Anda di halaman 1dari 12

KRITERIA IPA UNTUK KELAS RENDAH

OLEH KELOMPOK 1 :

ISA DORA SILABAN


(2001010092)
RISTIKA ULYARTHA SILALAHI
(2001010093)
MIA AUDINA TRESYA
(2001010094)
JONATHAN SIMATUPANG
(2001010095)
CHRISTINA BUTAR-BUTAR
(2001010096)

DOSEN PENGAMPU : Ibu FEBRI YANTI


RUMUSAN MASALAH YANG
AKAN DIBAHAS

1. Pengertian IPA untuk anak SD


2. Kriteria IPA untuk Anak SD
3. Tujuan kriteria IPA untuk anak
SD
4. Kondisi pembelajaran IPA di SD
5. Alasan IPA dimasukan ke dalam
kurikulum IPA
PENGERTIAN IPA UNTUK ANAK SD

IPA untuk SD oleh Paolo dan Marten (dalam Carin, 1993:5 didefinisikan
sebagai berikut:
 Mengamati apa yang terjadi
 Mencoba memahami apa yang diamati
 Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan
terjadi
 Menguju ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah
ramalan tersebut benar.

IPA untuk SD oleh Connor (1990). Mengemukakan, pendidikan IPA di


SD harus secara konsisten berorientasi pada
 Pengembangan keterampilan proses
 Pengembangan konsep
 Aplikasi
 Isu social yang berdasar pada IPA.
 
KRITERIA IPA UNTUK ANAK SD

A. PEMBELAJARAN IPA

Pendekatan belajar mengajar yang paling cocok dan paling efektif untuk kriteria anak SD adalah penyesuain pendekatan
yang mancakup kekuasaan antara situasi dan belajar anak dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat. Selanjutnya
menemukan ciri-ciri esensial dari situasi kehidupan yang berbeda-beda akan meningkatkan kemampuan menalar,
berprakarsa, dan berpikir kreatif pada anak didik.
Model belajar yang cocok untuk anak SD adalah belajar melalui pengalaman langsung (learning by doing). Model belajar ini
memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di
lingkungan anak sendiri
Dalam IPA Sekolah Dasar pengalaman langsung memegang peranan penting sebagai pedorong lajunya perkembangan
kognitif anak. Pengalaman langsung anak terjadi secara spontan sejak lahir sampai anak berumur 12 tahun.
Saat ini, para pendidik IPA telah memperkenalkan penggunaan pendakatan daur belajar sebagai strategi untuk mengajarkan IPA.
Strategi ini terdiri atas tiga tahap yang berbeda yaitu:
a. Eksplorasi yaitu anak mengalami (mengindera) obyek secara langsung. Pada langkah ini anak memperoleh informasi baru
yang adakalanya bertentangan dengan konsep yang telah dimiliknya.
b. Generalisasi yaitu menarik kesimpulan dari beberapa informasi (pengalaman) yang tampaknya bertentangan dengan yang
telah dimiliki anak.
c. Dedukasi yaitu mengaplikasikan konsep yang baru (generalisasi) itu pada situasi dan kondisi baru.

Dengan demikian pengajaran IPA haruslah tepat dan disesuaikan dengan kemampuan serta
karakteristik siswanya, sehingga dapat dijabarkan bahwa salah satu cara pengajaran IPA
untuk siswa Sekolah Dasar, sebagai berikut:
a. Pilihan topik di dasarkan atas,
• Perhatian anak, dan bukan perhatian orang dewasa
• Kesiapan dan kematangan anak
• Kegunaannya bagi kehidupan anak pada umumnya, dan pada waktu sekarang khususnya
• Memunginkan untuk mendapatkan alat-alat pengajaran yang diperlukan berhubungan
dengan topik itu. Misalnya, hendakya jangan membahas banjir pada musim panas.
B. Metode
2. Metode Eksperimen atau percobaan merupakan
1. Metode observasi, adalah salah satu strategi komponen yang sangat penting dalam pembelajaran
pembelajaran yang menggunakan pendekatan
IPA di SD. Eksperimen dikerjakan dengan alat-alat
kontekstual dan media asli dalam rangka
yang sederhana dan murah, kalau mungkin buatan
membelajarkan siswa yang mengutamakan
sendiri agar anak-anak dapat bekerja dengan
kebermaknaan proses belajar. Dengan metode
observasi siswa akan mrasa tertantang kebebasan, keberanian, kepercayaam diri, dan
mengeksplorasi rasa keingin tahuannya tentang tanggung jawab. Eksperimen dikerjakan oleh anak
fenomena dan rahasia alam yang senantiasa sendiri dengan bimbingan guru. Eksperimen dibuat
menantang. berpasangan, agar hasil eksperimen dapat
dibandingkan lebih terbukti.

