Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN 2

Nama : Hafida Rahma

NIM : 1401420010

Kelas :3

Capaian Pembelajaran : Menulis


Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dan beberapa kalimat
sederhana menulis teks Rekon tentang pengalaman diri menulis
kembali narasi berdasarkan teks fiksi dibaca atau didengar menulis
teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari dan menulis teks
eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

fase :A

Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia SD


A. Hakikat Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang
(Nana Sudjana, 1989:5). Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Berdasarkan kajian teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi pada diri siswa yang sengaja dilakukan secara sengaja di sekolah,
berdasarkan kondisi belajar yang tercipta dan adanya rangsangan-rangsangan dari tuntutan
pelajaran serta adanya tuntutan perubahan dalam hal pengetahuan.
Maka pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur unsur
manusiawi, materil, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran serta mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari dengan mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar
bagi peserta didik (Zaenal Aqib, 2002:41).
Bahasa itu sendiri memiliki arti sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
(Chaer, 1994:32).
B. Prinsip Pembelajaran Menurut Para Ahli
Sukmadinata (2004) menyampaikan prinsip umum belajar secara umum:
1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
2. Belajar berlangsung seumur hidup.
3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan,
kematangan, serta usaha dari individu secara aktif
4. Belajar mencakup semua aspek kehidupan.
5. Kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat dan waktu.
6. Kegiatan dapat berlangsung dalam situasi formal, informal dan non formal.
7. Belajar yang direncanakan dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
8. Perbuatan belajarnya juga harus bervariasi.
9. Dalam belajar juga ada terjadinya hambatan.
10. Dalam belajar juga memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
C. Prinsip – prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Prinsip Kontekstual
Depdiknas (2002:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata peserta
didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada capaian pembelajaran yang dipilih sangat sesuai dengan prinsip
kontekstual dimana peserta didik diajak untuk menulis teks rekon, teks prosedur,
teks eksposisi berdasarkan kehidupan sehari-hari.
b. Prinsip Integratif
Subsistem bahasa adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Artinya, pada saat kita menggunakan bahasa, tidak hanya menggunakan salah satu
unsur tersebut saja. Pada waktu berbicara, kita menggunakan kata. Kata disusun
menjadi kalimat.
Dalam kaitan ini, secara tidak sadar, kita telah memadukan unsur fonologi
(lafal, intonasi), morfologi (kata), sintaksis (kalimat), dan semantik (makna
kalimat).
Berdasarkan prinsip integratif capaian pembelajaran ini dapat
dikembangkan agar dapat relevan dengan prinsip integratif pembelajaran, jika
pada CP tersebut peserta didik hanya menulis dan mendengar saja, maka untuk
melengkapi subsistem bahasa guru dapat menambahkan menceritakan kembali
apa yang sudah siswa tulis.
c. Prinsip Fungsional
Prinsip pembelajaran bahasa yang fungsional, yaitu pembelajaran bahasa
harus dikaitkan dengan fungsinya, baik dalam berkomunikasi maupun dalam
memenuhi keterampilan untuk hidup. Prinsip fungsional pembelajaran bahasa
pada hakikatnya sejalan dengan konsep pembelajaran pendekatan komunikatif.
Pada capaian pembelajaran tersebut terdapat “menulis kembali narasi
berdasarkan teks fiksi dibaca atau didengar”. Agar dapat memenuhi prinsip
fungsional dalam suatu pembelajaran guru dapat memberikan implementasi dari
teks fiksi tersebut dalam bentuk bermain peran dengan teman sebangkunya
sederhana dengan mengambil contoh seperti “Kancil & Harimau”. Hal ini akan
dapat membantu anak untuk belajar mengenai macam-macam hewan dan juga
karakter baik apa yang harus dijadikan contoh di kehidupan sehari-hari mereka.
d. Prinsip Apresiatif
Prinsip apresiatif lebih ditekankan pada pembelajaran sastra. Istilah
prinsip apresiatif berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris ”appreciati” yang
berarti menghargai, menilai, menjadi kata sifat “appresiative” yang berarti
senang. Jadi prinsip apresiatif berarti prinsip pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran sastra yang menyenangkan adalah yang mengagumkan.
Pada capaian pembelajaran ini, seorang guru dapat memenuhi prinsip
apresiatif ini dengan sebuah cerita fiksi atau menceritakan teks eksposisis yang
dibuat oleh salah satu murid. Guru dapat melihat peserta didik mengapresiasi
karya tersebut apabila peserta didik merasakan setiap suasana yang ada dalam
cerita tersebut dan menunjukkannya melalui ekspresi masing-masing.
D. Manfaat Mempelajari Prinsip – prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru
SD
1) guru menempati kedudukan sentral dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa
Indonesia.
2) guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan berbahasa.
3) guru dapat lebih mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu, teknologi
informasi dan komunikasi.
4) guru dapat menumbuh kembangkan kesadaran bagi warga negara yang baik.
5) guru merasa harus belajar sepanjang hayat.
6) guru dapat melakukan kompetisi, kerjasama dan solidaritas dengan cara sehat.
Berdasarkan manfaat-manfaat yang ada di atas dan capaian pembelajaran yang sudah
ditetapkan harapannya guru dapat mengembangkan capaian-capaian pembelajaran tersebut agar
lebih meluas, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Proses
pembelajaran yang sesuai dengan prinsipnya akan memudahkan siswa dalam mencapai
kesuksesan hasil belajar mereka.
Pendekatan Pembelajaran Bahasa
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Pendekatan (approach) adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, pengajaran
bahasa dan proses belajar bahasa. Berbagai asumsi yang terdapat dalam bahasa yang
dikemukakan Ramelan (dalam Zuchdi 1996: 29) mengutip Anthony yang mengatakan bahwa
pendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan, dan berhubungan
dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu
metode.
Penggunaan pendekatan dalam pengajaran bahasa menyikapi: (1) cara pandang seseorang
dalam menyikapi bahasa sebagai materi pelajaran, (2) isi pembelajaran, (3) teknik dan proses
pembelajaran, serta (4) perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran.
B. Macam - Macam Pendekatan Pembelajaran Bahasa
1) Pendekatan tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan
belajar-mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang
hendak dicapai. Jika dikaitkan dengan capaian pembelajaran menulis tersebut, pada fase
A untuk kelas 3 tujuan dari CP tersebut berfokus pada kemampuan peserta didik dalam
menulis kalimat sederhana berbentuk teks rekon, eksposisi, maupun teks prosedur.
2) Pendekatan struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Maka hal
ini jika dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada fase A untuk kelas 3 ini
implementasi pendekatan struktural yaitu dengan mengajarkan peserta didik untuk
menuliskan teks rekon menggunakan kaidah kebahasaan dengan benar.
3) Pendekatan keterampilan proses
Dalam proses belajar atau belajar bagaimana belajar diperlukan keterampilan
intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilan fisik. Ketiga keterampilan inilah yang
disebut keterampilan proses. Keterampilan proses dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
dijabarkan seperti di bawah ini :

