Anda di halaman 1dari 10

1.

)Buatlah wacana jenis deskripsi setidaknya 3 paragraf dan garis bawahi


unsur-unsur pembangun wacannya!
Jawaban
Contoh wacana paragraf deskriptif:
1.Mengelilingi dunia atau travelling adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan. Aku baru bisa merasakannya setelah duduk di bangku
kuliah. Di pertengahan semester 4, aku mendapatkan kesempatan untuk
mengunjungi beberapa kampus di Brunei Darussalam. Pintu rumah baru
seakan terbuka saat aku mengijakkan kaki di sana.
2.Pemandangannya jauh berbeda dengan kampung halamanku. Di sana
begitu sangat banyak lahan kosong yang berdampingan dengan gedung-
gedung tinggi. Saat aku berjalan di trotoar, aku melihat semua kendaraan
yang tampak hanyalah mobil dan sepeda. Seakan masyarakat di sana
tidaklah ada yang mengendarai motor. Pemandangannya sangatlah
mengejutkan untukku.
3.Kebiasaan masyarakat Brunei Darussalam terlihat sangat teratur dan
menghargai pejalan kaki. Saat aku berhenti di pinggir jalan, mobil-mobil di
sana pun ikut berhenti seakan memberiku jalan untuk menyebrang.
Padahal, aku hanya sedang mengamati sekitarku. Kelihatannya, tidak ada
orang yang tergesa-gesa di sana atau sekedar membunyikan klakson
mobil. Situasinya terasa sangat tenang.
Pembahasan
Wacana jenis deskripsi adalah sebuah wacana yang isi paragrafnya
menjelaskan segala sesuatu secara rinci. Dalam wacana deskripsi ini,
seluruh indera manusia akan dipergunakan. Hal ini dikarenakan pembaca
akan merasa seperti sedang melihat langsung atau merasakan langsung
apa yang penulis tuliskan.
2. Buatlah skenario pembelajaran yang memuat 8 komponen pendekatan Whole Language !

Jawaban

Berikut adalah contoh skenario pembelajaran yang memuat 8 komponen pendekatan


Whole Language:

Judul: Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Pribadi

I. Pendahuluan

- Mengajak siswa untuk berpikir dan mengingat pengalaman pribadi yang menarik dan

bisa dijadikan bahan tulisan.

- Membuka diskusi tentang genre cerpen dan ciri-cirinya.

- Memperkenalkan pendekatan Whole Language dan bagaimana pendekatan ini dapat


membantu siswa dalam menulis cerpen.

II. Kegiatan Inti

1. Pemilihan Topik

- Siswa diminta untuk memilih pengalaman pribadi yang menarik dan


bisa dijadikan bahan cerpen.
- Guru membantu siswa dalam memilih topik yang sesuai dan menarik.
2. Pencatatan Ide
- Siswa diminta untuk mencatat ide-ide yang muncul dari pengalaman
pribadi yang dipilih.
- Guru membantu siswa dalam mengembangkan ide-ide tersebut.
3. Pengorganisasian Ide
- Siswa diminta untuk mengorganisasi ide-ide yang sudah dicatat
menjadi kerangka cerpen.
- Guru membantu siswa dalam membuat kerangka cerpen yang logis
dan koheren.
4. Penulisan Cerpen
- Siswa diminta untuk menulis cerpen berdasarkan kerangka yang
sudah dibuat.
- Guru membantu siswa dalam menulis cerpen yang jelas, padat, dan
berkesan.
III. Kegiatan Penutup
- Siswa diminta untuk membacakan cerpen yang sudah ditulis di depan
kelas.
- Guru memberikan umpan balik dan kritik konstruktif terhadap cerpen
yang dibacakan.
- Guru mengajak siswa untuk merenungkan proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan bagaimana pendekatan Whole Language membantu
mereka dalam menulis cerpen.
IV. Evaluasi
- Guru mengevaluasi hasil tulisan siswa berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan, seperti keterpaduan antara ide dan fakta, kelogisan dan
kohesi, serta keaslian dan orisinalitas.
V. Sumber Belajar
- Buku-buku referensi tentang pendekatan Whole Language dan teknik
menulis cerpen.
VI. Metode Pembelajaran
- Diskusi kelompok, brainstorming, pemberian tugas, presentasi, dan
penilaian hasil tulisan.
VII. Media Pembelajaran
- Whiteboard, kertas dan pensil, laptop, dan proyektor.
VIII. Penilaian
- Penilaian dilakukan secara formatif dan sumatif dengan memperhatikan
ketercapaian kompetensi siswa, hasil tulisan cerpen, serta kemampuan
siswa dalam menerapkan pendekatan Whole Language dalam menulis
cerpen.
3. Buatlah skenario pembelajaran berdasarkan pendekatan yang bertujuan untuk
Penguasaaan komunikasi !

