Anda di halaman 1dari 19

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

MAKALAH
“BENDA-BENDA ANGKASA”

OLEH :
CRISTINA YOLANDA BR. GINTING (4173121007)
DESMON ARMANDO SILITONGA (4173121009)
KELAS : FISIKA DIK A 2017

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Tata Surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, meteor , asteroid , komet , planet-planet kerdil/katai , dan satelit-
satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan
merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk
matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai
lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara,
dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit sering terlihat berwarna biru,
disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa
langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah ketika senja, atau hitam saat turun
hujan.
Benda langit adalah semua objek yang berada di lengkungan langit, baik yang
terlihat di siang hari maupun di malam hari. Pada siang hari, kita melihat
Matahari, sedangkan pada malam hari kita melihat Bulan, Bintang, dan
sebagainya.
Benda langit yang paling dekat adalah bulan. Jaraknya ke Bumi “hanya”
sekitar 384.000 kilometer. Bulan adalah satelit Bumi, selalu setia mengelilingi dan
mengikuti ke mana pun Bumi bergerak. Bulan tampak bersinar karena
memantulkan cahaya dari Matahari.
Luar angkasa atau antariksa dapat dihubungkan ke bagian yang relatif
kosong dari Jagad Raya. Istilah luar angkasa digunakan untuk
membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial". Luar angkasa
tidaklah kosong belaka tapi juga terdapat benda-benda di dalamnya atau benda
langit (luar angkasa), yaitu planet, satelit, bintang, nebula, galaksi, asteroid,
meteoroid, komet, cluster , super cluster, dan lain-lain.
A. Nebula
Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma.
Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua objek astronomi
yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari
penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-
kadang merujuk pada Nebula Andromeda (sebelum Edwin Hubble menemukan
galaksinya). Nebula sering disebut tempat lahirnya galaksi dan bintang-bintang.
Salah satu contoh nebula adalah Eagle Nebula dan Nebula Omega.
Nebula terbentuk dari berbagai hal (dan jenisnya juga berbeda-beda).
Kebanyakan nebula terbentuk dalam wujud nebula emisi. Nebula emisi yang
berisikan gas-gas terionisasi disebut Daerah H II. Nebula seperti ini terbentuk
ketika bintang yang baru saja terbentuk mengionisasi gas yang ada di sekitarnya
sehingga menciptakan nebula emisi. Contoh dari Daerah H II adalah Nebula
Orion dan NGC 604.
Ada pula nebula yang terbentuk dari ledakan Supernova dan Nova. Nebula
yang terbentuk dari hasil supernova disebut Sisa-sisa supernova (Supernova
Remnant). Contoh dari sisa-sisa supernova adalah Nebula Kepiting. Dan nebula
yang terbentuk dari hasil nova disebut Sisa-sisa nova (Nova Remnant). Contoh
dari sisa-sisa nova adalah GK Persei (atau biasa dikenal sebagai Nova Persei
1901).
Nebula seringkali juga terbentuk dari bintang-bintang seperti Matahari saat
mereka menuju kematiannya, yaitu tahapan Katai putih. Nebula ini biasa disebut
Nebula planeter. Nebula ini terbentuk ketika bintang seperti Matahari kehabisan
bahan bakar berupa. Hal itu mengakibatkan bintang akan terus membesar hingga
akhirnya ia menghempaskan angin bintangnya dalam skala besar sehingga
menyebabkan kehilangan massanya. Angin bintang tersebut kemudian
membentuk Nebula Planeter dan bintangnya menjadi Katai Putih.
Ada struktur awan antarbintang yang terbentuk dari Jet Bintang, namun
biasanya tidak berstatus Nebula, tetapi dapat dianggap sebagau nebula. Namanya
Objek Herbig-haro. Objek ini terbentuk ketika sebuah jet dari bintang baru lahir
menabrak materi dingin lalu membentuk nebula. Beberapa bentuk nebula dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
N
NAMA GAMBAR
O

1. Nebula Heliks

2. Nebula Kepiting

3. Nebula Cincin

4. Nebula Semut

5. Nebula Omega
6. Nebula Sabit

7. Nebula Telur

B. Asteroid
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil dengan jumlah yang sangat
banyak. Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah
benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada
meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit
planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya.
Komet menampakkan koma (ekor) sementara asteroid tidak.
Material yang terkandung dalam asteroid antara lain mineral logam beku,batu,
dangas. Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil. Ukuran yang terkecil
adalah 1km lebih dan yang terbesar 700 km. Ahli astronomi memperkirakan ada
jutaanasteroid di angkasa. Dari data yang ada, diperkirakan asteroid dengan
diameterlebih dari 1 km berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta.
Sebagian besar ditemukan di daerah khusus asteroid antara planet mars dan
planet yupiter.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh benda luar angkasa seperti asteroid, antara
lain:
1. Asteroid berasal dari debu yang membeku oleh es sehingga membatu.
2. Tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri. Asteroid hanya mampu
memantulkan cahaya yang berasal dari matahari.
3. Bentuk dan ukuran asteroid berbeda-beda. Tapi, ukurannya tidak lebih
besar dari seluruh planet di tata surya.
4. Jumlah asteroid sangatlah banyak. Sebagian besar berada di antara orbit
planet Mars dan Jupiter.
5. Bahan penyusun asteorid sebagian besar terdiri dari berbagai mineral,
logam, karbon, dan batuan silikat.
6. Permukaan asteroid umumnya berbatu, tidak beraturan, dan seringkali
berlubang seperti kawah.
7. Suhu rata-rata permukaan asteroid sekitar minus 100 derajat Fahrenheit
(minus 73 derajat Celcius).
Di luar angkasa, ada banyak sekali jenis jenis asteroid. Para ilmuwan
memperkirakan jumlah asteroid berdiameter kurang lebih 1 mil mencapai sekitar
750.000. Sedangkan, untuk asteroid yang berukuran lebih kecil jumlahnya ada
jutaan lebih. Secara spesifik, asteroid dapat dibedakan berdasarkan ukuran, serta
orbit dan komponen (bahan penyusun).
1. Jenis Asteroid Berdasarkan Orbit dan Bahan Penyusun
Berikut ini ada bermacam-macam asteroid dilihat dari orbit dan komponen
atau bahan penyusunnya:
a) Asteroid Kelas C (Carbon)
Jenis asteroid yang pertama adalah asteroid kelas C. Warnanya gelap
keabu-abuan dan berada di luar sabuk Bumi. Asteroid Carbon ini termasuk
yang umum dan jumlahnya mendominasi sekitar 75% dari semua jenis
asteroid. Bahan penyusun Asteroid C terdiri dari tanah liat dan batuan
silikat.
b) Asteroid Kelas D
Asteroid kelas D sering disebut Trojan Jupiter. Warnanya gelap dan
komponen penyusunnya berasal dari karbon.
c) Asteroid Kelas M (Metalik)
Warna permukaan Asteroid M atau Metalik yaitu kemerahan. Posisi
Asteroid M berada di sabuk utama pada bagian tengah Bumi. Seperti
namanya, jenis asteroid M mengandung material metalik yakni besi (70-
80%) dan nikel dengan logam iridium.
d) Asteroid Kelas S (Silicaceous)
Salah satu ciri Asteroid Silicaceous yaitu memiliki warna hijau kemerahan
di bagian permukaan. Warna hijau kemerahan tersebut berasal dari bahan
penyusunnya berupa silikat dan besi nikel. Asteroid S dapat dilihat secara
visual dan kasat mata. Orbitnya berada di sabuk bagian dalam Bumi dan
lebih dekat ke planet Mars. Jumlah asteroid jenis ini sekitar 17% dari
semua jenis asteroid yang ada di luar angkasa.
e) Asteroid Kelas V (Vesta)
Bisa dibilang, jenis asteroid V ini memiliki orbit (lintasan) terjauh antara
orbit planet Jupiter dan Uranus. Asteroid V atau biasa disebut Vesta
tersusun dari material basaltic atau batuan beku, dan kerak vulkanik. Pada
bagian intinya terdapat kandungan nikel-besim dan mantel berasal dari
besi magnesium silikat (olivin). Asteroid Vesta diketahui berdiameter
sekitar 530 km dan disebut sebagai salah satu asteroid terbesar dan paling
terang. Pertama kali, Vesta ditemukan oleh astronom Jerman Heinrich
Wilhelm Olbers pada 29 Maret 1807.
2. Jenis Asteroid Berdasarkan Ukuran
Dari sekian banyak jenis asteroid, beberapa di antaranya memiliki ukuran
cukup besar, yaitu:
a) Asteroid Ceres

Di posisi pertama ada asteroid Ceres yang ukurannya kurang lebih 950 km.
Namun, kini asteroid tersebut sudah dikategorikan sebagai planet katai atau planet
kerdil. Ceres ditemukan pada tanggal 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Pada
24 Agustus 2006, Asteroid Ceres mulai diresmikan sebagai planet kerdil oleh
Persatuan Astronomi Internasional.
b) Asteroid Pallas
Asteroid Pallas merupakan salah satu yang terbesar di sabuk asteroid pada sistem
tata surya. Berdiameter 545 km, Pallas pertama kali ditemukan dan dinamai oleh
astronom bernama Heinrich Wilhem Matthaus Olbers pada 28 Maret 1802.
c) Asteroid Hygiea

Benda luar angkasa yang termasuk asteroid terbesar berikutnya adalah Asteroid
10 Hygiea. Bisa dibilang, asteroid ini cukup unik karena berbentuk sedikit
membujur dengan ukuran diameter 444 km. Hygiea ditemukan oleh seorang
astronom bernama Annibale de Gasparis pada 12 April 1849 di Napoli, Italia.
Semula, asteroid ini bernama Igea Borbonica. Kemudian, pada tahun 1852
asteroid ini disebut Hygiea. Asteroid Hygiea diambil dari nama Dewi Kesehatan
dalam mitologi Yunani yang merupakan putri dari Asklepios.
d) Asteroid Interamnia

Asteroid 704 Interamnia termasuk yang terbesar dengan diameter diperkirakan


sepanjang 350 km. Benda luar angkasa ini ditemukan pada 2 Oktober 1910 oleh
Vincenzo Cerulli dan diberi nama dari tempat bekerja sang penemu di Italia.
Permukaan Asteroid Interamnia sangat gelap dan jaraknya cukup jauh dari
matahari.
e) Asteroid Davida

Asteroid Davida atau 511 Davida adalah asteroid tipe C dengan ukuran diameter
320 km di sabuk asteroid sistem tata surya. Ditemukan oleh RS Dugan pada tahun
1903, Davida termasuk salah satu dari sepuluh asteroid paling masif. Nama
Davida sendiri disematkan oleh David Peck Todd, seorang profesor astronomi di
Amherst College.

C. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Kata "komet" berasal dari
bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang
berekor yang tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang Jawa
menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah
kemukus yang telah dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas
yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari,
sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.
Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.
Salah satu contoh komet adalah komet Halley. Komet Halley muncul di bumi
setiap 76 tahun sekali. Adapun ciri-ciri dari komet yaitu :
1) Garis tengah inti komet (nukleus) kira-kira hanya sekitar 8-25 km, sangat
kecil dibandingkan dengan koma.Garis tengah koma bisa mencapai
dengan 60.000 km dan penjang ekor koet bisa mencapai 80 juta km
2) Koma dan ekor komet membalikan cahaya matahari dan bisa dilihat dari
bumi bila komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan
ukurannya. Jika semakin dekat komet tersebut dengan matahari maka
semakin panjanglah ekornya. dan ada pula komet yang tidek berekor.
3) Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali,tetapi peredarannya
memakan waktu yang lama.
4) Komet ini di bedakan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan
waktu pendek ialah kurang dari 200 tahun an rentangan waktu yang
panjang yaitu lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet
yaitu elips.

Bagian-bagian dari komet yaitu :


1) Nukleus/inti
Nukleus /inti adalah pusat yang sangat terang pada sebuah kepala komet. Inti
tersebut bisa mencapai 100. Hingga 10.000 meter. Diameter komet Halley ini
kira-kira sebesar 5.000 meter. Ahli astronomi beranggapan bahwa nukleus komet
ini berupa “bola salju kotor” yang terdiri dari debu, fragmen-fragmen batuan,
metana beku, amonia beku, karbon dioksida beku, dan bentuk-bentuk es lain
sebagainya. Penelitian lebih lanjut ini mengenai komet Halley yang memberikan
informasi yang lebih jelas mengenai inti atau nukleus komet.
2) Koma
Koma ialah suatu gas dan debu yang terlihat disekeliling nukleus. Koma ini
terbentuk jika radiasi matahari melelehkan bagian ini. Diameter koma bisa
mencapai dengan 2 juta km dan terlihat bila komet mendekati matahari.
3) Ekor
Ekor komet terbentuk ketika dekat dengan matahari. Ekor komet terjadi
karena peloncatan material dari inti komet yang disebabkan oleh pemanasan dan
oleh tekanan radiasi angin matahari yang mendorong material komet menjauhi
matahari. Hal ini menyebabkan ekor komet selalu mengarah membelakangi
matahari. Makin dekat ke matahari, ekor komet makin panjang dan makin
menjauh dari matahari ekornya akan semakin memendek. Panjang ekor komet ada
yang mencapai 150 juta kilometer. Asal mula komet diperkirakan berasal dari
awan komet yang amat besar sekali yang beredar mengitari matahari dengan orbit
yang apheliumnya mencapai 50.000 SA atau lebih dari matahari.
4) Lapisan hidrogen
Lapisan hidrogen tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Lapisan ini adalah
lapisan yang menyelubungi koma.
Jenis Komet berdasarkan pada bentuk dan panjang lintasannya, komet bisa
diklasifikasikan menjadi dua, yakni sebagai berikut.
1) Komet berekor panjang
Komet berekor panjang ialah komet dengan garis lintasannya sangat jauh
melalui suatu daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa yang sehingga
berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati
Matahari, komet ini melepaskan gas yang sehingga membentuk koma dan ekor
yang sangat panjang. Contohnya komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari
setiap 75.000 tahun sekali dan pada komet Halley setiap 76 tahun sekali.
2) Komet berekor pendek
Komet berekor pendek ialah sebuah komet dengan garis lintasannya yang
sangat pendek sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap gas di
daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet ini melepaskan gas
yang sangat sedikit yang sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat
pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya pada komet Encke yang melintas
mendekati Matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Adapun beberapa komet yang pernah terlihat antara lain sebagai berikut:
a) Komet Halley, merupakan komet yang paling terkenal. Komet ini melintas
dekat Bumi secara periodik, yakni terlihat pada setiap 75 – 76 tahun sekali.
Diantaranya pernah terlihat pada tahun 1986.
b) Komet De Kock- Paraskevopoulos, terlihat pada tahun 1941
c) Komet Hale Bopp, terlihat pada tahun 1997
d) Komet Ikeya Seki, terlihat pada tahun 1965
e) Komet West, terlihat pada tahun 1976
f) Komet McNaught, terlihat pada tahun 2007
g) Komet Eclipse, terlihat pada tahun 1948
h) Komet Kohoutek, terlihat pada tahun 1973
i) Komet Bennet, terlihat pada tahun 1970
j) Komet Lovejoy C/2011 W3, terlihat pada tahun 2011
k) Komet Mellish, terlihat pada tahun 1917
D. Debu Antariksa

Debu antariksa atau debu kosmik adalah debu-debu ataupun pasir yang ada di
angkasa lebih tepatnya luar angkasa, yang terbentuk dari sampah-sampah
antariksa, seperti satelit-satelit dan benda-benda angkasa lainnya yang hancur.
Debu-debu antariksa adalah partikel-partikel kecil yang padat. Partikel-partikel itu
mengapung di antariksa, di antara bintang-bintang. Debu-debu antariksa itu mirip
asap yang terdiri atas partikel-partikel kecil. Ukuran partikelnya berbeda-beda.
Ada yang sekecil molekul, ada pula yang berupa butiran dengan ukuran sekitar
0,1 milimeter.
Debu-debu antariksa berasal dari bintang-bintang. Ketika bintang meledak,
debu-debu terlempar. Debu-debu itu lalu didaur ulang di dalam awan-awan gas
dan mengapung di antara bintang-bintang. Ketika bintang-bintang baru akan
terbentuk, debu-debu itu diserap oleh bintang-bintang baru itu. Jadi, debu-debu
antariksa ikut membentuk lahirnya bintang-bintang baru.
Dulu, para ahli astronomi kesulitan meneliti benda-benda antariksa karena
terhalang debu-debu antariksa. Debu-debu antariksa menyerap cahaya yang
dipancarkan benda-benda antariksa. Akibatnya, benda-benda antariksa jadi tidak
terlihat. Ruang angkasa pun jadi tampak gelap gulita. Itu juga sebab dikatakan
debu antariksa bercahaya.
E. Lubang Hitam (Black Hole)
Lubang hitam atau blackhole adalah lubang yang berada di luar angkasa yang
menghisap benda-benda langit di sekitarnya. Lubang hitam terjadi karena adanya
bintang mati. Karena itu lubang hitam sering disebut sebagai kuburan angkasa.
Sebelum lubang hitam terjadi,ada ledakan yang disebabkan oleh bintang. Benda-
benda langit di sekitar lubang hitam,pasti akan terhisap kedalam lubang hitam.
Benda-benda tersebut terhisap kedalam blackhole karena gravitasi blackhole
sangatlah besar. Lubang hitam atau blackhole sering disamakan dengan wormhole
atau lubang cacing atau juga disebut lubang waktu,padahal sebenarnya blackhole
tidak sama dengan wormhole.
Teori lubang hitam dikemukakan lebih dari 200 tahun yang lalu. Pada 1783,
ilmuwan John Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujudnya
sebuah lubang hitam setelah beliau meneliti dan mengkaji teori gravitas Isaac
Newton. Beliau berpendapat, jika objek yang dilemparkan tegak lurus ke atas,
maka ia akan terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi setelah mencapai kecepatan
lebih dari 11 km/s, maka tentu ada planet atau bintang lain yg memiliki gravitasi
lebih besar dari pada Bumi.
Istilah lubang hitam pertama kali digunakan oleh ahli fisika Amerika Serikat,
John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama demikian karena
lubang hitam tidak dapat dilihat, karena cahaya turut tertarik kedalamnya sehingga
kawasan di sekitarnya menjadi gelap. Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam
berasal dari sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25.000
derajat Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan
waktu kira-kira 19 juta tahun selesai, ia akan menjadi bintang biru raksasa.
Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam
fase itulah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang merah raksasa mengalami
ledakan dahsyat atau sering disebut dengan Supernova dan menghasilkan 2 jenis
bintang yaitu bintang Cetron dan Black Hole.
Mengenai bobotnya, black hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu
sentimeter saja dan black hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km.
Black hole ukuran sedang itu beratnya 10 31 kg, dengan diameter 30 km saja. Ada
banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya
memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Manfaat black hole adalah memberikan gaya tarik terhadap benda angkasa
yang bergerak mengelilinginya. Jika black hole kehilangan energi gravitasi,
benda-benda yang mengelilinginya akan terlempar keluar, sebaliknya bila gaya
sentrifugal akibat putaran berkurang, benda itu akan bergerak mendekati black
hole, jika sudah begitu akibatnya sangat fatal bagi galaksi itu. Oleh karena itu
black hole dilengkapi dengan memberikan energi gravitasi agar dapat menarik
benda-benda disekitarnya dan memutar benda-benda itu dengan kecepatan
tertentu agar tetap pada orbitnya. Jadi, manfaat utama lubang hitam adalah
memelihara keseimbangan galaksi.
Lubang hitam akan mati melalui proses Radiasi Hawking. Proses ini
sederhananya seperti membongkar bagian per bagian dari lubang hitam. Selama
berjalannya waktu, lubang hitam akan terus mengecil, hingga akhirnya mengalami
ledakan super besar, bahkan ribuan kali lebih besar daripada ledakan bom atom
Hiroshima dan Nagasaki. Akan tetapi, proses ini cenderung memakan waktu
cukup lama. Sedangkan ukuran lubang hitam pastilah besar. Maka bisa jadi
manusia tidak akan menyaksikan apa-apa dari peristiwa ini.

F. Supernova
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan
energi lebih banyak daripada nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya
riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat
cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya
semula bintang tersebut, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang
mengalami supernova, bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara
dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini
meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 30.000 km/s
(10% kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu
memusnahkan medium antarbintang.
Ada beberapa jenis supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua
cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir.
Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi, maka bintang
tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba menjadi lubang
hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi potensial gravitasi yang
memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.
Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi
Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang
dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya gelombang kejut dari
ledakan supernova dapat membentuk formasi bintang baru.
Nova dalam bahasa latin artinya bintang baru. Ini merupakan sebuah ledakan
bintang yang terjadi akibat adanya interaksi dua sistem bintang ganda. Dalam
astronomi, bintang memiliki banyak tipe, salah satunya adalah bintang ganda.
Bintang ganda adalah dua buah bintang yang saling berinteraksi karena
adanya gravitasi dari kedua bintang. Kedua bintang ini tidak bertubrukan dan
tidak juga saling menjauh. Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di katai
putih dengan terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10.5
magnitudo.
Berdasarkan garis spektrum pada supernova, maka didapatkan beberapa jenis
supernova:

1) Supernova Tipe Ia
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat
pengamatan.
2) Supernova Tipe Ib/c
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen
ataupun Helium saat pengamatan.
3) Supernova Tipe II
Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat
pengamatan.
4) Hipernova
Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak.
Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang
lain terjadi.
Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova
sebagai berikut.
1) Supernova Termonuklir (Thermonuclear Supernovae)
a) Berasal dari bintang yang memiliki massa yang kecil
b) Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut
c) Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang
ganda.
d) Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
e) Energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan Oksigen
(O)
2) Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae)
a) Berasal dari bintang yang memiliki massa besar
b) Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar
dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
c) Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti
Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe
Ib/c)
d) Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang
neutron ataupun lubang hitam (black hole).
e) Energi ledakan berasal dari tekanan
Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan melakukan
supernova. Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut:
1) Pembengkakan
Bintang membengkak karena mengangkat inti Helium di dalamnya ke
permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat
besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin
meyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.
2) Inti Besi
Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam
hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang
memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi
tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi
untuk menjadi elemen yang lebih berat.
3) Peledakan
Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai
100 miliar derajat celsius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti
bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat
gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut
menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-
elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.
4) Pelontaran
Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang
angkasa.
Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di
antaranya:
1) Menghasilkan Logam
Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-
unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-
unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di
sekitarnya dengan unsur-unsur berat.
2) Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta
Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur
ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang
meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian
bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta
DAFTAR PUSTAKA
Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA. Jakarta: Sagufindo Kinarya.
Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga
https://id.wikipedia.org/wiki/Asteroid

Anda mungkin juga menyukai