Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MEMBUKA DAN MENUTUP


PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufik, dan hidayah-Nya dan masih memberikan kesempatan kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan. Makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Di dalam Makalah kami ini kami akan mencoba memaparkan tentang
―Keterampilan Dasar Membuka Dan Menutup Pembelajaran‖. Sebelumnya
kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj, Asniwati, S.Pd., M.Pd
dan bapak Amberansyah, S.Pd., M.Pd selaku dosen Pendidikan Kewarganegaraan
SD yang mengajar di kelas kami atas arahan dan bimbingannya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini. Di samping itu kami juga menyadari bahwa di
dalam Makalah kami ini terdapat banyak sekali kekurangan dan kesalahan, untuk
itu kritik dan saran dari Ibu, Bapak maupun teman- teman sangat kami harapkan
untuk dapat menyempurnakan Makalah kami ini. Atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan kepada kami, kami mengucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................3

A. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran.........................................3

B. Tujuan Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran............................4

C. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran................7

D. Manfaat Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran..........................8

E. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran.............................................9

F. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran.............................................12

G. Penerapan Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran.....................14

BAB III..................................................................................................................23

A. Kesimpulan.................................................................................................23

B. Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan dasar pembelajaran bagi seorang guru adalah sangat


penting, karena disamping guru harus menguasai pelajaran, keterampilan
dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan
guru dalam proses belajar mengajar. Maka seorang guru harus memiliki
keterampilan dasar tersebut agar dalam proses kegiatan belajar mengajar bisa
tercapai dan berjalan dengan baik serta dapat dilaksanakan secara profesional.
Ada beberapa keterampilan dasar yang perlu dipelajari, salah satunya
adalah kemampuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
kemampuan ini merupakan dasar awal yang harus dimiliki seorang guru agar
dalam pembelajarannya bisa menguasai kelas yang mana para murid juga bisa
konsentrasi dan paham apa yang disampaikan oleh guru, jadi kemampuan
keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dikuasai oleh seorang
guru.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian membuka dan menutup pelajaran ?


2. Apa tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran ?
3. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran ?
4. Apa manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran ?
5. Apa saja komponen keterampilan membuka pelajaran ?
6. Apa saja komponen keterampilan menutup pelajaran ?
7. Bagaimana penerapan keterampilan membuka pelajaran dan menutup
pelajaran ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar dapat memahami pengertian membuka dan menutup pelajaran


2. Agar dapat mengetahui tujuan keterampilan membuka dan menutup
pelajaran

1
3. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membuka dan
menutup pelajaran
4. Agar dapat mengetahui manfaat keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
5. Agar dapat mengetahui komponen keterampilan membuka pelajaran
6. Agar dapat mengetahui komponen keterampilan menutup pelajaran
7. Agar dapat memahami penerapan keterampilan membuka pelajaran dan
menutup pelajaran.
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah keterampilan yang


berkaitan dengan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seorang guru
dalam memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Membuka pelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental
dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari (Abimanyu, 2011). Wardani dan Julaeha (2012) mengatakan bahwa
kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk
memasuki inti kegiatan (kegiatan inti) sedangkan menutup pelajaran adalah
kegiatan untuk memantapkan atau menindaklanjuti topik yang akan dibahas.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran (Abimanyu, 2011). Kegiatan menutup pelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran tersebut menjadi salah satu
keterampilan yang penting untuk dilaksanakan karena melalui membuka dan
menutup pelajaran guru dapat membantu siswa untuk menyiapkan diri untuk
belajar serta guru mampu mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran
yang dilaksanakan (Jalmo, 2012). Jadi, dapat dinyatakan bahwa proses belajar
mengajar yang maksimal bukan hanya saat penyampaian materi, melainkan
dapat dimulai dari membuka pelajaran hingga menutup pelajaran karena
kesiapan dan hasil dari pembelajaran juga perlu diperhatikan.
Menurut Mansor, dkk (2012) guru yang selalu melaksanakan membuka
pelajaran telah melaksanakan salah satu kegiatan yang dapat membantu
menciptakan pembelajaran yang efektif di kelas. Perlunya melaksanakan
membuka pelajaran juga disampaikan oleh Ojukwu (2014) yang menyatakan
bahwa pada setiap pembelajaran guru harus membuka pelajaran untuk
memperkenalkan hal-hal yang akan dipelajari agar siswa memiliki
ketertarikan, merasa ingin tahu dan memiliki kemauan untuk mempelajari
materi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa guru perlu
melaksanakan membuka pelajaran untuk menyiapkan mental siswa dengan
kegiatan yang sesuai.
Menutup pelajaran juga menjadi salah satu keterampilan yang perlu untuk
dilaksanakan selain keterampilan yang mendukung penyampaian materi.
Menurut Widodo, dkk (2010) saat menutup pelajaran terdapat kegiatan untuk
meninjau kembali materi yang dipelajari dan penguatan yang disampaikan
guru, hal tersebut diperlukan siswa untuk membimbing siswa membangun
gambaran tentang keseluruhan materi yang telah dipelajari agar lebih mudah
diingat. Ojukwu (2014) juga berpendapat bahwa pada setiap pembelajaran
guru perlu melaksanakan menutup pelajaran untuk memberikan penekanan
pada hal-hal penting dari pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna.
Membuka dan menutup pembelajaran dilakukan pada setiap awal dan
akhir pembelajaran. Misalnya pada kegiatan apersepsi guru mengajak siswa
untuk untuk bernyanyi bersama menciptakan suasana siap mental untuk
belajar dan menimbulkan perhatian pada siswa, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas pada siswa lalu masuk ke
materi pembelajaran sambil mengaitkan materi pembelajaran yang
sebelumnya dengan yang akan diajarkan. Beberapa cara yang dapat
diusahakan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran adalah dengan
membangkitkan perhatian siswa, menimbulkan motivasi siswa, memberi
acuan, menunjukkan kaitan, meninjau kembali, mengevaluasi, dan memberi
dorongan psikologi atau sosial.