No. Jenis Keterampilan Proses Implementasi Capaian


Pembelajaran

1. Mengamati Peserta didik menulis


narasi setelah guru
menceritakan teks fiksi.

2. Menggolongkan Peserta didik mencari


perbedaan antara teks
deskripsi dan teks
eksposisi.

3. Menafsirkan Peserta didik dapat


menjelaskan pesan moral
dari teks fiksi yang
didengar atau dibaca.

4. Menerapkan Peserta didik diharapkan


mampu menuliskan teks
prosedur dengan
memperhatikan kaidah
kalimat yang tepat.

5. Mengkomunikasikan Peserta didik dapat


menceritakan kembali teks
rekon yang mereka tulis.
4) Pendekatan whole language
Menurut Routman dan Froese (1991) dalam Suratinah dan Teguh Prakoso (2003:
2.3) ada delapan komponen whole language, yaitu reading aloud, sustained silent
reading, shared reading, journal writing, guided reading, guided writing, independent
reading, dan independent writing.
Berikut ini hasil analisis komponen whole language dengan capaian
pembelajaran:
No. Komponen Whole Language Capaian Pembelajaran

1. Reading aloud Peserta didik membaca atau


mendengarkan cerita teks fiksi,
prosedur, dan teks eksposisi.

2. Sustained silent reading Peserta didik membaca teks


deskripsi dalam hati untuk
menentukan kalimat utama
paragraf tersebut.

3. Shared reading Guru membaca dan siswa


menyimak sambil melihat bacaan
yang tertera pada buku.

4. Journal writing Peserta didik dapat menuliskan


jurnal melalui teks rekon.

5. Guided reading Peserta didik membaca dan


mendiskusikan buku yang sama.
Guru memberikan pertanyaan
seperti “Apa pesan moral dalam
cerita fiksi yang telah kalian
baca?”

6. Guided writing Peserta didik menulis teks


prosedur, sedangkan guru
membantu siswa menemukan apa
yang ingin ditulisnya dan
bagaimana menulisnya dengan
jelas, sistematis, dan menarik.

7. Independent reading -

8. Independent writing -

5) Pendekatan empirik
Disebut pendekatan empirik karena didasarkan pada pengalaman, dan disebut
pendekatan behavioris karena mendapat masukan dari psikologi behavioristik.
Implementasi pendekatan empirik dalam capaian pembelajaran ini yaitu peserta didik
diminta untuk menulis teks rekon, teks eksposisi, dan teks prosedur berdasarkan
kehidupan sehari - hari.
6) Pendekatan terpadu
Pendekatan terpadu dalam bidang bahasa hampir sama dengan pendekatan
“Whole Language”, yang pada dasarnya pembelajaran bahasa senantiasa harus terpadu,
tidak terpisahkan antara keterampilan berbahasa (menyimak,berbicara,membaca,menulis)
dengan komponen kebahasaan (tata bunyi, tata makna, tata bentuk, tata kalimat) juga
aspek sastra. Maka implementasinya terhadap capaian pembelajaran tidak jauh berbeda
dengan pendekatan whole language.
7) Pendekatan Saintifik
Pembelajaran berpendekatan saintifik adalah pembelajaran yang dirancang secara
prosedural sesuai dengan langkah-langkah umum kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah
tersebut antara lain, mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pada capaian pembelajaran ini peserta didik mengamati cerita fiksi
yang dibaca, lalu menuliskan narasi dari cerita fiksi tersebut dan menceritakan kembali
narasi yang mereka tulis.
8) Pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah model yang digunakan
untuk integrasi teknologi ke pendidikan. Pendekatan TPACK memadukan aspek pengetahuan
(Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai
bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T). Contoh TPACK berdasarkan capaian
pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut adalah sebagai berikut.
● Aspek PK: Guru menggunakan metode tanya jawab dan diskusi.
● Aspek CK: Peserta didik mendiskusikan tokoh apa saja yang ada di dalam cerita “Kancil
dan Harimau”.
● Aspek TK: guru memutar video “Kancil & Harimau”.

Anda mungkin juga menyukai