3. Metode mengumpulkan dan mengatur


gambar-gambar tentang topik yang sementara
dibahas. Aktivitas ini memenuhi dorongan 4. Memelihara tumbuh- 5. Mendatangkan orang-orang
anak untuk mengumpulkan, mengorganisir, tumbuhan dan hewan di sekitar sebagai resource people
dan menyusun gambar-gambar itu, membantu sekolah. Dengan kegiatan (narasumber) untuk
perkembangan intelek dan rasa estetis mereka. tersebut anak akan mendapat menambah perhatian anak dan
Gambar ini merupakan alat peraga yang baik, fakta-fakta berdasarkan memperkaya pengalaman
terlebih mengenai hal-hal yang tidak terdapat observasi. anak-anak.
di lingkungan anak-anak sendiri.
KONDISI PEMBELAJARAN IPA Di SD KELAS RENDAH

Pendidikan IPA di sekolah dasar dihadapkan pada berbagai masalah


seperti fasilitas, buku, media, dan dana, sehingga dalam penerapannya
tampak ada kurang pengertian. Pada umunya pendidikan IPA di sekolah
menggambarkan hanya bagian observasi ilmiah pada ujung yang
sederhana dari spectrum kegiatan obseravasi ini. Dengan demikian ada
kemungkinan bahwa para siswa akan memperoleh gambaran yang keliru
tentang observasi ilmiah.
 
TUJUAN KRITERIA IPA UNTUK ANAK SD

 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan kebaradaan, keindahan, dan
keteraturan alam ciptaan-Nya.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan
alam.
 Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersikap.
 Menanamkan sikap hidup ilmiah
 Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.
 Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuan penemunya.
 Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan
ke SMP.
TUJUAN DAN ALASAN IPA DIMASUKKAN KE DALAM KURIKULUM IPA

Secara khusus tujuan IPA dimasukkan kedalam kurikulum


Ada berbagai alasan yang menyebabkan suatu mata pelajaran
IPA adalah sebagai berikut: dimasukkan kedalam kurikulum suatu sekolah. Alasan-alasan
• Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha itu dapat kita golongkan menjadi empat golongan besar:
Esa.
• Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah. • Mata pelajaran itu bermanfaat bagi kehidupan atau
• Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang pekerjaan anak dikemudian hari.
melek IPA dan teknologi. • Mata pelajaran itu merupakan bagian kebudayaan bangsa.
• Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat • Mata pelajaran itu melatih anak berpikir kritis.
dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih
• Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu
tinggi.
mempunyai potensi (kemampuan) dapat membentuk
pribadi anak secara keseluruhan.
TUJUAN DAN ALASAN IPA DIMASUKKAN KE DALAM KURIKULUM IPA

Selain itu alasan IPA dimasukkan kedalam kurikulum IPA yaitu, karena:
Secara khusus tujuan dan alasan IPA dimasukkan kedalam  IPA bermanfaat bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materil suatu bangsa
kurikulum IPA adalah sebagai berikut: banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang
 Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha sains, sebab sains merupakan dasar teknologi.
Esa.  Bila diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata
 Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah. pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis.
 Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek  Bila diajarkan melalui percobaan-percibaan yang dilakukan sendiri oleh
IPA dan teknologi. anak, maka IPA bukanlah merupakan mata pelajaran yang bersifat
hafalan belaka.
 Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat
dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.  Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yang dapat
membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
KESIMPULAN DAN SARAN

IPA untuk anak-anak sekolah dasar diartikan sebagai cara mengamati, mencoba memahami apa yang
diamati, mempergunakan pengetahuan baru, dan menguji ramalan-ramalan berdasarkan kondisi. IPA
untuk SD juga memberikan petunjuk tentang bagaimana seharusnya IPA diajarkan pada pendidikan
dasar serta IPA di SD harus secara konsisten berorientasi pada pengembangan keterampilan proses,
pengembangan konsep, aplikasi dan isu sosial yang berdasarkan pada IPA.

Menciptakan alat peraga sederhana agar pembelajaran dapat dilakukan dengan luas sehingga tercipta
guru guru yang profesional. Untuk pengembangan dan pengadaan media pendidikan (alat peraga)
maka dapat mengimplementasikan eksistensi manajemen dan Gugus sekolah. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah dikemudian hari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai