Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga kami
dapat menyusun tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai “Asteroid dan Komet meliputi Orbit dan
Sifat Fisis asteroid”.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang
sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan
nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu Asteroid dan komet
2. Dapat menjelaskan perbedaan Asteroid dan Komet
3. Dapat menjelaskan orbit dan sifat fisis Asteroid
BAB II
PEMBAHASAN
Komet Halley yang muncul tahun 1910 lebih cemerlang dari bintang
yang paling cemerlang dalam gugus bintang ursa mayor dan tampak
melintasi lebih dari setengah belahan langit di waktu malam. Kemunculan
komet ini pertama kali di ramalkan oleh Edmond Halley pada tahun 1705. Ia
memperkirakan komet Halley akan muncul setiap 76 tahun sekali.
Perbedaan lain antara asteroid dan komet dalam pola orbit. Asteroid
cenderung memiliki orbit lebih pendek, orbit yang lebih bundar. Komet
cenderung memiliki orbit sangat lama dan orbit memanjang, yang sering
melebihi 50.000 AU dari Matahari (* Catatan: 1 AU, atau Astronomical Unit,
sama dengan jarak dari Bumi ke Matahari) Beberapa, yang disebut periode
panjang komet berasal dari Awan Oort dan berada dalam orbit elips besar
dari Matahari yang membawa mereka jauh melampaui planet dan kembali.
Lainnya, yang disebut periode pendek komet berasal dari Sabuk Kuiper dan
perjalanan di orbit lebih pendek sekitar Matahari.
Definisi kata Asteroid adalah star-like atau seperti bintang. Definisi ini
menjelaskan penampakkan visual Asteroid dari teleskop namun tidak sesuai
dengan sifat fisisnya. Asteroid yang dulu disebut dengan planet kecil atau
minor planet, setelah pendefinisian ulang planet pada International
Astronomical Union (IAU) tahun 2006 diubah istilahnya menjadi small
solar- system bodies atau benda kecil tata surya.
Kandungan mineral yang dimilikinya dapat membuat asteroid menadi
sumber bahan baku. Sehingga tidak perlu lagi membawa bahan bakudari
bumi jika ingin membangun koloni diluar angkasa. Besi, nikel, susunan
karbon dan bahkan air terkandung dalam asteroid.
a. Kecerlangan
Kecerlangan tampak dari asteroid bergantung oleh ukuran objek
dan jarak dari bumi. Karena asteroid dan bumi selalu bergerak. Maka
dibuatlah istilah megnitudo mutlak yang mengindikasikan kecerlangan
instrinsik, bergantung pada jaraknya. Dikatakan megnitudo mutlak
asteroid berarti magnitude asteroid yang diandaikan 1 AU dari bumi.
Kecerlangan tanpak tida bergantung dari jarak dan ukuran asteroid, tetapi
juga dipengaruhi oleh derajat iluminasinya atau fase bulan sabit,
kecerlangan juga dipengaruhi oleh posisi orbit asteroid ketika diamati.
b. Diameter Asteroid
Dari data pengamatan, Bowell dan Lomme tahun 1979 memuat
sebuah persamaan empiris untuk menghubungkan diameter asteroid
dengan albedo p dan magnitude mutlak h asteroid. Rentang diameter
untuk asteroid bersekitar antara ratusan meter hingga beberapa kilometer.
c. Kerapatan
Kerapatan masing-masing jenis dapat ditentukan jika telah diketahui
komposisinya. Asteroid yang terdiri dari batuan memiliki kerapatan 2000
hingga 3000 kg m-3 9 (Hilton 2002), dan besi 8000 kg m-3. Namun ada
beberapa asteroid yang memiliki kerapatan yang lebih rendah (500 –
1500 kg m-3) yaitu yang memiliki es sebagai komposisi terbesarnya.
d. Meteorit
Istilah meteorot ini berlaku untuk asteroid yang jatuh sampai ke
permukaan bumi. Meteor adalah segaris cahaya yang tampak dilangit
yang disebabkan oleh meteorid yang menghujam atmosfer bumi dan
terbakar karenanya. Sebagian dari “bintang jatuh” yang dilihat ini berupa
partikel yang tidak lebih besar dari debu atau pasir. Sebagian meteoroid
yang berukuran lebih besar mampu menembus atmosfer bumi hingga
membentur permukaan bumi yang menjadi meteorit.
e. Orbit Asteroid
Berkaitan dengan posisi orbitnya, gugus asteroid dapat
dikelompokkan menjadi asteroid di sabuk pertama (Main Belt) yang
terletak diantara orbit Jupiter dan Mars (antara 2 sampai 3,7 AU) dititk
kesetimbangan (titik Lagrange) antara Jupitar dan Matahari yang dikenan
dengan kelompok Troyan dan terakhir adalah AAA (Apollo, Amor,
Aten) yang dapat berpotongan orbit dengan Venus, Mars dan Bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid,
adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar
daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih
dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari
penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara
asteroid tidak.
Sifat-sifat fisis asteroid
1. Kecerlangan
Kecerlangan tampak dari asteroid bergantung oleh ukuran objek
dan jarak dari bumi. Karena asteroid dan bumi selalu bergerak.
2. Diameter Asteroid
Dari data pengamatan, Bowell dan Lomme tahun 1979 memuat
sebuah persamaan empiris untuk menghubungkan diameter asteroid
dengan albedo p dan magnitude mutlak h asteroid. Rentang diameter
untuk asteroid bersekitar antara ratusan meter hingga beberapa
kilometer.
3. Kerapatan
Kerapatan masing-masing jenis dapat ditentukan jika telah
diketahui komposisinya. Asteroid yang terdiri dari batuan memiliki
kerapatan 2000 hingga 3000 kg m-3 9 (Hilton 2002), dan besi 8000 kg
m-3.
4. Meteorit
Istilah meteorot ini berlaku untuk asteroid yang jatuh sampai ke
permukaan bumi. Meteor adalah segaris cahaya yang tampak dilangit
yang disebabkan oleh meteorid yang menghujam atmosfer bumi dan
terbakar karenanya. Sebagian dari “bintang jatuh” yang dilihat ini
berupa partikel yang tidak lebih besar dari debu atau pasir.
5. Orbit Asteroid
Berkaitan dengan posisi orbitnya, gugus asteroid dapat
dikelompokkan menjadi asteroid di sabuk pertama (Main Belt) yang
terletak diantara orbit Jupiter dan Mars (antara 2 sampai 3,7 AU) dititk
kesetimbangan (titik Lagrange) antara Jupitar dan Matahari yang dikenan
dengan kelompok Troyan dan terakhir adalah AAA (Apollo, Amor,
Aten) yang dapat berpotongan orbit dengan Venus, Mars dan Bumi.