Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konfirmasi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis di antaranya
untuk meminta kepastian terhadap calon pelanggan apakah diteruskan ke
tahap kesepakatan (closing) atau tidak dalam mengonfirmasi keputusan
pelanggan diperlukan suatu komunikasi bisnis yang efektif agar pelanggan
dapat memutuskan pembelian dengan tepat.
Penjual harus memahami serta menguasai terlebih dahului etika dan
etiket dalam berkomunikasi, kemampuan berkomunikasi dan melayani
pelanggan merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dalam
dunia usaha, begitupun dengan pelayanan kepada pelanggan, karena sebuah
perusahaaan atau usaha akan sukses jika mutu pelayanan pada pelanggan
selalu ditingkatkan.
Dalam dunia bisnis jika seseorang dapat belajar mengelola pesan yang
dibuat dengan bahasa isyarat, ekspresi wajah, suara, dan penampilan dan
dapat melakukan komunikasi dengan baik, serta tahu bagaimana
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada para bawahannya dengan bijak,
serta memahami kapan dan kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus
disampaikan, maka dia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi
kepemimpinannya.
1
erdasarkan pengalaman para guru Pemasaran di !"#$ 1 %amongan
pada umumnya metode yang digunakan dalam pembelajaran
mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan adalah metode ceramah
tanpa menggunakan pelaksanaan (praktek).
!elama proses pembelajaran mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon
pelanggan guru !"#$ 1 %amongan menggunakan metode ceramah sebagai
metode yang dominan.
Dengan dominasi metode tersebut, siswa tidak aktif. #etidakaktifan
siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat
mengakibatkan siswa sulit memahami konsep suatu materi. &ika hal tersebut
terjadi dapat mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal.
Dengan perolehan hasil belajar yang kurang, maka dapat dikatakan
bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai. 'alaupun demikian, bukan
berarti metode ceramah tidak cocok digunakan untuk pembelajaran
melakukan konfirmasi keputusan pelanggan. !upaya hasil belajar yang
diperoleh dapat menjadi lebih baik, perlu dicoba pembelajaran yang
menggunakan metode ceramah yang dikombinasikan dengan model
pembelajaran lain, yaitu metode simulasi yang dapat menggambarkan
proses melakukan konfirmasi keputusa pelanggan secara lebih jelas.
"etode simulasi merupakan suatu metode pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk berperan aktif, yaitu dengan berpura-pura atau
berbuat seolah-olah menirukan proses yang sebenarnya terjadi setelah teori
diberikan ((oestiyah, )**1+))).
)
erdasarkan uraian tersebut, penulis mecoba menerapkan metode
simulasi pada pembelajaran mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon
pelanggan di !"#$ 1 %amongan, yang sebagian besar siswanya kurang
aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar (#"). Dengan model
pembelajaran simulasi, diduga siswa akan lebih mudah memahami materi
dalam mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan yang kurang atau
belum faham. "aka dengan menggunakan metode simulasi siswa
diharapkan dapat memahami dalam mengidentifikasi sinyal-sinyal dari
calon pelanggan dan dapat menerapkannya dalam simulasi. Dengan
demikian siswa menjadi lebih aktif sehingga hasil belajar tercapai secara
optimal.
Dari uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul , Penerapan metode pembelajaran simulasi untuk menuntaskan hasil
belajar pada mata diklat Produktif Pemasaran #ompetensi dasar
mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan siswa kelas -.
Pemasaran di !"# $egeri 1 %amongan ,
B. Perumusan Masalah
/tas dasar latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah
yang muncul dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan
metode simulasi dapat meningka hasil belajar produktif pemasaran dalam
mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan pada siswa kelas -.
Pemasaran semester ganjil !"#$ 1 %amongan 0
1
C. Tujuan Penelitian
2ujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran
dengan simulasi dapat menuntaskan hasil belajar Produktif Pemasaran
dalam mengidentifikasi sinya-sinyal dari calon pelanggan pada siswa kelas
-. Pemasaran semester ganjil !"#$ 1 %amongan.
D. Manfaat Penelitian
1. agi !iswa
a. "eningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar
(#").
b. !iswa yang mengalami kesulitan memahami materi dalam
mengidentifikasi clao pelanggan akan lebih mudah memahaminya.
). agi 3uru
a. !ebagai moti4asi guru untuk lebih meningkatkan kreati4itas siswa
dan ketrampilannya dalam memilih strategi dan metode yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan situasi
belajar yang lebih baik.
b. Dapat menciptakan suasana lingkungan kelas yang dapat
meningkatkan kemampuan guru.
1. agi sekolah "emberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat menuntaskan hasil
belajar siswa.
5
BAB II
LANDASAN TE!ITIS
A. Pengertian Pem"elajaran
"enurut 'inkel (dalam Darsono, dkk. )***+5) belajar adalah akti4itas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pengalaman,
ketrampilan, dan nilai sikap. (ogers (dalam Darsono, dkk. )***+)1)
mengemukakan beberapa prinsip belajar yang manusiawi, yaitu+
1. 6asrat belajar, artinya setiap orang mempunyai keinginan belajar secara
kodrati.
