Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : OKTA ZAHRATUL JANNAH


Nim : 2019143586
Kelas : 2O
Mata Kuliah : Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengasuh : Zainal Abidin, M.Pd

JAWABAN
1. Ilmu bahasa dikenal dengan istilah linguistik. Kata linguistik berasal dari kata latin
yakni Lingua yang berarti bahasa. Dalam bahasa Inggris istilah linguistik berkaitan
dengan kata linguage. Dalam bahasa Indonesia linguistik adalah nama bidang ilmu
dan kata sifatnya adalah linguistis. Berdasarkan beberapa pengertian diatas linguistik
dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari bahasa. Bergantung pada sudut
pandang dan pendekatan seorang peneliti linguistik sering kali digolongkan ke dalam
ilmu kognitif, Psikologi dan antropologi.

2. Cabang-cabang linguistik berdasarkan sudut pandang sudut pandang yang paling


umum,linguistik terdiri atas dua bidang besar yaitu mikrolinguistik dan
makrolinguistik.
 Mikrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari dalam
atau struktur bahasa itu sendiri, sedangkan
 Makrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam
hubungannya dengan faktor-faktor diluar bahasa, termasuk di dalamnya nya
bidang interdisipliner dan bidang terapan.

3. Alat ucap manusia kalau setiap manusia meliputi seluruh saluran yang digunakan
udara yang keluar dari paru-paru. Secara umum dapat kita katakan bahwa artikulator
atau organ penghasil bunyi meliputi paru-paru kerongkongan dan berbagai organ
didalamnya, organ penghasil bunyi tersebut yaitu
a. Paru-paru
b. Tenggorokan
c. Pangkal tenggorokan
d. Pita suara
e. Krikoid
f. Tiroid atau gondok laki
g. Arytenoid
h. Rongga anak tekak
i. Epiglotis
j. Akar lidah
k. Punggung lidah
l. Tengah lidah
m. Daun lidah
n. Ujung lidah
o. Anak tekak
p. Langit-langit lunak
q. Langit-langit keras
r. Gusi
s. Gigi atas
t. Gigi bawah
u. Bibir atas
v. Bibir bawah
w. Mulut
x. Rongga mulut
y. Rongga hidung