B. Tujuan Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

1. Tujuan Keterampilan Membuka Pelajaran


Aktivitas awal yang dilakukan dan kalimat-kalimat awal yang
diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh proses
pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran tergantung pada strategi
mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum
mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru tidak berhasil
memfokuskan perhatian dan minat siswa padapelajaran. Dalam tahap ini,
yang perlu dilakukan guru terlebih dahulu adalah menciptakan suasana
agar siswa secara mental, fisik, psikis dan emosional terpusat pada
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam
mengikuti pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak cukup
hanya dengan melakukan kegiatan yang bersifat adminitrasi, seperti :
a. Mengecek kehadiran siswa
b. Menyiapkan alat-alat pelajaran
c. Mempersiapkan buku sumber dan kegiatan adminitrasi lainnya.
Kegiatan membuka pelajaran bukan hanya sekedar kegiatan yang
bersifat administratif agar sesuai dengan tuntutan prosedur pembelajaran.
Kegiatan yang bersifat rutin ketika memulai pembelajaran, seperti
mengecek kehadiran, mengulang materi yang berkaitan dengan materi
yang akan dibahas, belum tentu akan mencapai sasaran seperti yang
dimaksud dari kegiatan membuka pembelajaran yaitu menumbuhkan
kesiapan mental, membangkitkan perhatian dan motivasi siswa. Oleh
karena itu, dalam kegiatan membuka pembelajaran bentuk apapun dari
apersepsi yang dilakukan guru, harus mengarah pada pencapaian tujuan
dari membuka pelajaran itu sendiri, yaitu antara lain:
a. Menciptakan kesiapan mental yaitu pembentukan kondisi psikologis
siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran.
b. Membangkitkan atau menumbuhkan motivasi belajar siswa.
c. Menarik perhatian siswa.
d. Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan atau kompetensi yang
harus dilakukan siswa dari kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakannya.
f. Memberikan gambaran yang jelas batas-batas tugas atau kegiatan yang
harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya mengikuti
pembelajaran dengan sungguh-sungguh, sehingga proses dan hasil
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien.
h. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
i. Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman atau bahan
yang sudah dimiliki atau dipelajari.
j. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan
diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
2. Tujuan Keterampilan Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran tidak cukup hanya melalui kegiatan
yang bersifat administrasi seperti menyampaikan pengumuman,
memberikan tugas, lalu berdo’a dan salam. Menutup pembelajaran harus
diarahkan pada sasaran atau tujuan yang jelas dan memiliki makna yang
lebih luas. Kegiatan menutup pembelajaran sebagai upaya guru untuk
memberikan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari
siswa. Dari kegiatan menutup pembelajaran idealnya dapat diketahui
tingkat pencapaian siswa sekaligus gambaran tingkat pencapaian guru dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan menutup pelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri pembelajaran. Tujuan dari kegiatan menutup
pembelajaran yaitu:
a. Untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi pokok atau
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah
diperoleh siswa, sekaligus sebagai umpan balik bagi guru.
d. Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses
dan hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa.
C. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Mengikat perhatian anak harus sesuai dengan isi dan tujuan pembelajaran
atau bermakna serta diperlukan suatu susunan bahan pelajaran yang tepat dan
ada kaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya agar jelas dan tepat.
Kegiatan membuka pelajaran yang diterapkan hendaknya sesuai dengan
tujuannya yaitu melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan materi
pelajaran. Dalam membuka dan menutup pelajaran ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan oleh guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar.
1. Prinsip-prinsip membuka pelajaran menurut Marno dan Idris (2010) yaitu:
a. Bermakna
Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya
tujuan penggunaan keterampilan membuka pelajaran. Artinya, cara guru
dalam memilih dan menerapkan komponen keterampilan membuka
pelajaran mempunyai nilai yang sangat tepat bagi siswa dalam
mengondisikan kesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran.
b. Kontinu (berkesinambungan)
Antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi
garis pemisah. Oleh karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok
bahasan dari segi materi harus ada relevansinya. Pengurutan materi pokok
sangat membantu kesinambungan materi pembelajaran dan terutama
kesinambungan membuka pelajaran.
c. Fleksibel (penggunaan secara luwes)
Berarti penggunaan yang tidak kaku, tidak terputus-putus atau
lancar. Fluency (kelancaran) dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat
memudahkan peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembuka
dan dapat pula dengan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan
dipelajari.
d. Antusiasme dan kehangatan dalam mengomunikasikan gagasan
Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dan hasil ini
akan berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik.
Dengan antusiasme guru dalam mengomunikasikan gagasan pembuka,
mendorong anak untuk menilai bahwa pokok bahasan yang akan dipelajari
mempunyai arti yang sangat penting. Dengan demikian, peserta didik akan
tinggi perhatian dan minatnya, yang paa gilirannya akan memengaruhi
tingginya aktivitas belajar.
2. Beberapa prinsip-prinsip menutup pelajaran yang perlu dipertimbangkan
oleh guru adalah:
a. Relevan, dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa,
guru harus memiliki cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
b. Berurutan dan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru
dalam memperkenalkan atau merangkum kembali pelajaran sebagai
bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan prinsip berurutan dan
berkesinambungan ini memerlukan adanya suatu susunan bahan
pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat siswa, ada kaitan logis
antara satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat disusun rantai
kognisi yang jelas dan tepat.

D. Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti


pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak cukup hanya dengan
melakukan kegiatan yang bersifat adminitrasi seperti, mengecek kehadiran
siswa, menyiapkan alat-alat pelajaran, mempersiapkan buku sumber dan
kegiatan adminitrasi lainnya. Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat
adminitrasi saja pada mengawali pembelajaran, belum tentu akan mencapai
sasaran menumbuhkan kesiapan mental siswa secara optimal. Dengan
demikian, kegiatan membuka pembelajaran selain untuk mempersiapkan
hal-hal yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus memfokuskan pada
upaya mengkondisikan kesiapan baik fisik dan mental, perhatian dan
motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Adapun
manfaat dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran, yakni:
1. Manfaat dari keterampilan membuka pelajaran adalah :
a. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
b.

d.
c.
Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan
Membangkitkan
dilakukan dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa.
motivasi dan
perhatian siswa Menyadarkan siswa akan adanya hubungan antara
dalam
pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan
mengikuti
dipelajari.
kegiatan
pembelajaran.
2. Manfaat dari keterampilan menutup pelajaran adalah :
a. Untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi pokok
atau kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah
diperoleh siswa, sekaligus sebagai umpan balik bagi guru.
d. Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan
proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa.

E. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

Komponen keterampilan membuka dan menutup pembelajaran meliputi


dua kategori. Kategori yang berpengaruh pada proses asimilasi dan
akomodasi ide, dan kategori yang berpengaruh pada motivasi siswa dalam
belajar. Pada setiap awal pembelajaran atau setiap kali beralih topik baru
selama satu jam pembelajaran, guru harus melakukan kegiatan membuka dan
menutup pembelajaran.
Masih banyak guru yang belum bisa membedakan antara kegiatan awal
dengan membuka pelajaran. Pada dasarnya dua kegiatan tersebut berbeda,
dimana membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan suasana peserta didik siap mental dan untuk menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Komponen-
komponen dalam membuka pelajaran sebagai berikut:
1. Menarik perhatian siswa
Seorang guru yang mengajar dengan duduk saja atau hanya berdiri
disudut tanpa banyak gerak akan membuat mengantuk. Agar siswa
tertarik, hendaknya guru menggunakan alat bantú seperti gambar, model,
skema, surat kabar, dan sebagainya. Banyak cara yang dapat digunakan
guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain seperti berikut:
a. Gaya mengajar guru. Guru hendaknya memberikan variasi gaya dalam
mengajar agar dapat menimbulkan perhatian siswa.
b. Penggunaan alat bantu mengajar. Guru dapat menggunakan alat-alat
bantu mengajar seperti gambar, model, skema, dan sebagainya untuk
menarik perhatian siswa, serta dapat pula menimbulkan motivasi dan
memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
c. Pola interaksi yang bervariasi. Agar siswa dapat tertarik perhatiannya,
guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam
menyelenggarakan pembelajaran.
2. Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih
secara hati-hati hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang
menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat digunakan untuk
menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran
menjadi dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan
berbagai cara untuk menimbulkan motivasi itu. Sedikitnya ada 4 (empat)
cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:
a. Dengan kehangatan dan keantusiasan. Guru hendaknya bersikap
ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang demikian
itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong
tingkah laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan
timbul motivasinya untuk belajar.
b. Dengan menimbulkan rasa ingin tahu. Guru dapat membangkitkan
motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa.
c. Mengemukakan ide yang bertentangan. Untuk menimbulkan motivasi
siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan
mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.

d. Dengan memperhatikan minat siswa. Guru dapat menimbulkan


motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-topik pelajaran yang
diminati siswa.
Guru hendaknya memiliki sikap ramah, penuh semangat, dan hangat
dalam berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan
menumbuhkan motivasi belajar, rasa senang dan semangat peserta didik.
3. Memberi acuan (structuring)
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara
spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa
memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari
dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.
Untuk itu usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas. Guru hendaknya terlebih
dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang
jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta
tugas-tugas yang harus dikerjakan.
b. Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan. Pada permulaan
atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa akan
terarah usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat
memberi saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas. Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk
menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep,
manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di samping hal-hal
positif, kemudian siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-
hal yang negatif, yang hilang atau yang kurang lengkap.
d. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran akan
mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan
dipelajari
4. Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu
menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
pengalaman-pengalaman, minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal
itulah yang disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru untuk
membuat kaitan:
a. Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang
telah dikenal siswa. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali
sampai seberapa jauh pelajaran yang diberikan sebelumnya telah
dipahami. Caranya, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
siswa, tetapi dapat pula merangkum isi materi pelajaran terdahulu
secara singkat.
b. Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan
baru itu erat kaitannya dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai.
c. Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum
menyajikan bahan secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan
pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali baru.

F. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran

Menjelang akhir dari suatu pelajaran atau pada akhir setiap penggal
kegiatan, guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran. Hal ini harus
dilakukan agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok
materi pelajaran yang telah dipelajari. Keterampilan ini menurut Hasibuan
(dalam) dimaksudkan untuk meberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen
dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Meninjau Kembali
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal
kegiatan, guru meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan
telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau kembali penguasaan inti
pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
a. Merangkum inti pelajaran.
Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat
sepanjang proses pembelajaran. Misalnya, pada saat guru selesai
menjelaskan ciri-ciri bangun ruang kubus, atau jika guru membuat
kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang ditugaskan pada siswa,
setelah selesai sejumlah pertanyaan dijawab oleh siswa, pada saat
menjelang pergantian topik bahasan, dan tentu saja pada saat
pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga diminta untuk
membuat rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman yang dibuat
oleh siswa itu salah atau kurang sempurna, guru harus membetulkan
atau menyempurnakan rangkuman itu.
b. Membuat Ringkasan
Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok
materi yang diajarkan adalah membuat ringkasan. Selain manfaat
tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki buku sumber
atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali.
Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh guru, dapat pula
dilakukan oleh siswa secara perorangan atau kelompok, dan dapat pula
dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.
2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh
wawasan yang utuh tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam
pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk
maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas.
Komponen membuka dan menutup pembelajaran merupakan suatu
komponen yang perlu dilakukan guru dalam setiap proses pembelajaran.
Sehingga diperlukan keterampilan guru dalam kegiatan membuka dan
menutup pelajaran. perlu dikuasai dengan optimal. Komponen membuka
dan menutup pelajaran tersebut akan memberikan kemudahan belajar bagi
seluruh peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Selain itu, guru harus kreatif, profesional dan menyenangkan
dalam menyampaikan materi ajar.

