Anda di halaman 1dari 7

Bab 6

Sistem Tata Surya dan Kehidupan di Bumi

A. Sistem Tata Surya


Tata surya adalah susunan benda-benda
langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata
sury, planet-planet, komet, meteroid, dan asteroid
yang mengelilingi Matahari.
Pada awal tahun 1600an, Johannes Kepler
seorang ahli matematika dari Jerman mulai
mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan
bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi
berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut
menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat
orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan
bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang
berbeda dalam orbitnya di sekitar Matahari.
Planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat dari pada planet yang jauh dari
Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan
bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya
terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid.
Tabel Rata-rata kecepatan orbital planet dalam tata surya
Rata-rata kecepatan
No Planet
Orbitalnya (Km/s)
1 Merkurius 48
2 Venus 35
3 Bumi 30
4 Mars 24
5 Jupiter 13
6 Saturnus 9,7
7 Uranus 6,8
8 Neptunus 5,4
Bidang Ekliptika adalah bidang edar bumi dalam mengelilingi Matahari.
Ada beberapa teori tantang terbetuknya tata surya. Beberapa diantaranya adalah:
1. Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796) seoramg ahli fisika
bangsa Perancis. Keduanya berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut, sehingga
disebut teori Kabut Kant-Laplace, dalam alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu
berasal dari asap (kabut), Al-Qur’an surat Fussilat ayat 11.
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya menurut perintah-
Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami dating dengan suka hati.”
2. Teoti Tidal atau Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919.
Menurut teori ini ratusan juta tahun lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan
kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian
matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang
kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang meledak, dan oleh gaya tarik gravitasi bintang
yang satunya (matahari sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar
mengelilinginya.
4. Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di
luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan
yang mengandaikan matahari serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di
ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam
proses melahirkan bintang.
5. Konsep Alam Ganda
Para ahli astrofisika modern berpendapat bahwa ada planet-planet yang menyerupai
bumi. Mereka mengira ada kemungkinan terdapatnya planet seperti bumi di luar system
matahari karena alas an-alasan seperti berikut :
Orang memperkirakan bahwa dalam galaksi kita, seperdua dari 100 milyar bintang,
masing-masing mempunyai sistem planet seperti system matahari. P. Guerin, seorang ahli
astrofisika, menulis “system planeter sudah terang, tersebar banyak dalam cosmos, sistem
matahari dan bumi tidak satu-satunya yang ada. Kehidupan, sebagaimana planet-planet yang
memberinya tempat juga tersebar diseluruh cosmos, dimana saja terdapat kondisi fisikokimia
yang diperlukan untuk terbentuknya kehidupan tersebut dan perkembangan selanjutnya.”
Jika kita kaitkan Penjelasan Guerin dengan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang
kegandaan langit dengan symbol angka 7 lapis langit. Disisi lain wujudnya bumi-bumi yang
mirip dengan bumi kita dari beberapa aspek, adalah suatu hal yang dapat kita pahami, tetapi
para ahli sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan keadaannya seperti apa. Para
spesialis menganggap bahwa adanya bumi semacam itu sangat mungkin.

Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut:
a. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi
termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan
diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui
fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang
kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan
magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer
terlihat seperti gelang merah yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari
total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan
ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi
atom karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-
abuan yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.

Planet
Planet merupakan benda langit dalam sistem tata surya yang bergerak mengelilingi matahari
pada lintasan (orbit) yang stabil. Dahulu kita mengenal sembilan planet dalam sistem tata surya
yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan Pluto. Tetapi saat
ini yang diakui sebagai planet anggota tata surya hanya delapan kecuali pluto. Benda- benda
langit memiliki syarat sehingga dapat dikatakan planet. Syaratnya yaitu:
 Benda langit yang mengitari matahari, bentuknya bulat, dan merupakan satu-satunya objek
dominan di orbitnya
 Mengorbit pada matahari.
 Mempunyai massa yang cukup bagi gaya grafitasinya untuk mengatasi gaya-gaya luar lainnya
, sehingga dengan keseimbangan hidrostatiknya mempunyai bentuk hampir bulat.
 Telah menyingkirkan objek-objek lain disekitar orbitnya.
1. Planet Dalam
Planet dalam disebut juga dengan planet terestrial. Planet terestrial adalah planet
yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak
sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat
yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk
intinya.
Selain itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan
cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan gunung
berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

MERKURIUS
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan yang terdekat
dengan Matahari dengan kala revolusi memakan waktu 88 hari berlaku di bumi. Selain
bergerak mengelilingi matahari, Merkurius juga berputar pada porosnya (berotasi) yaitu
sehari semalam memakan waktu 58,64 hari (=2/3 P, periode sideris orbit0 sering kali disebut
juga 59 hari, jadi sangat lambat.

VENUS
Pemetaan dengan radar menunjukan adanya kawah-kawah pada permukaan venus,
walaupun sebagian permukaannya datar. Venus berevolusi dalam waktu 224,7 hari di bumi.
Venus terdiri dari 97% karbon dioksida (C02) dan 3% nitrogen sehingga hampir tidak mungkin
terdapat kehidupan. Venus memiliki diameter 12.104 km dan berotasi dalam waktu 243 hari.
Venus tidak mempunyai satelit. Venus memiliki massa jenis 5200 kg m³ dan suhu
dipermukaan 480 ºC. Jarak rata-rata Venus dan Matahari adalah 108,2 juta km. Venus
terlihat lebih terang dari planet lain karena memiliki atmosfer berupa awan tebal berwarna
putih. Atmosfir inilah yang memantulkan cahaya matahari sehingga terlihat berkilau di bumi.

BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6
juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindungi permukaan Bumi
dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi
menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Sebagian atmosfer bumi terdiri dari gas nitrogen (80%)
dan gas oksigen (20%).
Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada
iklim setempat. Bumi berevolusi dalam waktu 365 hari dan berotasi selama 24 jam. Satelit
Bumi adalah Bulan yang bergerak mengelilingi Bumi selama 29,5 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510
juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok
sebagai 1.

MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena
tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III)
oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis.
Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.
Periode rotasi mars 24,9 jam dan periode revolusinya 1,9 tahun (±686 hari). Di Mars
berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar
di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40%
permukaan Mars.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit
selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62
jam.
2. Planet Luar
Planet luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang
letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar
tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet
dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.

JUPITER
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima
dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Yupiter
dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan
diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah
9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter
mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas
atmosfer Yupiter terdiri dari 88 – 92% hidrogen dan 8 – 12% helium. Suhu di permukaan
planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas
unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 14 satelit, di
antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).

SATURNUS
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal sebagai planet bercincin,
dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak rata-rata saturnus
dan matahari adalah 1.427 juta km. Jarak Saturnus yang sangat jauh
dari Matahari menyebabkan Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus
berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan
berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang
sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki diameter 120.660 km Saturnus dikelilingi beribu-ribu cincin yang
diperkirakan terbentuk dari bongkahan zat meteorit. Saturnus memiliki 18 satelit antara lain
Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, dan Titan yang merupakan satelit terbesar.

URANUS
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh seorang astronom bernama
William Herschel. Planet ini hanya dapat kita lihat dengan menggunakan teleskop. Jarak
antara Uranus dengan Matahari adalah 19,18 SA atau kira-kira 2.877 juta km.
Semua permukaan Uranus pernah menghadap ke Matahari secara tegak lurus, karena
orbit kemiringannya sebesar 98° terhadap ekuator. Garis tengah Uranus pada ekuatornya
adalah 50.800 km.
Kala revolusi Uranus adalah selama 84,01 tahun dengan rotasi selama 10 jam 49
menit. Struktur lapisan planet ini diperkirakan sama dengan Saturnus, hanya lapisan
hidrogennya lebih sedikit. Hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan bahwa
Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. ini terbukti dan adanya lingkaran-
lingkaran materi yang mengelilinginya.
Temperatur di permukaan Uranus berkisar antara -2330C hingga 2130C. Massa planet
ini adalah sekitar 14,6 kali massa Bumi, dengan gravitasi sebesar 1,17 kali gravitasi Bumi.
Atmosfer Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen, dan helium, dan methane (CH4).
Hingga saat ini diketahui Uranus memiliki 18 satelit yaitu Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan
Miranda. Planet ini juga diketahui mempunyai 9 cincin.

NEPTUNUS
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet
yang dinamai dari dewa lautan Romawi ini merupakan planet terbesar keempat berdasarkan
diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17
kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit
Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1
jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆,
yang merupakan trident dewa Neptunus.
3. Komet
Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini
terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian komet, yaitu sebagai berikut:
a. Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu
dan gas.
b. Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
c. Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu
menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi Matahari.

4. Meteroid
Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur
besi dan logam) yang bergerak di luar angkasa. Meteorid mengelilingi Matahari dengan orbit
tertentu dan kecepatan yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik.
Ketika Meteoroid tertarik oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan
bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan
membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut
meteor. Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi
disebut meteorit

5. Asteroid
Asteroid adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut sabuk
Asteroid.

B. Kondisi Bumi

1. Bentuk Bumi
Pada tahun 1522, Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Waktu
itu dia mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil kembali ke tempat
awal dia berlayar. Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot dari atas melihat
bahwa terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat bagian Bumi yang rata di bagian
kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi tidak benarbenar bulat, akan tetapi
sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar 12.742 km.

2. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi
adalah waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56
menit. Bumi berotasi dari barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah
satu akibat dari rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam. Adapun akibat lain dari rotasi
Bumi adalah sebagai berikut:
a. Gerak semu harian Matahari.
b. Perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin.
d. Pembelokan arah arus laut.

3. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala
revolusi Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi
Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut:
a. Terjadinya gerak semu tahunan Matahari.
b. Perbedaan lamanya siang dan malam.
c. Pergantian musim.
C. Kondisi Bulan

Bulan adalah benda langit yang terdekatdengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi.
Karena Bulan merupakan satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri
melainkan memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang berputar dan
mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.

1. Bentuk Bulan
Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan
tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak
memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu,
bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan
sangat gelap gulita. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan ber-
gerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama
dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari. Oleh karena itu, permukaan Bulan
yang menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak dari pergerakan bulan di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa
turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi
Matahari, dan gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang
mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut,
yaitu pasang purnama dan pasang perbani.
1) Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan terjadi ketika Bulan purnama.
Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini karena
dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang sama atau
searah.
2) Pasang Perbani, yaitu ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang
ini terjadi pada saat Bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani
dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.
b. Pembagian Bulan
Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Waktu yang
dibutuhkan bulan untuk satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala revolusi
sideris (satu bulan sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah gerak Bulan, maka
menurut pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu
putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari
yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis dapat
ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya Bulan baru sampai Bulan baru
berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah
(penanggalan Islam).
c. Fase-fase Bulan
Fase-fase Bulan merupakan perubahan bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di
Bumi. Hal ini dikarenakan posisi relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Fase-fase
Bulan adalah sebagai berikut:
1) Bulan baru terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama
Bulan baru, sisi Bulan yang menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap Bumi nampak gelap.
2) Bulan sabit terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari
sekitarseperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di Bumi hanya
seperempatnya.
3) Bulan separuh terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar
separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4) Bulan cembung terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya,
kita dapat melihat Bulan cembung.
5) Bulan purnama terjadi ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu
juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir
kedua).
D. Gerhana

Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak
ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi
menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari.
Gerhana juga merupakan akibat dari pergerakan Bulan. Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana
Matahari dan gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi.
Dimana posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu
garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru. Akibat ukuran Bulan lebih kecil
dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu sebagai
berikut.
a. Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total
terjadi hanya sekitar 6 menit.
b. Gerhana Matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga
Matahari kelihatan seperti cincin.
c. Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra
dan penumbra (bayangan kabur), sehingga Matahari kelihatan sebagian.

2. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya
dapat terjadi pada saat Bulan purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara
Matahari dan Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi,
maka terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai 6
jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.

Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya gerhana.


Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang) yang terbentuk selama terjadinya gerhana.

Anda mungkin juga menyukai