DISUSUN OLEH :
NAMA
1. DESMALIA SAIMONA PUTRI (2021201123)
2. NOPRIZAL (2021201125)
3. NICK ELFIAN (2021201124)
4. YULIANA HERDAYANTI (2022201133)
KELAS / SEMESTER : IV ( EMPAT )
PRODI : PGSD
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah pembelajaran bahasa dan sastra kelas tinggi dengan judul
" RPP secara umum dalam kurikulum merdeka " .Penyusunan makalah
semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada
kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada
makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3.2 Saran.............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1. Kurikulum merdeka.
2.1.1. Pengertian kurikulum merdeka.
Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Dalam Kurikulum merdeka ini, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik. Kurikulum merdeka mengutamakan pengembangan
karakter melalui konten pada pembelajaran dan profil pelajar pancasila. Karakter
yang dibentuk yaitu poin- poin penting dalam pancasila, diantaranya berakhlak
mulia, bertaqwa, mandiri, berpikir, kritis, dan dapat bergotong royong, serta kreatif.
Merdeka belajar merupakan program baru dari Kemendikbud yang
dicanangkan oleh Nadiem Makarim, yang sebelumnya diterapkan oleh PT Cikal di
sekolah Cikal. Hakikatnya, transformasi pendidikan melalui kebijakan adanya
kurikulum merdeka belajar merupakan salah satu inovasi terbaru untuk
mendatangkan SDM unggul yang memiliki Profil Pelajar Pancasila dan kurikulum
merdeka belajar ditujukan kepada seluruh satuan pendidikan jenjang dasar,
menengah, dan atas. Atas dasar perubahan terbaru ini, menteri pendidikan memiliki
harapan besar padapembelajaran yang tidak hanya fokus pada siswa dalam kelas
namun bereksplor di luar kelas, hal ini akan membuat pembelajaran semakin asyik,
enjoy, dan tidak berpusat kepada guru. Sistem pembelajaran seperti ini akan
membentuk karakter percaya diri, mandiri, cerdas dalam bersosialisasi, dan dapat
berkompetisi.
Karakteristik kurikulum merdeka belajar diantaranya: Pembelajaran berbasis
proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter sesuai profil pelajar
Pancasila, berfokus pada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar antara lain: literasi dan numerasi, serta
Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai
kemampuan peserta didik
5
Kemdibudristek membuat prinsip kurikulum merdeka terbagi menjadi empat
prinsip merdeka belajar, di antaranya adalah:
1. Mengubah USBN menjadi Asesmen Kompetensi.
Pada kurikulum merdeka saat ini. USBN yang sudah mendarah daging di
satuan pendidikan Indonesia digantikan menjadi Asesmen Kompetensi, hal ini
bertujuan untuk mengembalikan keleluasaan sekolah untuk meneguhkan kelulusan
sesuai dengan UU sisdiknas. Asesmen kompetensis dapat dilakukan dengan dua
opsi yaitu dalam bentuk tes tertulis atau bentuk asesmen lainnya yang lebih
komprehensif guna melihat kompetensi lain yang dimiliki siswa. Perubahan ini
pada dasarnya bermanfaat bagi sekolah, guru, dan siswa. Khususnya pada siswa,
akan meminimaliskan tekanan psikologis dan siswa memiliki kesempatan untuk
menunjukkan kompetensi lain yang dimilikinya. Selain itu kebermanfaatan pada
guru adalah dapat membuat guru merdeka dalam melakukan pembelajaran, menilai
sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah, selain itu dapat pula guru
mengembangkan kompetensi profesionalitasnya. Sementara bagi sekolah, akan
lebih merdeka karena memiliki nilai positif dalam prosesdan hasil belajar siswa
6
disusun dapat mencapai lebih dari 20 halaman. Namun saat ini, RPP dapat dibuat 1
halaman yang meliputi tiga unsur penting yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan evaluasi. Tujuannya untuk menyederhanakan administrasi guru
sehingga waktu guru lebih fokus pada pembelajaran dan saat ini RPP telah
digantikan dengan modul ajar yang sifatnya lebih bervariasi.
1. Materi menjadi lebih sederhana, mendalam dan fokus pada materi yang esensial.
Oleh karenanya, peserta didik dapat belajar lebih dalam dan tidak terburu-buru
2. Lebih merdeka atau guru memiliki keleluasaan untuk mengajar sesuai tahap
capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki wewenang untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik
3. Lebih relevan dan interaktif yang mana pembelajaran melalui kegiatan proyek
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan
mengeksplorasi isu-isu aktual.
7
ditetapkan. Modul ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode pembelajaran, batasan-batasan, serta cara evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dirancang secara sistematis dan menarik untuk membantu
mencapai kompetensi yang diharapkan.Modul ajar merupakan implementasi dari
Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan
Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Jadi, modul ajar merulakan sebuah
perangkat atau sarana pembelajaran yang berisi mteri, metode pembelajaran,
batasan-batasan, serta evaluasi yang berlandaskan kurikulum, dirancang secara
sistematis dan menarik serta diaplikasikan dengan tujuan untuk mencapai standar
kompetensi yang ditetapkan.
Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik.
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangka panjang.Adanya modul ajar sangat penting dalam
proses pembelajaran bagi guru dan siswa. Sejatinya, guru akan mengalami
kesulitan untuk meng-upgrade efektivitas mengajar jika tidak disandingkan dengan
modul ajar yang lengkap. Begitu pula dengan siswa akan mengalami kesulitan
dalam belajarnya. Selain itu, ketidaklengkapan modul ajar juga akan memunculkan
kemungkinan penyampaian materi yang tidak sesuai dengan kurikulum yang
seharusnya diterpakan, oleh karena itu modul ajar adalah media utama untuk
meningkatkan kualitas dalam pembelajaran yang mana berperan baik bagi guru,
siswa dan proses pembelajaran. Jadi,guru perlu memahami konsep mengenai
modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
8
Sebelum menyusun modul ajar, guru mengetahui strategi mengembangkan
modul ajar dan harus memenuhi dua syarat minimal, yaitu memenuhi kriteria yang
telah ada dan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip
pembelajaran dan asesmen.
Adapun kriteria modul ajar kurikulum merdeka adalah sebagai berikut;
1) Esensial yaitu setiap mata pelajaran terkonsep melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin ilmu.
2) Menarik, bermakna, dan menantang yaitu guru mampu menumbuhkan minat
peserta didik dan menyertakan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.
3) Relevan dan kontekstual yaitu berkaitan dengan unsur kognitif dan pengalaman
yang telah dimiliki sebelumnya dan sesuai kondisi waktu dan tempat peserta didik
berada, dan
4) Berkesinambungan yaitu kegiatan pembelajaran harus memiliki keterkaitan
sesuai dengan fase belajar siswa (fase 1, fase 2. fase 3).
Setelah menetapkan prinsip dari kriteria di atas, guru harus membuat modul
ajar sesuai dengan komponen yang ditentukan berdasarkan kebutuhan. Komponen-
komponen tersebut diantaranya meliputi: a) Komponen informasi umum; b)
Komponen inti; c) Lampiran.
1. Informasi Umum
Meliputi :
1) Identitas Modul
Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:
A. Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
B. Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
C. Kelas
D. Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu
sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing- masing)
2) Kompetensi Awal
9
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu
dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan
ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.
10
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas
hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan
cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
6) Model Pembelajaran
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran
sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model
pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
Komponen Inti
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran
dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk
pemahaman. Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang
digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid. Dan metode asesmen yang
digunakan.
2) Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta
didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran.
Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalamkehidupan
sehari-hari.
Contoh kalimat pemahaman bermakna:
• Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
•Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.
11
3) Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan
kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan pemantik memandu
siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan
pemantik sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu
usulkan?
4) Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/pembelajaran
alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi
waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup
berbasis metode pembelajaran aktif.
5) Asesmen
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan.
Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
Jenis asesmen:
•Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
•Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
• Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
12
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian
teman sebaya, dan anekdotal (catatan perilaku khusus anak)
• Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).
3. Lampiran
1) Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk
peserta didik nonreguler.
2) Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum
kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir
kegiatan pembelajaran.
4) Glosarium
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara
alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan
untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
4) Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam
pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar
(buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situsinternet, lingkungan sekitar,
narasumber, dsb.)
13
Beberapa komponen di atas tidak perlu dicantumkan semua pada modul ajar
dan dikembalikan pada satuan pendidikan yang memiliki kebebasan merancang
dan mengembangkan modul sesuai dengan kondisi lingkungan belajar dan
kebutuhan siswa.
5. Mendesain jenis, teknik, dan instrumen asesmen. Pada tahap ini guru dapat
menentukan instrumen yang dapat digunakan untuk asesmen yang beracuan pada
tiga insturmen asesmen nasional yaitu asesmen kompetensi minimum, survei
karakter, dan survei lingkungan belajar.
14
6. Modul ajar disusun berdasarkan komponen-komponen yang telah direncanakan
7. Guru dapat menentukan beberapa komponen secara esensial yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. Beberapa komponen yang ada dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
8. Komponen esensial dapat dielaborasikan dalam kegiatan pembelajaran
9. Setelah tahapan sebelumnya telah diterapkan, maka modul siap digunakan
10. Evaluasi modul
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
15
Kurikulum merdeka belajar saat ini digunakan oleh sebagian besar satuan
pendidikan seluruh jenjang. Salah satu perbedaan antara kurikulum merdeka
dengan kurikulum sebelumnya adalah pembuatan modul pendidikan yang dulu
dikenal dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Selain itu, dalam modul
ajar kurikulum merdeka ini terdapat profil pelajar pancasila yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa, guru, dan sekolah.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
16
Solehudin. D., Priatna, T., & Zaqiyah, Q. Z. (2022). Konsep Implementasi
Kurikulum Prototype. Jurnal Basicedu, 6(4), 7490.
Yusuf, M., & Afriansyah, W. (2021). onsep" Merdeka Belajar" dalam Pandangan
Filsafat Konstruktivisme. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan
Keislaman. 7(2), 128.
https://kurikulummerdeka.com/modul-ajar-kurikulum-merdeka-bagaimana-cara
17