Jawaban
PENGERTIAN MENDESAIN SKENARIO PEMBELAJARAN
skenario pembelajaran merupakan urutan cerita yang disusun oleh seseorang guru agar
suatu peristiwa pembelajaran terjadi sesuai dengan yang diinginkan.
LANGKAH PEMBUATAN DESAIN SKENARIO PEMBELAJARAN
Terdapat beberapa langkah kerja dalam menyiapkan skenario pembelajaran, diantaranya:
1. Pelajari LKS (Lembar Kerja Soal) yang akan digunakan oleh siswa guna
mengetahui materi apa yang akan dipelajari dan dengan cara bagaimana guru
akan memfasilitasi peserta didik.

2. Tentukan waktu, peralatan atau alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran.

3. Tulis langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran sesuai


dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang direncanakan.

4. Langkah-langkah pembelajaran ditulis secara lengkap.

5. Tuliskan rencana penilaian terhadap kegiatan belajar.

6. Kriteria keberhasilan hasil penilaian dapat dirinci secara detail dan mencakup
tiga rangkap yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
DESAIN SKENARIO PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Konsep Dasar Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Metode Discovery
Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi
bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri.
Contoh skenario menggunakan model pembelajaran Discovery Learning :
Nama Sekolah : SD 03 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Transaksi Penjualan.
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru memulai pembelajaran dengan memberikan salam dan doa kemudian diikuti oleh
siswa
- Guru memeriksa kebersihan dan kerapihan kelas
- Guru mempresensi kehadiran siswa dan meminta siswa menyiapkan perlengkapan
belajarnya
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi agar siswa
semangat
2. Kegiatan Inti
A. Stimulasi :
- Guru menayangkan slide yang berisi tentang pengertian transaksi penjualan
- Guru menugaskan siswa untuk membaca buku, sumber materi, dan mengamati
penjelasan guru tentang transaksi penjualan
- Guru menayangkan video tentang transaksi penjualan
- Berdasarkan video dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian macam-
macam transaksi
B. Identifikasi Masalah
- Siswa ditugaskan untuk mencari penjelasan tentang transaksi penjualan
- Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui siswa tentang transaksi penjualan
C. Pengumpulan Data
- Siswa mengumpulkan berbagai informasi terkait pengertian transaksi penjualan
- Siswa menuliskan hasil pencarian hasil informasi tentang karakteristik transaksi
penjualan
D. Pembuktian
- Peserta didik menyampaikan hasil kerjanya di depan kelas
- Peserta didik yang lainnya memberikan tanggapan
- Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahmi
E. Menarik Kesimpulan
- Guru dan siswa menyimpulkan Pengertian transaksi penjualan dan karakteristik
transaksi penjualan
3. Kegiatan Penutup
- Guru menginformasikan kepada siswa terkait materi yang dipelajari pada pertemuan
selanjutnya
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan penguatan untuk menguatkan
semangat belajar siswa
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam
DESAIN SKENARIO PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING
model pembelajaran inquiry merupakan serangkaian model pembelajaran dimana peserta
didik dibimbing untuk memperoleh dan mendapatkan informasi beserta jawaban dari suatu
permasalahan. Model pembelajaran inquiry membantu sisiwa untuk disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual yang didasarkan pada rasa ingin tahu peserta
didik.
Contoh Skenario model pembelajaran Inquiry sebagai berikut :
Nama Sekolah : SD 03 maluku tengah
Mata Pelajaran : Penataan Barang

1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam, dan mengajak peserta didik untuk berdoa memulai aktivitas
- Guru mengecek kehadiran peserta didik
- Guru mengajak siswanya untuk mensyukuri atas segala yang diberikan di kehidupan
- Guru memberikan siswanya ice breaking untuk menyegarkan pikiran sebelum memuali
pembelajaran
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang penataan barang
- Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan
silabus
- Guru menjelaskan proses penilaian yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
A. Orientasi
- Peserta didik dikelompokkan menjadi kelompok kecil dengan jumlah anggota 5 orang
perkelompok
- Guru menyajikan video tentang penataan barang dan peserta didik diminta untuk
mengamati video tersebut
B. Merumuskan Masalah
- Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan atau masalah berdasarkan hasil
pengamatan dari video
- Guru dan peserta didik menyepakati permasalahan yang akan dibahas
C. Merumuskan Hipotesis
- Peserta didik diminta membaca informasi mengenai penataan produk pada buku paket.
Sebelum membaca siswa memprediksi bagaimana cara menata produk dengan benar
- Mencari kata kunci dari apa yang dibaca
- Secara berkelompok peserta didik diminta merumuskan hipotesis atas rumusan masalah
yang telah dibuat
D. Mengumpulkan Data
- Secara berkelompok, peserta didik diminta merancang cara pengumpulan data
- Secara berkelompok, peserta didik mengumpulkan data dengan cara melakukan
percobaan "Bagaimanakah penataan barang yang sesuai dan menarik minta
konsumen?"
- Secara berkelompok, peserta didik diminta melakukan analisis terhadap data yang telah
diperoleh
E. Menguji Hipotesis
- Secara berkelompok, peserta didik membandingkan hasil analisis dengan hipotesis yang
telah dirumuskan

