Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BUMI DAN ALAM SEMESTA, TANAH


BATUAN DAN SUMBER DAYA MINERAL

Disusun oleh:

Muhammad Ab'dun Naim

2301050490
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat


kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam
yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh
manusia yang mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat
kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang
makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Fenomena Alam saat ini sangat sulit untuk ditebak , bahkan baru –
baru ini kita sering memperoleh informasi terjadinya suaatu kejadian
alam sungguh luar biasa yang terjadi diluar nalar manusia. Seperti
halnya peristiwa jatuhnya meteor , sehingga menimbulkan bermacam
– macam argument dari masyarakat tentang kejadian itu. Ada yang
berpendapat bahwa kejadian itu terjadi karena Sang Pencipta marah,
ada yang berpendapat itu tanda – tanda kiamat dan ada yang
berpendapat bahwa itu memang fenomena alam. Hal itu terjadi karena
pengetahuan tiap orang perorangan pastilah berbeda sesuai dengan
tingkat pendidikannya.

Kita sebagai mahasiswa dalam menanggapi kejadian itu harus berfikir


logis , karena kaum mahasiswa adalah kaum cendikia yang harus
cepat tanggap dalam menyikapi fenomena alam ini. Khususnya kita
adalah mahasiswa jurusan MIPA jadi dalam berargumen haruslah
dapat dibuktikan kebenarannya.

Dari sinilah kelompok kami termotifasi untuk mengupas tuntas


tentang materi yang kami beri judul “Bumi dan Alam Semesta,” Agar
kita tahu lebih jelas apa dan bagaimana yang terjadi sebelum alam
semesta ini terbentuk .
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana susunan tata surya dan lapisan lapisan bumi

2. Terdiri dari apa saja batuan dan tanah

3. Apa saja dan bagaimana dari mineral

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui susunan tata surya dan lapisan bumi

2. Untuk mengetahui berbagai jenis tanah dan batuan

3. Untuk mengetahui macam-macam mineral


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius


Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat
dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet
-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.
Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus”


mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan
seperti halnya dengan planet-planet yang lain, beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh
adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.
Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan
telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana
penunjang pada masa itu.

Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda


angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor,
debu dan gas antar planet. Semua benda angkasa ini beredar
mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.

A. Bagian-bagian Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain
seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas
antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak
mengelilingi pusat galaksi.

1. Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana


89% massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari
merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya,
matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer
dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat
celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer
o
suhunya + 60000 C dan memancarkan hampir semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :

a. Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung


dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari
matahari.

b. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti


mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta
mengontrol peredaran planet lain.

c. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang


terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. Planet

Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki


cahaya sendiri, berbentuk bulatan dan beredar mengelilingi
matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikut
planet yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.

Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan


urutan nya dari matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis
edarnya masing-masing dalam suatu sistem tata surya

 Syarat benda angkasa disebut sebagai planet

Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional


(International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di
Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah
memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya
adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet.
Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila
memiliki syarat-syarat sebagai berikut.

 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.

 Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam


mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium
hidrostatik (bentuk hampir bulat).
 Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.

Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak


memenuhi syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit
yang tumpang tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto
sebagai sebuah objek yang tidak dominan di orbitnya sendiri.

 Macam-macam Planet

a) Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.


Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak
mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu
perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang
diterima dari matahari sebesar 0,07.

b) Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari,


dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu
sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya
matahari yang datang diserap.

c) Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.


Ukuran besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah
12.640 km. jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juta km.
jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak astronomis atau
astronomical unit (AU). Jadi 1 AU = 140 juta km. bumi mengadakan
rotasi 24 jam, berarti hari bumi =24 jam. Satu hari venus=247 hari
bumi atau 247x24 jam bumi.

d) Mars

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya


mengandung banyak besi oksigen. Sehingga kalau oksigen masih
ada, jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini
didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu
berubah sepanjang masa tahun.

e) Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya.


Jika kita bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu
menampung sebanyak 1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak
sebanding dengan besarnya, berat Yupiter hanya dua setengah kali
Bumi.

f) Saturnus

Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah


118.400 km, berotasi 10 jam 14 menit, revolusinya sekitar 29,5
tahun dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa.
Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair.
Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan
suhu rata-rata 103oC.

g) Uranus

Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam


waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya
berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat. Uranus
bergaris tengah 50.560 km.

h) Neptunus

Jaraknya dengan matahari 4470 juta km. Mempunyai 2 satelit,


satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah
dengan gerak rotasi Neptunus. Planet diketemukan pada tahun
1846 ketika para astronom sedang mengamati planet uranus yang
agak menyimpang orbitnya. Berdasarkan hipotesis para astronom,
penyimpangan tersebut pasti ada yang mempengaruhi dan itu
ternyata benar.

3. Asteroid/Planetoida

Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan


benda langit yang berdiameter ±900 km beredar mengelilingi
matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah
±2.000 buah. Benda-benda langit itu disebut Planetoida. Pada
tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres
yang bergaris tengah 750 kilometer.

4. Komet (bintang berekor)

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang


diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter ±100.00 km
(termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah
-bungkah batu berkisah 10-20 km.
5. Meteor (bintang beralih)

Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5


mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Merupakan semacam
debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60
km/detik. Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan
angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi.

2.2 Bumi dan Lapisan-lapisan Bumi

 Susunan Lapisan Bumi

Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian


mendingin disebelah luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat
permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.

Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa
jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.

- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa
jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut
Lithosfera.

- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri


dari oksida besi dan sulfida besi.

- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km,
massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.

2.3 Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah

Pengetahuan tentang penggunaan tanah sudah ada sejak


zaman prasejarah. Manusia pada zaman itu mulai membangun
dinding-dinding rumah tempat tinggal dan jalan untuk transportasi
yang memakai tanah.

Kemudian pada zaman primitif orang menggunakan tanah sebagai


bahan untuk fondasi dan konstruksi lainnya yang tidak dibakar.
Pengetahuan tentang tanah sebagai fondasi dan jalan diperoleh
dengan cara coba-coba (trial and error).

Baru pada permulaan abab ke-17 sarjana teknik militer Perancis


turut menyumbangkan ilmunya dalam mekanika tanah secara
empiris dan analitis perihal tekanan tanah pada dinding penahan
untuk perencanaan benteng-benteng/kubu-kubu pertahanan. Pada
tahun 1715 Perancis mendirikan Departemen Jalan dan Jembatan,
dan pada tahun 1747 mulai membuka sekolah jalan dan jembatan
yang terkenal di seluruh dunia saat itu, (Ecole desponts et
chaussees). Yang terbesar andilnya ialah Charles Augustin
Coulomb 1776 yang telah memancangkan tonggak teori tekanan
tanah pada zamannya. Selanjutnya ilmu mekanika tanah mulai
berkembang dan berkembang hingga kini.

1. Siklus Batuan dan Asal Usul Tanah

Kerak bumi pada umumnya dibagi dalam dua kategori, yaitu Batuan
dan Tanah. Kata tanah pada umumnya digunakan oleh para ahli
geologi untuk mendekripsikan gumpalan atau komposisi butiran-
butiran mineral-mineral dan materi organik yang relatif lemah ikatan
antar butirnya yang terdapat dari permukaan bumi hingga ke
lapisan batuan padat. Ikatan antar butir yang lemah ini pada
umumnya dapat dipisahkan hanya dengan sedikit gangguan
mekanis, misalnya dengan mengaduknya di dalam air. Berdasarkan
asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tipe dasar, yaitu :

1. Batuan beku (Igneous rocks).

2. Batuan sedimen (Sedimentary rock).

3. Batuan metamorf (Metamorphic rocks)

2. Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Proses Pembentukannya.

Lapisan tanah yang terbentuk dapat tetap berada ditempatnya, atau


terbawa oleh gletser/sungai es, angina, dan/atau air ke tempat lain
untuk kemudian terendapkan ditempat yang lain. Berdasarkan
proses yang disebut diatas ini, lapisan tanah dapat dibagi ke dalam
empat bagian utama, yaitu : tanah residual (residual soil), tanah
endapan air (water transported soil), tanah endapan angin (wind
transported soil), tanah endapan sungai es (soil of glacial origin).

1. Tanah Residual (residual soil) Tanah yang terbentuk dari proses


penghancuran dan pelapukan batuan dasar dan masih berada
ditempat asalnya. Di daerah tropis, ketebalan tanah residual
yang terbentuk dari batuan beku dapat mencapai ketebalan
lebih dari 20 m. .

2. Tanah Endapan Air (water transported soil) Tergantung dari


macam air yang mengangkut dan mengendapkannya, tanah
endapan air dapat dibagi lagi menjadi tiga golongan, yaitu :
tanah alluvium (oleh air sungai), tanah lacustrine (di danau) dan
tanah marina (di pantai/air laut).

3. Tanah alluvium terbentuk ketika air sungai dari pegunungan


mencapai dataran rendah. Partikel-partikel kecil yang terapung
didalam air sungai terbawa ke daerah hilir relative tanpa
mengalami perubahan secara fisik. Partikel-partikel yang lebih
besar, seperti pasir, kerikil dan kerakal, diangkut dan berguling di
dasar sungai, akibatnya partikel tersebut akan terkikis dan
berbentuk bulat.

4. Tanah lacustrine terbentuk ketika danau berfungsi sebagai


tempat pengendapan dari partikel-partikel tanah yang terbawa
oleh air sungai yang bermuara di danau tersebut. Di daerah yang
lembab, ketika danau terisi sediment dan menjadi dangkal,
tumbuh-tumbuhan di sekitar tepian danau meningkat.

5. Tanah Endapan Angin (wind transported soil) Pergerakan angin


melalui daerah bertanah pasir atau lanau yang luas akan
membawa partikel-partikel berukuran pasir dan lanau. Partikel-
partikel yang lebih besar dari 0,05 mm (pasir) akan berguling
atau terangkat ke udara untuk jarak yang relative pendek dan
akan tertumpuk membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes).

6. Tanah Endapan Sungai Es (soil of glacial origin) Penyebaran dari


massa es ini mengerosi, mencampur baur, mengangkut dan
mengendapkan batuan-batuan lepas dan tanah dengan berbagai
cara. Material yang diendapkan langsung oleh es disebut
dengan TILL.

2.4 Mineral

Menurut Mustagfhirin (2014:26-33) Mineral pembentuk batuan


di alam ini ada puluhan jenis dan ribuan nama mineralnya, tetapi
secara garis besar mineral mineral tersebut dapat digolongkan
menjadi mineral utama, mineral sekunder dan mineral tambahan.

Sedangkan menurut Hartono (2009:59) Mineral adalah sebagian


besar zat-zat hablur (kristal) yang terdapat dalam kerak bumi dan
bersifat homogen, baik secara fisik maupun kimiawi. Sebagian
besar mineral terdapat dalam bentuk padat, tetapi ada juga mineral
yang berbentuk cair atau gas. Setiap jenis mineral menunjukkan
sikap yang berbeda-beda terhadap gaya pelapukan dari luar. Ada
mineral yang mudah lapuk, tetapi ada juga mineral yang sukar
mengalami pelapukan. Mineral akan mudah diidentifikasi dengan
memperhatikan beberapa

sifat fisiknya, yaitu warna, kilap, bentuk, kekerasan, belahan, dan


berat jenisnya.

Ada beberapa jenis mineral, antara lain sebagai berikut.

a. Sulfida, yaitu persenyawaan logam dengan unsur belerang.

b. Oksida, yaitu persenyawaan logam dengan oksigen.

c. Sulfat, yaitu persenyawaan belerang dan oksigen dengan logam


yang berbeda-beda.

d. Karbonat, yaitu persenyawaan karbon dan oksigen dengan


bermacam macam logam.

e. Silikat, yaitu persenyawaan bermacam-macam unsur dengan


silikon dan oksigen.

1. Golongan Mineral Utama

Mineral utama adalah mineral yang terbentuk langsung dari


kristalisasi magma dan kehadirannya sangat menentukan dalam
penamaan batuan. Mineral utama ada yang berwarna terang (felsic)
dan ada yang berwarna gelap (mafic), sehingga mineral utama ini
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok mineral Felsic
dan kelompok Mafic.

2. Golongan Mineral Sekunder


Kelompok mineral sekunder merupakan mineral ubahan dari
mineral utama, ubahan ini akibat dari hasil pelapukan, reaksi
hidrotermal maupun akibat proses metamorfosa yang melibatkan
bertambahnya tekanan dan temperatur terhadap mineral utama
sehingga mineral utama berubah menjadi mineral baru.

Mineral Sekunder tersebut terdiri dari :

- Kelompok mineral Kalsit (mineral kalsit, mineral dolomit, mineral


magnesit, mineral siderite, mineral Aragonite), dapat terbentuk dari
hasil ubahan mineral plagioklas.

- Kelompok mineral Serpentin (mineral antigorit, mineral krisotil )


umumnya terbentuk dari ubahan mineral mafic (terutama kelompok
mineral olivin, dan kelompok mineral piroksen)

- Kelompok mineral Klorit, (mineral proklor, mineral penin, mineral


talk) umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok
mineral piroksin, mineral amphibol )

- Kelompok mineral Sericite, (mineral ilite, tilite )sebagai ubahan


mineral plagioklas

- Kelompok mineral Kaolin , (mineral kaolin, mineral holosyte)


umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan beku.

2.5 Batuan

menurut Hartono (2009:57) Batuan merupakan benda alam


yang menjadi penyusun utama di muka bumi. Pada umumnya
batuan merupakan campuran mineral yang bergabung secara fisik
antara satu mineral dengan mineral lainnya. Beberapa batuan hanya
tersusun atas beberapa mineral saja dan mineral lainnya dibentuk
oleh gabungan mineral yang berasal dari bahan organik dan bahan-
bahan vulkanik.

Jenis batuan Berdasarkan proses terjadinya

a. Batuan Beku (Igneous Rock) Konsep Batuan Beku yaitu


Gambar Dari unsur kimia yang terkandung dalam magma
saling mengikat membentuk kristal sehingga terbentuk
mineral, kumpulan mineral tertentu membentuk batuan beku
tertentu.

b. Obsidian (batu kaca) Warnanya bening seperti kaca dan


warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau
atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau
merah putih atau biru.

c. Granit terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai


abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di
temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai
besar ataupun di dasar sungai.

d. Basalt terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna


hijau keabu-abuandan berlubang-lubang

Cara terbentuk : dari pendinginan lava yanng mengandung


gas tetapi gasnya telah menguap. Batuan Basalt lazimnya
bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan
mineral hitam.

e. Diorit Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih

Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang


bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya
diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk
suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang
tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan).

f. Andesit batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau


tetapisering merah atau jingga

Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi


yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava
yang meleleh

g. Gabro Berwarna hitam, kehijauan gelap, dan abu-abu


gelap.menunjukkan kandungan silika rendah sehingga
magma asal bersifat basa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda


lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan
gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi.

2. Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid.
Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan
Aluminium.

- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa
jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut
Lithosfera.

- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4


terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.

- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500


km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.

3. Terdapat beberapa teori tentang terjadinya bumi, yaitu:

- Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

- Hipotesis Planetesimal

- Hipotesis Pasang Surut Gas


DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

http://www.wikipedia.com

https://www.academia.edu/37948205/MAKALAH_BATUAN_DAN_MIN
ERAL_docx

https://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/06_SD/kelas06_ipa_dwi.
pdf

https://www.academia.edu/43786422/BUKU_IPA_UNTUK_KELAS_6_S
D

Anda mungkin juga menyukai