). elajar bermakna, artinya keberhasilan belajar antara lain ditentukan
oleh bermakna tidaknya bahan yang dipelajari. #ebermaknaan ini
dikaitkan dengan rele4ansi bahan atau materi dengan kehidupan nyata.
1. elajar tanpa ancaman, artinya belajar sebagai suatu kegiatan komplek,
yang menuntut kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, tidak
selalu lancar.
5. elajar atas inisiatif sendiri, artinya belajar dengan inisiatif sendiri yang
melibatkan fikiran dan perasaan sendiri, membuat belajar lebih
bermakna.
7. elajar dan perubahan !esuai dengan prinsip pada poin terakhir yaitu
belajar dan perubahan, maka jelas bahwa belajar merupakan suatu
kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan. !esuai dengan
7
pengertian belajar di atas, bahwa belajar menghasilkan perubahan,
namun terjadinya perubahan itu tidak bisa lepas dengan hal yang
diperankan oleh guru yang mengajar. 6al ini sesuai dengan pendapat
yang dikemukakan oleh !udjana ()***+)8) bahwa belajar dan mengajar
merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
elajar menunjuk hal yang dilakukan seseorang sebagai objek yang
menerima pelajaran (peserta didik), sedangkan mengajar menunjuk pada
hal yang harus dilakukan oleh guru sebagai seorang pendidik. Dua
konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan, manakala terjadi
interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, yaitu pada
saat pelajaran berlangsung.
"enurut !udjana ()***+11) makna utama proses pengajaran
memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif
adalah interaksi guru dengan siswa. "engingat kedudukan siswa sebagai
objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pengajaran, maka inti proses
pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar
guru dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. #egiatan belajar mengajar
itulah yang disebut pembelajaran, maka pengertian pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, )***+)5), lebih lanjut
dijelaskan bahwa pembelajaran sebagai satu kegiatan yang mempunyai
ciriciri sebagai berikut+
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
9
). Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan moti4asi siswa dalam
belajar.
1. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa.
5. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
7. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
9. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara
fisik maupun psikologis (Darsono, )***+7).
"enurut !udjana ()***+1*) ada empat persoalan yang menjadi
komponen utama, yang harus dipenuhi dalam pembelajaran. #eempat
komponen tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya (interelasi). !ecara skematis
keempat komponen tersebut dapat dilukiskan seperti pada gambar 1.
3ambar 1.
Diagram interelasi komponen pengajaran (!udjana, )***+1*)
:
2ujuan
ahan "etode dan /lat
Penilaian
Dari gambar 1 tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan dalam proses
belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan
dalam proses pengajaran. 2ujuan tersebut berfungsi sebagai indikator
keberhasilan pengajaran. #omponen yang kedua yaitu metode dan alat,
metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran dipilih atas dasar tujuan
dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. #omponen yang terakhir yaitu
penilaian, penilaian dilakukan untuk mengetahui ketercapaian suatu tujaun
pembelajaran, yaitu menghasilkan perubahan seperti yang disebutkan dalam
pengertian belajar. Peranan guru dalam belajar dan pembelajaran adalah
membentuk siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. ;ntuk
tujuan tersebut siswa melakukan kegiatan belajar, dengan cara dan
kemampuan masing-masing. !iswa adalah bersifat unik, artinya kondisi fisik
mental, dan sosial berbeda satu sama lainnya. "enurut Darsono ()***)
bahwa perbedaan antara siswa satu dengan siswa lainnya membawa
konsekuensi perolehan hasil belajar yang tidak sama. Dengan perkataan lain
bahwa dalam pengajaran yang menjadi persoalan utama ialah adanya proses
belajar pada siswa, yakni proses berubahnya siswa melalui berbagai
pengalaman yang diperolehnya, yang biasa disebut sebagai hasil belajar.
"enurut !udjana ()***+1<) ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa=
faktor lingkungan. /gar lebih jelasnya faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar akan diuraikan sebagai berikut+
8
1. >aktor dari dalam diri siswa
>aktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. >aktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap
hasil belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki
siswa, juga ada faktor lain, seperti moti4asi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor psikis dan
fisik.
). >aktor dari luar diri siswa
>aktor yang datang dari luar diri siswa dapat menentukan atau
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. /da satu faktor dari luar yang
mempengaruhi proses belajar dan mempengaruhi hasil belajar di
sekolah, faktor tersebut adalah kualitas pembelajaran. ?ang dimaksud
kualitas pembelajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. @leh sebab itu hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran. "enurut !udjana ()***+5)) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas pengajaran, faktor tersebut adalah+
a. esarnya kelas (class siAe).
/rtinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. ;kuran
yang biasa digunakan ialah rasio guru dengan siswa adalah 1+5*,
artinya satu orang guru melayani 5* siswa.
<
b. !uasana belajar.
!uasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai
hasil belajar yang optimal dibandingkan dengan suasana belajar yang
kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru. Dengan
menggunakan metode simulasi siswa diharapakan lebih termoti4asi,
bebas menuangkan pendapatnya, berani mengajukan pertanyaan,
sehingga #" akan lebih bermakna dan hasil belajar tercapai secara
optimal.
c. >asilitas dan sumber belajar yang tersedia.
!ering kita temukan bahwa guru merupakan satu-satunya sumber
belajar dikelas. !ituasi ini kurang menunjang kualitas pengajaran,
sehingga hasil belajar yang dicapai siswa tidak optimal. #elas harus
diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. /rtinya kelas
harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku pelajaran
dan alat peraga.
Disamping itu harus diusahakan agar siswa diberi kesempatan
untuk berperan sebagai sumber belajar.
!elain faktor-faktor di atas, ada satu faktor yang paling
menentukan kualitas pengajaran adalah guru, karena guru adalah
sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. !eorang guru
harus pandai-pandai dalam merencanakan pengajaran, termasuk
dalam menentukan metode yang digunakan dalam pengajaran,
!udjana ()***).
1*
B. Met#$e Mengajar
"enurut 6amalik ()**5+):), guru dalam P" merupakan seseorang
yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar siswanya. 2ermasuk
dalam hal ini adalah dalam memilih metode yang cocok untuk
membelajarkan siswanya pada suatu materi tertentu. "enurut !udjana
()***+:9) metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
@leh karena itu metode mengajar sangat berperan dalam menciptakan
suasana proses pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik, sehingga
siswa termoti4asi untuk belajar aktif. #eberhasilan dari suatu pengajaran
dapat dilakukan dari dua kriteria, yaitu proses dan produk. #riteria dari
sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses haruslah
merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek yang belajar
mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri, dan tujuan yang
telah ditetapkan tercapai secara efektif. !edangkan kriteria dari segi hasil
atau produk menekankan kepada tingkah laku penguasaan tujuan oleh siswa
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, yaitu sikap kesehariannya
dalam mengaplikasikan pengetahuannya.
"enurut !emiawan (1<85) dalam memilih bentuk pengajaran
hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut+
1. /danya kesesuaian antara topik sajian dan metode yang digunakan.
). "etode yang digunakan dapat membangkitkan minat ekspresi yang
kreatif dan dinamis terhadap mental anak.
11
1. "etode yang digunakan dapat membangkitkan jiwa ino4atif sehingga
dapat mandiri.
5. "etode yang digunakan dapat menimbulkan interaksi yang optimal
antara guru dan siswa, siswa dengan siswa sehingga ada keterlibatan
mental dan pengajaran yang dilakukan tidak 4erbalistik.
"enurut (inanto (1<8)+18) agar proses belajar mengajar berhasil maka
ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu+
1. /nak harus terlibat dan ikut serta ambil bagian secara aktif dalam mata
pelajaran.
). #egiatan belajar harus sesuai dengan situasi dan kondisi anak didik.
1. !trategi belajar harus sistematis dan terarah
5. #reati4itas anak didik dijadikan tujuan.
Pada poin satu di atas disebutkan bahwa anak harus terlibat dan ikut
serta ambil bagian secara aktif dalam mata pelajaran. 6al ini dimaksudkan
anak didik diikutsertakan secara langsung dalam proses belajar mengajar
(P"). !eperti yang dikemukakan oleh attle (1<:8+11), yaitu bahwa
partisipasi aktif pelajar merupakan faktor tunggal yang terpenting dalam
proses belajar. #eaktifan siswa dalam mengikuti P" sangat tergantung
pada metode yang digunakan guru dalam mengajarkan suatu materi
pelajaran. "enurut 6amalik ()**5+9)-95) #" terdiri dari aspek-aspek
yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan
instruksional. /spek-aspek tersebut yaitu+
1. /spek tujuan instruksional
1)
). /spek materi pelajaran
1. /spek metode atau strategi belajar-mengajar
5. /spek media instruksional
7. /spek penilaian
9. /spek penunjang fasilitas, waktu, tempat serta perlengkapan
:. /spek ketenagaan
"emperhatikan bahwa metode merupakan salah satu aspek yang
penting dalam pembelajaran, maka metode yang dipilih oleh guru harus
tepat dan cocok dengan materi yang akan dibelajarkan. !ebagai contoh
dengan menggunakan metode simulasi dalam membelajarkan mengelola
administrasi gudang. 6al ini dikarenakan metode simulasi merupakan
metode yang mengajak siswa untuk seolah-olah berada dalam keadaan yang
sebenarnya untuk memahami kompetensi mengelola administrasi gudang.
C. Simulasi se"agai met#$e mengajar
"enurut !udjana ()***+8<) simulasi berasal dari kata simulate yang
berarti berpura-pura atau berbuat seolah-olah. #ata simulation berarti tiruan
atau perbuatan yang berpura-pura, dengan demikian simulasi dalam metode
mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (materi
pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses
tingkah laku imitasi yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang
sebenarnya.
11
2ujuan menggunakan metode simulasi dalam mengajar adalah melatih
ketrampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari, memperoleh pemahaman suatu konsep atau prinsip, melatih
memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan
siswa dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian
sebenarnya, memberikan moti4asi belajar kepada siswa, melatih siswa untuk
mengadakan kerja sama dengan situasi kelompok, menumbuhkan daya
kreatif siswa, melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi (!udjana,
)***+8<-<*).
/da beberapa bentuk simulasi, yaitu Peer teaching, sosiodrama,
psikodrama, simulasi game, dan role playing. Peer teaching merupakan
latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon
guru. !osiodrama, yaitu bermain peranan yang ditujukan untuk menentukan
pemecahan masalah sosial. Psikodrama, yaitu bermain peranan yang
ditujukan agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
dirinya. !imulasi game, yaitu bermain peranan, para siswa berkumpul untuk
mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan memenuhi peraturan
yang ditentukan. (ole Playing, yaitu bermain peranan yang ditujukan untuk
mengkreasi kembali peristiwa masa lampau, mengkreasi kemungkinan masa
depan, mengekspose kejadian masa kini dan sebagainya (!udjana, )***+<*).
"enurut &oyce dan 'eil dalam !ukamto (1<<:), proses pembelajaran
dengan simulasi memiliki tahap-tahap sebagai berikut+
15
1. 2ahap pertama, tahap pertama ini adalah tahap orientasi yang meliputi
menyajikan topik yang akan disimulasikan, menjelaskan prinsip
simulasi dan memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses
simulasi.
). 2ahap kedua, tahap kedua ini merupakan tahapan latihan bagi peserta
simulasi. Pada tahap ini meliputi membuat scenario (menentukan
peranan) dan mencoba dengan singkat kegiatan simulasi.
1. 2ahap ketiga, yaitu tahap inti (proses simulasi). Pada tahap ini ada
beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para pemain peran simulasi.
5. 2ahap keempat, Pada tahap ini disebut juga tahap pemantapan atau
debricfing. /da beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu
memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang telah dilakukan.
"emberi penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan dan wawasan para
siswa, menganalisis proses, membandingkan akti4itas simulasi dengan dunia
nyata dan menghubungkan proses simulasi dengan isi pelajaran.
Pada kegiatan akhir pembelajaran siswa diberi kesempatan membuat
kesimpulan sendiri mengenai hal yang telah disimulasikan, maka siswa akan
menjadi lebih aktif dalam #". !etelah siswa aktif dalam #" diharapkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari menjadi
meningkat, dengan meningkatnya pemahaman tersebut dapat juga
meningkatkan hasil belajar siswa.
17
D. Pem"elajaran $alam mengi$entifikasi sin%al&sin%al $ari 'al#n
(elanggan $engan Met#$e Simulasi
1. Proses pembelajaran siklus .
Pembelajaran siklus . dilaksanakan dengan alokasi waktu 5 B 57
menit untuk satu kali pertemuan. "ateri yang dibahas dalam siklus . ini
adalah pengertian konfirmasi serta respon konfirmasi dan diskonfirmasi
dali calon pelanggan. #egiatan selanjutnya adalah guru menjelaskan
secara singkat mengenai respon konfirmasi dan diskonfirmasi dari calon
pelanggan. !etelah itu guru membentuk kelompok untuk bermain
simulasi, guru menjelaskan peranan masing-masing siswa dalam
simulasi. #emudian siswa melakukan permainan simulasi mengenai
respon konfirmasi dan diskonfirmasi dari calon pelanggan, yang
dibimbing oleh guru. #egiatan selanjutnya yaitu diskusi secara klasikal
untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas. !ecara lebih jelas
rencana P" pada siklus . ada pada lampiran 1. !ementara itu obser4er
melakukan obser4asi saat pembelajaran berlangsung. !etelah akhir
siklus . dilakukan tes akhir siklus untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dibelajarkan.
). Proses pembelajaran siklus ..
Pembelajaran siklus .. dilaksanakan dengan alokasi waktu 5 B 57
menit untuk satu kali pertemuan. "ateri yang dibahas dalam siklus ..
ini adalah komunikasi 4erbal dan $on 4erbal. Dalam memulai
pembelajaran guru memberikan apersepsi. #egiatan ini selanjutnya
19
adalah guru menjelaskan secara singkat perbedaan komunikasi 4erbal
dan $on 4erbal, aspek-aspek komunikasi 4erbal dan $on 4erbal,
contoh-contoh komunikasi 4erbal dan $on 4erbal, >aktor-faktor yang
dapat menghambat komunikasi. !etelah itu guru membentuk kelompok
untuk bermain simulasi, guru menjelaskan peranan masing-masing
siswa dalam simulasi. #emudian siswa melakukan permainan simulasi
mengenai komunikasi 4erbal dan $on Cerbal. #egiatan selanjutnya
yaitu diskusi secara klasikal untuk menyimpulkan materi yang telah
dibahas. !ecara lebih jelas rencana P" pada siklus .. ada pada
lampiran 1. !ementara itu obser4er melakukan obser4asi saat
pembelajaran berlangsung. !etelah akhir siklus .. dilakukan tes akhir
siklus untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang telah dibelajarkan.
1. Proses pembelajaran siklus ...
Pembelajaran siklus ... dilaksanakan dengan alokasi waktu 5 B 57
menit untuk satu kali pertemuan. "ateri yang dibahas dalam siklus ...
ini adalah etika dan etiket berkomunikasi serta bahasa dan gerak tubuh
pelanggan.
Dalam memulai pembelajaran, guru memberikan apersepsi.
#egiatan selanjutnya adalah guru menjelaskan secara singkat mengenai
etika dalam berkomunikasi, etiket dalam berkomunikasi serta bahasa
dan gerak tubuh pelanggan. !etelah itu guru membentuk kelompok
1:
untuk bermain simulasi, guru menjelaskan peranan masing-masing
siswa dalam simulasi. #emudian siswa melakukan permainan simulasi
bersama mengenai etika berkomunikasi, etiket komunikasi, serta
mengidentifikasi bahasa dan gerak tubuh pelanggan yang dibimbing
oleh guru.
#egiatan selanjutnya yaitu diskusi secara klasikal untuk
menyimpulkan materi yang telah dibahas. !ecara lebih jelas rencana
P" pada siklus ... ada pada lampiran 1. !ementara itu obser4er
melakukan obser4asi saat pembelajaran berlangsung. !etelah akhir
siklus ... dilakukan tes akhir siklus untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibelajarkan.
18
BAB III
METDL)I PENELITIAN
A. Pen$ekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian 2indakan #elas (P2#), yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti (atau
dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) dikelas
atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan
atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. (!uharsimi /rikunto,
)**9+ 7:)
Penelitian ini dilaksanakan di kelas -. Pemasaran !"#$ 1
%amongan tahun pelajaran )*1)=)*11 berdasarkan. &umlah siswa kelas -.
Pemasaran adalah 17 orang. /lasan yang mendasari penelitian ini dilakukan
pada kelas tersebut selama pembelajaran peseta didik kurang aktif.
B. *akt#r %ang $iteliti
>aktor-faktor yang diteliti meliputi faktor guru dan siswa.
1. >aktor guru, yang diamati adalah kesesuaian guru dalam menggunakan
metode simulasi, apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah yang
tertulis dalam rencana pembelajaran atau belum.
). >aktor siswa, yang diamati adalah akti4itas siswa adalah hasil belajar
siswa.
1<
C. Pr#se$ur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dalam siklusnya dilaksanakan dengan tahapan
1) perencanaan (planning), )) pelaksanaan tindakan (acting), 1) obser4asi
(obser4ing), 5) refleksi (reflecting). (!uharsimi /rikunto, )**9+19)
!ecara rinci prosedur penelitian untuk siklus pertama dijabarkan sebagai
berikut+
1. Persiapan penelitian
#egiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut+
a. "elaksanakan obser4asi awal.
b. .dentifikasi masalah.
c. /nalisis akar penyebab masalah.
). Perencanaan
/dapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah
sebagai berikut+
a. "embuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana
pembelajaran yang di dalamnya digunakan metode simulasi.
b. "empersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses
pembelajaran dengan metode simulasi.
c. "enyusun alat e4aluasi atau tes untuk melihat apakah pemahaman
siswa terhadap dalam "engidentifikasi sinyal-sinyal dari calon
pelanggan sudah dapat ditingkatkan, sehingga hasil belajar siswa
sudah tuntas.
)*
2es yang digunakan berbentuk pilihan ganda empat pilihan (5
option). Dara penskoran tes yaitu soal yang dijawab benar diberi
skor 1, sedangkan soal yang dijawab salah diberi skor *. Perangkat
tes yang digunakan untuk pengambilan data harus memenuhi syarat
sebagai alat pengambil data yang baik yaitu memiliki 4aliditas
yang tinggi, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang seimbang
antara soal yang sukar, sedang, dan mudah, dan memiliki daya beda
soal yang sedang,baik, atau baik sekali.
/dapun langkah-lagkah dalam menyusun tes sebagai berikut+
1) "embatasi bahan yang akan diujikan.
ahan atau materi yang akan diujikan dalam tes hasil belajar
dibatasi pada kompetensi dasar mengidentifikasi sinyal-sinyal
dari calon pelanggan.
)) "enentukan alokasi waktu yang disediakan untuk mengerjakan
soal.
'aktu yang disediakan untuk menyelesaikan masing-masing tes
adalah 57 menit.
1) "enentukan jumlah butir soal.
&umlah butir soal tes setiap siklusnya sebanyak 17 soal
5) "enentukan tipe soal.
2ipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
pilihan ganda 5 pilihan. Pemilihan tipe ini dengan pertimbangan
sebagai berikut+
)1
a) "engandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya
lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih
obyektif, dapat dihindari campur tangan unsur-unsur
subyektif baik dari segi siswa maupun guru yang memeriksa.
b) %ebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat
menggunakan kunci tes, bahkan alat-alat hasil kemajuan
teknologi.
c) Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain.
d) Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang
mempengaruhi. (!uharsimi /rikunto, )**1+197)
7) "enentukan komposisi jenjang soal.
Perangkat tes yang digunakan terdiri dari 1 aspek yaitu aspek
ingatan (D1), aspek pemahaman (D)), dan aspek aplikasi (D1).
d. /lat e4aluasi ini berupa soal-soal yang terlebih dahulu
diujicobakan diluar sampel penelitian untuk menentukan 4aliditas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
1. Pelaksanaan tindakan
#egiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan (encana
Pembelajaran ((P) pada lampiran 1. "aka untuk siklus . siswa
melakukan simulasi (espon #onfirmasi dan Diskonfirmasi dari calon
pelanggan, !iklus .. siswa melakukan simulasi bagaimana komunikasi
4erbal dan $on 4erbal, siklus ... siswa melakukan simulasi bagaimana
))
etika dan etiket dalam berkomunikasi serta mengidentifikasi bahasa dan
gerak tubuh pelanggan.
5. /nalisis dan (efleksi
6asil yang didapat dalam tahap obser4asi dianalisis pada tahap ini.
erpatokan dengan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri
untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengelola koperasi sekolah.
D. Data $an Cara (engam"ilan $ata
1. !umber data+
!umber data dalam penelitian ini adalah semua siswa dan guru.
). &enis data
&enis data yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut+
a. Data kuantitatif + 6asil belajar
1. Dara pengambilan data
a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
E. Met#$e Analisis Data
1. Data mengenai hasil belajar
Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata
nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal. /dapun rumus yang
digunakan adalah+
)1
a. "enghitung rata-rata nilai
;ntuk menghitung rata-rata nilai secara klasikal digunakan rumus
rata-rata nilai ( !uharsimi /rikunto, )**1+)95 ).
#eterangan+
- E rata-rata nilai
F- E jumlah seluruh nilai
$ E jumlah siswa
b. "enghitung ketuntasan belajar
;ntuk menghitung ketuntasan belajr secara klasikal digunakan
rumus seperti yang digunakan untuk menganalisis data akti4itas
siswa dan tanggapan siswa, yaitu teknik analisis deskkriptif
persentase ( /li, 1<<)+189 ). /dapun rumusnya adalah+
Persentase E B1**G
#eterangan+
Persentase E tingkat persentase yang dicapai
n E nilai yang diperoleh
$ E jumlah seluruh nilai
#eterangan+
Dalam perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus
diatas, maka ,n, merupakan simbol dari jumlah siswa yang
)5
- E
F-
$
n
$
mempunyai nilai E :7 dan ,$, merupakan simbol dari seluruh siswa
peserta tes.
*. In$ikat#r +inerja
.ndikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah minimal siswa memperoleh nilai E :7. (#eriteria #etuntasan
"inimal (##") produktif pemasaran, )*1))
)7
BAB I,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
!etelah penerapan metode simulasi dalam #" diperoleh data sebagai
berikut+
1. Data 6asil 2es
!etelah dilakukan analisis data hasil tes, diperoleh nilai seperti yang
tertera pada tabel 1.
2abel 1. 6asil elajar !etelah Penerapan "etode !imulasi
$o #eterangan
!iklus
. .. ...
1 $ilai tertinggi 87 <7 1**
) $ilai terendah 7* 97 :7
1 (ata-rata nilai 97.89 :5.81 89.75
5 #etuntasan (G) 1:.15G 98.7:G 1**G
6asil e4aluasi siswa pada tiap siklus secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 1.
B. Pem"ahasan
1. Pembahasan !iklus .
!etelah penerapan metode simulasi dalam #" diperoleh data
hasil tes, yaitu rata-rata nilai siklus . sebesar 97.89 sedangkan
ketuntasan belajar secara klasikal 1:.15G Data hasil tes pada siklus .
)9
belum mencapai standar ketuntasan batas minimal yang telah ditetapkan
sekolah.
Penggunaan metode simulasi dalam penelitian tindakan kelas ini
diterapkan pada kompetensi melakukan konfirmasi keputusan
pelanggan. Penelitian ini terbagi dalam tiga siklus, dengan masing-
masing siklus terdiri dari 1 kali pertemuan (5 jam pelajaran). Pada
siklus pertama, untuk memulai pembelajaran, guru memberikan
apersepsi dan moti4asi kepada siswa. #emudian guru memberikan
ceramah tentang mengelola konfirmasi keputusan pelanggan secara
singkat, yaitu respon konfirmasi dan diskonfirmasi dari calon
pelanggan. ;ntuk kegiatan inti guru membentuk kelompok untuk
bermain simulasi tentang mengelola order pembelian. !ebagai awal dari
permainan simulasi, guru menjelaskan terlebih dahulu peran yang harus
diperankan oleh masing-masing siswa, yang selanjutnya siswa
memerankan peran mereka dalam simulasi. #egiatan ini dilaksanakan
kurang lebih dalam waktu 9* menit. !elama pelaksanaan simulasi, guru
selalu membimbing siswa dalam peranannya. &adi, disini peran serta
guru masih mutlak diperlukan. 6al ini dikarenakan pada saat
melakukan permainan simulasi masih banyak siswa yang bingung.
#ebingungan siswa saat melakukan simulasi dikarenakan dalam
menjelaskan prasimulasi guru masih kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum faham mengenai
):
peranan dalam simulasi. !elain itu permainan simulasi masih
merupakan hal yang baru bagi mereka.
#egiatan penutup dalam pembelajaran, guru membimbing siswa
untuk melakukan diskusi secara klasikal untuk menarik kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari. Dalam kesempatan ini siswa diberi
kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang
telah disampaikan guru dan yang telah disimulasikan.
!etelah kegiatan penutup selesai, dilanjutkan dengan e4aluasi
akhir siklus .. H4aluasi yang berupa tes tertulis bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari. Dari hasil tes siklus . diketahui bahwa siswa sudah
memahami materi pelajaran, yaitu respon konfirmasi dan diskonfirmasi
dari calon pelanggan.
). (efleksi !iklus .
Didasarkan pada analisis data di atas, masih terdapat
kekurangan- kekurangan pada siklus .. #ekurangan-kekurangan
tersebut antara lain guru kurang memoti4asi siswa dan guru kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan simulasi. #arena kekurangan-kekurangan tersebut,
maka perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam #" untuk siklus ...
Perbaikan tersebut yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang akan disimulasikan. !elain itu
)8
guru harus lebih dapat memoti4asi siswa, sehingga siswa benar-benar
termoti4asi, sehingga siswa lancar dalam bermain simulasi.
1. Pembahasan !iklus ..
!iklus .. diawali dengan menganalisis masalah #" yang
didasarkan pada data yang diperoleh pada siklus .. 6asil pengamatan
pada siklus . menunjukkan bahwa setelah penerapan metode simulasi
dalam pembelajaran siswa menjadi lebih aktif. #eaktifan siswa tersebut
terlihat pada keterlibatan siswa dalam permainan simulasi. Dalam
melakukan permainan simulasi pada siklus ., siswa terlihat kurang
lancar dalam memerankan peran-peran mereka. !ebagian siswa
kelihatan masih bingung dalam permainan tersebut. &adi, dalam
memerankan peran-peran tersebut peran serta guru masih sangat
dibutuhkan. ;ntuk mengatasi hal tersebut, maka guru harus melakukan
perbaikan-perbaikan. Perbaikan- perbaikan tersebut yaitu guru lebih
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang
belum mereka fahami mengenai peran dalam simulasi. !elain itu juga
guru perlu lebih dapat memoti4asi siswa selama #". ;ntuk
mengawali #", guru menjelaskan secara singkat materi yang
diajarkan.
Dari obser4asi di siklus .. didapat data bahwa rata-rata nilai
hasil belajar siswa sebesar :5.81
dengan ketuntasan belajar sebesar 98.7:G Perolehan hasil
belajar siswa tersebut menunjukkan adanya peningkatan jika dibanding
)<
dengan perolehan hasil belajar pada siklus .. Peningkatan hasil belajar
tersebut yaitu dari 97.89 pada siklus . menjadi :5.81 pada siklus ..
untuk rata-rata nilai dan dari 1:.15G pada siklus . menjadi 98.7:G.
pada siklus .. untuk ketuntasan belajar secara klasikal.
Didasarkan pada analisis data hasil tes, materi yang disampaikan
guru yaitu #omunikasi 4erbal dan non4erbal telah difahami dengan
baik oleh siswa. 6al ini dikarenakan dalam menjelaskan materi
pelajaran guru lebih memoti4asi siswa, serta dalam memberikan
penjelasan prasimulasi, guru lebih memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang belum faham mengenai perannya.
esarnya ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus ..
tersebut belum memenuhi target yang ditetapkan dalam ##" yaitu
sekurang-kurangnya mendapat nilai E :7.
5. (efleksi !iklus ..
Dari data di atas didapat bahwa seluruh siswa menyukai
pembelajaran dengan menggunakan permainan simulasi. 6al ini
dikarenakan siswa merasa terbantu dengan adanya permainan tersebut.
"aka dari itu guru harus lebih pandai menekankan pada materi
yang penting dan untuk siklus berikutnya guru menerapkan
pembelajaran dengan permainan simulasi, yang mana saat menjelaskan
guru mengambil peranan terlebih dahulu. Peran yang diperankan oleh
guru tersebut bertujuan untuk contoh peragaan untuk siswa.
1*
7. Pembahasan !iklus ...
!iklus ... diawali dengan menganalisis masalah #" yang
didasarkan pada data yang diperoleh dari obser4asi pada siklus ... 6asil
pengamatan pada siklus .. menunjukkan bahwa setelah penerapan
metode simulasi siswa menjadi lebih aktif dibanding siklus ..
#eaktifan-keaktifan yang lain terlihat pada tingkat keseriusan
dalam melakukan permainan simulasi. 'alaupun siswa telah lebih aktif
dalam pembelajaran, tetapi saat melakukan simulasi masih ada sebagian
siswa yang tidak lancar dalam memerankan peran-peran mereka. ;ntuk
mengatasi masalah tersebut, maka pada siklus ... dilaksanakan
pembelajaran dengan peragaan yang sebelumnya diperankan oleh guru.
Peranan oleh guru tersebut dimaksudkan untuk memberi contoh
secara lebih konkrit kepada siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam
bersimulasi. 6al ini menyebabkan siswa lebih mudah memahami materi
yang disimulasikan, semua itu terlihat pada hasil yang diperoleh setelah
diadakan tes akhir siklus .... !imulasi pada siklus ... ini dilakukan
selama kurang lebih 9* menit.
Dari obser4asi di siklus ... didapat data bahwa rata-rata nilai
hasil belajar siswa sebesar 89.75 dengan ketuntasan belajar sebesar
1**G. Perolehan hasil belajar siswa tersebut menunjukkan adanya
peningkatan yang sangat signifikan jika dibanding dengan perolehan
hasil belajar pada siklus ... Peningkatan hasil belajar tersebut yaitu dari
:5.81 pada siklus .. menjadi 89.75 pada siklus ... untuk rata-rata nilai
11
dari 98.7:G pada siklus .. menjadi 1**G pada siklus ... untuk
ketuntasan belajar secara klasikal.
Didasarkan pada analisis data hasil tes, materi yang disampaikan
guru yaitu etika dan etiket komunikasi serta bahasa dan gerak tubuh
pelanggan telah difahami dengan baik oleh siswa. 6al ini dikarenakan
dalam menjelaskan materi pelajaran guru lebih memoti4asi siswa, serta
dalam memberikan penjelasan prasimulasi, guru telah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum faham
mengenai perannya. !elain itu guru dalam menjelaskan materi yang
akan disimulasikan, guru memperagakan terlebih dahulu sehingga
dalam melakukan simulasi oleh siswa akan lebih lancar.
Dari hasil obser4asi yang dilakukan pada setiap siklus dan
setelah menganalisis data-data yang didapat, terbukti bahwa
meningkatnya keaktifan dan moti4asi siswa dapat berpengaruh positif
terhadap ketuntasan hasil belajar siswa. /tau dengan kata lain bahwa
dengan menerapkan metode yang mengikutsertakan atau melibatkan
siswa secara aktif saat pembelajaran dapat menuntaskan hasil belajar
siswa.
!alah satu metode pembelajaran yang melibatkan atau
mengikutsertakan siswa saat pembelajaran adalah metode simulasi.
"etode simulasi terbukti dapat mengaktifkan siswa dan merupakan
metode pembelajaran yang menarik bagi siswa yang pada akhirnya
hasil belajar mencapai standar ketuntasan batas minimal yaitu sebesar
1)
1**G yang artinya seluruh siswa dapat mencapai ketuntasannya sesuai
dengan nilai ketuntasan yang ada.
9. (efleksi !iklus ...
Penerapan metode simulasi dalam pembelajaran dalam
mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan dapat menuntaskan
hasil belajar siswa pada kompetensi tersebut. yaitu penerapan metode
simulasi pada pembelajaran produktif pemasaran dalam melakukan
konfirmasi keputusan pelanggan. 6al ini sesuai pendapat 6amalik
()**5+91), yaitu bahwa salah satu aspek untuk mencapai tujuan
instruksional adalah aspek metode dan strategi belajar mengajar. !elain
itu metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode simulasi,
dapat meningkatkan keaktifan siswa secara langsung dalam
pembelajaran, yang mana menurut (inanto (1<8)) hal tersebut
merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan agar #"
berhasil. 6al lain yang merupakan hal positif dari penerapan metode
simulasi dalam pembelajaran ini adalah situasi kelas saat pembelajaran
menjadi lebih demokratis. Dengan situasi seperti itu siswa lebih bebas
menuangkan pendapat-pendapatnya, itu semua sesuai pendapat !udjana
()***+ 5)) yang menyatakan bahwa suasana kelas merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kualitas pengajaran.
/dapun kelemahan dari penerapan metode simulasi yaitu siswa
yang tidak melakukan simulasi ramai sendiri. Disini guru mengatasi
kelemahan tersebut dengan cara memberi tugas pada siswa yang tidak
11
melakukan simulasi yaitu mencatat hal-hal yang kurang faham
kemudian bertanya. /pabila guru mampu mengurangi kelemahan
tersebut, maka pelaksanaan simulasi akan berhasil. ((oestiyah,
)**1+)1).
"emperhatikan uraian tersebut, dapat diketahui dengan jelas
bahwa permainan simulasi selain dapat mempermudah pemahaman
siswa mengenai suatu materi, juga dapat memoti4asi siswa untuk
mengemukakan pendapatnya. !etelah siswa berani mengemukakan
pendapat, maka proses pembelajaran akan tampak lebih hidup, artinya
interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru
akan terjalin lebih positif. !elanjutnya dapat dikatakan bahwa dalam
#" yang telah dilaksanakan siswa menjadi lebih aktif.
BAB ,
+ESIMPULAN DAN SA!AN
15
A. +esim(ulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
.C, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode simulasi pada
pembelajaran dapat memoti4asi siswa dan dapat mengikutsertakan siswa
secara aktif. Dengan meningkatnya moti4asi siswa dan keaktifan siswa
tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Pengaruh
tersebut yaitu hasil belajar siswa mencapai standar ketuntasan batas minimal
dengan nilai rata rata 97.89 untuk siklus ., siklus .. sebesar :5.81 dan 89.75
untuk siklus .... .ni berarti keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian
tindakan kelas ini berhasil karena dari nilai ##" E :7. !elain menuntaskan
hasil belajar siswa, metode simulasi juga dapat lebih menghidupkan
interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara guru dengan siswa.
B. Saran
ardasarkan penelitian yang telah dilakukan dan menganalisis hasil
penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut+
1. Dalam penerapan metode simulasi selama pembelajaran, hendaknya guru
menjelaskan materi yang akan disimulasikan dengan cara memperagakan
terlebih dahulu.
). 3uru hendaknya memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal yang belum atau kurang faham sebelum
dilakukannya permainan simulasi. 6al itu diperlukan agar siswa lebih
lancar dalam memerankan perannya saat permainan simulasi.
17

Anda mungkin juga menyukai