulisan huruf yang tepat. Dengan latihan ini dapat diharapkan anak terampil menulis untuk mendukung penyelesaian tugas- tugasnya. C. MOTODE PEMBELAJARAN B.INDONESIA Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana pengembangannya. Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh siswa. Semuanya itu didasarkan pada pendekatan yang dianut. Melihat hal itu, jelas bahwa suatu metode ditentukan berdasarkan pendekatan yang dianut; dengan kata lain, pendekatan merupakan dasar penentu metode yang digunakan. JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN B.INDO 1) Metode Audiolingual sangat mengutamakan drill (pengulangan). Dalam audiolingual yang berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan. LANGKAH-LANGKAH YANG BISA DILAKUKAN METODE INI : Penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca. Peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya. Penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan. Dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas, dan. Pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan
2) Metode Komunikatif 3) Metode Langsung 4) Metode Partisipatori 5) Metode Membaca 6) Metode Tematik 7) Metode Kuantum 8) Metode Diskusi