4. Beberapa macam morfem dalam bahasa yaitu


 Morfem berdasarkan kebebasannya
Jenis morfem ini dibedakan menjadi dua:
a. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan
morfem lain dapat langsung digunakan dalam petuturan. Misalnya
morfem pulang, merah, dan pergi, yang berdiri sendiri tanpa digabung.
b. Morfem terkait adalah morfem yang harus terlebih dahulu bergabung
dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam petuturan. Misalnya
henti, Juang, dan geletak, yang membutuhkan yang lain supaya
memiliki makna.
 Morfem berdasarkan keutuhan bentuk
Morfem ini dibedakan menjadi:
a. Morfem utuh adalah morfem yang bagian-bagian pembentuknya
bersambungan. Misalnya: ter-, per-, pohon, lihat, pun.
b. Morfem terbagi adalah morfem yang bagian-bagian pembentuknya
tidak bersambungan. Misalnya: ke-an dalam sebuah kemanusiaan,
bukan merupakan penjumlahan dua morfem ke- dan an, tapi satu
morfem saja.
 Morfem dasarkan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata
Morfem ini dibedakan menjadi:
a. Morfem dasar adalah morfem yang dapat menjadi dasar dalam satu
proses morfologi. Misalnya: morfem beli dan makan
b. Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar dalam
pembentukan kata tetapi hanya menjadi unsur pembentuk dalam proses
afiksasi.
1) Prefiks yaitu afiks yang dibubuhkan di kiri bentuk dasar yaitu
ber-, me-, ter-, se-, dan ke-.
2) Infiks yaitu apik yang dibubuhkan di tengah kata Biasanya
pada suku awal kata yaitu -el-, -em-, dan -er-.
3) Sufiks yaitu apik yang dibubuhkan di kanan bentuk dasar yaitu
-kan, -an, dan -nya.
4) Konfiks yaitu afiks yang dibubuhkan di kiri dan di kanan
bentuk dasar secara bersamaan karena konflik ini merupakan
satu kesatuan apik yaitu pe-an, dan se-nya.
5) Bentuk kata yang berkonflik yaitu kata yang dibubuhi apik
pada kiri dan kanannya tapi pembubuhan nya tidak sekaligus,
melainkan bertahap. Kata-kata berkonfiks yaitu me-an, me-i,
ter-per, teper-, memper-, diperkan, teper-i.
 Morfem berdasarkan jenis fonem yang membentuknya
Jenis ini dibedakan menjadi:
a. Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem fonem
segmental, yakni morfem yang berupa bunyi dan dapat
disegmentasikan. Misal: lihat, ter, dan lah.
b. Morfem suprasegmental adalah morfem yang terbentuk dari nada,
tekanan dan intonasi titik dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan
morfem ini, Tetapi hanya dapat ditemukan dalam bahasa Cina.
 Morfem berdasarkan kehadirannya secara konkrit
Morfem ini dibedakan menjadi:
a. Morfem wujud adalah morfem yang secara nyata ada, sedangkan
b. Morfem tak wujud adalah morfem yang kehadirannya tidak nyata,
morfem ini ada dalam bahasa Inggris.
 Morfem berdasarkan ciri semantik
Bedakan menjadi:
 Bermakna leksikal karena di dalam dirinya telah memiliki makna
seperti: makan, pulang, dan pergi titik sebaliknya morfem apik seperti:
ber, ke dan ter. Termasuk morfem tidak bermakna leksikal yang dapat
langsung menjadi unsur dalam petuturan.

5. Fungsi imbuhan kata


a. Makanan
Imbuhan akhiran (Sufiks): Makanan: makan + an
b. Perbuatan
Imbuhan awalan akhiran : Per + buat + an

6. Proses pembentukan kata


a. Ketidakmampuan
 Ke- tidak mampu- an
b. Menyebarluaskan
 Me- nyebar luas- kan

7. Tunjukkan bagian kalimat yang diterangkan dan bagian yang menerangkan pada
kalimat “ Anak yang rajin itu mendapat penghargaan dari kepala sekolah”.
Diterangkan (D) : mendapat
Menerangkan (M) : penghargaan

8. Tulis atau susunlah sebuah wacana


a. Kalimat yang mengandung konjungsi
Dia akan segera pergi ke Jogja kemudian menetap disana selama
beberapa hari.
b. Kalimat yang mengandung kata ganti
Kita tidak bisa mencapai kesuksesan tanpa peran serta guru.
c. Wacana yang isinya seputar pembelajaran atau pendidikan
Pernikahan Dini : Pelajar dan Kecurangan
Kesuksesan dan keberhasilan yang gilang-gemilang adalah bayaran dari
upaya yang keras dan tak terbantahkan tekad yang memupuknya. Namun,
apakah hal ini masih berlaku pada era sekarang? Kebanyakan yang kita lihat
pada kehidupan sehari-hari justru sebaliknya. Kesuksesan dan keberhasilan
yang gilang-gemilang itu memang datang. Akan tetapi hal yang ada
dibelakangnya lah yang telah berubah. Jika bisa kita mengatakannya dengan
lebih jelas kebanyakan hal yang membangun keberhasilan tersebut merupakan
sesuatu yang tidak sepantasnya dilakukan. Salah satu contoh yang sangat
banyak terjadi dan menjangkiti pemuda masa kini adalah ketidak jujuran.
Bersikap tidak jujur tidaklah sepele perkaranya. Bukan hanya sebatas
berbohong kepada guru, teman, orang tua, dan  mencontek saat ujian lalu
kebiasan-kebiasaan ini akan kikis seiring dengan bertambah dewasanya kita.
Anggapan seperti itu sangatlah salah dan menjauh dari kenyataan yang ada.
Bagi remaja mungkin mencoba untuk berlaku tidak jujur mungkin
dianggapnya perkara kecil dan tidak akan muncul dampak pada hari
berikutnya. Jawabannya malah sebaliknya. Kebohongan dan hal-hal curang
yang kita lakukan sedikit dan kecil itu jika berkelanjutan akan sangat besar
dampaknya. Bukankah kita telah banyak mafhum dari banyak buku bahwa apa
yang kita tanam adalah apa yang kita panen di hari nanti. Dari pelajaran yang
sering kita terima di sekolah pun menyinggung persoalan ini. Pernahkah kita
mendengar dan menelan penjelasan dari hukum aksi dan reaksi? Seperti itu lah
nanti yang akan terjadi pada kita. Jika hingga saat ini kita tidak beralih dan
bangkit lari dari ketidak jujuran dan hidup penuh dengan kecurangan.
Namun, dari sekial banyak slogan dan nasihat yang telah diberikan
menyinggung hal ketidak jujuran dan perbuatan curang yang dilakukan
pelajar, sepertinya tidak mengubah banyak pola pikir pelajar-pelajar yang
sudah terlanjur nyemplung dengan jalan yang instan. Pemuda kita lebih
mencintai hal yang cepat diraih tanpa memperhitungkan dampak yang akan
terjadi akibat jalan yang mereka pilih. Tentu saja hal seperti ini adalah ketidak
jujuran yang mereke lalui. Para pelajar banyak yang meilih mengganti waktu
belajar mereka dengan menyiapkan contekan untuk esok hari dan sisa
waktunya diisi dengan bermain-main sesuka hati mereka. Hal seperti ini dirasa
sudah menjadi hal yang umum terlihat dan bukan lagi hal yang kerap
disembunyikan lagi. Bahkan tak jarang lagi banyak pelajar yang terang-
ternagan tanpa malu menunjukkan perilaku curang seperti ini. Anda tentu
sebagai pembaca tahu benar apa yang akan terjadi jika hal seperti ini dibiarlan
tumbuh dengan liar tanpa kontrol dari guru dan orang tua. Walaupun ini
merupakan kebohongan kecil, akan tetapi jika dilakukan dengan terus menerus
akan melahirkan dampak yang tidak sama kecilnya.
Ketidak jujuran yang dilakukan oleh siswa khususnya di sekolah antara lain
adalah mecontek teman, membuat catatan pada bangku atau kertas, atau
menggunakan aplikasi menjebool password yang digunakan jika ulangan
dalam bentuk flash player. Hal-hal semacam ini terang saja akan menurunkan
semangat siswa yang melakukannya untuk belajar dengan giat karena dengan
hal instan dan mudah saja nilai bagus dapat mereka raih. Namun, jangan salah
dan terlalu menganggap enteng masalah seperti ini. Di luar semangat
belajarnya akan menurun, mencontek di sekolah pun akan berpengaruh pada
kehidupan sehari-hari siswa di luar lingkungan sekolah dan tak menutup
kemungkinan akan dibawa pula hingga dewasa. Siswa akan terbiasa
menempuh jalan pintas dan tidak mau berusaha dengan gigih untuk meperoleh
apa yang mereka ingin raih. Hal seperti ini akan membunuh karakter pantang
menyerah dan merusak mental dan moral bangsa kita. Di mulai dari ketidak
jujuran kecil yang dipupuk dan menjadi kebiasaan akan berpengaruh sangat
besar bagi berlangsungnya pertumbuhan mental pemuda-pemuda penerus
bangsa. Jikan sudah seperti ni siapakah yang akan kita salahkan? Dengan apa
lagi kita mengatasi jika dengan usaha kuratif selama ini tidak teratasi? Lalu,
kita diam dan todak melakuakn perubahan? Kemudian bangsa ini akan roboh
dan tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai