Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN
1.1. Cabang-cabang Filsafat
Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua
ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu
demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika
melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain.
Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan
di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat. Setelah filsafat
ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak
baru sebagai „ilmu istimewa‟ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan
oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih
merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini
membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat.
Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis
menjadi empat cabang, yaitu:
a. Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat
b. Filsafat teoretis. Cabang ini mencangkup:
 ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,
 ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam
kuantitasnya
 ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang
paling utama dari filsafat.
c. Filsafat praktis. Cabang ini mencakup:
 ilmu etika, yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup
perseorang
 ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
d. Filsafat poetika (Kesenian).

Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali


bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara
teratur. Ajaran Aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih
menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.
Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli
lainnya, kita melihat lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Dari pandangan
para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru
ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika,
epistemologi, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.
1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat
transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia.
2. Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
3. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.
4. Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek.
5. Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
6. Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum,
filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya

Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya.
Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam
kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau
keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli)
atau palsu (maya).
Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap
pembagian sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling
utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika

1.2. Cabang utama dalam filsafat


Secara umum cabang utama filsafat dibagi menjadi tiga cabang, ontology,
epistemology, danaksiology. Kemudian dikelompokkan menjadi dua yaitu:
filsafat teoritis dan filsafat praktis. Yang termasuk dalam filsafat teoritis
adalah: ontologi dan epistemologi. Sedangkan yang termasuk dalam filsafat
praktis adalah: aksiologi.
a. Ontologi
Istilah ontologi berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata,
yaitu ta onta dan logos. Ta onta berarti “yang berada” sedangkan logos
adalah “Ilmu pengetahuan atau ajaran”.Dengan demikian ontologi adalah
cabang filsafat yang paling utama atau dasar dari segala sesuatu yang
mengupas tentang ada (wujud).
Ontologi juga sering disebut metafisika atau filsafat yang pertama.
Hakekat kenyataan realitas bisa didekati ontologi melalui dua macam
sudut pandang, yaitu kuantitatif (menanyakan apakah realitas kenyataan
itu tunggal atau jamak) dan kualitatif (menanyakan apakah realitas
knyataan tersebut memiliki kualitas tertentu).
Ontologi merupakan cabang filsfat yang paling kuno. Dalam persoalan
ontologi orang menghadapi bagaimanakah menerangkan hakikat dari
segala yang ada. Pembahasan tentang cabang ini sebagai dasar ilmu untuk
menjawab “apa”? dan merupakan ilmu mengenai esensi suatu benda.

b. Epistemologi
Epistemologi berasal dari yunani yakni; “epistime” berarti
pengetahuan, dan “logos” yang berarti teori. Epistemologi artinya suatu
kajian atau teori filsafat mengenai esensi pengetahuan. Epistemologi
adalah cabang filsafat yang mempelajari benar atau tidaknya suatu filsuf
atau pengetahuan. Seperti yang ditulis Mujamil Qomar beliau memaparkan
bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber,
struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi
memiliki beberapa aliran, aliran-aliranya mencoba untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan?
Pertama, golongan aliran yang mengemukakan asal atau sumber
pengetahu.
1. Rasionalisme yaitu sumber pengetahuan manusia adalah akal (rasio)
2. Empirisme yaitu sumber pengetahuan berasal dari pengalaman
manusia itu sendiri
3. Kritisme yaitu pengetahuan berasal dari dunia luar akal
pikiranmanusia.
Kedua, golongan aliran yang mengemukakan tentang hakikat
pengetahuan manusia inklusif;
1. Realisme yaitu aliran yang menyakini pengetahuan manusia adalah
gambaran tentang kebenaran.
2. Idealisme yaitu aliran yang berpandangan bahwa pengetahuan
hanyalah kejadian dalam jiwa manusia.

c. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa yunani yaitu: axios yang berarti “nilai”
dan logos yang berarti “ilmu atau teori”. Jadi pengertian aksiologi adalah
teori tentang nilai. cabang ini mempelajari nilai yang dimiliki manusia
untuk melakukan pertimbangan atau penilaian, yang mengacu pada
permasalahan etika dan estetika.
Aksiologi memuat pemikiran tentang masalah nilai-nilai termasuk nilai
tinggi dari Tuhan. Misalnya, nilai moral, nilai agama dan nilai keindahan.
Aksiologi juga menunjukkan kaedah-kaedah yang harus kita perhatikan
didalam menerapkan ilmu kedalam praktis.

2.2.Cabagng Umum dalam Filsafat


Setiap filsuf memiliki pemikiran yang berbeda, walaupun ada perbedaan
namun tetap saja inti dan maksutnya adalah sama. Dan banyak ilmuan filsuf
yang membagi cabang-cabang ilmu filsafat, seperti Aristoteles, H. De Vos,
Prof. Albuerey Castell dan lain-lain. Dari beberapa pandangan filsuf tersebut,
sekarang filsafat memiliki beberapa cabang, yaitu metafisika, logika,
epistemologi, etika dan estetika.
a. Metafisik
Metafisik oleh aristoteles disebut first philosophy, yakni prinsip-
prinsip yang paling universal yang kemudian diartikan sebagai sesuatu
diluar kebiasaan (beyond nature) atau dibelakang pengalaman langsung
manusia (immediate experience). Dunia metafisik adalah objek yang
paling sulit untuk dipahami sehingga banyak yang merasa meragukan
perlunya membahas hal-hal yang metafisik. Sebutlah misalnya persoalan
mengenai hidup sesudah mati, hubungan akal dan benda, wujud tuhan,
kemerdekaan, agama dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan yang
fundamental ini bersifat metafisik atau tidak mengacu pada realitas dan
karena itu harus dijelaskan seeksplisit mungkin dengan menggunakan
analisis bahasa.
Dari zaman yunani kuno sebagian besar filsafat diwarnai oleh
pemikiran-pemikiran metafisika, kendati cukup banyak filsuf yang
meragukan dan menolak metafisika. Dalam perkembanganya metafisika
dibagi menjadi tiga sub cabang, yaitu:
1. Ontologi, mengkaji tentang persoalan ada dan tiada.
2. Kosmologi, mengkaji tentang alam semesta, asal usul dan unsur-unsur
yang membentuk alam semesta.
3. Antropologi, mengkaji ilmu yang mnyelidiki tentang hakikat manusia,
hubungan antara jiwa dan tubuh, kemampuan dan keterbatasan
manusia dalam alam semesta.
b. Epistemologi
Epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan
dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas
pengetahuan dan validitasatau sah berlakunya pengetahuan itu.
Metafisika dengan epistemologi saling berkaitan satu sama lain, karena
pemahaman filsuf tentang apa realitas itu tak pelak akhirnyatentang
bagaimana kita mengetahui hal-hal yang nyata itu, dan sebaliknya.
Epistemologi meliputi sumber, sarana dan tata cara menggunakan
sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Akal, budi dan
pengalaman atau kombinasi antara akal dan pengalaman, intuisi,
merupakan sarana yang dimaksud dengan epistemologi, seperti
rasionalisme, empiris,kritisme, atau rasionalisme kritis, posotovisme,
fenomenologisme dengan berbagai fariasinya. Pengetahuan yang diperoleh
manusia melalui akal , indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri
dalam teori pengetahuan.
Epistemologi memiliki dua kelompok besar yang sering bertentangan
yaitu aliran Rasionalisme (akal pikiran) dan Empirisme (pengalaman).
c. Logika
Logika berasal dari kata yunani yaitu: logos yang bermakna “kata”
yang terucap. Logika adlah bagian dari filsafat yang membahas tentang
aturan-aturan berargumentasi secara bernalar. cabang ini juga mnyelidiki
benar atu tidaknya pemikiran kita. Logika dibagi menjadi dua yaitu;
1. Logika induktif, yang erat kaitanya dengan penarikan kesimpulan dari
kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
2. Logika deduktif, yang erat hubungannya dari penarikan kesimpulan
yang bersifat umum menjadi bersifat khusus.
Ketepatan penarikan kesimpulan bergantung dari tiga hal, yaitu
kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan keabsahan
pengambilan keputusan. Apabila salah satu tiga unsur tersebut tidak
terpenuhi maka kesimpulan yang diambil menjadi salah.

d. Etika dan etestika


Etika adalah cabang filsafat yang membahas tentang tingkah laku
manusia dalam hubungannya yang baik maupun buruk. Istilah “filsafat
moral” tidak mengacu pada cara berfilsafat yang baik, seperti yang
diperlawankan dengan filsafat “Immoral” yang buruk. Filsafat moral bisa
saja immoralnya dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari! Namun
bagaimanapun, tujuan hakiki filsafat moral bukan sekedar memahami
apakah kebaikan itu, melainkan memanfaatkanya untuk membantu kita
menjadi orang yang lebih baik.
Estetika ialah nilai yang berhubungan dengan keindahan, yang
mengkaji mengenai kesenian, kesenangan yang disebabkan oleh
keindahan. Estetika disebut juga dengan “fisafat keindahan” (philosophy
of beauty). Dalam Encyclopedia Americana (1973), estetika merupakan
cabang filsafat yang berkenaan dengan keindahan dan hal yang indah
dalam alam dan seni.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari rasa ingin tahu manusia lahirlah filsafat, keingin tahuan manusia akan
hakikat kehidupannya dan hakikat kebenaran. Filsafat menelaah segala masalah yang
dapat dipikirkan manusia, sebab itu filsafat dijuluki “Mother Of Secienes” (induk
semua ilmu).
Para filsuf dalam mencari kebenaranbelum tentu menitik beratkan pada satu
kajian yang sama. Dan berdasarkan objek kajian tersebut filsafat dibagi menjadi
beberapa cabang;
1. Cabang utama atau umum
a. Filsafat teoritis
Ontologi ; membahas ada dan tidak ada
Epistemologi; membahas tentang kebenaran pengetahuan
b. Filsafat praktis
Aksiologi; membahas tentang hakikat nilai-nilai
2. Cabang-cabang filsafat
a. Metafisika
b. Ontologi
c. Kosmologi
d. Antropologi
e. Epistemologi
f. Logika
g. Etika dan estetika
Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis
menjadi empat cabang, yaitu:
1. Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat
2. Filsafat teoretis
3. Filsafat praktis.
4. Filsafat poetika (Kesenian).
Daftar Puataka

Adinu, M. (2014). Cabang-Cabang Filsafat, [Online]. Tersedia: http://miftaadinu.


blogspot. co.id/2014/02/cabang-cabang-filsafat.html. (10 Maret 2018)

Hidayat, A. (2016). Cabang-Cabang Filsafat, [Online]. Tersedia: http://www.


adminmadrasah.com/2016/05/cabang-cabang-filsafat-makalah-filsafat.html. (10
Maret 2018)

Pujianto, E. (2013). Cabang-Cabang Filsafat, [Online]. Tersedia: https://www.


scribd.com/doc/194578227/FILSAFAT-DAN-CABANG-CABANGNYA. (10
Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai