Anda di halaman 1dari 8

“DESKRIPSI”

(Tugas ini dibuat untuk memenuhi UTS yang diberikan oleh Ibu Tirtawaty Abdjul, S.pd,
M.pd)

SUSUNAN TATA SURYA

OLEH:

NAMA : APRIYANSAH DJANO

NIM : 433420024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
A. TATA SURYA
1. Terbentuknya tata surya
1) Teori Kant (Immanuel Kant)
Tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan
berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya
konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut
disebut inti, inti yang besar menjadi matahari sedangkan inti yang kecil
menjadi planet.
2) Teori Nebula (Piere Simon Laplace)
Tata surya berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi
dan berputar cepat. Ada bagian nebula ini terlempar dan terus berputar
mendingin menjadi planet
Terbentuknya tata sutya berdasarkan teori nebular sebagai berikut :
a) Kabut gas pijar mengalami kondensasi
b) Gumapalan kondensasi terbentuk mulai dari bagian yang paling luar
c) Bagian terdalam sebagai intinya masih berupa gas pijar (matahari ) bagian-
bagian membeku menjadi planet-planet.
3) Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Bahwa dalam kabut terdapat material padat (planetisimal) yang
saling tarik menarik antara sesamanya sehingga membentuk gumpalan
yang disebut planet.
4) Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffery)
Dahulu ada bintang yang besar yang melewati matahari
sehingga sebagian massa matahari tertarik dan membentuk tonjolan.
Setelah bintang itu pergi maka tonjolan ini membentuk planet.
Hukum Bode dan titus
Pada tahun 1772, ode dan titus mengemukakan temuannya
berupa adanya keteraturan susunan tata surya. Mereka mengemukakan
bahwa jarak masing-masing planet ke matahari adalah sesuai dengan
deret dengan rumusan sebagai berikut :3 x 2 (n-2) + 4 x 1 AU
10
Keterangan : n= nomor urut planet, mulai dari yang paling dekat
dengan matahari.
AU = Astronomical Unit =jarak Bumi ke matahari =
149 juta km.

2. Keluarga Tata Surya


a. Matahari

Matahari merupakan suatu bola gas pijar yang berdiameter 1,4


juta km, terdiri dari gas hidrogen dan helium. Bola gas pijar itu disebut
“inti matahari” yang temperaturnya diperkirakan mencapai 20 juta oC.
Bola gas ini diselimuti oleh uatu lapisan tipis yang temperaturnya
jauah lebih rendah (+ 6000o C) disebut fotosfer”. Pada fotosfer ini
tampak adanya aktivitas berupa “ledakan-ledakan matahari” yang
diperkirakan sebagai akibat reaksi fusi (penggabungan) antara inti
hidrogen menjadi inti helium dengan mengeluarkan banyak energi.
Pada fotosfer ini pula galileo menemukan bintik hitam matahari.
Dengan bintik hitam itu kita dapat mengamati kecepatan rotasi
matahari. Diluar fotosfer terdapat atsmosfer matahari yang terdiri dari
dua lapisan. Lapisan dalam disebut ohromosfer yang tebalnya
mencapai 12 ribu km ribu km dengan temperatur + 100.000oC, bagian
paling luar disebut “corona” atau mahkota matahari berupa “lidah api “
yang menjulur keangkasa jutaan km.
b. Merkurius

Merkurius yang dalam bahasa Arab Utarid dan bahasa


Sanksekerta Budha, merupakan terkecil dari keluarga tata surya, lebih
kecil daripada bumi, karenanya planet ini digolongkan ke dalam planet
kebumian.
Planet yang paling dekat dengan matahari ini diameternya
kurang lebih 1/3 dari diameter bumi. Rotasinya sangat lambat (59 hari)
ini berarti 29 hari siang terus lalu 29 hari malam terus. Akibatnya pada
saat siang hari temperaturnya mencapai 200oC sedangkan pada malam
hari mencapai -270o C, atsmosfernya sangat tipis terdiri dari gas
helium. Tampak pandang dari bumi sebagai bintang pagi-sore karena
hanya dapat dilihat pada saat matahari baru saja terbenam dan matahari
akan terbit.
c. Venus

Sesuai dengan namanya planet venus memang cantik sekali.


Orang zaman dahulu menyebutnya sebagai “bintang” Timur, ada juga
yang menyebutnya “bintang” pagi dan sore. Mendapat julukan kejora
karena cahayanya yang sangat cemerlang. Hal ini disebabkan planet ini
dilapisi oleh awan tebal karbondioksida yang dapat memantulkan
cahaya matahari dengan baik. Planet ini besarnya hampir sama dengan
bumi. Diperkirakan temperatur di atsmosfernya mencapai 400o C,
lebih panas dari merkurius, akibat efeknya rumah kaca.
d. Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dari sistem tata surya, dan bumi
merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Di
planet lain sampai sekarang belum dapat dipastikan adanya makhluk
hidup. Bumi merupakan planet yang paling besar diantara empat planet
yang dekat dengan matahari, yang biasanya disebut planet-planet
dalam. Sebagian terbesar (708) permukaanya ditutupi air.
Atsmosfernya terdiri dari nitrogn (808) dan oksigen (198) dan 18 gas
lain. Bumi memounyai sebuah satelit yaitu bulan. Merkurius dan venus
tidak memiliki satelit.
e. Mars

Planet keempat dari matahari ini dinamakan Mars atau planet


merah, karena dilihat dengan mata telanjang maupun dengan teropong
tampak merah. Mars adalah nama Dewa Penerangan menurut orang
Yunani kuno. Dalam bahasa Arab disebut Marich, sedang bahasa
Sanksekerta disebut Anggoro.
Planet yang paling dekat dengan bumi ini besarnya harga
separuh dari diameter bumi. Bentuknya mirip bumi karena mempunyai
kutup utara dan selatan yang ditutpi oleh salju. Pesawat ruang angkasa
tak berawak Viking telah berhasil mengamati dengan dari dekat
permukaan mars dan telah mendapatkan data yang menunjukkan bah
permukaan mars berupa tanah batuan yang gersang dan tidah ada
tanda-tanda adanya kehidupan. Atsmosfernya terdiri dari co, dan
temperaturnya – 67oC . mmpunyai dari duah buah satelit yang dieri
nama phobos dan deimos. Keduanya tampak beredar berlawanan arah.
f. Jupiter

Jupiter merupakan planet yang terbesar dalam tata surya,


besarnya hanya sepersepuluh diameter matahari. Letak jupiter relatif
ssangat jauh jika dibanding 4 planet yang pertama. Salah satu ciri khas
dari jupiter adanya bercak merah dipermukaan planet. Pengamatan
mutakhir menunjukkan bahwa bercak merah itu tidak terletah di
permukaan tanah jupiter tetapi tergantung diatsmosfernya, jupiter
memiliki 16 buah satelit, 3 diantaranya tampak beredar berlawanan
arah. Atsmosfernya terdiri dari : metan, amoniak, hidrogen dan helium.
g. Saturnus
Planet kedua terbesar setelah saturnus. Ciri khas planet ini
adalah adanya cincin atau gelang yang melingkari planet tersebut.
Gelang itu ternyata berlapis-lapis, terdiri dari gas NH3, CH4 dan
H2.planet ini memiliki 23 buah satelit. Saturnus memiliki 17 satelit
yang belum semuanya diberi nama, baru sepuluh buah yang telah
memiliki nama, diantaranya Titan sebagai satelit yang paling besar dan
memiliki atmosfer yang terdiri dari gas CH4 dengan suhu mencapai -
180oC.
h. Uranus

Planet Uranus ditemukan oleh Sir William Herschell pada


tahun 1781. Planet ini memiliki jarak rata-rata terhadap matahari ±
2.869 juta km dan mengelilingi matahari dalam 84 tahun. Planet ini
mempunyai gerakan yang sukar diikuti, karena itu disebut “petualang
yang misterius” tetapi tidak memiliki nama dalam bahasa Arab atau
Sanksekerta. Planet ini besarnya 1/3 dari jupiter. Uranus juga
mempunyai gelang seperti saturnus. Planet ini memiliki 5 buah satelit,
atsmosfernya terdiri dari gas metan dan hidrogen.
i. Neptunus

Neptunus sering disebut “kembaran” dari Uranus, dan sering


juga disebut planet “Pembuat Ulah” karena sering beredar
meninggalkan garis edarnya. Sampai tahun 1864 planet ini belum
ditemukan, dan kemudian ditemukan tidak melalui pencarian dengan
teropong , tetapi melalui perhitungan secara matematik oleh dua orang,
yaitu John Couch Adam dan Jean Joseph Leverrier dari Perancis.
Sedang planetnya ditemukan oleh Galle pada tahun 1864.
Hampir sama besarnya dengan uranus, letaknyapun berdekatan,
sehingga tidak begitu cocok bila dihitung dengan rumusnya Bode dan
Titu. Neptunus memiliki 2 satelit. Atsmosfernya terdiri dari gas metan
dan amoiak.

Anda mungkin juga menyukai