Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mirawati

NIM : 836275942
Tugas Tutorial I
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
Kelas / Semester : IX / B
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran IPA di SD (PDGK4503
Tutor : Drs. Mujtahidin, M.Pd
Hari / Tanggal : Minggu 12 April 2020

Tugas:
IPA pada hakikatnya terdiri dari produk, proses, dan sikap. Oleh karena itu
pembelajaran
IPA perlu menggunakan pendekatan/model/metode yang dapat membelajarkan
seluruh unsur tersebut. Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan
yang tepat untuk membelajarkan IPA, yang diterapkan pada pembelajaran IPA
melalui model-model
pembelajaran siklus belajar, interaktif, integrated, dan STM.

Soal no. 1
Jelaskan keterkaitan antara Hakikat IPA dengan inkuiri IPA?
Soal no. 2
Buatlah soal berdimensi proses dengan jenis Keterampilan Proses Sains (KPS)
berikut.
a. Klasifikasi
b. Observasi
Soal no. 3
Jelaskan peran guru dalam pembelajaran IPA menurut pandangan konstruktivis?
Soal no. 4
Jelaskan pengertian model pembelajaran terpadu?
Soal no. 5
Jelaskan pula kelebihan dan keterbatasan model pembelajaran terpadu?
Soal no. 6
Berikan contoh penerapan model pembelajaran terpadu dalam pembelajaran IPA
SD?
Nama : Mirawati
NIM : 836275942

Jawaban
1. Hakikatnya IPA adalah ilmu yang mempelajari Alam. Nah, menurut tema permasalahan
yang dikaji oleh IPA, IPA juga digunakan atau dijadikan media sebagai proses Inkuiri
(penemuan). jadi selain untuk mempljari biota dan lingkungan dibioma. IPA juga
sebagai proses penemuan hal-hal baru dalam ilmu pengetahuan.
2. Pengertian klasifikasi adalah pengelompokan, dan observasi adalah pengamatan
Contoh soal klasifikasi
1.) Dibawah ini pengelompokan sistem perakaan yang benar adalah...
a. Pandan, bambu dan wortel akar serabut
b. Bambu, jagung dan lobak akar tunggang
c. pandan, jagung dan padi akar serabut
d. Jagung, wortel dan lobak akar tunggang
Contoh soal observasi
1.) Di bawah ini yang merupakan pengamatan yang benar adalah,kecuali
a. Hanya Ilmuan yang dapat melakukan penelitian dengan teliti
b. Tidak hanya ilmuan yang dapat melakukan pengamatan dengan teliti
c. Pengamatan selalu melibatkan pengumpulan bukti melalui indra
d. Pengamatan dapat melibatkan kemampuan melihat suatu objek
3. Peranan guru dalam menerapkan teori konstruktivisme adalah hanya sebagai fasilitator
atau pencipta kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mencari
sendiri informasi, mengasimilasi dan mengadaptasi sendiri informasi dan mengkonstruks
inya menjadi pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki
masing-masing. Dengan kata lain, dalam pembelajaran konstruktivisme peserta didik
memegang peran kunci dalam mencapai kesuksesan belajarnya, sedangkan guru hanya
berperan sebagai fasilitator.
4. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata
yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program
pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-
topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang
dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam memilih topik yang sesuai dalam
membimbing pembelajaran.
5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu.
Kelebihan dan Kekurangan dalam pembelajaran Terpadu. Menurut Hernawan (2009:1.8)
, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran terpadu, antara lain :
Kelebihan
 Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan perkembangan siswa
 Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.
 Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga belajar akan
bertahan lebih lama.
 Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berfikir siswa
 Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
Kekurangan
 Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam kurikulum sekolah dasar tahun
2004 masih terpisah-pisah kedalam berbagai mata pelajaran yang ada.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana belajar
yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal.
 Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara
utuh. Kendala utama dalam pelaksanaannya yaitu sifat konservatif guru.
Umumnya guru merasa senang dengan proses pembelajaran konvensional yang su
dah biasa.
6. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran. Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai
suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu:
(1) berpusat pada siswa (student centered),
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
(2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan

(3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Adapun model-model pembelajaran
terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty, R (1991: 61-65) yaitu sebanyak s
epuluh model pembelajaran terpadu. Kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut
adalah:
1. The Fragmented Model (model fragmen) yaitu model pembelajaran
konvensional yang terpisah secara mata pelajaran atau model tradisional yang
memisahkan secara diskrit masing-masing mata pelajaran. Keterpaduan model i
ni harus tercapai ketika satu satuan waktu telah ditempuh, misalnya pada satu c
atur wulan. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah menyel
esaikan seluruh runtutan kajian atau materi pelajaran yang pada akhirnya seluru
h satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu
kajian, keterampilan dan nilai. Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi pe
rambatan cahaya (content), prediksi (thinking skill), dan peta konsep (organizin
g skill). Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui Kuri
kulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran ter
padu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi jika seorang guru memiliki
keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran satu kurun waktu tertent
u memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu. Keuntungan pembelajaran mo
del ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tia
p mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu. Sedangkan kekura
ngannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang m
ampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis.
2. The Connected Model (Model Terhubung), yaitu dalam setiap mata pelajaran
berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik dan konsep dengan kons
ep dalam satu mata pelajaran. Model ini penekanannya terletak pada perlu adan
ya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Fogarti (1991) menyatakan bahwa di
dalam mata pelajaran terdapat isi mata pelajaran yang dikaitkan, misalnya topik
dengan topik, konsep dengan konsep, dan ide-ide yang berhubungan. Kaitan da
pat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu sehingga pembel
ajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dalam model connected ini secara s
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
engaja menghubungkan kurikulum di dalam mata pelajaran melebihi dari apa y
ang diasumsi siswa-siswa yang akan memahami hubungan secara otomatis.
Keuntungan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya hubu
ngan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran
yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempa
tan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gag
asan secara bertahap. Kekurangan dalam model ini, model ini belum memberik
an gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang p
engembangan/mata pelajaran lain.
3. The Nested Model ( Model Tersarang) yaitu model pembelajaran terpadu yang
merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan memfo
kuskan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh guru kep
ada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (co
ntent) yang meliputi keterampilan berfikir (thinking skill), keterampilan sosial (
social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) Fogarty (1991:
23). Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan
sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada
berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambah
an waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas. Kekrangannya ada
lah apabila taanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampila
n yang menjadi targget dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada siswa
dimana prioritas pelajaran menjadi kabur.
4. The Sequenced Model (Model Terurut) yaitu model pembelajaran dimana saat
guru mengajarkan suatu mata pelajaran guru dapat menyusun kembali topik ma
ta pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu dalam topik yang sama atau releva
n. Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit,
guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti uruta
n yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembel
ajaran dengan lebih kuat dan bermakna. Sedangkan kekurangannya yaitu diperl
ukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dala
m content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.
5. The Shared Model (Model Terbagi) yaitu suatu model pembelajaran terpadu di
mana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang. Misalny
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
a Matematika dan IPA disejajarkan sebagai ilmu pengetahuan. Kelebihannya y
aitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara pe
nuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan mengg
abungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam. Sedangkan kekurangannya yaitu model
integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerja
sama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih
secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
6. The Webbed Model (Model Jaring Laba-laba) yaitu merupakan salah satu m
odel pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Pa
dmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu menyatakan Webbedmenyajikan
pendekatan tematik untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang su
bur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajara
n menggunakan tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide.
Karakteristik pendekatan tema ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai d
engan satu tema misalnya “transportasi”, “penyelidikan”, dan lain-lain.
Contoh dari penggunaan pembelajaran model ini adalah: siswa dan guru me
nentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan
tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk,
air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran Matema
tika, IPS, IPA, dan Bahasa. Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk
mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk sele
ksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat
berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.
Sedangkan kelemahan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Merek
a cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi
siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep
menjadi terabaikan.
7. The Threaded Model (Model Pasang Benang) yaitu model pembelajaran ya
mg menfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotong
an dengan inti materi subjrk. Misalnya untuk melatih keterampilan berpikir (pr
oblem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagi
an dari problem solving. Seperti pada komponen memprediksi, meramalkan kej
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
adian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan dan sebagainya.
Keuntungan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulu
m yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajar
an tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa
yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi. Sedangkan
kelemahannya yaitu hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukka
n sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten a
ntara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
8. The Integrated Model ( Model Integrasi) yaitu pembelajaran yang menggabu
ngkan bidang studi denggan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap y
ang saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang digu
nakan adalah pendekatan antar bidang studi. Padmono dalam bukunya Pembela
jaran Terpadu mengatakan bahwa model integrated kurikulum menyajikan satu
pendekatan penyebrangan mata pelajaran mirip dengan model “Shared”. Model
integrated memadukan mata pelajaran dengan latar prioritas kurikulum pada tia
p penemuan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan sikap-sikap yang t
umpang tindih mata pelajaran tersebut.
Keuntungan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubun
gkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran. Keterpaduan secara s
ukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang ide
al untuk hari terpadu (integrated day) secara eksternal dan untuk keterpaduan b
elajar untuk fokus internal. Selain itu model ini juga mendorong motivasi muri
d. Sedangkan kelemahannya yaitu model ini sulit dilaksanakan secara penuh; m
embutuhkan keterampilan tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampi
lan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran; dan membutuhk
an model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.
9. The Immersed Model ( Model Terbenam) yaitu model pembelajaran yang m
elibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasi
swa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Kompute
r, Ia juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatu
annya. Model ini merupakan satu dari model yang memungkinkan pelajar men
yeberang dan atau tetap di dalam mata pelajaran tenggelam dalam minat dan ke
maunnya untuk belajar. Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempu
Nama : Mirawati
NIM : 836275942
nyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung sisw
a yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat mengh
ubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan kekuranga
n dari model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesul
itan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat b
elajar.
10. The Networked Model ( Model Jaringan) yaitu model pembelajaran yang berup
a kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan,
atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang dim
inatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumb
er. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman, kakak, orang t
ua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan be
lajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yan
g besar dalam dirinya. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wa
wasan pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan se
mpit sasarannya. Sedangkan kelemahannya adalah kemungkinan motivasi sisw
a akan berubah kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak senga
ja karena mendapat hambatan dalam mencari sumber.

Anda mungkin juga menyukai