G. Penerapan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Kegiatan membuka dan menutup pembelajaran dilaksanakan pada setiap


awal dan akhir pembelajaran. Artinya, sebelum guru menjelaskan materi yang
akan disampaikan terlebih dahulu harus mengkondisikan mental dan menarik
perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari. Misalnya, dengan
menimbulkan motivasi dan memberi acuan atau struktur pelajaran dengan
menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar serta indikator hasil belajar,
pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian waktu
belajar kepada siswa. Demikian pula sebelum mengakhiri pelajaran, terlebih
dahulu guru juga harus menutup pelajaran misalnya dengan memberikan
rangkuman atau mengadakan evaluasi.
Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap awal
dan akhir penggalan kegiatan inti pelajaran. Artinya, seorang guru setiap
mengawali dan mengakhiri suatu penggalan inti pokok-pokok materi
pelajaran juga harus melakukan kegiatan membuka dan menutup pelajaran.
Misalnya Membuka pelajaran dengan mengaitkan antara inti pokok materi
yang sudah dikuasai siswa (dalil wudhu) dengan inti pokok materi berikutnya
(cara berwudhu). Dan setiap inti pokok materi yang sudah dipelajari siswa
juga harus ditutup dengan mengajukan pertanyaan atau merangkum.
MEMBUKA MENUTUP
PELAJARA PELAJARA

INTI
PELAJARAN

Biru Muda : Membuka Pelajaran


Biru Tua : Menutup Pelajaran
Penerapan komponen-komponen tersebut di dalam membuka pelajaran
sebagai berikut:
1. Menarik perhatian siswa
a. Gaya mengajar guru.
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan sikap
dan gaya mengajar guru. Seorang guru yang mengajar dengan duduk
saja atau hanya berdiri di sudut tanpa banyak gerakan akan membuat
siswa mengantuk. Sebaiknya, guru memvariasikan gaya mengajarnya,
misalnya dengan berdiri di tengah-tengah kemudian berjalan ke
belakang atau ke samping dengan memilih kegiatan yang berbeda ada
yang biasa. Juga variasi dalam penggunaan suara dan intonasi, dalam
cara masuk kelas, dan sebagainya. Gerak tangan atau tubuh serta
ekspresi muka sangat membantu untuk menarik perhatian siswa,
asalkan semuanya bermakna.
Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya
tujuan penggunaan keterampilan membuka pelajaran. Artinya, cara
guru dalam memilih dan menerapkan komponen keterampilan
membuka pelajaran mempunyai nilai yang sangat tepat bagi siswa
dalam mengkondisikan kesiapan dan ketertarikan siswa untuk
mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih jenis kegiatan
untuk membuka pelajaran, perlu mempertimbangkan relevansinya
dengan tujuan membuka pelajaran tersebut.
Keberhasilan kegiatan membuka pelajaran ini dapat diterangkan
dengan adanya kemudahan anak dalam mencemarkan satuan-satuan
bahasan yang akan dipelajari, yaitu munculnya pusat perhatian anak,
terutama terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari.
Untuk memperoleh kebermaknaan yang dimaksud, guru dapat
memilih kegiatan ataupun keterangan yang ada kaitannya dengan
materi pelajaran. Misalnya, gua akan menanamkan akidah tentang
kebesaran allah subhanahu wa ta'ala. , maka sebelumnya anak disuruh
membawa 1 tangkai bunga mawar yang ada di halaman. Begitu guru
masuk ruangan, anak-anak disuruh menunjukkan bunga mawar yang
sudah dibawa. Setelah barang tersebut diletakkan, anak-anak
membawa bunga mawar yang berwarna-warni. Pada saat itulah, untuk
membuka pelajaran guru dapat bertanya kepada anak-anak mengapa
bunga yang mereka bawa berwarna-warni? Penerapan komponen
membuka pelajaran menimbulkan motivasi dengan mengemukakan
ide yang berbeda-beda guru dapat menjelaskan secara bertahap sesuai
tingkat perkembangan dan kemampuan anak. Dalam konteks ini, guru
hendak menanamkan konsep abstrak, tetapi dengan bantuan benda
konkret (bunga mawar). Membuka pelajaran juga dapat
memanfaatkan benda-benda yang tersedia didalam atau lingkungan
kelas.
b. Penggunaan alat bantu mengajar.
Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar
model skema dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa serta agar
pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton dan tidak
menimbulkan kebosanan.
c. Pola interaksi yang bervariasi.
Pola interaksi yang monoton antara guru dan siswa misalnya guru
menerangkan siswa mendengarkan atau guru bertanya dan murid
menjawab biasanya tidak berhasil memikat perhatian siswa untuk
waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu adanya variasi dalam pola
interaksi variasi pola interaksi itu antara lain bisa dikembangkan
sebagai berikut.
guru guru guru

siswa siswa siswa siswa siswa siswa


Dalam interaksi di atas guru menanyakan sesuatu kemudian siswa
langsung menjawab atau guru memberikan pertanyaan atau
permasalahan untuk dipecahkan kemudian guru mengadakan diskusi
kecil atau guru menunjukkan suatu gambar dan meminta siswa
membuat kalimat bahasa arab atau inggris atau memberikan komentar
atau guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu
di muka kelas dan siswa lainnya memberikan tanggapan dan masih
banyak cara lain tergantung kreatifitas.
2. Menimbulkan motivasi
Perhatian dan minat merupakan unsur penting dalam menimbulkan
motivasi dalam mengikuti pelajaran ada siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi tetapi ada juga yang memotivasi rendah selama proses
belajar mengajar berlangsung motivasi belajar siswa juga bisa berubah-
ubah yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti kondisi dan cara belajar
mengajar yang menjenuhkan seram sulit diikuti tidak menarik dan lain
sebagainya.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mendorong
perhatian dan minatnya terkonsentrasi pada hal-hal yang harus dipelajari
sehingga dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal dengan adanya
motivasi belajar yang tinggi akan mempermudah proses belajar mengajar
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Sedikitnya ada 4
(empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:
a. Dengan kehangatan dan keantusiasan.
Guru yang kelihatan tidak segar gelak lamban dan suara lirih serta
kurang hangat akan mempengaruhi siswa dalam belajar menurut hasil
penelitian guru yang tidak bersemangat dalam memberi pelajaran
menduduki urutan keempat 7,3% dalam menurunkan wibawa guru dari
12 pilihan karena itu guru hendaknya bersikap ramah antusias dan
penuh semangat sebab sikap yang demikian itu dapat menimbulkan
reaksi dalam diri siswa yang mendorong mereka untuk ikut aktif dan
mau terlibat.
b. Dengan menimbulkan rasa ingin tahu.
Guru dapat menimbulkan motivasi yang kuat dengan cara
menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan pada diri siswa
menceritakan suatu peristiwa aktual yang menimbulkan pertanyaan atau
menunjukkan model atau gambar yang merangsang siswa untuk
berpikir merupakan cara-cara yang dapat digunakan ini jauh lebih
efektif daripada memberikan ancaman hukuman.
c. Mengemukakan ide yang bertentangan.
Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan ini misalnya
guru mengajukan masalah sebagai berikut setiap muslim wajib
mengeluarkan zakat fitrah tiap tahun dan zakat mal yang mencapai
nisabnya tetapi mengapa mayoritas umat islam masih miskin hasil
panen padi melimpah sehingga tercapai swasembada pangan tetapi
mengapa petani tetap miskin tumbuh-tumbuhan mengandung zat hijau
daun cendawan tidak mengandung hijau daun tetapi masih digolongkan
sebagai tanaman mengapa dan seterusnya.
d. Dengan memperhatikan minat siswa.
Membuka pelajaran bisa diawali dengan mengungkapkan hal-hal
yang sedang aktual dan relevan dengan materi yang akan dipelajari guru
dapat menjadi apa yang menjadi perhatian siswa apakah peristiwa yang
sedang dibicarakan masyarakat apakah itu yang menjadi model apakah
itu yang lagi menjadi berita hangat di sini guru dituntut jelly menguasai
persoalan dalam kaitannya dengan materi yang akan diajarkan serta
mampu merekam situasi yang sedang menarik perhatian siswa dan itu
berarti guru harus ikut aktif mengikuti perkembangan lewat surat kabar
televisi internet majalah dan sosial media.
3. Memberi acuan (structuring)
Dalam membuka pelajaran hendaknya mengemukakan secara singkat
kompetensi dasar dan hal-hal yang diperlukan agar siswa mendapat
gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan cara-cara
yang akan ditempuh dalam mempelajari materi tersebut. Untuk itu usaha
dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
Mengemukakan kompetensi dasar indikator hasil belajar dan batas-
batas tugas di sini guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan
pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan misalnya anak-anak
kompetensi dasar yang kita pelajari adalah cara melaksanakan jual beli
yang benar dan indikator hasil belajarnya adalah memahami macam-
macam jual beli bentuk-bentuk sebab sebab akibat dan pemecahan jual
beli yang dilarang coba diskusikan dengan teman sebelahmu atau
kompetensi dasar dan hasil belajar urbanisasi yang penting untuk dipelajari
adalah sebab sebab akibat akibat dan pemecahan terjadinya urbanisasi
diskusi coba diskusikan sebentar.
b. Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas di sini guru dapat
mengingatkan untuk siswa menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat
tentang suatu konsep manusia benda gambar-gambar dan sebagainya di
samping itu siswa perlu diingatkan untuk menemukan hal negatif yang
hilang atau kurang lengkap dari suatu pernyataan konsep tersebut.
d. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan di sini sebelum mulai
menjelaskan materi pelajaran guru dapat menanyakan sesuatu kepada
siswa yang bertujuan untuk mengarahkan pada topik pelajaran dan
membantu siswa memperhatikan hal-hal yang akan dijelaskan.
4. Membuat kaitan
Dalam proses belajar mengajar penting sekali mengintegrasikan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa apabila
guru akan menjelaskan materi baru hendaknya dikaitkan dengan materi
yang telah diketahui siswa atau dengan pengalaman siswa yang sudah ada
atau dengan minat kebutuhan siswa beberapa hal yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut.
a. Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang
telah dikenal siswa.
Membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dari bidang studi
yang telah dikenal siswa hal-hal yang sudah diketahui seperti
pengalaman-pengalaman minat dan kebutuhan siswa adalah bahan
pengawet atau bahan apersepsi perlu ditegaskan bahwa aplikasi ini
perlu dipikirkan dan direncanakan tersendiri karena merupakan batu
loncatan untuk pengetahuan pengalaman baru misalnya gua kan
menerangkan tentang uang dalam perekonomian maka ia perlu
memikirkan kapan dan dimanakah siswa-siswa sudah berurusan dengan
uang atau memiliki sendiri uang itu saat menjelaskan bersuci dalam
ibadah ia perlu memikirkan kapan dan dimanakah siswa harus
melakukan bersuci dalam beribadah dan hubungannya bersuci dengan
ibadah.
b. Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah diketahui.
Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah diketahui efektif adalah dengan
membandingkan atau mempertentangkan antara pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru misalnya dalam pelajaran yang lalu yang
sudah kita pelajari tentang jual beli yang diperbolehkan adalah begini-
begini sekarang kita bicarakan tentang jual beli yang dilarang adalah
begini begini begini.
c. Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum
menyajikan bahan secara terperinci.
Guru Menjelaskan konsep atau pengertian nya terlebih dahulu
sebelum menyajikan bahan secara terperinci sebelum memulai
pelajaran baru gugur dapat meninjau kembali inti pelajaran yang lalu
atau dapat meminta siswa untuk meringkas kemudian baru membuat
kaitan dengan pelajaran baru misalnya saat akan menjelaskan perkalian
gua harus mengetahui kemampuan setiap siswa tentang penjumlahan
sebagai prasyarat membahas perkalian.
Yang dimaksud menutup pembelajaran bukanlah mengucap salam
penutup dan membaca Hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan
pembelajaran karena kegiatan-kegiatan tersebut memang sudah seharusnya
dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan akan tetapi yang dimaksud
dengan dengan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk
mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran
supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi
dan hasil belajar yang telah dipelajari menutup pelajaran merupakan usaha
guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari usaha untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap
pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Dari penelitian yang telah diadakan ternyata kemajuan hasil belajar siswa
meningkat paling besar Jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan
pokok-pokok materi yang telah dipelajari seperti halnya kegiatan Membuka
pelajaran kegiatan menutup pelajaran juga dilakukan bukan hanya pada setiap
akhir pelajaran tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan
selama satu pelajaran.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang buruh untuk menutup
pelajaran antara antara lain adalah satu merangkum atau meringkas inti pokok
pelajaran memberikan dorongan psikologis dan Natal setia kepada siswa
memberi petunjuk untuk pelajaran topik berikutnya dan mengadakan evaluasi
tentang materi pelajaran yang baru selesai.
Komponen-komponen dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai
berikut:

1. Meninjau Kembali
Meninjau kembali guru meninjau kembali Apakah inti pelajaran yang
telah diajarkan itu sudah dikuasai oleh siswa atau belum. Ada dua cara
meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan.
a. Merangkum inti pelajaran.
Guru dapat meminta siswa membuat rangkuman baik secara lisan
ataupun tertulis rangkuman ini dapat dilakukan secara individu atau
kelompok dapat dilakukan oleh guru guru bersama siswa atau guru
menyuruh siswa disempurnakan oleh guru.
b. Membuat Ringkasan
Membuat ringkasan siswa dapat memantapkan penguasaan inti dari
pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajarinya disamping itu
dengan ringkasan siswa yang tidak memiliki buku sumber telah
memiliki bahan untuk dipelajari kembali ringkasan dapat dibuat oleh
guru guru bersama siswa sendiri secara kelompok atau siswa sendiri
secara individual pokok-pokok pelajaran sebaiknya ditulis di papan
tulis oleh guru sendiri atau siswa secara skematis atau dengan kata-
kata kunci supaya ada dukungan visual jika ternyata rangkuman yang
dibuat itu salah atau kurang lengkap guru dapat melengkapi atau
membetulkan.
2. Mengevaluasi
Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh
tentang sesuatu yang sudah diajarkan guru melakukan penilaian atau
evaluasi bentuk-bentuk evaluasi itu adalah sebagai berikut 1
mendemonstrasikan keterampilan setelah selesai mengarang pos atau puisi
guru meminta siswa ke depan kelas untuk membacakan dan menjelaskan
apa isi yang terkandung di dalamnya quran hadits menyuruh membaca
beberapa ayat alquran kedua mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
setelah guru menerangkan suatu rumus matematika siswa disuruh
mengerjakan soal-soal baru dengan menggunakan rumus tersebut ketiga
mengekspresikan pendapat siswa sendiri guru dapat meminta siswa untuk
memberi komentar tentang apakah suatu demonstrasi yang dilakukan guru
atau siswa lain itu efektif atau tidak misalnya siswa diminta pendapatnya
tentang permainan peran yang baru saja dilakukan atau tentang kebijakan
pemerintah menyangkut kehidupan publik yang berbau kontroversi 4 soal
soal tertulis atau lisan untuk mengetahui hasil belajar siswa guru dapat
memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan oleh siswa atau dengan
bertanya langsung dengan siswa untuk dijual secara lisan soal-soal tersebut
dapat berbentuk uraian objektif atau melengkapi lembaran kerja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan membuka pelajaran bukan hanya sekedar kegiatan yang bersifat


administratif agar sesuai dengan tuntutan prosedur pembelajaran. Kegiatan
yang bersifat rutin ketika memulai pembelajaran, seperti mengecek kehadiran,
mengulang materi yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, belum
tentu akan mencapai sasaran seperti yang dimaksud dari kegiatan membuka
pembelajaran yaitu menumbuhkan kesiapan mental, membangkitkan perhatian
dan motivasi siswa. Oleh karena itu, dalam kegiatan membuka pembelajaran
bentuk apapun dari apersepsi yang dilakukan guru, harus mengarah pada
pencapaian tujuan dari membuka pelajaran itu sendiri.
Kegiatan menutup pelajaran tidak cukup hanya melalui kegiatan yang
bersifat administrasi seperti menyampaikan pengumuman, memberikan tugas,
lalu berdo’a dan salam. Menutup pembelajaran harus diarahkan pada sasaran
atau tujuan yang jelas dan memiliki makna yang lebih luas. Kegiatan menutup
pembelajaran sebagai upaya guru untuk memberikan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
Prinsip-prinsip membuka pelajaran antara lain: bermakna, kontinu
(berkesinambungan), fleksibel (penggunaan secara luwes), Antusiasme dan
kehangatan dalam mengomunikasikan gagasan. Prinsip-prinsip dalam menutup
pelajaran adalah relevan, berurutan dan berkesinambungan.
Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari keterampilan membuka dan
menutup pelajaran diantaranya adalah menyiapkan mental siswa untuk
memasuki kegiatan inti pelajaran, membangkitkan motivasi dan perhatian
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, untuk memberikan pemahaman
yang utuh terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan, mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Komponen-komponen dalam keterampilan membuka pelajaran, yakni:
Komponen menarik perhatian, menumbuhkan motivasi belajar, memberikan
acuan atau rambu-rambu dan membuat kaitan. Komponen dalam membuka
pelajaran tersebut dapat membantu siswa mendapatkan bimbingan untuk
memiliki kesiapan dalam belajar terutama kesiapan mental siswa.
Komponen-komponen dalam keterampilan menutup pelajaran, yakni:
Komponen meninjau kembali, merangkum inti pelajaran, membuat ringkasan
dan mengevaluasi. Komponen dalam pelaksanaan menutup pelajaran tersebut
dapat digunakan untuk melihat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat membantu dalam mengetahui dan memahami


mengenai keterampilan membuka dan menutup pelajaran, menambah
wawasan dan pengetahuan juga berguna dalam kehidupan mendatang. Jika
ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini kami
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. 2011. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Jakarta:


P2LPTK DIKTI.

Hasibuan. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Helmiati. 2013. MICRO TEACHING Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.


Yogjakarta: Aswaja Pressindo.

Jalmo, T. 2012. Profil Keterampilan Guru IPA SMP Kota Bandar Lampung
dalam Membuka dan Menutup Pelajaran. Jurnal Pendidikan MIPA. 13(1):
80—88.

Khakiim, Uluul. 2016. Pelaksanaan Membuka Dan Menutup Pelajaran Oleh


Guru Kelas 1 Sekolah Dasar. Malang: Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan. 1(9). 1730-1731.

Mansor, A. N. Dkk. 2012. Effective Classroom Management. Journal of


International Education Studies, 5 (5).

Marno & Idris. 2010. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurjati. 2016. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. (Online)


https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_2TA612023
3.pdf, Diakses 15 Oktober 2020.

Ojukwu, E. V. 2014 . Adequate Lesson Plan: a Prerequisite for Effective


Teaching and Learning Of Music. Awka Journal Of Research In Music And
The Arts. 9(18): 1-15.

Rosyid, Ainur. 2015. Modul Keterampilan Dasar Mengajar. (Online)


https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9289-7_0140.pdf,
Diakses 15 Oktober 2020.
Sukirman, Dadang. 2014. Keterampilan Dasar Mengajar. (Online)
file:///C:/Users/user/Downloads/KETERAMPILAN_DASAR_MENGAJAR
_Oleh_Dadang.pdf, Diakses 15 Oktober 2020.

Sundaria, Fitri Siti. Dkk. 2017. Pedagonal. Jurnal Ilmiah Pendidikan. 1(1). 28.

Wardani, I.G.K. Dkk. 2012. Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan).


Jakarta. Universitas Terbuka.

Widodo, A. Dkk. 2010. Peranan Lessson Study Dalam Peningkatan


Kemapuan Mengajar Mahasiswa Calon Guru. Jurnal Pendidikan. 19(1): 15-
28.

Yuseran, Muhammad. 2017. Keterampilan Mengajar (Panduan Teoris Micro


Teaching). Yogyakarta : CV. Aswaja Pressindo.

TRANSKRIP
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Guru : assalamuaikum wr. Wb anak-anak (Keterampilan Membuka Pelajaran)

Siswa : Waailaikumussalam wr. Wb pa.

Guru : Semoga kalian selalu sehat, kuat dan selalu bersemangat, bagaimana kabar
kalian hari ini. (Keterampilan Membuka Pelajaran)

Siswa : Alhamdulillah baik pa.

Guru : Alhamdulillah anak-anak jika kalian sehat dan semoga selalu baik ya
keadaannya. (Keterampilan Membuka Pelajaran)

Siswa : Aamiin pa.

Guru : Anak-anak alangkah baiknya jika sebelum memulai pembelajaran kita


berdoa dulu ya, ayoo siapa yang mau memimpin doa sebelum belejar.
(Keterampilan Membuka Pelajaran)

Andi : saya pa
Guru : baik, silahkan andi

Rayya: baik teman-teman sebelum memulai pelajaran kita berdoa dulu ya, berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing dimulai.

Guru : alhamdulillah , anak-anak bapak mau tanya siapa hari ini yang tidak masuk
sekolah. (Keterampilan Membuka Pelajaran)

Dodi : hadir semua pa.

Guru : anak-anak sebelum kita memulai pelajaran hari ini kita bersama-sama akan
menyanyikan dulu lagu kebangsaan kita yaitu lagu Indonesia raya, ibu yang
akan memimpin yaa(Keterampilan Membuka Pelajaran)

Siswa : baik pa.

(Guru dan siswa menyanyikan Lagu Indonesia Raya) (Keterampilan Membuka


Pelajaran)

Guru :baiklah kalian semua hebat. Kita hari ini akan melanjutkan materi kita
kemarin, ada yang tau kita kemarin belajar apa? (Keterampilan Penguatan
dan keterampilan bertanya)

Siswa : Ingat pa, tentang perkembang biakan tumbuhan pa.


Guru : benar sekali anak-anak kalian memang hebat dan pintar. Ridho selain
manusia dan tumbuhan apa lagi yang bisa berkembang biak. (Keterampilan
Penguatan)

Dodi : Hewan pa.

Guru : pintar sekali dodi, Dodi perhatikan pa ya, jangan bercanda dengan temannya
terus ya, jadi hari ini kita akan melanjutkan tentang bagaimana saja cara
perkembang biakan hewan. Bapak harap kalian memperhatikannya dengan
baik ya anak-anak..(Keterampilan Menjelaskan)

Guru : Supaya semuanya focus terhadap pelajaran kita hari ini kita lakukan ice
breaking dulu supaya kalian semua semangat dan focus belajarnya (guru dan
siswa melakukan ice bereaking) (Keterampilan Variai)

Siswa : Baikk pa.

Guru : sebelumnya ada yang tau ada berapa cara hewan berkembang biak.
(Keterampila Bertanya)

Ridho : 3 cara pa.

Guru : Benar sekali rindo, kita beri tepuk tangan dulu untuk ridho. Ada yang tau 3
cara hewan berkembang biak itu apa saja. (Keterampilan Penguatan dan
keterampilan Bertanya)
Fitri : saya pa, ada hewan yang melahirkan, ada hewan yang bertelur dan ada yang
bertelur dan melahirkan.

Guru : benar sekali Fitri. Kita beri tepuk tangan dulu untuk Fitri. Jadi hewan yang
bertelur itu disebut dengan ovivar, melahirkan vivipar dan yang melahirkan
dan bertelur di sebut dengan ovovivivar. Sampai disini apakah ada yang
ditanyakan dulu anak-anak (Keterampilan Menjelaskan)

Dodi : contoh dari ketiga hewan tersebut apa pa.

Guru : bagus sekali pertanyaan dodi, jadi contoh hewan ovivar atau hewan yang
melahirkan itu adalah ikan, burung dan kodok. Lalu yang vivipar atau hewan
yang melahirkan adalah sapi, kambing dan kucing lalu untuk hewan
ovovivipar atau hewan yang melahirkan dan bertelur contohnya hewan
reftil,hiu dan kadal. Apakah ada lagi yang mau ditanyakan anak-anak.
(Keterampilan penguatan dan Keterampilan Menjelaskan)

Ridho : saya pa

Guru : silahkan ridho

Ridho : bagaimana proses berkembang biak hewan ovovivipar pa?

Guru : pertanyaan bagus ridho jadi hewan jenis ovovivipar ini mengalami
pembuahan di dalam tubuh induk betina. Proses pembuahan ini akan
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi embrio di dalam telur.
Kemudian zigot ini akan mendapatkan makanan dari cadangan makanan di
dalam telur. Usia zigot berkembangdi dalam telur, barulah induk betina akan
melahirkannya. Begitu prosesnya ridho, apakah ridho sudah paham
(Keterampilan Menjelaskan)

Ridho : paham pa guru

Guru : yang lain apakah sudah paham juga.

Siswa : paham pa.

Guru : baiklah anak-anak tadikan kita sudah membahas bagaimana cara


berkembang biak hewan. Sekarang ibu akan membagi kalian menjadi 3
kelompok. Ada Namanya kelompok Matahari, Kelompok Bulan dan
kelompok yang ketiga kelompok bintang. Bapak persilahkan dulu kalian
untuk duduk berkelompok dengan kelomponya masing-masing
(Keterampilan Menjelaskan)

Siswa : Baik pa.

Guru : jadi yang akan kelompok kalian Bahas adalah ciri-ciri dari ketiga hewan
tadi. Misalkan hewan yang bertelur,melahirkan dan hewan yang bertelur dan
ciri-cirinya apa saja. Paham sampai sini anak-anak(Keterampilan
Menjelaskan)

Siswa : paham pa.


Guru : jadi kelompok Matahari akan membahas ciri-ciri hewan ovipar, kelompok
Bulan membahas ciri-ciri hewan ovovivipar dan kelompok bintang
membahas tentang ciri-ciri hewan ovivivipar. Ibu beri waktu 10 menit dari
sekarang (Keterampilan Variasi dan keterampilan penguatan)

Siswa : baik pa.

Guru : anak-anak waktu sudah habis, sekarang bapak persilahkan untuk kelompok
pertama dulu maju kedepan untuk mempresentasikan hasil jawaban
kelompoknya. (Keterampilan Variasi dan keterampilan penguatan)

Siswa : (Kelompok matahari ) baik pa, jadi ciri-ciri hewan opivar itu adalah tidak
memiliki daun telingan, tidak memiliki kelenjar susu, dan tidak menyusui
anaknya. Proses pembuahannya ada dua bu ad eksternal dan internal pa.

Guru : waah tepat sekali jawaban dari kelompok matahari kita beri tepuk tangan
dulu untuk kelompok matahari. Jadi seperti yang disebutkan kelompok
matahari tadi bahwa hewan ovipar ini pembuahannya ada dua macam ada
eksternal yaitu pembuahan ovum oleh sperma yang terjadi dalam tubuh induk
betina contohnya itu seperti ayam, burung, kura-kura, dan capung. Sedangkan
yang eksternal adalah proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh induk
contohnya ikan dan katak. Paham anak-anak(Keterampilan menjelaskan dan
keterampilan penguatan)

Siswa : paham pa.

Guru : selanjutnya kelompok bulan silahkan maju kedepan.


Siswa : ( Kelompok bulan )baikk pa, ciri-ciri dari hewan vivipar ini adalah
memiliki daun telinga, emiliki kelenjar susu dan putting susu, memiliki
penutup tubuh berupa rambut, biasanya termasuk jenis mamalia (hewan yang
menyusui) contoh hewannya kucing, sapi, kambing dan harimau pa.

Guru : waah tepat sekali jawaban oleh kelompok, kita beri tepuk tangan dulu..
kelompok bintang silahkan maju kedepan dan jelaskan hasil jawaban kalian
tadi (keterampilan penguatan)

Siswa : (kelompok bintang) baik pa. Ciri hewan ovovivipar ini telur berkembang
di dalam tubuh sang induk, janin yang ada di dalam telur mendapatkan
makanan cadangan makanan yang sudah ada di dalam telur, saat mencapai
usia matang, telur menetas dalam tubuh induk dan anak pun keluar dari
dalam tubuh sang induk contoh hewannya kada, ikan hiu,dan paus pa.

Guru : waaah bagus sekali jawaban kelompok bintang, kita beri tepuk tangan dulu.
Anak-anak ibu hebat dan pandai semua sudah bisa menjaawab soal dari ibu
dengan baik dan benar. Nah anak- anak tadi kita sudah membahas mengenai
bagaimana saja cara hewan berkembang biak. Sekarang apa ada lagi yang
mau bertanya mengenai materi ini(Keterampilan menjelaskan dan
keterampilan penguatan)

Siswa : tidak ada pa.

Guru : jika tidak ada maka pelajaran hari ini akan kita akhiri. Sebelumnya bapak
minta dulu dari perwakilan kalian untuk menyimpulkan pembelajaran kita
hari ini.(Keterampialn Menutup Pelajaran)
Ridho : saya pa, jadi kita hari ini sudah membahas tentang cara berkembang biak
hewan, ada yang bertelur, melahirkan, dan ada juga yang bertelur melahirkan.
Contoh hewannya ada ayam, sapi dan hiu pa.

Guru : benar sekali ridho terima kasih yaa. Kita beri tepuk tangan dulu untuk ridho.
Selanjutnya ada tugas untuk kalian kerjakan dirumah bersama orang tua
kalian. Tugasnya adalah menuliskan hewan yang ada disekitar rumah kalian
beserta bagaimana cara berkembang biaknya. Paham anak-anak Keterampialn
Menutup Pelajaran)

Dodi : Pa mau tanya kalau macam hewannya banyak yang ada disekitar rumah
apakah ditulis semua.

Guru : Iya dodi silahkan tulis semuanya yaa. Yang lain ada lagi yang mau bertanya.
Keterampialn Mneutup Pelajaran)

Siswa : tidak ada pa.

Guru : anak-anak dengan adanya pembelajaran kita hari ini Bapak harap kalian
dapat memahaminya dan mengingat pelajaran hari ini dengan baik ya
Keterampialn Mneutup Pelajaran)

Siswa : baik pa..

Guru : sebelum menutup pelajaran Bapak minta salah satu pimpin doa pulang dulu
Keterampialn Mneutup Pelajaran.

Ridho : saya pa, teman-teman sebelum pulang kita berdoa dulu. Berdoa mulai

Guru : salah khilaf mohon maaf anak-anak. Assalamualaikum wr. Wb.


Keterampialn Mneutup Pelajaran)

Pembelajaran selesai

Anda mungkin juga menyukai