Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga kami
dapat menyusun tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai “Asteroid dan Komet meliputi Orbit dan
Sifat Fisis asteroid”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang
sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan
nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin

Palu, 5 Mei 2017


Penyusun

Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matahari adalah pusat tata surya karena yang lainnya selalu
mengitarinya baik siang maupun malam. Anggota tata surya yang mengitari
matahari tersebut tidak pernah meninggalkan tempatnya dikarenakan adanya
gaya gravitasi atau tarik menarik yang dihasilkan oleh matahari. Tata surya
ini tidak hanya terdiri dari Matahari dan sembilan planet. Masih ada jenis
benda langit lain yang juga ikut mengitari Matahari, seperti asteroid dan
komet.
Asteroid merupakan salah satu objek pengamatan para ilmuan,
khususnya dibadan antariksa Amerika serikat, observasi Wide-field Infrared
Survey Explorer (WISE) NASA mengungkapa populasi asteroid berbahaya
di Tata Surya, sekaligus menguak informasi terbaru soal jumlah, asal-usul
dan potensi bahayanya. Asteroid berpotensi bahaya (Potentially Hazardous
Asteroid) disebut juga PHA adalah kelompok batu angkasa dekat bumi.
Mereka memiliki orbit terdekat dengan bumi sekitar 8 juta km. dan ukuran
mereka diperkirakan cukup besar untuk bertahan dari pembakaran di
atmosfer bumi sehingga bisa menyebabkan kerusakan dalam skala regional.
Komet biasa disebut juga bintang berekor. Sebuah benda langit yang
memiliki ekor ini berasal dari istilah Yunani kometesyang artinya bintang
berbulu. Perjalanan kisaran komet ini jauh lebih panjang daripada planet.
Saat jauh dari Matahari, gas komet ini menjadi beku. Kemunculan bintang
berekor ini kadang-kadang diartikan akan datangnya sebuah bencana atau
malapetaka.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai asteroid dan komet, maka kami
membuat makalah Asteroid dan Komet meliputi Orbit dan Sifat Fisis
Asteroid.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Asteroid dan Komet?
2. Jelaskan perbedaan Asteroid dan Komet?
3. Bagaimana orbit dan sifat fisis Asteroid ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu Asteroid dan komet
2. Dapat menjelaskan perbedaan Asteroid dan Komet
3. Dapat menjelaskan orbit dan sifat fisis Asteroid
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asteroid dan Komet

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah


benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada
meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari
orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan
visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.
Sebuah asteroid yang baru ditemukan diberikan suatu penandaan sementara
(contohnya 2002 AT4) terdiri atas tahun penemuan dan kode alfanumerik
yang menunjukkan setengah bulanan dari penemuan dan urutan penemuan
dalam setengah bulanan tersebut. Setelah orbit asteroid terkonfirmasi,
asteroid tersebut diberikan angka dan kemudian dapat juga diberikan nama
(contohnya 433 Eros). Konvensi penamaan formal menggunakan tanda
kurung di sekitar angka (contohnya (433) Eros), tetapi tanpa tanda kurung
sudah umum digunakan. Secara informal, hal yang umum juga menyebutkan
nama tanpa angka, atau angka tidak lagi disebutkan setelah penyebutan
pertama apabila nama asteroid disebutkan berulang-ulang.
Berbeda dengan planet, asteroid memiliki ukuran yang lebih kecil dan
asimetris. Tetapi karena komposisi yang dimilikinya mirip planet, muncul ide
bahwa asteroid berasal dari pecahan planet yang berbenturan dengan penda
kecil atau berasal dai pecahan dari proses bertabraknya benda angkasa.
Namun asteroid juga diprediksi sebagai sisa komet yang telah habis
menjalani masa hidupnya. Ide ini muncul karena beberapa asteroid memiliki
orbit yang sama dengan orbit komet. Asteroid pertama yang ditemukan
adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala
itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Komet adalah benda langit yang di tutupi kabut tipis panjang dan
menyerupai ekor. Komet sering di sebut bintang berekor atau lintang
kemukus. Banyak ahli berpendapat bahwa komet adalah serpihan-serpihan
dari tata surya yang terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu. Diperkirakan ada
lebih dari 1.000 buah komet yang melintas dekat matahari dalam setiap abad.
Dari Jumlah tersebut, hanya sedikit komet yang cukup terang sehingga dapat
dilihat dengan mata telanjang. Komet yang paling terkenal adalah komet
Halley yang melintas dekat matahari setiap 76 tahun sekali dan muncul pada
tahun 1910 dan 1986. Contoh lain adalah komet Encke yang beredar setiap
3,3 tahun sekali dan komet Kohoutek yang beredar setiap 2.000 tahun sekali.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari
kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari
Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun
komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi
Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas
pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang “ekor” komet dapat
mencapaijutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di
luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan
tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

 Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat


jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga
berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika
mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga
membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya,
komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari setiap 75.000 tahun sekali
dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
 Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat
pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di
daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut
melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma
dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya
komet Encke yang melintas mendekati Matahari setiap 3,3 tahun sekali.

Komet Halley yang muncul tahun 1910 lebih cemerlang dari bintang
yang paling cemerlang dalam gugus bintang ursa mayor dan tampak
melintasi lebih dari setengah belahan langit di waktu malam. Kemunculan
komet ini pertama kali di ramalkan oleh Edmond Halley pada tahun 1705. Ia
memperkirakan komet Halley akan muncul setiap 76 tahun sekali.

2.2 Perbedaan Asteroid dan Komet


Asteroid dan komet memiliki beberapa kesamaan. Mereka berdua
benda langit yang mengorbit Matahari, dan mereka berdua dapat memiliki
orbit yang tidak biasa, kadang-kadang tinggal dekat dengan bumi atau planet
lain.

Asteroid dan komet diduga merupakan “sisa” dari bahan-bahan


pembentukan tata surya kita sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Tetapi ada
beberapa perbedaan penting antara dua benda tersebut. Perbedaan terbesar
antara komet dan asteroid adalah bahan penyusun mereka.
Asteroid terdiri dari logam dan material batuan, sementara komet terdiri
dari es, debu, bahan berbatu dan senyawa organik. Ketika komet mendekat ke
Matahari, mereka kehilangan material setiap kali mengorbit karena beberapa
es mencair dan menguap. Asteroid biasanya tetap solid, bahkan ketika dekat
Matahari.

Saat ini, sebagian besar asteroid berada di sabuk asteroid, sebuah


daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang dapat menampung jutaan batuan
ruang angkasa dari berbagai ukuran. Di sisi lain, sebagian besar komet berada
di titik terjauh tata surya kita, meliputi:

1. Sabuk Kuiper – daerah di luar orbit planet Pluto yang mungkin


memiliki jutaan komet es (serta pada planet kerdil yang dingin seperti
Pluto dan Eris); atau
2. Awan Oort, sebuah daerah di mana triliunan komet mungkin mengitari
Matahari pada jarak yang sangat jauh hingga 20 triliun kilometer (13
triliun kilometer).
Awan Oort

Beberapa ilmuwan berpikir asteroid terbentuk lebih dekat ke Matahari,


di mana terlalu hangat untuk es tetap solid, sementara komet terbentuk jauh
dari Matahari dan karenanya mampu mempertahankan es. Namun, para
ilmuwan lain berpikir bahwa komet yang sekarang berada di Sabuk Kuiper
dan Awan Oort sebenarnya terbentuk di Tata Surya kita, tapi kemudian
terlempar keluar dari efek gravitasi dari planet raksasa Jupiter dan Saturnus.

Ketika komet mendekati Matahari, sebagian es mencair. Hal ini


menyebabkan perbedaan lain yang menarik antara asteroid dan komet: komet
memiliki “ekor”, sementara asteroid umumnya tidak. Ketika es di komet
mulai mencair dan bahan lainnya menguap karena panas dari matahari, ini
membentuk halo bercahaya yang memanjang keluar dari komet seperti
berlayar melalui ruang.

Es dan senyawa seperti metana dan amonia mengembangkan, pelindung


yang seperti awan disebut koma. Kekuatan diberikan pada koma karena
tekanan radiasi matahari dan menyebabkan angin matahari yang sangat besar,
ekor memanjang terbentuk. Ekor selalu mengarah jauh dari Matahari

Asteroid biasanya tidak memiliki ekor, bahkan yang dekat dengan


matahari. Namun baru-baru ini, para astronom telah melihat beberapa
asteroid yang memiliki ekor, seperti asteroid P / 2010 A2. Hal ini terjadi
ketika asteroid bertabrakan atau tertabrak oleh asteroid, debu atau gas lainnya
dikeluarkan dari permukaan mereka, menciptakan efek ekor sporadis. Ini
disebut “asteroid aktif” adalah fenomena yang baru diakui, hanya terdapat 13
asteroid aktif yang dikenal telah ditemukan di sabuk asteroid utama, sehingga
mereka sangat langka.

Perbedaan lain antara asteroid dan komet dalam pola orbit. Asteroid
cenderung memiliki orbit lebih pendek, orbit yang lebih bundar. Komet
cenderung memiliki orbit sangat lama dan orbit memanjang, yang sering
melebihi 50.000 AU dari Matahari (* Catatan: 1 AU, atau Astronomical Unit,
sama dengan jarak dari Bumi ke Matahari) Beberapa, yang disebut periode
panjang komet berasal dari Awan Oort dan berada dalam orbit elips besar
dari Matahari yang membawa mereka jauh melampaui planet dan kembali.
Lainnya, yang disebut periode pendek komet berasal dari Sabuk Kuiper dan
perjalanan di orbit lebih pendek sekitar Matahari.

2.3 Orbit dan Sifat Fisis Asteroid

Orbit Asteroid hampir menyerupai lingkaran. Asteroid terbesar adalah


Ceres dengan diameter 750 km. Asteroid yang pernah mendekati Bumi
adalah Icarus dengan orbitnya yang berbentuk lonjong.

Berkaitan dengan posisi orbitnya, asteroid dapat dikelompokkan


menjadi asteroid di sabuk utama (main belt) yang terletak di antara orbit
Mars dan Jupiter (antara 2-3,7 AU), dititik kesetimbangan antara Jupiter dan
Matahari yang dikenal dengan kelompok Troyan dan terakhir adalah AAA
(Apollo, Amor dan Aten) yang dapat berpotongan orbit dengan Venus, Mars
dan Bumi. Kriteria yang lebih rinci untuk gugus asteroid berdasarkan
orbitnya dapat dilihat pada tabel yang disusun oleh Zellner (1979), Kresak
(1979) dan Shoemaker et al (1979)

Definisi kata Asteroid adalah star-like atau seperti bintang. Definisi ini
menjelaskan penampakkan visual Asteroid dari teleskop namun tidak sesuai
dengan sifat fisisnya. Asteroid yang dulu disebut dengan planet kecil atau
minor planet, setelah pendefinisian ulang planet pada International
Astronomical Union (IAU) tahun 2006 diubah istilahnya menjadi small
solar- system bodies atau benda kecil tata surya.
Kandungan mineral yang dimilikinya dapat membuat asteroid menadi
sumber bahan baku. Sehingga tidak perlu lagi membawa bahan bakudari
bumi jika ingin membangun koloni diluar angkasa. Besi, nikel, susunan
karbon dan bahkan air terkandung dalam asteroid.

Berdasarkan variasi warnanya, asteroid dibagi menjadi beberapa kelas


taksonomi. Tipe c ( dari Carbonaceous) yang mendominasi populasi asteroid
hingga 60% memiliki warnah biru. Tipe S (Silicaceous) mendominasi
populasi kedua memiliki warna yang lebih merah, kedua tipe ini adalah jenis
yang mencakupi sebagiam asteroid.

a. Kecerlangan
Kecerlangan tampak dari asteroid bergantung oleh ukuran objek
dan jarak dari bumi. Karena asteroid dan bumi selalu bergerak. Maka
dibuatlah istilah megnitudo mutlak yang mengindikasikan kecerlangan
instrinsik, bergantung pada jaraknya. Dikatakan megnitudo mutlak
asteroid berarti magnitude asteroid yang diandaikan 1 AU dari bumi.
Kecerlangan tanpak tida bergantung dari jarak dan ukuran asteroid, tetapi
juga dipengaruhi oleh derajat iluminasinya atau fase bulan sabit,
kecerlangan juga dipengaruhi oleh posisi orbit asteroid ketika diamati.
b. Diameter Asteroid
Dari data pengamatan, Bowell dan Lomme tahun 1979 memuat
sebuah persamaan empiris untuk menghubungkan diameter asteroid
dengan albedo p dan magnitude mutlak h asteroid. Rentang diameter
untuk asteroid bersekitar antara ratusan meter hingga beberapa kilometer.
c. Kerapatan
Kerapatan masing-masing jenis dapat ditentukan jika telah diketahui
komposisinya. Asteroid yang terdiri dari batuan memiliki kerapatan 2000
hingga 3000 kg m-3 9 (Hilton 2002), dan besi 8000 kg m-3. Namun ada
beberapa asteroid yang memiliki kerapatan yang lebih rendah (500 –
1500 kg m-3) yaitu yang memiliki es sebagai komposisi terbesarnya.
d. Meteorit
Istilah meteorot ini berlaku untuk asteroid yang jatuh sampai ke
permukaan bumi. Meteor adalah segaris cahaya yang tampak dilangit
yang disebabkan oleh meteorid yang menghujam atmosfer bumi dan
terbakar karenanya. Sebagian dari “bintang jatuh” yang dilihat ini berupa
partikel yang tidak lebih besar dari debu atau pasir. Sebagian meteoroid
yang berukuran lebih besar mampu menembus atmosfer bumi hingga
membentur permukaan bumi yang menjadi meteorit.
e. Orbit Asteroid
Berkaitan dengan posisi orbitnya, gugus asteroid dapat
dikelompokkan menjadi asteroid di sabuk pertama (Main Belt) yang
terletak diantara orbit Jupiter dan Mars (antara 2 sampai 3,7 AU) dititk
kesetimbangan (titik Lagrange) antara Jupitar dan Matahari yang dikenan
dengan kelompok Troyan dan terakhir adalah AAA (Apollo, Amor,
Aten) yang dapat berpotongan orbit dengan Venus, Mars dan Bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid,
adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar
daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih
dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari
penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara
asteroid tidak.
Sifat-sifat fisis asteroid
1. Kecerlangan
Kecerlangan tampak dari asteroid bergantung oleh ukuran objek
dan jarak dari bumi. Karena asteroid dan bumi selalu bergerak.
2. Diameter Asteroid
Dari data pengamatan, Bowell dan Lomme tahun 1979 memuat
sebuah persamaan empiris untuk menghubungkan diameter asteroid
dengan albedo p dan magnitude mutlak h asteroid. Rentang diameter
untuk asteroid bersekitar antara ratusan meter hingga beberapa
kilometer.
3. Kerapatan
Kerapatan masing-masing jenis dapat ditentukan jika telah
diketahui komposisinya. Asteroid yang terdiri dari batuan memiliki
kerapatan 2000 hingga 3000 kg m-3 9 (Hilton 2002), dan besi 8000 kg
m-3.
4. Meteorit
Istilah meteorot ini berlaku untuk asteroid yang jatuh sampai ke
permukaan bumi. Meteor adalah segaris cahaya yang tampak dilangit
yang disebabkan oleh meteorid yang menghujam atmosfer bumi dan
terbakar karenanya. Sebagian dari “bintang jatuh” yang dilihat ini
berupa partikel yang tidak lebih besar dari debu atau pasir.
5. Orbit Asteroid
Berkaitan dengan posisi orbitnya, gugus asteroid dapat
dikelompokkan menjadi asteroid di sabuk pertama (Main Belt) yang
terletak diantara orbit Jupiter dan Mars (antara 2 sampai 3,7 AU) dititk
kesetimbangan (titik Lagrange) antara Jupitar dan Matahari yang dikenan
dengan kelompok Troyan dan terakhir adalah AAA (Apollo, Amor,
Aten) yang dapat berpotongan orbit dengan Venus, Mars dan Bumi.

Anda mungkin juga menyukai