PENGINTEGRASIAN KURIKULUM
MODEL NETWORKED
DI SUSUN OLEH :
1. ERNA WATI
2. SUCIATI DJ LOLODA
3. GUSNAWATI
4. FITRIANI
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang sains terpadu.
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
penulis
2
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
BAB I ........................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
C. TUJUAN .......................................................................................................................... 6
BAB II....................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7
BAB 3 ..................................................................................................................................... 14
PENUTUP .............................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 14
B. SARAN .......................................................................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Apa yang dimaksud dengan prngintegralan kurikulum model networked?
3. Terlihat seperti apa model networked ?
4. Terdengar seperti apa model networked ?
5. Apa kelebihan dari model networked?
6. Apa kekurangan dari model networked?
7. Bagaimana penerapan pengintegrasian model networked di SD?
5
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu
2. Untuk mengetahui pengertian pengintegralan kurikulum model networke
3. Untuk mengetahui seperti apa model networked
4. Untuk mengetahui terdengar seperti apa model networked
5. Untuk mengetahui kelebihan dari model networked
6. Untuk mengetahui kekurangan dari model networked
7. Untuk mengetahui penerapan pengintegrasian model networked di SD
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
konsep lain yang telah direncanakan, baik dalam satu bidang atau lebih dan dengan
beragam pengalaman belajar agar pembelajaran menjadi lebih
bermakna(Hardisubroto, 1998). Dengan adanya pemaduan ini, maka anak akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran lebih
bermakna (meaningfull) bagi siswa. Jika dibandingkan dengan pendekatan
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa tampak aktif terlibat dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan (decision making) (Sukayati 2004:4).
Oleh karena itu, pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan yang
digunakan di dalam pembelajaran yang menekankan pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran secara holistik, berdasarkan desain kurikulum terpadu
yang direncanakan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau
model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model
tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared,
(6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked.
8
(memilih) seluruh kegiatan belajar melalui kacamata keahlian dan kemampuan
membuat hubungan internal dan mampu memandu ke jaringan kerja eksternal dari
para ahli di lapangan atau bidang-bidang terkait. Sebagai contoh yaitu seorang
arsitek ketika mengadaptasi sebuah program ia bekerja sama dengan ahli teknik
pemrograman, dan ahli interior desain. Ia bekerja secara lintas bidang dan
bekerjasama dengan keahlian pelajar lain untuk memperoleh keterampilan yang
sempurna.
Menurut pandangan Robin Fogarty ( 1991 ) Networked merupakan model
pengintegrasian yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda
beda. Belajar disikapi sebagi proses yang berlangsung secara terus menerus karena
adanya hubungan timbale balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi
siswa.
Seorang peserta didik membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang
yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan
ide-ide baru ke dalam ide-ide lama secara kontinu atau terus-menerus. Peserta didik
menyaring semua yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat
koneksi internal yang mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait. Model
ini digambarkan seperti sebuah bangun prisma yaitu merupakan sebuah bangun yang
apabila dilihat dapat menciptakan berbagai dimensi dan arah fokus.Pendidikan
seorang manusia tidak pernah selesai sampai ia mati. (Robert E. Lee).
Model networked dalam pengintegrasian pembelajaran terpadu merupakan
sumber masukan eksternal yang berkelanjutan, model ini seterusnya akan
memberikan ide-ide baru, dan ide-ide ekstrapolasi atau ide yang halus. Jaringan
profesional peserta didik biasanya tumbuh di arah yang jelas dan kadang-kadang
tidak begitu jelas.Dalam pencarian pengetahuannya, peserta didik bergantung pada
jaringan ini sebagai sumber informasi utama dan mereka harus menyaring melalui
sudut pandang mereka sendiri sesuai dengan keahlian dan minat yang mereka miliki.
9
Model networked, tidak seperti di model sebelumnya, pelajar mengarahkan proses
integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka butuhkan. Hanya
pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang mereka, peserta
didik dapat menargetkan sumber daya yang diperlukan.Model ini, seperti model
yang lain, berkembang dan tumbuh sebagai kebutuhan tambahan yang dapat
mendorong peserta didik ke arah yang baru. Contoh: arsitek, jika mereka
mengadaptasi teknologi CAD / CAM untuk desain, jaringan dengan teknik
pemrograman dan memperluas pengetahuan dasar yang mereka miliki, seperti yang
dia lakukan secara tradisional dengan para desainer interior.
10
D. TERDENGAR SEPERTI APA MODEL NETWORKED
Model networked ini terdengar seperti tiga atau empat arah konferensi yang
memberikan berbagai jalan eksplorasi dan penjelasan. Meskipun ide-ide yang
beragam mungkin tidak datang sekaligus, pelajar pada model jaringan ini terbuka
untuk menerima beberapa input sebagai komponen yang berbeda yang disaring dan
diurutkan sesuai kebutuhan seorang pelajar. Model ini terdengar seperti jaringan
berita yang menarik yang tersaji dalam gambar dan cerita yang berasal dari seluruh
penjuru dunia. Model networked ini mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran dan
menerima sinyal dari berbagai arah.
11
dan berguna, tapi tiba-tiba menjadi sebaliknya.Manfaat kadang tidak lagi seimbang
dengan harga yang harus dibayar. Kelemahan lain adalah bahwa model jaringan, jika
diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang terlalu
tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta didik sehingga
upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif.
12
Apa yang kita ketahui tentang cara kerja otak dapat direpresentasikan dalam
diagram ini. Selain itu, dengan scripting berbicara keras dengan pemantauan pada
sebuah mata pelajaran, Fogarty berpikir kita akan dapat melihat pola hubungan
sebuah keputusan. Jika kita menempatkan pemikiran kita bersama, ini akan mulai
masuk akal. Sulit untuk menduplikasi hubungan pengetahuan yang dibuat oleh otak
manusia, tetapi keacakan dalam prosedur dapat diprogram didalamnya. Fogarty akan
membutuhkan rincian eksplisit tentang bagaimana kita membuat hubungan/koneksi di
otak manusia dimulai dari anda.
Contoh :
Pembelajaran
Matematika Sains Seni Bahasa
Sosial
gagasan
fokus
Menganalisa nutrisional pekerjaan dari Dr.
kemampuan loby
hasil persamaan biokimia yang Lendon Smith
pabrik susu
keliru
kemampuan pengajaran
penonjolan
penelitian dan kurikulum suasana untuk
jumlah
kesehatan (fokus penerbitan buku fokus baru
penjualan
ilmu gizi) pelajaran
13
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model networked merupakan rancangan kurikulum yang berfilosofi bila
dilaksanakan dalam pembelajaran akan memberikan bekal kepada siswa mampu
memfilter (memilih) seluruh kegiatan belajar melalui kacamata keahlian dan
kemampuan membuat hubungan internal dan mampu memandu ke jaringan kerja
eksternal dari para ahli di lapangan atau bidang-bidang terkait.
Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang dimulai sejak
sekolah dasar. Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah memiliki minat di
Indiana sejak hari anak itu bermain koboi dan Indian. Semangat untuk pengetahuan
Indian membawa dia membaca buku-buku sejarah dan non fiksi dengan baik.
Model ini terdengar seperti jaringan berita yang menarik yang tersaji dalam
gambar dan cerita yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Model networked ini
mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran dan menerima sinyal dari berbagai arah.
Kelebihan dari model jaringan ini salah satunya pendekatan pembelajaran
terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai
pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri.
Sebuah metode tertentu tampaknya mengundang dan berguna, tapi kadang
menjadi sebaliknya.Manfaat kadang tidak lagi seimbang dengan harga yang harus
dibayar.Kelemahannya adalah bahwa model jaringan, jika dibawa ke ekstrem, dapat
menyebarkan minat yang terlalu tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah
perhatian peserta didik sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi
tidak efektif.
Tutor atau mentor sering menyarankan penggunaan model jaringan untuk
memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.
14
B. SARAN
Sebelum mengembangkan kurikulum sebaiknya kita mengembangkan hasil-
hasil belajar. Pengembangan kurikulum sebaiknya mencakup ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Pemerolehan hasil belajar pada dasarnya adalah bagaimana
menyiapkan peserta didik menjadi individu yang kreatif dan kritis dengan
mendasarkan pada keberanian, mampu mengembangkan komunikasi dan interaksi
inter dan antar personal baik dengan teman maupun musuh. Pelaksanaan model
pembelajaran terpadu di sekolah harusnya didukung dengan kemampuan dan
kesiapan guru yang optimal serta media pembelajaran yang memadai, menuntut
adanya kreativitas dan inovasi guru dalam pengembangan pembelajaran, bertotal dan
dikembangkan dari kurikulum yang sudah terpadu.
15
DAFTAR PUSTAKA
Padnyana.blogspot.com/2014/05/pengintegrasian-kurikulum-tipe-networked.
16