PEMBAHASAN
1.1. Cabang-cabang Filsafat
Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua
ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu
demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika
melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain.
Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan
di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat. Setelah filsafat
ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak
baru sebagai „ilmu istimewa‟ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan
oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih
merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini
membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat.
Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis
menjadi empat cabang, yaitu:
a. Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat
b. Filsafat teoretis. Cabang ini mencangkup:
ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,
ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam
kuantitasnya
ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang
paling utama dari filsafat.
c. Filsafat praktis. Cabang ini mencakup:
ilmu etika, yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup
perseorang
ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
d. Filsafat poetika (Kesenian).
Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya.
Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam
kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau
keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli)
atau palsu (maya).
Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap
pembagian sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling
utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika
b. Epistemologi
Epistemologi berasal dari yunani yakni; “epistime” berarti
pengetahuan, dan “logos” yang berarti teori. Epistemologi artinya suatu
kajian atau teori filsafat mengenai esensi pengetahuan. Epistemologi
adalah cabang filsafat yang mempelajari benar atau tidaknya suatu filsuf
atau pengetahuan. Seperti yang ditulis Mujamil Qomar beliau memaparkan
bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber,
struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi
memiliki beberapa aliran, aliran-aliranya mencoba untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan?
Pertama, golongan aliran yang mengemukakan asal atau sumber
pengetahu.
1. Rasionalisme yaitu sumber pengetahuan manusia adalah akal (rasio)
2. Empirisme yaitu sumber pengetahuan berasal dari pengalaman
manusia itu sendiri
3. Kritisme yaitu pengetahuan berasal dari dunia luar akal
pikiranmanusia.
Kedua, golongan aliran yang mengemukakan tentang hakikat
pengetahuan manusia inklusif;
1. Realisme yaitu aliran yang menyakini pengetahuan manusia adalah
gambaran tentang kebenaran.
2. Idealisme yaitu aliran yang berpandangan bahwa pengetahuan
hanyalah kejadian dalam jiwa manusia.
c. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa yunani yaitu: axios yang berarti “nilai”
dan logos yang berarti “ilmu atau teori”. Jadi pengertian aksiologi adalah
teori tentang nilai. cabang ini mempelajari nilai yang dimiliki manusia
untuk melakukan pertimbangan atau penilaian, yang mengacu pada
permasalahan etika dan estetika.
Aksiologi memuat pemikiran tentang masalah nilai-nilai termasuk nilai
tinggi dari Tuhan. Misalnya, nilai moral, nilai agama dan nilai keindahan.
Aksiologi juga menunjukkan kaedah-kaedah yang harus kita perhatikan
didalam menerapkan ilmu kedalam praktis.