F. Merumuskan Kesimpulan
- Secara berkelompok, peserta didik merumuskan kesimpulan
- Secara berkelompok, peserta didik mempresentasikan hasil kerja di depan kelas
3. Kegiatan Penutup
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas hasil belajar yang telah dilakukan
- Peserta didik diminta menuliskan refleksi proses pembelajaran di lembar kertas yang
telah disediakan
- Guru menyampaikan tugas, membawa bahan, untuk kegiatan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
- Pembelajaran diakhiri dengan guru menyampaikan salam dan doa.

4.Pada saat memeprsiapkan pembelajaran seorang guru dapat

Menyusun strategi pembelajaran dan Menetukan media yang akan


digunakan dalam pembelajaran tersebut.Bu Shinta adalah seorang guru di kelas
IV SD Bangkit Bersama.Pembelajaran yang akan dialksanakan oleh bu Shinta
adalahPembelajaran yang menyenangkan .media pembelajaran yang tersedia di
kelas adalah lagu lagu,boneka tangan,dan teks puisi. Dengan demikian bagaimana
skenairio pembelajaran yang harus dibuat Bu Shinta dengan media yang tepat
dengan tujuan meningkatkan ketrampilan siswa dalam bercerita.
Jawaban :
Bu Shinta dapat membuat rancangan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa. Rencana pembelajaran dimulai dengan menyajikan teks puisi lalu
ibu ratna meminta murid-muridnya untuk menganalisis makna yang terdapat di
dalam puisi tersebut. Atau jika menganalisis makna dalam puisi terlalu sulit, ibu ratna
dapat meminta muridnya mencari teks cerita/dongeng, setelah itu ibu ratna dapat
memerintahkan siswanya untuk menceritakan ulang isi mengenai artikel yang
dibawa oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswanya.

5.)Pada masa pandemic proses pembelajaran dilaksanakan dirumah masing-masing


.salah satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan siswa adalah lingkungan
Sekitar rumah.buatalah scenario pembelajaran yang dapat meningkatkan
Ketrampilan dengan menggunakan lingkungan sekitar dalam proses belajar
Di rumah!

Jawaban :
Kegiatan menulis merupakan bagian dari aspek keterampilan berbahasa yang
meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek keterampilan menulis
sangat dibutuhkan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi. Salah
satu kelemahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di berbagai jenjang sekolah
adalah kurangnya keterampilan dalam menulis, khususnya menulis karya satra.
Keterampilan menulis sastra dianggap sulit untuk diterapkan kepada siswa. Maka,
dengan banyak berlatih menulis kreatif akan meningkatkan daya imajinasi dan daya
fantasi siswa. Sedangkan pengembangan daya imajinasi dan fantasi siswa akan
meningkatkan daya kreativitas siswa.

peningkatan daya fantasi, imajinasi, dan kreativitas dapat dilakukan dengan cara-
cara sederhana, dan dapat menjadikan mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia
menjadi pelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan. Menulis puisi
tampaknya mudah, namun setelah dipraktikkan ternyata siswa mengalami kesulitan.
Terutama dalam memilih pilihan kata, rima yang tepat, syarat dengan makna,
padat, bermajas dan menarik. Pembelajaran di kelas pada dasarnya untuk
membantu siswa bertahan hidup atau bahkan mewarnai kehidupan. Dalam sebuah
pembelajaran diperlukan pendekatan supaya proses belajar siswa berjalan efektif.
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan keefektifan
belajar siswa adalah kontruktivisme.

intruktivisme (contruktivisme) merupakan landasan berpikir (filosofis) pembelajaran


kontekstual. Yaitu pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-
konyong pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang
siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata (Nurhadi & Agus, 2009:39).

Dengan dasar itu, pembelajar harus dikemas menjadi proses ‘mengontruksi’ bukan
‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses pembelajaran , siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif melalui proses belajar dan mengajar.
Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.
tujuan pembelajaran menulis puisi dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar
yaitu : untuk meningkatkan imajinasi, kreativitas siswa dalam menulis puisi yang
berkenaan dengan keindahan alam dengan pilihan kata, rima yang tepat, serta
penuh makna, padat, bermajas, dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai